Anda di halaman 1dari 27

Pahlawan

(Rono)

Pahlawan, sliramu dadi dalan kemerdekaan


Tadah awak ora wedi marang kematian
Nyowomu kanggo pondasine kebebasan
Kanggo rakyat saking cengkramane penindasan

Pahlawan, awan bengi nantang maut


Ngalawan misil misil kang semrawut
Kabeh lawan koe ajak gelut
Ra peduli najan awak podo benjut

Pahlawan, semangatmu koyo geni


Ngobong kabeh pasukane kompeni
Kanggo njaga lemah kang ditresnani
Indonesia merdeka, Indonesia di ormati

Pitulas agustus taun papat lima


Opo sing diimpike dadi nyata
Saiki indonesia wes merdeka
Pahlawan, perjuanganmu ra sia-sia

Indonesia merdeka !!!


Indonesia merdeka !!!
Kabeh mergo perjuanganmu
Pahlawanku
-post in masteguh.pun.bz-

“Gusti”

Gusti…
Dalem namung tiyang kang lemah
Kang boten saged mlampah piyambak
Gusti…
Dalem namung tiyang ingkang gampil gripil
Tansah kegoda kesenengan donya
Gusti…
Hamung siji panyuwunku
Tuntun dalem wonten ing margi kang padhang gusti
Duh Gusti…

50+ Kumpulan Contoh Geguritan Bahasa Jawa dengan Berbagai


Tema, Terlengkap!
Save

Contoh Geguritan Bahasa Jawa – Apakah Anda suka dalam menulis puisi? Puisi apa
yang sering Anda buat? puisi romantis atau puisi tentang pendidikan?

Banyak sekali orang yang menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan puisi, baik
membuat puisi ataupun membaca puisi.
Puisi-puisi tersebut dapat dibuat dengan berbagai bahasa, baik bahasa Inggris, bahasa
Indonesia, bahkan bahasa Jawa. Dalam Bahasa Jawa puisi dikenal sebagai geguritan.

Sudah tahukah Anda apa itu geguritan? Kalau belum, yuk simak penjelasan mengenai
geguritan dan contoh-contoh geguritan.

Baca Juga:

Contoh Geguritan Bali

Contoh Geguritan/Puisi Bahasa Sunda

Contoh Puisi Bahasa Madura

Contoh Puisi Bahasa Arab

Daftar Isi

Pengertian Geguritan

Kata geguritan dalam kamus umum Indonesia (KBBI) geguritan itu berasal dari kata
“gurit” artinya sajak atau syair.

Dalam kamus Baoesastra, geguritan berasal dari kata “gurit” artinya tulisan, kidung.
Sedangkan dalam Kamus Kawi Indonesia diungkapkan “gurit” artinya goresan,
dituliskan.

Pengertian geguritan adalah seni sastra puisi yang ditulis menggunakan bahasa Jawa dan
biasanya dilagukan dengan tembang (pupuh) yang sangat merdu.

Geguritan bahasa jawa sudah ada sejak jaman dulu. Pada saat itu geguritan dibuat oleh
para pujangga sebagai bentuk sindiran kepada para raja atau kolonial yang berkuasa.

Para penulis atau pencipta geguritan disebut penggurit. Penggurit menggunakan sastra
bahasa Jawa yang tinggi dan bermajas-majas, sehingga mampu membuat orang yang
disindir dalam isi geguritan tidak akan merasa tersindir, bahkan mereka sendiri akan ikut
menembangkan geguritan tersebut.

Awalnya geguritan hanya bisa dibuat oleh para pujangga dengan aturan-aturan yang
terikat, tapi sekarang geguritan jawa lebih bebas dalam artian tidak terikat aturan dan bisa
dibuat oleh siapa saja.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan geguritan mengikuti selera masyarakat. Salah


satu penyebabnya adalah berkembangnya bahasa dari masa ke masa.

Puisi Jawa yang berkembang pada saat ini lebih bersifat bebas dan memiliki tipografi
yang bebas.
Cara penulisan geguritan sama seperti halnya penulisan puisi modern. Geguritan
biasanya dibuat berdasarkan pengalaman si penggurit atau bisa juga untuk
menggambarkan suatu keadaan atau objek.

