PIMPINAN PRODUKSI
Heru Subrata, Drs., M.Si.
SUTRADARA
ASISTEN SUTRADARA
Dewi Mayasari
PENULIS SKENARIO
Nurul Afifah
PENATA MUSIK
Liana Sari
Suhartatik
Nina Ariani
Dewi Mayasari
Nurul Afifah
Ciptya Hardi M.
PENATA TARI
Fitri Handayani
PENATA PANGGUNG
Ferdihans Abda R.
Siswo Setiawan
Nita Nurmaya
Nita Numala
PENATA BUSANA
Indra Saputri
MAKE UP
PENATA LAMPU
Miftakhol Arifin
PEMAIN
a. Tokoh Antagonis
Dia adalah salah satu bidadari yang tidak mempedulikan penderitaan saudaranya,
karena itu dia dianggap tokoh yang jahat.
Ø Ciri fisik :
Nawang Menit berumur 20 tahun, kurus dan tingginya kurang lebih 155 cm, berat
42 kg, rambut hitam lurus, dan cantik.
Ø Karakter :
Nawang Menit bersifat judes, egois, jahat, centil, ddan cerewet. Logat bahasanya
Indonesia gaul.
Dia adalah salah satu bidadari yang cuek dan tidak peduli akan masalah yang
dihadapi saudaranya. Karena itu dia dianggap tokoh yang jahat.
Ø Ciri fisik :
Nawang Minggu berumur 23 tahun, tingginya kurang lebih 155 cm, berat 46 kg,
rambut hitam ikal, dan cantik.
Ø Karakter :
Nawang Minggu bersifat egois, sering berkata ketus, tega. Berlogat Jawa,
Surabaya.
b. Tokoh Protagonis
Dia adalah tokoh utama yang menyebabkan masalah, yaitu dengan mencuri
selendang bidadari.
Ø Ciri fisik :
Jaka Ngiyub berumur 30 tahun, tingginya kurang lebih 168 cm, berat 63 kg, bentuk
tubuh ideal, rambut hitam lurus, dan tampan.
Ø Karakter :
Jaka Ngiyub merupakan bujang lapuk di desanya. Bersifat agresif, pemberani dan
nekat, serakah. Gaya bahasanya logat Jawa.
Ø Sosial :
Jaka Ngiyub memiliki status sosial tingkat menengah ke atas. Merupakan petani
yang memiliki banyak sawah
Dia adalah tokoh utama yang kehilangan selendang dan akhirnya menderita karena
ditinggalkan saudara-saudaranya kembali ke khayangan.
Ø Ciri fisik :
Nawang Tahun berumur 25 tahun, tinggi kurang lebih 160 cm, berat 48 kg, bentuk
tubuh ideal, rambut hitam lurus, kulit sawo matang, wajah penuh jerawat,
bertompel dan jelek.
Ø Karakter :
Nawang Tahun merupakan bidadari yang centil, cerewet, agresif, genit dan gaya
bahasanya logat Bahasa Indonesia gaul.
c. Peran Pembantu
Dia adalah bidadari yang selendangnya dicuri oleh Jaka Ngiyub, tetapi pada
akhirnya selendangnya ditemukan kembali oleh Nawang Jam.
Ø Ciri fisik :
Nawang Wulan berumur 24 tahun, tingginya kurang lebih 155 cm, berat 46 kg,
bentuk tubuh ideal, rambut hitam ikal, kulit sawo matang dan cantik.
Ø Karakter :
Nawang Wulan bidadari yang lemah lembut, tutur katanya sopan, bijaksana, baik
hati, sabar. Gaya bahasanya logat Bahasa Indonesia.
Ø Ciri fisik :
Nawang Jam berumur 21 tahun, tingginya kurang lebih 160 cm, berat48 kg, bentuk
tubuh ideal, rambut hitam, ikal, pendek, kulit sawo matang. Cantik.
Ø Karakter :
Dia adalah bidadari yang bersifat baik hati dan tidak tega.
Ø Ciri fisik :
Nawang Dina berumur 22 tahun, tingginya kurang lebih 155 cm, berat 40 kg,
bentuk tubuh kurus, rambut hitam, lurus, dan panjang. Cantik.
Ø Karakter :
Nawang Dina merupakan bidadari yang bersifat lemah lembut dan pendiam.
Bahasanya logat Bahasa Indonesia.
Ø Ciri fisik :
Nawang Detik berumur 19 tahun, tingginya kurang lebih 155 cm, berat 38 kg,
bentuk tubuh kurus, rambut hitam, lurus, dan pendek. Cantik.
