Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH METODE ILMIAH

Pelarutan gula dalam air


Guru Mata Pelajaran : Broto (gelar)

KELOMPOK 1
Anggota : 1. Chandra
2. Aida
3. Indah
4. Nikita
5. Rista
6. Adit
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Metode Ilmiah ini yang bertujuan “ Mengetahui
Pengaruh Ukuran Gula Terhadap Larutan, Pengaruh Massa Gula Terhadap Larutan,
dan Pengaruh Suhu terhadap Larutan’’ dapat kami selesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kimia.
Dalam penyusunan metode ilmiah ini banyak pihak yang selalu membantu kami baik
secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Oleh karena itu kami ucapkan terima kasih.
Kami berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Kami pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, karena kami hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh
kreana itu, kami dengan senang hati menerima masukan, kritik dan saran demi
membangun kesempurnaan metode ilmiah ini. Semoga apa yang diharapkan kami
dapat dicapai dengan sempurna.

Kelompok 1,

Sumber, 24 Agustus 2019


DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………i
Kata Pengantar……………………………………………………………………ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………….
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian…………………………………………………………………
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi larutan………………………………..
C. Pembahasan……………………………………………………………….
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………..
B. Lampiran………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogeny yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut zat terlarut atau solut,
sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak dari pada zat zat lain dalam larutan
disebut larut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan ,sedangkan proses percmpuran zat terlarut dan pelarut
membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi contoh umum larutan yang sering
dijumpai adalah padatan yang di larutkan dalam cairan , seperti garam atau gula
dilarutkan dalam air .gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan , misalnya karbon
dioksida atau oksigen dalam air . selain itu cairan dapat pula larut dalam cairan lain
sementara zat larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi
(campuran logam) dan mineral tertentu .
Pelarut adalah suatu zat yang melarutkan zat terlarut, menghasilkan suatu
larutan. Pelarut juga biasanya berupa cairan tetapi juga bisa menjadi padat, gas, atau
fluida superkritis. Kuantitas zat terlarut yang dapat larut dalam volume pelarut
tertentu bervariasi terhadap suhu.
Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energy dan
komoditi perdagangan utama. Gula paling banayk diperdagangkan dalam bentuk
Kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis, baik di
makanan maupun di minuman.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ukuran terhadap pelarutan gula ?
2. Bagaimana pengaruh massa terhadap pelarutan gula ?
3. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pelarutan gula ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya laporan ilmiah ini adalah untuk melaporkan hasil dari
pengaruh ukuran, massa dan suhu terhadap pelarutan gula berdasarkan penelitian
yang telah kami lakukan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian
Gula adalah suatu karboidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi
perdagangan utama. Gula paling banyak di perdagangkan dalam bentuk kristal
sukrosa padat, tetapi ada juga yang berupa serbuk seperti tepung ada pula yang
berbentuk kristal berukuran sedang. Gula juga memiliki warna yang berbeda beda
dimulai dari warna yang putih bening, crem, crem kecoklatan, coklat, dan juga
kuning ke putihan. Gula di gunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan
makanan atau minuman.
Gula juga mempunyai banyak jenis antara lain seperti gula yang berasal dari
tumbuhan seperti gula tebu dan gula jagung. Selain itu juga ada gula yang menurut
bentuknya yaitu gula Jawa, gula batu, gula pasir, gula serbuk. Selain berasal dari
tumbuhan gula juga ada yang berasal dari bahan kimia rasa manisnya berbanding
jauh di bandingkan dengan gula pada umumnya. Gula sederhana seperti gula glukosa
(yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi
yang akan digunakan oleh sel.
Selain itu gula juga merupakan senyawa yang larut dalam air. Kelarutannya membuat
larutan tersebut menjadi homogen atau tidak terlihat perbedaannya antara air dengan
gula. Kelarutannya bergantung pada beberapa faktor utama salah satunya yaitu faktor
massa. Banyak sedikitnya gula dalam di larutkan dalam air ternyata berpengaruh.
b). Penelitian
Alat dan bahan
 Gula pasir ±20 gram
 Stopwacth
 Tabung ukur
 Sendok pengaduk
 Neraca
 Air ±350 ml
 Gelas ukur
Variabel
Variabel Kontrol : Gula
Variabel Manipulasi : Air Biasa, Dan Air Panas 50ºC
Variabel Terikat : Proses Pelarutan Gula Dalam Air

Langkah langkah
1. Siapkanlah alat dan bahan yang diperlukan.
2. Timbang gula pasir menjadi 2,5,8 gram dengan neraca.
3. Setelah ditimbang letakkan di gelas ukur yang telah disiapkan.
4. Kemudian ambilah air lalu ukur menggunakan tabung ukur sebanyak 100ml
lalu tuangkan pada gelas ukur yang berisikan gula 2gram.
5. Lalu jangan lupa siapkan stopwacth. Stopwacth ini digunakan untuk
mengukur waktu saat pengadukan gula.
6. Aduk dengan sendok pengaduk dengan kecepatan konstan dan tidak
membenturkannya pada pinggir gelas ukur berisi gula dan air itu.
7. Jika partikel gula tersebut sudah menyatu dengan air dengan kata lain sudah
menghilang maka hentikan penghitungan stopwacth.
8. Selanjutnya catat hasil penghitungan tersebut
9. Lakukan hal yang sama pada gula 5 gram dan 8 gram.
B. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Larutan

Pengadukan
Pengadukan zat terlarut dalam pelarut mempercepat laju pelarutan karena membantu
mendistribusikan partikel terlarut keseluruh pelarut.