Meskipun penggunaan bahasanya bebas, tidak mesti menggunakan bahasa jawa krama,
tapi pemilihan kata yang tepat dan indah harus tetap diperhatikan.

Bisa juga disisipi bahasa jawa krama sebagai penekanan makna. Tentu setiap penggurit
mempunyai ciri khas tersendiri dalam membuat geguritan.

Dalam menyajikan sastra geguritan ini tidak sama dengan penyajian prosa. Biasanya
geguritan ditembangkan dengan diiringi tabuhan gamelan dengan intonasi yang khusus.

Baca Juga:

Pengertian dan Jenis Tembang Jawa

Pengertian Tembang Gedhe, Tembang Tengahan, Tembang Macapat dan Tembang


Dolanan

Tembang Lagu Jawa Lir-ilir

Contoh Geguritan Bahasa Jawa

Di bawah ini ada kumpulan contoh geguritan bahasa Jawa dengan berbagai macam tema
yang bisa Anda tembangkan atau bisa Anda jadikan referensi dalam latihan menulis
geguritan bahasa Jawa.

Contoh-contoh geguritan ini diambil dari berbagai sumber. Berikut 50+ contoh geguritan
bahasa jawa dengan berbagai tema.

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Agama


Image Source: kampoengilmu.com

“Gusti”

Gusti…
Dalem namung tiyang kang lemah
Kang boten saged mlampah piyambak
Gusti…
Dalem namung tiyang ingkang gampil gripil
Tansah kegoda kesenengan donya
Gusti…
Hamung siji panyuwunku
Tuntun dalem wonten ing margi kang padhang gusti
Duh Gusti…

–Intan Nukhi Adhiya–


(Sumber: basajawaasli.blogspot.co.id)

Geguritan yang berjudul “Gusti” ini menceritakan tentang seorang manusia yang
hakikatnya adalah ciptaan dari Tuhan.
Manusia hanyalah makhluk yang lemah dan sangat mudah masuk kedalam jurang
keburukan. Banyak manusia di dunia ini akhirnya tersesat karena mereka hanya
memikirkan dan terlena dengan dunia.

Pesan yang dapat di ambil dari geguritan “Gusti” ini adalah manusia sebagai makhluk
Tuhan harus selalu mengingat dan beribadah kepada Allah SWT, karena tujuan
diciptakannya manusia di dunia ini adalah agar selalu beribadah kepada-Nya. Selalu
berdoa agar diberikan petunjuk dan jalan yang lurus dalam mengarungi kehidupan di
dunia.

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Ibu

Image Source: openulis.com

“Ibu”

Ibu
anakmu kang dak wanti wanti
Kang dak kawatirake
Kak kok titipake ana pawiyatan luhur iki

Iki anakmu
Kang durung isa nyenengke ibu
Kang durung bisa nyenengke keluarga
Kang isih dadi tanggunganmu ibu

Nanging ibu
Anakmu iki bakal banggakke ibu
Banggakke keluarga kabeh
Anakmu rak bakal nyerah bu

Kanggo nyekel lintang ana langit


Kang kadhang ditutup mendhung
Kang kadhang mripat wae wis ora bisa weruh
Nanging anakmu iki janji ibu

50+ Kumpulan Contoh Geguritan Bahasa Jawa dengan Berbagai


Tema, Terlengkap!
Save

Contoh Geguritan Bahasa Jawa – Apakah Anda suka dalam menulis puisi? Puisi apa
yang sering Anda buat? puisi romantis atau puisi tentang pendidikan?

Banyak sekali orang yang menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan puisi, baik
membuat puisi ataupun membaca puisi.

Puisi-puisi tersebut dapat dibuat dengan berbagai bahasa, baik bahasa Inggris, bahasa
Indonesia, bahkan bahasa Jawa. Dalam Bahasa Jawa puisi dikenal sebagai geguritan.

Sudah tahukah Anda apa itu geguritan? Kalau belum, yuk simak penjelasan mengenai
geguritan dan contoh-contoh geguritan.

