Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MITOS CANDI JIWA YANG BERADA DI DESA BATUJAYA,

KARAWANG

(seminar linguistik dan sastra )

Disusun oleh:

Deny Satiawan

1801521026

Sastra Bali

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena rahmatnya, saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “analisi mitos candi jiwa yang berada di desa batujaya,
Karawang”.

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk meneliti lebih dalam lagi
mitos-mitos yg berada pada candi jiwa karna belum ada sumber tertulis mengenai mitos yg
berada pada candi jiwa

Saya mengucapkan terima kasih kepada I Gede Gita Purnama Arsa Putra,S.S.M.Hum.
selaku dosen Sastra Bali, mata kuliah seminar linguistik dan sastra yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Abah Ralim selaku masyarakat sekitar
yg mau menceritakan mitos yg ada pada candi jiwa.

Dan saya mempersembahkan penulisan ini untuk tugas saya dan kepada masyarakat
Karawang agar lebih mengetahui mitos yg berada pada candi jiwa

Rengasdengklok, 9 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................2

1.5 Metode penelitian.........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
2.1 Sejarah Singkat Candi Jiwa............................................................................................................3

2.2 Mitos yg beredar di candi jiwa......................................................................................................3

2.3 Larangan Yang Berada Pada Kawasan Candi Jiwa.......................................................................4

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................5


3.1 Kesimpulan..................................................................................... ..............................................5

3.2 Saran.............................................................................................................................................5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mitos adalah bagian dari suatu folklor yang berupa kisah berlatar masa lampau,
mengandung penafsiran tentang alam semesta (seperti penciptaan dunia dan keberadaan
makhluk di dalamnya), serta dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau
penganutnya. Dalam pengertian yang lebih luas, mitos dapat mengacu kepada cerita
tradisional. Pada umumnya mitos menceritakan terjadinya alam semesta dan bentuk
topografi, keadaan dunia dan para makhluk penghuninya, deskripsi tentang para makhluk
mitologis, dan sebagainya. Mitos dapat timbul sebagai catatan peristiwa sejarah yang terlalu
dilebih-lebihkan, sebagai alegori atau personifikasi bagi fenomena alam, atau sebagai suatu
penjelasan tentang ritual. Mereka disebarkan untuk menyampaikan pengalaman religius
atau ideal, untuk membentuk model sifat-sifat tertentu, dan sebagai bahan ajaran dalam
suatu komunitas.
Folklor berasal dari kata folk dan lore. Folk dapat diartikan rakyat, bangsa, atau kelompok
orang yang memiliki ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan. Sedangkan lore adalah adat
dan khazanah pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun melalui tutur kata. Dengan
kata lain folklor dapat diberi makna bagian kebudayaan yang tersebar dan diadatkan turun
temurun dengan secara lisan atau dalam bentuk perbuatan. Istilah folklor berasal dari bahasa
Inggris folklore yang pertama kali dikemukakan oleh sejarawan Inggris William Thoms
dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh London Journal pada tahun 1846. Folklor juga
merupakan serangkaian praktik yang menjadi sarana penyebaran berbagai tradisi budaya.
Folklor meliputi legenda, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, mitos, dan kebiasaan yang
menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok.

Pada kesempatan ini saya akan menganalisis foklor bergenre mitos yg berada pada candi
jiwa. mitos adalah bentuk tradisi lisan secara turun temurun yg di yakinin masyarakat agar
melakukan hal-hal tertentu dan ritual-ritual tertentu, saya selaku penulis sadar akan mitos yg
beredar pada candi jiwa akan memudar apabila tidak di buat tulisan tentang mitos tersebut.
Mitos juga bisa di kategorikan sebagai alat pendidik untuk masyarakat kebudayaan sekitar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mitos apa yg beredar pada candi jiwa ?

2. Mengenai apa larangan-laramgan yg berada pada candi jiwa

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tulisan ini saya buat agar masyarakat Karawang khususnya masyarakat batujaya
lebih mengetahui mitos yg beredar pada kawasan candi jiwa agar cerita mitos yg
beredar tidak hilang di masa yg akan datang

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang diharapkan dalam analisis ini sebagai berikut.

a. Hasil analisis ini diharapkan bisa menjadi bahan kajian kembali di kemudian hari

b. Hasil analisis ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang
sastra serta tradisi lisan.