Ø Karakter :
Nawang Detik merupakan bidadari yang centil dan berlogat bahasa Madura.
5) Genter, diperankan oleh Ari Ray Sang Rizaldi
Genter adalah teman Jaka Ngiyub yang membuang selendang jelek yang diberikan
oleh Jaka Ngiyub.
Ø Ciri fisik :
Genter berumur 28 tahun, tingginya kurang lebih 180 cm, berat 60 kg, bentuk
tubuh kurus, rambut hitam, ikal dan pendek. Kulit sawo matang. Gagah.
Ø Karakter :
Ø Sosial :
Genter memiliki status sosial tingkat menengah ke bawah. Dia bekerja sebagai
petani yang mengerjakan sawah orang lain, kedua orang tuanya sudah meninggal.
3. LOGAT BAHASA
Dalam drama “Jaka Ngiyub” logat bahasa yang digunakan adalah logat bahasa
sehari-hari. Disini ada beberapa logat bahasa yang digunakan antara lain:
1. Nawang Tahun : logat yang digunakan dalam dialognya adalah bahasa gaul dan
centil.
2. Jaka Ngiyub : logat yang digunakan dalam dialognya adalah bahasa Jawa.
5. Nawang Dina : logat yang digunakan dalam dialognya adalah logat bahasa
Indonesia.
6. Nawang Jam : logat yang digunakan dalam dialognya adalah logat orang yang
gagap dan lemot.
7. Nawang Menit : logat yang yang digunakan dalam dialognya adalah logat
Bahasa Indonesia, logat orang judes.
8. Nawang Detik : logat yang digunakan dalam dialognya adalah logat Madura
9. Genter : logat yang digunakan dalam dialognya adalah logat bahasa Indonesia,
bahasa gaul.
4. SUASANA
5. SETTING
Setting tempat : Di sebuah hutan, ada air terjun, bebatuan, dan pepohonan
Setting waktu : Pagi hari dan sore hari
6. TATA BUSANA
Ø Rompi hitam
2. Tujuh bidadari
Ø Kemben
Ø Memakai jarit
Ø Memakai selendang
7. TATA RIAS
8. TATA TARI
1. Tari diawal (pada saat bidadari masuk) berisis tentang bidadari turun dari
khayangan, menikmati keindahan bumi.
2. Tari pada saat bidadari mandi, berisi tentang tujuh bidadari yang sedang mandi
3. Tari pada saat Jaka Ngiyub senang, berisi tentang kesenangan Jaka Ngiyub
mendapatkan selendang.
9. TATA MUSIK
Musik yang digunakan dalam drama “ Jaka Ngiyub” yaitu musik karawitan (live)
13. Bidadari meninggalkan Nawang Tahun sendirian : musik keluar dan suasana
sedih
17. Musik pengenalan pemain : lagu Mulan Jameela “Makhluk Tuhan Paling
Sexy”
10. PENATA LAMPU / LIGHTING
Dalam drama “Jaka Ngiyub” kami menggunakan tata cahaya (gelap dan terang)
SKENARIO
JAKA NGIYUB
ADEGAN 1
ADEGAN 2
(Suara angin bergemuruh seiring turunnya ketujuh bidadari dari khayangan dan
digambarkan dengan tarian. Seketika itu Jaka Ngiyub bersembunyi di balik pohon)
SFX : suara angin (live) dan selanjutnya musik karawitan yang mengiringi tari
bidadari yang turun ke bumi
10. Nawang Menit : “Udah, udah rebut aja. Mau air terjun kek, mau air jatuh kek
mendingan kita sekarang mandi aja!”
ADEGAN 3
(Ketujuh bidadari itu pun mandi yang diibaratkan dengan gerakan tari, sementara
itu Jaka Ngiyub mengintip dibalik pohon dan mencuri selendang bidadari tersebut.)
ADEGAN 4
14. Nawang Tahun : (bingung mencari selendangnya yang juga hilang)“ Hah…..
selendangku juga hilang. Dimana.………. dimana……… dimana…….
Dimana…….”
16. Nawang Tahun : “Tadi tak taruh disini, masak tak taruh di rumah”
(Ketujuh bidadari mencari selendang Nawang Wulan dan Nawang Tahun yang
hilang)
18. Nawang Menit : “Ngapin kita ikut nyari, lha wong bukan selendang kita yang
hilang .