Baca Juga:

Contoh Geguritan Bali

Contoh Geguritan/Puisi Bahasa Sunda

Contoh Puisi Bahasa Madura

Contoh Puisi Bahasa Arab

Daftar Isi

Pengertian Geguritan
Kata geguritan dalam kamus umum Indonesia (KBBI) geguritan itu berasal dari kata
“gurit” artinya sajak atau syair.

Dalam kamus Baoesastra, geguritan berasal dari kata “gurit” artinya tulisan, kidung.
Sedangkan dalam Kamus Kawi Indonesia diungkapkan “gurit” artinya goresan,
dituliskan.

Pengertian geguritan adalah seni sastra puisi yang ditulis menggunakan bahasa Jawa dan
biasanya dilagukan dengan tembang (pupuh) yang sangat merdu.

Geguritan bahasa jawa sudah ada sejak jaman dulu. Pada saat itu geguritan dibuat oleh
para pujangga sebagai bentuk sindiran kepada para raja atau kolonial yang berkuasa.

Para penulis atau pencipta geguritan disebut penggurit. Penggurit menggunakan sastra
bahasa Jawa yang tinggi dan bermajas-majas, sehingga mampu membuat orang yang
disindir dalam isi geguritan tidak akan merasa tersindir, bahkan mereka sendiri akan ikut
menembangkan geguritan tersebut.

Awalnya geguritan hanya bisa dibuat oleh para pujangga dengan aturan-aturan yang
terikat, tapi sekarang geguritan jawa lebih bebas dalam artian tidak terikat aturan dan bisa
dibuat oleh siapa saja.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan geguritan mengikuti selera masyarakat. Salah


satu penyebabnya adalah berkembangnya bahasa dari masa ke masa.

Puisi Jawa yang berkembang pada saat ini lebih bersifat bebas dan memiliki tipografi
yang bebas.

Cara penulisan geguritan sama seperti halnya penulisan puisi modern. Geguritan
biasanya dibuat berdasarkan pengalaman si penggurit atau bisa juga untuk
menggambarkan suatu keadaan atau objek.

Meskipun penggunaan bahasanya bebas, tidak mesti menggunakan bahasa jawa krama,
tapi pemilihan kata yang tepat dan indah harus tetap diperhatikan.

Bisa juga disisipi bahasa jawa krama sebagai penekanan makna. Tentu setiap penggurit
mempunyai ciri khas tersendiri dalam membuat geguritan.

Dalam menyajikan sastra geguritan ini tidak sama dengan penyajian prosa. Biasanya
geguritan ditembangkan dengan diiringi tabuhan gamelan dengan intonasi yang khusus.

Baca Juga:

Pengertian dan Jenis Tembang Jawa

Pengertian Tembang Gedhe, Tembang Tengahan, Tembang Macapat dan Tembang


Dolanan

Tembang Lagu Jawa Lir-ilir


Contoh Geguritan Bahasa Jawa

Di bawah ini ada kumpulan contoh geguritan bahasa Jawa dengan berbagai macam tema
yang bisa Anda tembangkan atau bisa Anda jadikan referensi dalam latihan menulis
geguritan bahasa Jawa.

Contoh-contoh geguritan ini diambil dari berbagai sumber. Berikut 50+ contoh geguritan
bahasa jawa dengan berbagai tema.

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Agama

Image Source: kampoengilmu.com

“Gusti”

Gusti…
Dalem namung tiyang kang lemah
Kang boten saged mlampah piyambak
Gusti…
Dalem namung tiyang ingkang gampil gripil
Tansah kegoda kesenengan donya
Gusti…
Hamung siji panyuwunku
Tuntun dalem wonten ing margi kang padhang gusti
Duh Gusti…

–Intan Nukhi Adhiya–


(Sumber: basajawaasli.blogspot.co.id)

Geguritan yang berjudul “Gusti” ini menceritakan tentang seorang manusia yang
hakikatnya adalah ciptaan dari Tuhan.

Manusia hanyalah makhluk yang lemah dan sangat mudah masuk kedalam jurang
keburukan. Banyak manusia di dunia ini akhirnya tersesat karena mereka hanya
memikirkan dan terlena dengan dunia.

