Anda di halaman 1dari 13

Analisis Novel Semburat Merah Di Kaki Langit

Oleh:
Stevin Oktavian S
XII IPA 4
Judul : Semburat merah di kaki langit

Penulis : Y. Soekardi

Penerbit : PT. Bintang Ilmu

Cetakan : 2009

Tebal : 76 halaman + 1 halaman daftar isi

Bahasa : Indonesia

No. Edisi : ISBN 978-979-3745-44-2


Sinopsis
Kisah yang disajikan dalam buku ini sangat mengharumkan dan
membuat penasaran para pembacanya. Buku ini mengisahkan tentang
dua orang lulusan SD yang sekolah di kota. Mereka bernama Bondan
dan Anton. Mereka berjalan-jalan mengenang masa lalu pada saat
sekolah di desa.

Cerita ini berawal ketika Bondan bertemu dengan Anto, teman


bermainnya selama SD. Mereka berencana untuk membersihkan
lingkungan sekolahnya dulu yaitu SD Warungjambu, yang terlihat
kumuh dan tidak terawat lagi. Mereka mengajak teman-teman mereka
yang merupakan lulusan SD Warungjambu, termasuk adik Bondan yang
bernama Bokir, karena Bokir juga lulusan dari SD tersebut. Mereka
sangat bersemangat dalam bekerja bakti bersama demi
mengembalikan lingkungan sekolah yang bersih, indah, dan jauh dari
penyakit.

Bondan dan Bokir dikenal sebagai anak yang pintar dan rajin. Setiap
malam mereka belajar agar mendapatkan nilai yang baik. Namun,
Bondan pernah mengalami pengalaman yang tidak mengenakan, yaitu
ia pernah kelupaan dengan tugas harian matematika dan belum belajar
untuk ulangan harian sejarah. Hal itu membuat Bondan hanya bisa
terdiam, lesu, dan lemas. Pikirannya sudah tidak fokus dan bingung
dengan apa yang harus dilakukannya. Bondan berjanji untuk tidak
mengulangi perbuatannya tersebut dan ia bertekad untuk belajar lebih
giat agar ketika ulangan mendapatkan nilai yang memuaskan. Maka
dari itu, kita harus menjadikan pengalaman buruk sebagai dorongan
untuk menjadi lebih baik lagi
Cerita dilanjutkan dengan Bondan dan Bokir yang tiba-tiba
mendapatkan surat dari sahabatnya, yaitu Anto, yang sudah lama tidak
berjumpa dengan mereka. Anto mengajak kakak beradik tersebut untuk
pergi berlibur ke kampung Warunglobak, tepatnya adalah di rumah
Paman Anto. Orangtua Bondan dan Bokir tidak merasa keberatan
dengan kedua anaknya yang akan berlibur di Desa Warunglobak.
Namun, orang tua mereka memberikan nasihat agar mereka pandai
membawa diri dan bersikap sopan kepada orang lain. Bondan dan Bokir
meminjam alat-alat perkemahan kepada Kak Bagus karena rencananya
mereka bertiga akan berkemah di lereng bukit sebelah barat Desa
Warunglobak

Cerita liburan Bondan dan Bokir diawali dengan keberangkatan dari


rumah mereka menuju rumah Anto menggunakan sepeda sekitar pukul
lima pagi. Sepeda mereka diparkirkan di rumah Anto, sehingga untuk
melakukan perjalanan menuju Desa Warunglobak mereka diantar
menggunakan mobil Anto. Desa Warunglobak terkenal dengan daerah
yang subur dan pemandangannya yang indah karena di setiap lereng-
lereng bukit terlihat perkebunan kol, kentang, jagung, dan sayur-
sayuran.

Cerita itu dilanjutkan dengan dipertemukannya Bondan, Bokir, dan


Anto oleh seorang anak Paman Anto yang bernama Soni. Soni adalah
anak yang mempunyai hobi bermain musik dan menyanyi.
Petualangan keempat anak itu diawali dengan berkemah di lereng bukit
sebelah barat. Lereng tersebut dipilih karena dekat dengan sebuah
mata air dan letaknya tidak terlalu jauh dari permukiman warga
sehingga terlihat strategis. Mereka membangun tenda bersama-sama
sambil mengontrol talinya sehingga tenda dapat berdiri dengan kokoh
dan kuat. Bokir, Anto, dan Soni mencari kayu bakar di sekitar
perbukitan dengan cara menyusuri lembah dan menyebrangi sungai
kecil

