Anda di halaman 1dari 9

Terbentuknya Jaringan Nusantara

Melalui Perdagangan Pada Masa


Hindu Budha

Disusun oleh:
1. Anisa Iqlima Damayanti 05
2. Fitya Maulida Aryani
3. Maharani Ardila Wulansari
4. Yahya Khoirul Amri 35
Selat Malaka merupakan jalur penting dalam
pelayaran dan perdagangan bagi pedagang yang melintasi
bandar-bandar penting di sekitar Samudra Hindia dan Teluk
Persia. Selat itu merupakan jalan laut yang menghubungkan
Arab dan India di sebelah barat laut Nusantara dan dengan
Tiongkok di sebelah timur laut Nusantara. Jalur ini
merupakan pintu gerbang pelayaran yang dikenal dengan
nama "Jalur Sutra".
Peta politik di Jawa dan Sumatra abad ke-7,seperti
ditunjukkan oleh D.G.E. Hall, bersumber dari catatan pengunjung
Cina yang datang ke Sumatra. Dua negara di Sumatra disebutkan,
Mo-lo-yeu (Melayu) di pantai timur, tepatnya di Jambi sekarang di
muara Sungai Batanghari. Agak ke selatan dari itu terdapat Che-li-
fo-che, pengucapan cara Cina untuk katabahasa Sanskerta,
Sriwijaya.
Tiga Kerajaan Utama di Jawa

SINGASARI
TARUMANEGARA KALINGGA
MAJAPAHIT
(Ujung barat jawa) (Jawa Tengah)
(Jawa Timur)
1.Penguasaan perairan masa sriwijaya
Sriwijaya adalah salah satu kemaharajaan bahari yang
pernah berdiri di Sumatera dan banyak mmemberi pengaruh di
nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja,
Thailand Selatan , Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan. Di dunia perdagangan Sriwijaya menjadi pengendali
jalur perdagangan antara India dan Tiongkok yakni dengan
penguasaan atas selat malaka dan selat sunda. Orang Arab mencatat
bahwa sriwijaya memiliki aneka komoditas seperti kapur barus,
kayu gaharu, cengkeh, pala, kapulaga, gading, emas dan timah
yang berperan sebagai pelabuhan utama di asia tenggara. Dengan
restu persetujuan dan perlindungan dari kaisar tiongkok untuk
dapat berdagang dengannya, sehingga mampu menguasai urat nadi
pelayaran antara Tiongkok dan India.
Berdasarkan alasan itulah sriwijaya harus terus menjaga
dominasi perdagangannya. Keperluan inilah yang mendorong
sriwijaya menggelar ekspedisi militer untuk menaklukan bandar
pelabuhan pesaing di kawasan sekitarnya dan menyerap mereka ke
dalam mandala sriwijaya. Kejayaan baharu sriwijaya terekam di
relief candi borobudur yaitu menggambarkan kapal kayu bercadik
ganda dan bertiang layar yang melayari lautan nusantara sekitar
abad ke 8 masehi.
2. Penguasaan Perairan Masa Majapahit
Catatan Wang ta-Yuan, pedagang Tiongkok menyebutkan
bahwa komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada, garam,
kain, dan burung kakak tua, sedangkan komoditas impornya adalah
mutiara, emas, perak, sutra, barang keramik, dan barang dari besi.
Mata uangnya dibuat dari campuran perak, timah putih, timah
hitam, dan tembaga.
Kemakmuran Majapahit didukung karena 2 faktor berikut:
a. Lembah Sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran
rendah Jawa Timur utara sangat cocok untuk pertanian
padi.
b. Pelabuhan-pelabuhan majapahit di Pantai Utara Jawa
berperan penting sebagai pelabuhan pangkalan
untuk mendapatkan komoditas rempah dari Maluku.
Berdasarkan sumber Babad Lasem dan lokasi geografis
Majapahit dapat diperoleh gambaran bahwa Majapahit memang
memerlukan junk-junk perang yang mungkin ukurannya lebih kecil
tapi mempunyai kelincahan yang tinggi yang diperlukan untuk
mengamankan Perairan Majapahit dan pelabuhannya di Pantai
Utara Jawa.
Dari kedua contoh penguasaan perairan oleh Sriwijaya dan
Majapahit lambat laun membentuk jaringan antar daerah. Daerah
yang mulanya tidak dikenal dan kerajaan kecil yang aslinya
berkomoditas tinggi mulai diperhatikan serta mulai dibangun
pelabuhan-pelabuhan yang kemudian dikirim ke pelabuhan besar
pusat perdagangan.
Akhirnya berkembanglah jaringan perdagangan dan
pengawasan di Nusantara. Jaringan ini mengakomodasi perdagangan
dan pemerintahan. Keuntungan penguasa pusat mendapat pengakuan
sebagai penguasa, pajak atau upeti yang masuk ke kerajaaan dan
suplai barang dagang yang diperlukan untuk meramaikan pelabuhan
dalam perdagangan Internasional.
Akhirnya berkembanglah jaringan perdagangan dan
pengawasan di Nusantara. Jaringan ini mengakomodasi perdagangan
dan pemerintahan. Keuntungan penguasa pusat yakni mendapat
pengakuan sebagai penguasa, pajak atau upeti yang masuk ke
kerajaaan dan suplai barang dagang yang diperlukan untuk
meramaikan pelabuhan dalam perdagangan Internasional. Kerajaan
kecil hanya mendapat keuntungan berupa perlindungan, keamanan,
kebanggaan dan tentu dapat memasarkan hasil alamnya
.

Anda mungkin juga menyukai