Pesan yang dapat di ambil dari geguritan “Gusti” ini adalah manusia sebagai makhluk
Tuhan harus selalu mengingat dan beribadah kepada Allah SWT, karena tujuan
diciptakannya manusia di dunia ini adalah agar selalu beribadah kepada-Nya. Selalu
berdoa agar diberikan petunjuk dan jalan yang lurus dalam mengarungi kehidupan di
dunia.

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Ibu


Image Source: openulis.com

“Ibu”

Ibu
anakmu kang dak wanti wanti
Kang dak kawatirake
Kak kok titipake ana pawiyatan luhur iki

Iki anakmu
Kang durung isa nyenengke ibu
Kang durung bisa nyenengke keluarga
Kang isih dadi tanggunganmu ibu

Nanging ibu
Anakmu iki bakal banggakke ibu
Banggakke keluarga kabeh
Anakmu rak bakal nyerah bu
Kanggo nyekel lintang ana langit
Kang kadhang ditutup mendhung
Kang kadhang mripat wae wis ora bisa weruh
Nanging anakmu iki janji ibu

–Intan Nukhi Adhiya–


(Sumber: basajawaasli.blogspot.co.id)

“Anggerku”

Ngger,
Biyung nyuwun ngapura
Ora bisa dadi biyung kang sampurna
Ora bisa nglegakne atimu

Ngger,
Uripku kebak kaluputan
Ngiwa luput, nengen luput
Rumangsaku aku wis manut
Bangun turut karo sing jare winasis
Nanging nyatane isih tetep luput lan diluputne

Lara atine biyung, ngge


Kepengin crita wae,
Ora enek sing gelem krungu
Apa maneh sambat, mung arep digeguyu
Kabeh wis ora percaya karo biyung

Kabeh ki nyatane ngapusi


Nanging biyung isih tetep percaya, ngger
Mung siji sing ora bakal ngapusi
Gusti Kang Maha Agung

–Yanik Agus Setyaningsih–

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Budi Pekerti


Image Source: rejekinomplok.net

“Begal”

Begal…
Wong liya nyebut brandhal!
Saben dina ngasah gaman nganggo ungkal
Kanggo nodhong njero terminal

Begal…
Pinter golek akal
Sapa wae bakal didadekake tumbal
Begal utege wis mirip kadhal
Yen kecekel dulangen sandhal!

Begal saiki…
Luwih tega nglarani!
Nggawa pitul nembak wong nganti mati!
Nggawe gregetan para pulisi!
Begal dibrantas ana ngendi-endi
Ketemon ngrampas ditembak mati

Begal saiki wis kebangeten


Wus kerep nggawa korban
Donya brana asil rampogan
Haram hukume yen dipangan
Bakal nampa siksaning nraka jahanam

–Iswahyudi–
(Sumber: geguritan.com)

“Korupsi”

Abang putih kajunjung duwur ing langit pratiwi


Wujud getih lan balung para pejuang
Apa kowe isih eling?
Cucur kringet luh kang wis kebacut dadi tumbal
Tumbal marang buwana kanggo kemerdekaan

Saiki apa?
Kowe ngapusi, kowe korupsi
Cangkemmu amba kebak arta
Raimu gedhek, ora duwe isin
Dijak rembug malah kepara angler
Rakyatmu kuru, kowe lemu
Rakyatmu mlarat, duitmu sak arat-arat

Sing makmur sapa?


Kowe lan kanca-kancamu
Sing tumindak ala marang rakyatmu
Mula, ayo brantas korupsi
Ayo padha gumregah

Mbangun bangsa Indonesia kang sumringah


Bangsa kang apik ing budi lan tutur
Bangsa kang sejahtera lan makmur

–Dening Kharisma L. W.-

“Uripe Manungsa”

iki ana cerita


kados uripe manungsa
ingkang rekosa
amarga kakean dosa

ora gelem nindake dawuhe agama


geleme mung nyusahke wong tuwa
ora isoh nyukuri sing diparingi pencipta
isohe malingi duite tetangga

(Sumber: nor-baru.blogspot.co.id)

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Alam


Image Source: pinterest.com

“Merapi”

Merapi…
Saka kadohan katon gagah
Asep putih ndedel ing awiyat
Tilas dalan lahar katon cetha
Kena sunare Hyang Bagaskara