Unsur intrinsik novel Semburat merah di kaki langit

* Tema

novel ini mengisahkan dua orang sahabat lulusan SD yang ingin


mengenang kembali masa SD nya

* Toko dan penokohan

1.bondan pemeran utaman dalam cerita ini

Ramah kutipan : "teman-teman kita istirahat dahulu" ajak Bondan dari


atas tangga kemudian dia turun dari tangga dan melambaikan tangan
ke arah teman-temannya Bondan dan Bokir membongkaran
rangsangan mereka membagikan kue-kue kecil kepada teman-teman
yang lain (hal 15)
Baik rajin kutipan : "saya dan Anto akan mengumpulkan kawan-kawan
lulusan sd warungjambu untuk bekerja bakti mengapur dan
membersihkan sekolah ini (hal 9)

2.Anton sahabat Bondan sejak SD yang bersekolah di kecamatan

Lucu kutipan : "jika perut kenyang tenaga menjadi kuat dan mata tidak
mau diajak berkompromi" (hal 16)

Rajin kutipan : "ya kita bersihkan bagian yang kotor dahulu kemudian
kita kapur dengan batu gamping yang sudah kita sediakan" (hal 15)

3.Bokir

adik dari Bondan sang pemeran utama dia juga dulu bersekolah di SD
warungjambu

4.Pak Komar

Guru sekolah SD warungjambu

Baik kutipan : "apakah kalian sudah makan"

"Bukan itu yang bapak maksud bapak sudah memesan nasi bungkus di
warung bina untuk kalian makan rame-rame"(hal 15)

Tegas kutipan : "apakah kalian sudah mengerjakan tugas itu jika belum
dikerjakan maka kalian akan mendapatkan hukuman" (hal 8)

5.Soni anak dari paman Anto sepupu Anto


Suka bernyanyi kutipan : "seorang anak laki-laki sedang memetik
gitarnya sambil bernyanyi suaranya yang nyaring bergema di halaman
yang (hal 38)

Ramah kutipan : "baik bang iman terima kasih sudah mengantarkan


jagungnya ujar Sony dengan ramah" (hal 41)

Baik kutipan : "ayo kawan-kawan malam ini kita berpesta jagung bakar
ujian Sony sambil gembira" (hal 42)

Latar/setting
~latar tempat

1.sekolah SD warungjambu kutipan : "di halaman depan sekolah


terdapat papan bertulisan SD negeri warung jambu itulah tempat
mereka bersekolah 2 tahun yang lalu"

2.sungai kecil kutipan : "akhirnya mereka sampai di sungai kecil


yang jernih disitulah mereka mandi dan berenang 2 tahun yang lalu
saat ini keinginan untuk mandi muncul kembali mereka segera
meletakkan sepedanya di pinggir jalan kemudian berenang"
3.rumah Anto kutipan : "tidak lama kemudian mereka sampai di
warung jambu di depan rumahnya Anto telah menunggu mereka
dengan tidak sabar"

4.ruman paman Anto kutipan : "mobil yang meluncur semakin


berhati-hati hingga akhirnya bergerak semakin pelan dan berhenti di
halaman sebuah rumah yang cukup luas kita telah sampai di rumah
paman kata Anto"

5.perkemahan kutipan : "akhirnya mereka memutuskan untuk


berkemah di lereng bukit di sebelah barat lereng ini dipilih karena
dekat dengan sebuah mata air dan letaknya tidak terlalu jauh
sehingga menjadi amat strategis"

6.sekola SMP negeri 1 kutipan : "akhirnya mereka sampai di


gerbang SMP negeri 1 ketika memasuki halaman sekolah biar tanda
masuk pun bertentang"

~latar suasana

1.RAMAI kutipan : "anak-anakku sekalian ujar pak Komar kepada


anak-anak kelas 5 dan 6 yang ada di sekelilingnya"

2.PANIK kutipan : "wah pakaian kita tidak ada ujar Bondan heran
benar siapa yang mau membunyikan pakaian kita suruh Bokir dengan
geram"

3.SENANG kutipan : "mereka begitu gembira dengan karena


memperoleh izin tersebut pesan dari ayah ibu seakan-akan masuk ke
dunia kanan kemudian keluar dari telinga kiri"
4.TEGANG kutipan : "hati-hati jangan sampai orang yang di mobil itu
tahu bahwa kita sedang memperhatikan kejar soni dengan hati-hati
keempat anak itu berjalan menuju dataran di lereng bukit"

~latar waktu

1.PAGI kutipan : "hari masih pagi ketika Bondan menyiapkan


sepedanya dia membawa ransel berisi beberapa potong roti dan
makanan kecil"

2.SORE kutipan : "selamat sore kak sapa Bondan dengan Ramah


Bondan menceritakan maksudnya untuk meminjam kemah"

3.MALAM kutipan: "malam itu mereka bertiga menginap di rumah


paman Anton bagi Bondan dan Bokir terasa malam ini sungguh indah"

4.SIANG kutipan : "siang itu kakak beradik yang kompak dan serasi
meninggalkan halaman sekolah mereka segera pulang ke rumah"

