Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sajid Arhabi Daffa’syah Mufti

NIM : 200516600
Mata kuliah : Prasejarah Nusantara (Homo wajakensis)

1. Apa arti dari nama manusia tersebut?


Nama manusia purba ini bersal dari wilayah di temukan nya manuasia purba
yaitu di sebut dengan Manusia Wajak, yang memiliki arti sebagai Manusia dari
Wajak. Homo ini termasuk tingkatannya lebih tinggi dibandingkan dengan
Pithecanthropus Erectus.

2. Siapa, kapan dan dimana ditemukannya manusia purba tersebut?


Sekitar tahun 1889, Van Riestchoten menemukan sebuah fosil yang berupa
bagian ruas leher dari manusia purba yang berjenis Manusia Wajak di wilayah
Wajak yang berada dekat dengan daerah Campur Darat, Tulung Agung, Jawa
Timur. Penemuan ini akhirnya ditindak lanjuti oleh Eugene Dubois, fosil tersebut
berupa sebuah ruas leher dan tengkorak kepala yang memiliki volume sekitar 1600
cc. Selain itu, tepatnya pada tahun 1890, Eugene Dubois menemukan kembali fosil
yang berupa bagian Rahang atas dan bawah, Fragmen Tengkorak, tulang kering dan
juga tulang paha di wilayah Wajak.

3. Bagaimana ciri-ciri manusia tersebut?

Manusia Wajak memiliki kriteria yang berbeda dengan jenis manusia purba laiinya
yang pernah hidup di Indonesia, di antaranya adalah:

 Memiliki bentuk wajah yang cenderung lebih datar.


 Mempunyai badan tinggi sekitar 130 cm hingga 210 cm.
 Bentuk hidung yang sedikit lebar dan bentuk mulut yang sedikit maju.
 Volume otak yang dapat melebihi dari 1300 cc yaitu sekitar 1350 cc sampai
dengan 1450 cc.
 Memiliki badan berat sekitar 30 sampai dengan 150 Kg.
 Jarang yang membentang antara hidung dan mulut sangat jauh.
 Perawakan tubuhnya masih mirip seperti kera namun sudah bisa berdiri dengan
tegap.
 Bentuk tulang dahi yang lebih menjorok kedalam.
 Sudah mulai memakan makanan yang sudah matang atau yang sudah diolah.
 Mempunyai tulang dahi yang agak panjang.
 Dahinya terlihat agak miring dan tepat di bagian atas mata terdapat sebuah busur
dahi yang sanagt jelas.
 Tulang pipi yang lebih menonjol kesamping.
 Memiliki otot-otot dan tulang yang cukup besar.

Kebudayaan Dari Homo Wajakensis


Ada beberapa kebudayaan yang dihasilkan oleh manusia wajak di dalam kehidupannya,
di antaranya sebagai berikut:
1. Kebudayaan Pacitan
Beberapa perkakas yang digunakan dalam kehidupan manusia purba genus
wajak yang berasal dari kebudayaan Pacitan ini yang dijumpai oleh seorang ahli
arkeologi bernama Von Koenigswald sekitar tahun 1935 di pesisir danau Baksoko, Desa
Punung, Pacitan, Jawa Timur.
Alat-alat tersebut terdiri dari kapak genggam, yaitu sebuah kapak yang tidak
memiliki gagang dan digunakan dengan cara digenggam. Tidak hanya itu saja masih
terdapat beberapa alat dari kebudayaan ini yaitu Kapak perimbas (chooper), kapak
penetak, pahat genggam, dan masih banyak lagi.
2. Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan Ngandong merupakan salah satu kebudayaan yang dihasilkan oleh
kehidupan Homo Wajakensis. Beberapa alat dari kebudayaan yang ditemukan di daerah
Ngandong, Jawa Timur.
Alat-alat tersebut terdiri dari kapak yang terbuat dari batu serta alat-alat yang
berukuran kecil atau disebut juga dengan serpih (serpih). Tidak hanya itu saja, pada
kebudayaan Ngandong juga dijumpai sebuah alat yang terbuat dari tulang dan hewan
tanduk.

Anda mungkin juga menyukai