Merapi…
Saumpama kowe bisa crita
Kabeh kadadean ing tanah Jawa
Wiwit jaman Mataram Kuna
Nganti madege Kraton Ngayogyakarta

Merapi…
Sliramu anyekseni kridhaning bangsa
Wiwit nalika ngusir penjajah Walanda
Jaman mardika jaman Soekarno
Nganti jaman Soeharto
Jaman Habibie tumekaning Megawati lan Susilo
Merapi dadi saksi

–Puthu Aryana–

“Esuk Iki”

Angin pancen sumilir ngrajut awak


Nanging mau bengi hawane nggodha angen
Kumepyur grimis ngruwis nggawa pengarep
Mengko udan ngadhemi bumi sing ngrantu

Woh, woh, medhot rasa gumawang


Lebu sing tumemplek lumahing godhong
Durung owah gambarane

Jago kluruk sesautan ora miyak cahya srengenge


Kaya padatan njalari donya iki tangi
Donya peteng ora kawiyak sunar padhang
Ing bang wetan ngranuhi sesawangan

Kepara saiki krasa kulit anyep


Kesiram angin playon nerak-nerak sak karepe
Isih binareng thathit gumerit nyigar keteg dhadha
Gordhin jendhela mobat-mabit sesalaman

Kleyang-kleyang godhong ing ngarepan


Mudal-mudal gumlethak ngebaki plataran
Godhong blimbing, jambu Bangkok, blimbing wuluh
Mosak-masik ing plataran ora kumanan kentekan semen
Got paving urunan warga gumlesah larahan pasar
Esuk iki kosok balen karo mau bengi
Panas sing sumeblak diwiyak angin adhem mabit
Njalari angin keplantrang miyaki jaman
Sing teka ora kinira miyak donya
Apa iki sasmita lumahing donya kurebing langit
Aweh panyendhu marang manungsa
Esuk lan sore singgeting dina rahina
Wengi nggarit ati miyaki leladi iku wis pinasthi
Aja ngowah-owahi lakuning lintang ing akasa
Iku luwih prayoga

–Ariesta Widya–
(Sumber: geguritan.com)

“Arga Iki”

Mataun-taun
Sira ngrusak geger lan awakku
Makaping-kaping
Landhepe bendho lan pacul

Nyigar lemah subur dadi larik-larik tandur


Pokalmu mblandhong sapenak dhengkul…
Lemah ijo wis malih gundhul
Tirta musna ing mangsa ketiga

Ninggal belik nalika paceklik


Jare wadhuk dadi alesan
Ora bakal ana rampunge
Nadyan donya pisan
Denuntal sakabehe…

Yoh
Entenana
Yen tekan titi mangsa
Arga iki nagih prasetya…

–Siswidiadi Ngesti N–
(Sumber: geguritan.com)

“Kidung Wengi”

Wengi wis lumingsir jero


Cahyane sang candra katon surem
Tumiyung mangulon mapag tekane gagat raina
Kahanan katon tintrim

Mung swarane jangkrik sesahutan ngumbar lelagon


Kala-kala jegoge asu sing mecah wengi
Jalma manungsa wus padha lerem ing pangimpen
Nepsu-nepsu panguripan uwal saka nala
Gumanti impen-impen kang endah mbuntel panjangka urip
Mung kemrosake manuk codhot nrusuk ing pang-pang wit pelem
ngluru woh-wohan nggo ngganjel weteng
Sakwuse sawengi natas ngancani sepining bawana
Swarane jago kluruk padha pamer swara
Minangka pratandha yen bagaskara bakal tumeka

Cahya warna abang rampak-rampak


Pratandha ngjak jalma miwiti makarya
Ngobahake raga
Ngudi rejeki ngluru pangupajiwa
Sakwuse madhep kiblat
Ing tengahing pedhut manjing subuh
Nyeyuwun nugrahaning kang Maha Rat

–Hadi Pamungkas–
(Sumber: geguritan.com)

“Sendhang Tirta Panggesangan”

Kinclong, klimpah-klimpah, kumricik ilining toya


Pating sliri tawes, wader pari dalasan anggang-anggang
Sedaya memuji mring Hyang Widhi
Tanpa sih Paduka Gusti
Dados punapa awak mami?