ALUR DARI SEMBURAT MERAH DI KAKI LANGIT


1.Abstrak

Bondan bertemu dengan Anto, teman bermainnya selama SD. Mereka


berencana untuk membersihkan lingkungan sekolahnya dulu yaitu SD
Warungjambu, yang terlihat kumuh dan tidak terawat lagi. Mereka
mengajak teman-teman mereka yang merupakan lulusan SD
Warungjambu, termasuk adik Bondan yang bernama Bokir, karena
Bokir juga lulusan dari SD tersebut. Mereka sangat bersemangat dalam
bekerja bakti bersama demi mengembalikan lingkungan sekolah yang
bersih, indah, dan jauh dari penyakit.

Setelah membersihkan sekolah singkat cerita Bondan pun pulang ke


kotanya untuk bersekolah karena liburannya telah usai saat di sekolah
Bondan dan bokir mendapatkan surat dari sahabatnya Anton

Anto mengajak kakak beradik tersebut untuk pergi berlibur ke kampung


Warunglobak, tepatnya adalah di rumah Paman Anto. Orangtua
Bondan dan Bokir tidak merasa keberatan dengan kedua anaknya yang
akan berlibur di Desa Warunglobak. Namun, orang tua mereka
memberikan nasihat agar mereka pandai membawa diri dan bersikap
sopan kepada orang lain. Bondan dan Bokir meminjam alat-alat
perkemahan kepada Kak Bagus karena rencananya mereka bertiga akan
berkemah di lereng bukit sebelah barat Desa Warunglobak

2.Orientasi

Mengisahkan tentang dua orang lulusan SD yang sekolah di kota.


Mereka bernama Bondan dan Anton. Mereka berjalan-jalan
mengenang masa lalu pada saat sekolah di desa.

3.komplikasi

Setelah Bondan dan Anton datang ke sekolah SD nya mereka melihat


SD itu sangat kumuh dan tidak terawat mereka datang saat hari libur ke
sekolah kebetulan ada pak Komar di kantor mereka pun berbicara
dengan pak Komar kenapa sekola bisa jadi seperti ini
4.Evaluasi

Bondan dan Anton pun berbicara ke berapa Komar dan menyampaikan


bahwa sekolah SD tersebut telah banyak berubah menjadi lebih kumuh
dan kotor daripada saat mereka masih bersekolah di SD ini pak Komar
pun menanggapinya masalah ini memang belum terpecahkan karena
beberapa sebab seperti langkahnya tenaga tukang kebun generasi baru
dan anak-anak yang tidak mudah diajari masalah kebersihan dan cara
memeliharanya

5.Resolusi

Bondan dan Bokir berencana untuk membersihkan lingkungan


sekolahnya dulu yaitu SD Warungjambu, yang terlihat kumuh dan tidak
terawat lagi. Mereka mengajak teman-teman mereka yang merupakan
lulusan SD Warungjambu, termasuk adik Bondan yang bernama Bokir,
karena Bokir juga lulusan dari SD tersebut. Mereka sangat bersemangat
dalam bekerja bakti bersama demi mengembalikan lingkungan sekolah
yang bersih, indah, dan jauh dari penyakit.

6.koda/amanat

Penting untuk menjaga kebersihan dan kerapihan sekolah untuk


generasi yang akan datang dan juga kesadaran akan kebersihan dan
memelihara lingkungan sangat penting untuk masa depan dan generasi
selanjutnya
SUDUT PANDANG : novel ini menggunakan sudut pandang orang
pertama kutipan : "naik sepeda sendirian sengaja ia mencari jalan-jalan
yang dahulu pernah dilewati semasa duduk di SD"

GAYA BAHASA : novel ini menggunakan bahasa Indonesia yang sangat


baku dan sedikit menggunakan bahasa kiasan

UNSUR EKSTRINSIK NOVEL

Semburat merah di kaki langit adalah salah satu karya Y.SOEKARDI yang
berbentuk novel yang dibuat untuk anak anak hingga remaja

Penulis menuliskan banyak pesan-pesan moral yang ada di dalam


ceritanya mulai dari berbicara sopan kepada yang lebih tua dan
mencontohkan cara menjaga lingkungan kepada yang lebih muda novel
ini mengajarkan kita untuk bergotong-royong dan menghargai
persahabatan yang sudah lama banyak unsur budaya masyarakat dalam
novel ini seperti bergotong-royong menghormati orang yang lebih tua
membantu orang satu sama lain dan banyak budaya masyarakat
Indonesia lainnya

Novel ini dirancang untuk anak-anak hingga remaja dengan tujuan


menyampaikan moral-moral dan pesan-pesan yang ingin disampaikan
penulis kepada anak-anak dan remaja tersebut

Anda mungkin juga menyukai