Suhu
Suhu pelarut adalah faktor lain yang mempengaruhi seberapa cepat suatu zat terlarut
akan larut.

Ukuran Partikel
Untuk jumlah tertentu zat terlarut, partikel yang lebih kecil memiliki luas permukaan
yang lebih besar. Dengan luas permukaan yang lebih besar, akan memungkinkan area
kontak yang lebih besar antara partikel zat terlarut dan pelarut.
C. Pembahasan

a) Pengaruh Ukuran Terhadap Pelarutan Gula


Pengukuran adalah kegiatan menentukan besar atau kapasitas suatu benda
terhadap satuan pengukuran. Pengukuran dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:

1. Pengukuran makroskopik, yaitu pengukuran yang dapat ditentukan secara


langsung. Contohnya, penggaris untuk mengukur panjang, biuret, pipet, dan labu
ukur untuk mengukur volume, termometer untuk mengukur suhu.
2. Pengukuran mikroskopis, yaitu pengukuran yang tidak dapat ditentukan secara
langsung. Contohnya, pengukuran pada tingkat atom atau molekul.

Berikut ini adalah hasil dari proses pelarutan dengan ukuran gula yang belum
dihaluskan :
Ukuran gula Air Waktu
2 gram 100 ml 01.32, 95 sekon
5 gram 100 ml 02.17,32sekon
8 gram 100 ml 02.43,48 sekon
Keterangan :
1). Percobaan pertama yaitu menggunakan gula seberat 2 gram gula dan
menggunakan air sebanyak 100 ml. Dari proses pelarutan tersebut, gula yang diaduk
menggunakan air biasa ternyata proses pelarutanya menghasilkan waktu 01.31,95
detik.
2). Menggunakan gula seberat 5 gram gula dan menggunakan air yang sama yaitu
100 ml. Dari proses pelarutan tersebut, gula yang di aduk mengguanakan air biasa
ternyata proses pelarutanya berbeda 01.26 detik, dengan proses pelarutan yang
pertama yaitu 02.17,32 detik.
3). Menggunakan gula seberat 8 gram dan menggunakan air biasa sebanyak 100 ml.
Dari proses pelarutan tersebut ternyata, proses pelarutan yang ketiga memiliki
perbedaan waktu hanya 26 detik saja, dengan proses pelarutan yang ke dua yaitu
02.43,48 detik
b.) Pengaruh Massa Terhadap Pelarutan Gula

Massa adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk
menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari,
massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah
modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.

Berikut ini adalah hasil dari proses pelarutan dengan gula yang telah dihaluskan
menggunakan massa yang berbeda :
Massa Air Waktu
2 gram 100 ml 00.55,94 sekon
5 gram 100 ml 01.22,03 sekon
8 gram 100 ml 01. 39,03 sekon

Keterangan :

c) . Pengaruh suhu terhadap pelarutan gula


Suhu menunjukkan derajat panas benda. Semakin tinggi suhu suatu benda,
maka semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukan energy
yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu masing-masing bergerak,
baik itu dalam bentuk perpindahan maupu gerakan di tempat gerakan.
Alat untuk mengukur suhu adalah termometer. Jenis-jenis termometer dan
fungsinya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Termometer klinis ; biasanya digunakan untuk mendiagnosa penyakit dan pada
umumnya diisi dengan cairan raksa atau cairan alkohol.
2. Termometer laboratorium ; digunakan untuk perlengkapan praktikum di
laboratorium.
3. Termometer ruangan ; berfungsi untuk mengukur suhu pada ruangan.
4. Termometer digital ; berfungsi untuk mengukur suhu badan, sebagai alat bantu
memasak, dan laboratorium.
5. Termokopel ; berfungsi untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis
logam konduktor yang berbeda sehingga menimbulkan efek thermo-electic.

Berikut ini adalah hasil dari proses pelarutan gula yang menggunakan suhu 50ºC
Massa Air Waktu
2 gram 100 ml 00.27,77 detik
5 gram 100 ml 00.50.03 detik
8 gram 100 ml 00.54,25 detik
Keterangan :
1). Percobaan pertama yaitu menggunakan gula seberat 2 gram gula dan
menggunakan air sebanyak 100 ml. Dari proses pelarutan tersebut, gula yang diaduk
menggunakan air yang telah dipanaskan ternyata proses pelarutanya lebih cepat
dibandingkan menggunakan air yang biasa yaitu 00.27,77 detik.
2). Menggunakan gula seberat 5 gram gula dan menggunakan air yang sama yaitu
100 ml. Dari proses pelarutan tersebut, gula yang di aduk mengguanakan air yang di
panaskan ternyata proses pelarutanya berbeda 23 detik dengan proses pelarutan yang
pertama yaitu 00.50,03 detik.
3) Menggunakan gula seberat 8 gram gula dan menggunakan air sebanyak 100 ml.
Dari proses pelarutan tersebut ternyata, proses pelarutan yang ke - 3 ini memiliki
perbedaan waktu yang sangat sedikit dengan percobaan yang ke - 2 yaitu hanya 4
detik saja walaupun berbeda 3 gram dari proses percobaan pelarutan yang ke - 2,
yaitu 00.54,25 detik

Anda mungkin juga menyukai