Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan ke Museum Soeharto yang dilaksanakan
pada Kamis,14 Juli 2022
Lewat laporan ini juga kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Kepala Sekolah yang
telah memberi kesempatan kepada kami untuk melakukan perjalanan wisata ini, serta kepada orangtua
kami yang telah mengizinkan kami untuk melakukan perjalanan wisata ini, sehingga kegiatan perjalanan
wisata ini dapat berjalan dengan baik.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, maka
dari itu saran dan kritik yang membangun, sangat kami harapkan dari pembaca demi menyempurnakan
laporan ini. Harapan kami semoga penyusunan laporan ini dapat diterima dan dimengerti serta
bermanfaat bagi kami khususnya maupun pembaca sekalian.
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ini Telah Disetujui Oleh Guru Pembimbing dan Disahkan Oleh Kepala Sekolah
Panitia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I. PENDAHULUAN
Latar belakang
Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
1. Museum SOEHARTO
1.3 peninggalan
Kesimpulan
Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaksanaan kunjungan museum merupakan program kegiatan wajib kunjung museum yang diajukan
oleh sekolah kepada Dinas Dikpora. Kunjungan museum ini diikuti oleh seluruh siswa siswi kelas
X(sepuluh) dan OSIS OSIS SMK N 1 Bantul, yang semuanya terdiri dari kelas X dan OSIS kelas XI.
Dipilihnya Museum Soeharto karena tempat ini adalah tempat yang tepat sebagai objek kegiatan
pengamatan bagi siswa dan siswi karena dapat memberikan pengetahuan mengenai semua informasi
yang berkaitan dengan sejarah presiden Soeharto yang terdapat di museum tersebut.
Dipilihnya obyek Museum SOEHARTO karena disana sebagai peninggalan dan perjuangan presiden
Soeharto yang harus di lestarikan. Hal ini juga sangat penting bagi para pelajar karena selain berlibur
para pelajar juga dapat berwisata dan juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan agar tidak lupa.
I.2 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. MUSEUM SOEHARTO
Presiden Soeharto lahir 8 Juni 1921 – 27 Januari 2008)dan adalah Presiden kedua Indonesia yang
menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di
Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" (bahasa Indonesia:
"Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang senantiasa tersenyum dan menunjukkan
keramahan. Meski begitu, dengan berbagai kontroversi yang terjadi, ia sering juga disebut sebagai
otoriter bagi yang berseberangan dengannya.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa Hindia Belanda dan
Kekaisaran Jepang, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September 1965,
Soeharto kemudian melakukan operasi penertiban dan pengamanan atas perintah dari Presiden
Soekarno, salah satu yang dilakukannya adalah dengan menumpas Gerakan 30 September dan
menyatakan bahwa PKI sebagai organisasi terlarang. Berbagai kontroversi menyebut operasi ini
menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa, namun jumlah ini patut dipertanyakan karena korban
dari Gerakan 30 September juga banyak.[4][5]
Soeharto kemudian diberi mandat oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) sebagai
Presiden pada 26 Maret 1968[6] menggantikan Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968.
Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa
jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul
terjadinya kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia
merupakan orang terlama yang menjabat sebagai presiden Indonesia. Soeharto digantikan oleh B.J.
Habibie.
Soeharto juga merupakan sosok yang kontroversial karena membatasi kebebasan warga negara
Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, pemaksaan asas tunggal Pancasila di berbagai
bidang, dan disebut sebagai salah satu rezim paling korup dalam sejarah dunia modern. Menurut
Transparency International, estimasi kerugian negara adalah sekitar 15–35 miliar dolar Amerika Serikat
selama pemerintahannya.[12] Namun, hal ini tidak berhasil dibuktikan, bahkan Majalah Time kalah
dalam gugatan [13] dan usaha lain untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang
memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi
di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
1.3 PENINGGALAN
Sebagai presiden Indonesia selama lebih dari 30 tahun, Soeharto telah banyak memengaruhi sejarah
Indonesia. Dengan pengambil alihan kekuasaan dari Soekarno, Soeharto dengan dukungan dari Amerika
Serikat memberantas paham komunisme dan melarang pembentukan partai komunis. Dijadikannya
Timor Timur sebagai provinsi ke-27 (saat itu) juga dilakukannya karena kekhawatirannya bahwa partai
Fretilin (Frente Revolucionaria De Timor Leste Independente / Front Revolusi untuk Kemerdekaan Timor
Timur) akan berkuasa di sana bila dibiarkan merdeka.[Mei 2008] Hal ini telah mengakibatkan menelan
ratusan ribu korban jiwa sipil.[Mei 2008] Sistem otoriter yang dijalankan Soeharto dalam masa
pemerintahannya membuatnya populer dengan sebutan "Bapak", yang pada jangka panjangnya
menyebabkan pengambilan keputusan-keputusan di DPR kala itu disebut secara konotatif oleh
masyarakat Indonesia sebagai sistem "ABS" atau "Asal Bapak Senang".
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan Rumusan Masalah dan Hasil Penelitian maka dapat disimpulkan bahwa Museum
Jenderal Besar H.Muhammad Soeharto dibangun karena masyarakat luas mengetahui dulu adanya
Soeharto dan mempunyai peran tetapi masyarakat yang menilai bahwa Soeharto dulunya orang yang
baik. Kemudian yang kedua Museum Jenderal Besar H.Muhammad Soeharto ini menjadi wahana
edukasi sejarah bangsa tentang Nasionalisme, karena Soeharto dulu pernah membangun Negeri
Indonesia ini.
Kegiatan kunjungan sangat bermanfaat bagi para siswa-siswi khususnya siswa-siswi SMK N 1 Bantul
Yogyakarta Dengan adanya kegiatan kunjungan ini siswa dapat menambah ilmu pengetahuan. Kegiatan
kunjungan Menambah pengalaman. Dapat mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika.
Menumpukkan rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
3.2 Saran
Dengan terselesainya karya tulis ingin mengemukakan beberapa saran yang kiranya berguna bagi
siswa siswi kelas X dan OSIS kelas XI. Adapun sarannya yaitu:
Pada waktu melaksanakan kunjungan hendaknya mencatat hal penting yang ada di objek. Berhati-
hati dalam kunjungan karena lokasi kunjungan adalah museum, jangan sampai merusak barang.
mengikuti tata tertib museum.
A.
B. PENYERAHAN IRIAN BARAT DARI UNTEA KEPADA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA 1 MEI
1963
C.
E.
E. Letkol soeharto menghadap sultan H.B IX Melaporkan persiapan penyerahan ke dalam kota
yogya dan letkol soeharto sedang beristirahat.
F.
G.
H. Lubang buaya bersejarah yang menjadi tempat pembuangan para korban gerakan 30
september 1965
I.
K.
K. Di dalam museum tersebut terdapat juga jendral-jendral yang lain salah satunya Mayor Jendral
S.Parman DLL.