Widodari kayangan sami lelumban


Tumurun madyaning sendhang
Jamas, reresik tan emut ing wanci
Kamanungsan si Tarub
Segering tirta sendhang dadya panjanging yuswa
Saiba bombong kula nyumurupi
Sesami titahing Gusti anjagi lestari

Punapa boten rumaos


Punapa sampun wuta tyasira
Kutu-kutu walang ataga sami sun cawisi
Kantho lelahanan tanpa nyulihi
Ngantos telas tan nyisa kula legawa

Nanging geneya?
Kori kula kasumpet aspal
Beton, ngantos nduwa margi kula
Kados pundi punika Gusti?
Nyingkur kawula, Gusti …

Sok sintena ingkang mireng pisambat kawula


Keparenga paring marga
Satemah boten namung kabuncang muspra
Kepara damel kasangsaran dhumateng manungsa
Kula kapang dados sendhang tirta panggesangan
–S.Wignya Raharja–
(Sumber: geguritan.com)

“Kluwung”

Ora katon garising kikismu


Nadyan wilangane tinemu
Oncating citramu, ambabar banyu
Tuhu agung kersane Gusti
Riris … grimis endah dinulu
Agawe menebing lebu
Mahanani segering banyu

Ora geseh, eseme anuju prana


Tansah gawe brantaning driya
Ora kapiyarsa wuwuse wacana
Rinengga endahing solah bawa
Andelidir ponang kintaka
Binarung kidung asmara

Iba mulya raharja, rasaku


Datan ana kang ngreridu
Rinonce kehing wanodya yu
Andum prasetya tuhu
Woh aren …, asung pepeling
Endahing citramu, boya sumandhing
Ora beda ngendikaning biyung
Sliramu … andha widhodari … ya kluwung

–Soewardi Baroto Martono–


(Sumber: geguritan.com)

“Endahe Alam”

Yen mandheng alam iki ..


Pikiran susah dadi endah
Anggugah semangat urip kangge jiwa iki
Ati pun dadi sumringah lan bungah

Yen ndeleng uwit ijo royo-royo


Awujud ciptaan sing kuasa
Lan kesucian sinar surya
Kanggo padhange dunya iki

Puji syukur matur nang Gusti Allah


Marang kaendahan isine ing bumi
Sing kudu dijaga lestariane
Tanpa ngilangake kaendahane

–Arvie Diah Pratiwi–


#Geguritan Bahasa Jawa Tema Lingkungan

Image Source: sinarharapan.net

“Lintang Panjer Rahina”

Nalika bumi isih sepi


Lintang panjer rahina wis tangi
Menehi Pepadhang sagung dumadi
Kang wiwit gumregah ngupaya rejeki

Para among tani wis ndalidir mecaki galengan


Mbok bakul sinambiwara wus sengkut makarya
Para ngulama tumungkul mengestu puja
Para santri wiridan ngaji

Jago kluruk sesautan


Melu tasbeh marang pangeran
Ndonya wis gagat rahina
Maringi kalodhangan janma ngupadi pangupajiwa

–Slamet SA–
(Sumber: geguritan.com)

“Kitir”

Kitir iki
Isi panantangku marang wengi
Sing kebacut anggone nguja sepi
Dolanan swarane asu baung nggeririsi

Kitir iki
Wujud pangundhamanaku marang awang-awang
Sing kebacut brangasan
Ngrentengi lintang, nguntal rembulan

Kitir iki
Srana gugatku marang isen-isening jagad
Sing pijer royokan brekat
Tan keguh njaluk ruwat

–Anonim–

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Cinta


Image Source: abetterflorist.com

“Tresna”

Tresna kuwi sepele


Tresna kuwi ya kowe karo aku
Tresnamu kaya surya
Nanging ya kaya samudra

Tresnamu bisa nekakake mega


Nanging saiki tresnamu kaya dahana
Awit aku mbok tinggalna

Langit data peteng


Ora ana candra apa maneh kartika
Atiku kaya bawana sing lemahe nela-nela
Maruta, kandhakna yen aku isih tresna