19. Nawang Minggu : “Disini lho gak ada, barang kali hanyut di sungai. Kita
telusuri sungai aja barangkali ketemu”
ADEGAN 5
SFX : Musik (karawitan) yang mengiringi tarian Jaka Ngiyub karena senang
mendaspatkan selendang bidadari)
20. Joko Ngiyub : (Jaka Ngiyub memegang selendang dan heran ternyata
selendang yang dicurinya ada dua).“Lho kok ada dua?? Perasaan tadi satu.”
ADEGAN 6
21. Genter : (Genter bertemu Jaka Ngiyub sambil membawa cangkul dan menjabat
tangan Jaka Ngiyub).“Hallo prend …………!
22. Jaka Ngiyub : (dengan eksprei senyum-senyum)“Hallo ………ter!!
26. Jaka Ngiyub : “Habisnya aku nggak dapat pembagian konfersi gas dari
pemerintah. Pemerintah itu nggak adil sama aku. La kamu sendiri dari mana?”
28. Jaka Ngiyub : (Jaka Ngiyub senyum-senyum dan memegangi kedua selendang
yang dicurinya) .”O…….. “
ADEGAN 7
30. Jaka Ngiyub : (sambil memegangi kedua selendangnya) “ waktu aku istirahat
tadi aku mengintip gadis-gadis cantik lagi mandi, aku ambil aja selendangnya. Eh..
ternyata ada dua. Ini tak kasih satu, kamu mau nggak??’
31. Genter : (sambil menunjuk selendang yang bagus) “ Gimana kalau yang itu ?
yang itu lebih bagus deh.”
32. Jaka Ngiyub : “ Nggak pokoknya yang ini!! (kemudian berbisik-bisik) Ini milik
bidadari lho!”
38. Jaka Ngiyub : “ Yo wis ter.. rawat baik-baik selendangnya! Aku pulang dulu
ya!”
39. Genter : (sambil berjabat tangan)“ Ok friend, ati-ati ya!”
ADEGAN 8
ADEGAN 9
43. Nawang Minggu : “ Makanya kalau naruh selendang tu yang bener dong!”
(Bidadari yang lain mencari selendang, Nawang Tahun menangis dan sedih)
ADEGAN 10
45. Nawang Jam : (sambil menunjuk selendang yang ada di balik bebatuan dan
menepuk pundak Nawang Tahun) ” i …… i ……. i……. i …….tu…….”
48. Nawang Tahun : (sambil berjalan mengambil selendang yang ditunjukkan oleh
Nawang Jam)“ Ha….!!! Akhirnya ketemu juga, itu selendangku.”
49. Nawang Wulan : (Nawang Wulan melihat dan mengamati selendasng yang
diambil Nawang Tahun ) “ ini bukan selendangmu, ini selendangku ndek .”
53. Nawang Detik : “ Ini kan dah sore, sebentar lagi gelap, kita kan gak bisa
terbang kalau malam.”
55. Nawang Tahun : (Nawang Tahun sambil menangis)“Trus aku gimana dong??”
ADEGAN 11
ADEGAN 12
KEESOKAN HARINYA NAWANG TAHUN SAMBIL MENANGIS
TERSEDU-SEDU MASIH MENCARI SELENDANGNYA YANG HILANG.
60. Nawang Tahun : (sambil menangis dan mencari selendangnya) “ Dimana sich
selendangku?”
(Tiba-tiba ada seorang pemuda tampan yang menghampiri Nawang Tahun dari
belakang)
61. Jaka Ngiyub : (dengan heran dan penasaran Joko Ngiyub mendekati Nawang
Tahun)“ hah ini pasti wanita cantik. ”
62. Jaka Ngiyub : “ Wahai gadis cantik jelita! Mengapa engkau menangis sendirian
di hutan? Ada apa gerangan? Apakah aku bias membantumu?”
68. Jaka Ngiyub : (sambil menerka-nerka Joko Ngiyub menerka-nerka bahwa gadis
yang ditemui merupakan pemilik selendang yang diambilnya) “Aku tahu siapa
kamu…….. , kalau aku dapat menemukan selendangmu…… ”
ADEGAN 13
70. Jaka Ngiyub : “ Bukan… bukan aku yang mengambilnya. Tapi kalau aku dapat
menemukan selendangmu, sudikah kiranya dirimu menjadi istriku?”
73. Nawang Tahun : (sambil menoleh kearah Jaka Ngiyub) “ Hah !!! menikah??
Ya iyalah,”
(seketika Jaka Ngiyub pingsan karena melihat wajah Nawang Tahun yang jelek)