1.5 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan kali ini dalam penelitian kajian ini adalah metode
wawancara. Dalam metode ini dilakukan dengan tanya jawab secara lisan berhadapan
langsung serta bertatap muka. Melalui wawancara inilah peneliti menggali data, informasi,
dan kerangka keterangan dari subyek penelitian. Teknik yang saya pakai saat wawancara
yaitu bertanya secara bebas dan informan pun bercerita secara bebas

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Candi Jiwa


Perlu kita ketahui terlebih dahulu kawasan candi jiwa adalah kawasan wisata candi yg
berada di desa batujaya kabupaten Karawang, candi jiwa di temukan pada tahun 1984 oleh
mahasiswa arkeolog universitas Indonesia. Hingga saat ini diketahui ada 46 titik candi yg
berada pada desa batujaya dan mungkin akan terus bertambah seiring adanya penemuan
penemuan gundukan candi. Candi jiwa di evakuasi dari tahun 1997 hingga tahun 2004 candi
ini berbentuk persegi berukuran 19×19 meter dan memiliki tinggi sekitar 4,7 meter. Beberapa
sumber berpendapat candi jiwa di bangun sejak kerajaan tarumanegara pada abad ke 2
sampai dengan abad ke 12 Masehi.

2.2 Mitos yang beredar di candi jiwa


Saat ini candi jiwa menjadi salah satu wisata andalan di Karawang, banyak wisatawan yg
berdatangan dari masyarakat Karawang maupun dari luar Karawang, suatu hari ada salah satu
masyarakat sekitaran candi jiwa yg mengambil beberapa puing batu di kawasan candi jiwa
untuk kebutuhan membangun rumah, orang tersebut di malam hari nya di mimpikan sosok
wanita berpakaian kebaya (khas Sunda) dan di dalam mimpi tersebut sosok wanita yg
berpakaian kebaya berkata ‘kembalikan harta milikku’ terus menerus ucapan itu di lontarkan
oleh sosok wanita yg ada di mimpi, dan paginya orang tersebut masih menghiraukan mimpi
yg semalam, tetapi terus menerus orang yg mengambil batu di kawasan candi selalu di
mimpikan seperti itu, akhirnya orang yg mengambil batu di kawasan candi jiwa bertanya
kepada orang pintar, dan orang pintar pun berkata kepada orang yg mengambil batu “kamu
telah di ikuti oleh salah satu sosok yg menjaga candi jiwa kamu telah membawa bagian dari
nya yg bukan hak mu lekas kembalikan apa yg telah enggkau ambil”. Untungnya batu
tersebut belum di bangun menjadi rumah dan ia segera mengembalikan batu tersebut ke
kempat semula, setelah iya mengembalikan batu tersebut ia tidak mengalami lagi
memimpikan sosok wanita yg memakai kebaya. Setelah kejadian ini masyarakat meyakini
bahwa ada sosok penunggu di kawasan candi dan jangan mengbil apapun yg berada pada
kawasan candi jiwa.

3
Cerita ini kian tersebar ke berbagai pelosok Karawang, sampai ada wisatawan yg sengaja
ingin membuktikan cerita tersebut benar atau tidak, wisatawan tersebut membawa secuil batu
dan ia mengantongi nya, dan benar ke esokan nya wisatawan tersebut datang kembali ke
kawasan candi dan mengembalikan batu yg ia ambil, ia bercerita di mimpikan sosok wanita
berbaju putih memerintah untuk mengembalikan batu yg ia ambil.

2.3 Larangan Yang Berada Pada Kawasan Candi Jiwa


Seperti yg sudah kita baca di atas larangan yg berada pada kawasan candi jiwa yaitu tidak
di perbolehkan bagi siapapun mengambil apapun yg berada pada kawasan candi jiwa seperti
batu besar maupun batu kerikil dan tidak boleh memetik Bungan atau tumbuhan apapun
dengan sembarangan dan harus menjaga lisan tidak boleh berbicara sembarangan, masyarakat
meyakini apabila hal hal tersebut di langgar pasti ada kejadian kejadian aneh bagi yg
melanggar, walaupun tidak ada larangan tertulis pada pintu masuk, tetapi penjaga pintu atau
yg mengurus kawasan candi jiwa selalu memberitahu kepada wisatawan untuk tidak
melalukan hal hal yg di larang.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mitos adalah sumber kebudayaan lisan yg kaya akan nilai sejarah norma norma
tradisional pada masyarakat, salah satu Mitos yg saya teliti dan kaji yaitu tentang mitos
banyak yg bisa di ambil pada analisis mitos yg berada di candi jiwa sebagai alat pendidik
untuk saya pribadi dan untuk pembaca makalah ini, saya berharap kedepan nya bisa
mengkaji lebih dalam lagi tentang yg beredar di Indonesia terutama di daerah saya sendiri di
Karawang.

3.2 Saran
Demikianlah pembahasan makalah yg saya bisa sampaikan, saya harapkan di kemudian
hari Mitos Mitos yg berada di Karawang tidak hilang seiring perkembangan zaman, dan ada
pembaca yg ingin meneliti atau mengkaji lebih dalam tentang Mitos yg berada di karawang
bersama dengan saya.

Anda mungkin juga menyukai