–Erlita Fajrani–
(Sumber: geguritan.com)
“Dluwang Njero Laci”

esemmu kang pungkasan isih tak simpen


tansah tak ronce ing telenging ati
masio mung dadi pengangen-angen
wus telung windu lumaku

gawang-gawang wewayangan iku


tansah jejogetan ing manik-manik mata
iki cerita purwa tumrap aku lan sliramu
ing meja pojok mburi ngisor jendela

nimas …..
apa panjenengan pirsa .. ?
yen ana dluwang sak lembar keri ing laci
meja pojok mburi ngisor jendela
kang ora nate kawaos nganti purna

meja pojok mburi ngisor jendela


nyimpen tulisan kang durung kawaca
sak suwek isi lembaran crita
ana sak larik ukara kang durung cetha

rasa kang tansah ngumbara


tekan seprena aku ora ngerti
apa kuwi ukara lan rasa tresna

dluwang njero laci …


yo kuwi crita kang kari .. mung dadi memori ..

(Sumber : www.ekasulistiyana.web.id)

“Tresnaku-Tresnamu”

Rikala kori dakbukak byak


Kaya sinamber gelap lepat

Iki tenan apa ngimpi ?


Sliramu jumeneng nyunggi katresnan
Panggah ora owah
Dinodhog rasa jroning dhadha
Meh wae aku kantaka.
Angenku daklarak ing pangumbaran
Telungpuluh loro warsa kepungkur
Kangmas,
Rasa tentrem rinengkuh ing astamu
Edhum nyawang sorot netramu
Aku katrem, aku kasmaran

Engga wektu jumangkah mlaku


Tresnaku-tresnamu dadi rangu
Kelindhes wektu
Daktantang daktanting ora maelu
Sansaya adoh lumayu
Tangeh anggonku bakal ngluru

Kangmas,
Tresnaku tresnamu ginubel wektu
Lawase padha paprentahan Orde Baru
Wis kukut, wis kemput …
Nadyan nora bisa nyawiji
Nanging tresna aji lan suci, tresna sejati
Bakal dakrukti nganti tumekeng janji.

–Biyung Amie Williams–

“Alang-alang”

aku dudu tanduran kang edi lan peni


uga dudu puspa arum
kepara dadi musuhe kadang tani
opo maneh nduwe pengarep-arep tinandur ing tamansari

aku ….
cinipta dadi alang-alang
tumungkul saka sela-selaning bumi

aku … ngrumangsani
mung saderma alang-alang
kang ngebaki pekarangan lan ngalang-alangi sesawangan
tanpa daya lan guna

mung tanduran pinggir ratan


kang ora gampang tumpes rasa lan pangrasaku
uripku landesan bekti mring Gusti
gondelan ayat-ayat suci
pedoten oyot-oyotku isa kangga tamba
talinen kenceng godong-godongku dadi siji
isa kanggo tutup gubuk-gubuk katresnan
minangka tanda bekti lan ikhlasku mring agesang

(Sumber : www.ekasulistiyana.web.id)

“Sing Ilang Ben Ilang”

Saupamane ngerti isine atiku…


Ra bakalan kowe ngilang
Kaya pedhut kang kasaput srengenge
Kaya bun netes siya-siya ing lemah garing

Nambah eluhku nelesi pipiku…


Kabeh wus ora kena digetuni,
Sebab jodho rejeki lan pati…
Wis digarisake dening Gusti Kang Maha Kuwasa
Sing ilang ben ilang…
Ra bakal dak gayuh maneh
Cukup sakmene kanggo riwayat
Kanggo sasine lelakon urip,
kowe lan aku kudu nrima legawa

–Iswahyudi–
(Sumber: geguritan.com)

“Jodhoku”

Sliramu sing saiki tak tresnani


Apa ya sliramu…?
Sing arep ngerteni aku salawase
Apa ya sliramu?
Sing arep njaga aku salawase
Apa ya sliramu?
Sing arep nuntun aku marang dalan kang becik
Apa ya sliramu?
Sing arep melu ngrasakake bungah lan rekasaku
Apa ya sliramu?
Sing sesuk arep dadi kanca uripku
Dhuh Gusti
Paringana pitedah kanggo aku
Apa iya iki jodhoku?

–Zahrotun Nurul Fatmi–


(Sumber: geguritan.com)

“Tandha Katresnan ku”

Wiwit kok tulisake tresna iku


Manuk-manuk kepodang padha geguyonan
Ing pang-pang godhonge waru
Ijo enom lelagone langit biru

Srengenge isuk kang mlethek ing ati sumunar


Martakake dhina bakal ora kamendungan
Wiwit kok kandhak’ake tresna iku
Liwat kali dhak kintirake prau godhong pring

Amrih bisa lelayaran aneng segaranining atimu


Apepayon langit ing pucuking alun
Banjur dak tunggu tekane nggawa warta
Wiwit kok kidhungake tresna iku

Apa aku kudu lumaku sadhuwure angin lan segara


Njupuk kembang srengenge kang mlethek
Banjur dak slempitake ing kupingmu
Kareben nambahi brantaning ati
Sanjerone ati iki, Yayi
Ana panandhang,kirane mung kowe kang bisa mangerteni
Liwat getering angin kang sumilir
Sadawaning laku lan sepi tak ceritakake
Yen ta… samengko bakal nyawiji

–Arya Esa Mahadewa–


(Sumber: esamahadewa.blogspot.co.id)

“Ngreksa Rasa, Ngreksa Tresna”

Rong puluh tahun wus lumaku


tansah ndak simpen rapet jroning kalbuku
ora isa luntur dening lumakuning wektu
amarga iku tulisan-tulisan gusti kang kudu dilakoni

ora isa ilang esem manismu


ora bakal musna sorot netramu
pra dak selaki aku nate nyimpen rasa

kang nate nancep mring kalbuku


endahing crita kawuri tansah dadi memori
rina trus lumaku nyedaki ratri
baskara meh angslup gumanti candra

(Sumber : www.ekasulistiyana.web.id)

“Aku Duwekmu Wengi Iki”

Lumakuku kaya ngawang


Ngawang-ngawang nggayuh lintang
Mecaki dalan kasusahan
Apa Sejatine?

Kang ngganjel ing njero manahmu?


Tegese luh kang tumetes ing pipimu
Nglebur nyawiji ing swasana
Kang sejatine durung bisa gawe aku lan sliramu

Mesem bebarengan
Crita marang aku
Senajan ora mesthi bisa mungkasi
Lilakna aku andum donyamu
Kang kebak dening kaendahan

Sing durung kasunyatan


Aku duwekmu wengi iki
Iki ragaku
Iki sukmaku
Aku lila disiksa
Nganti ora ana sisa
–Isnaini D. Pramusinta–
(Sumber: geguritan.com)

“Kapang”

Menawa rasa matine ati


Mesti jiwa tansah kapang
Umpama ati kapenjara asmara
Apa bisa jiwa ngapusi

Menawa saperangan ati ngantu-antu


Mesti separo liyane ngenteni
Umpamane setengah ati tansah (han)jaga
Bisa ora saperangan liyane nglaleake

Menawa ati tiba sengsara


Mesti jiwa luwih lara
Pujaning atiku..

Apa sing bisa tak tindaake


Aku mung wanita sing kakungkung geni asmara
Wanita sing atine wis kadusta

Apa sing dipengine saliyane pengin cepet ketemu kalawan sing ndusta ati
Sing pada-padane laksana kidung swarga sing ngalun-alun ing karnaku
Sing nggawe kentir kapal jiwaku ing tengahing samudra rasa sing tan winates

–Anonim–

#Geguritan Bahasa Jawa Tema Sahabat


Image Source: friendshipinromeoandjuliet.wordpress.com

“Kanggo Kanca”

Biyen, tanganmu genggem tanganku


Biyen, pundakmu enek kanggo aku nangis
Biyen, guyumu nentremke atiku
Nanging saiki….
Tangan, pundak, guyumu ilang saka uripku
Kanca-kancaku kabeh,bayangna
Apa sajatining kahanan sajroning dunya
Yen ora ana welas lan asih
Ora ana uga kekancanan tanpa pamrih
Ing sakjroning manah atiku
Aku ngrasakna kepengin ngamuk wektu iku
Kanca lan kancaku
Elinga rasa atiku iki
Jaganen rasaning welas asih iki

Anda mungkin juga menyukai