Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,yang atas karunianya makalah ini dapat
rampung dan dimanafaakan sebagaimana mestinya ,terimakasih kami ucapkan kepada guru
pembimbing sekaligus guru sejarah peminatan atas kritik dan saran dalam proses penulisan
makalah ini sehingga dapat dinikmati oleh pembaca.

Terimakasih juga atas peran dan kerja keras kawan-kawan dalam menyusun makalah ini
sesungguhnya tanpa pengorbanaan tenaga dan usaha kawan-kawan tentunya makalah ini idak
akan seperti saat ini,tak lupa pula ibu bapak dirumah yang selalau senantiasa memberikan
dukungan keapada kami untuk meneyelesaikan tugas ini sehingga akhirnya kami
mempersembahkan makalah berjudul “Perkembangan manusia purba di Indonesia”.

Namun kami masih menyadari bahwa manusia tidka luput dari salah dan lupa oleh karena itu
jikalau masih ada kekurangan yang dirasakan pembaca agar diinformasikan sehingga kami dapat
menampilkan makalah diharapkan untuk para pembaca.

Praya,20 Maret 2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...1
Daftar Isi………………………………………………………………………....2
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…3
1.1 Latar belakang msalah…………………………………………………….3
1.2 Rumusan masalah…………………………….…………………………..3
1.3Tujuan penulisan……………………………………………………….....3
BAB II ISI…………………………………………………………………….….4
2.1 Pengertian manusia purbakala………………………..…………………...4
2.2 Jenis manusia purba di Indonesia………………………………………....4
2.2.1 Megantropous……………………………………………………...4
2.2.2 Pithecanthropus………………………………………………….…5
2.2.3 Homo………………………………………………………………8
BAB III PENUTUP……………………………………………………………..11
3.1Kesimpulan…………………………………………………………...….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...12

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1LATAR BELAKANG
Manusia purba disebut juga prehistoric people, yaitu jenis manusia yang hidup jauh
sebelum tulisan ditemukan. Jadi, manusia tersebut belumlah mengenal tulisan, sobat. Selain itu,
manusia purba juga bisa diartikan sebagai manusia yang hidup pada jaman pra sejarah. Telah
diyakini bahwa manusia purba sudah mendiami bumi sekitar 4 juta tahun yang lalu. Manusia
purba memiliki volume otak yang lebih kecil daripada manusia modern jaman sekarang ini.
tentunya hal ini mempengaruhi kecerdasannya.

Pada masa praaksara manusia hidup mulai berkelompok-kelompok dalam rangka


mempertahankan kehidupannya manusia purba harus dapat membentuk kebudayaan dan
masyarakat karean pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup sendiri.Wilayah Indonesia
kayaakan situs masa praaksara berupa temuan fosil manusia purba.banyak ilmuan dari negara
luar untuk meneliti situs-situs tersebut oleh itu sebagi bangsa Indonesia kita harus dapat
melestarikan situs-situs tersebut.

Adapun yang menjadi alasan dan tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui
dan memepelajari kehidupan manusia purba di Indonesia serta dapat membedakan berbagai
macam jenis manusia purbakala .

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.Apa yang dimaksud dengan manusia purba?
2.bagaimanakah pembagian manusia purba di Indonesia?
3.Apa saja ciri-ciri daripada manusia purba itu berdasarkan jenisnya?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1.Memahami apa yang dimaksud dengan manusia purba itu sendiri
2.Mengetahui dan dapat menjelaskan apa saja jenis jenis manusia purba di indonesia
3.Dapat membedakan ciri dari masing masing manusia purba di Indonesia

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN MANUSIA PURBA


Manusia Purba adalah jenis manusia yang hidup pada zamann pra
akasara.untukmengetahui bagaimana kehidupan manusia pada masa praaksara dapat kita ketahui
dari fosil atau bekas-bekas manusia yang membatu , ditemukan dalam lapisan bumi
pleistosen.Indonesia menjadi salah satu negara tempat dimana ditemukan fosil dan artefak
manusia purba.(Rini mardikaningsih dkk:111)

Penggunaan istilah prasejarah kini lebih banyak digantikan oleh praaksara karena istilah tersebut
dianggap kurang tepat dalam menggambarkan babakan waktu manusia purba. Prasejarah berarti
sebelum ada sejarah, sementara itu manusia purba sendiri adalah subjek sekaligus objek sejarah.
Dengan demikian, istilah prasejarah menjadi tidak tepat.

Keberadaan manusia purba diketahui melalui sejumlah peninggalan seperti fosil dan artefak.
Fosil adalah tulang belulang manusia purba yang telah membatu, sementara artefak sendiri
adalah perlengkapan/peralatan penunjang hidup manusia purba yang merupakan hasil
kebudayaan mereka.

2.2 JENIS JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA

2.2.1 MEGANTHROPUS
Mengantropous adalah manusia kera raksasa merupakan jenis manusai purba yang paling
tua diperkirakan hidup sekirat dua atau satu juta tahun yang lalu dimasa pleistosen awal.

1). MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS


Manusia purba jenis ini berada di Sangiran oleh Von Koeningswald, berupa rahang
bawah. Fosil Meganthropus paleojavanicus pernah ditemukan di Sangiran oleh Von
Koenigswald pada tahun 1936 dan 1941, memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar dari pada
ukuran manusia purba lainnya.
Manusia purba yang ditemukan oleh Voe Koeningswald itu dinamakan meganthropus
paleojavanicus atau manusia raksasa besar tertua dari jawa. (Rini Mardikaningsih dkk :113)

Bagian tubuh yang ditemukan berupa bagian rahang bawah dan tiga buah gigi terdiri atas gigi
taring dan dua geraham. Meganthropus paleojavanicus ini makanan utamanya adalah tumbuhan.
Makhluk ini hidup kira-kira 2 juta hingga 1 juta tahun yang lalu.
Meganthropus berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Sampai sekarang, perkakas yang
menerangkan kehidupan jenis manusia purba ini masih belum ditemukan perkakasnya.
Berikut adalah ciri ciri Meganthropus palaeojavanicus :
a. memiliki perawakan yang tegap,
b. memiliki tulang pipi yang tebal,
c. tidak memiliki dagu,
d. memiliki otot rahang yang kuat,

4
e. memiliki tonjolan belakang yang tajam,
f. memiliki tulang kening yang menonjol,
g. memakan tumbuh-tumbuhan, dan hidup berkelompok dan berpindah-pindah.

2.2.2 PITHECANTHROPUS
Merupakkan jenis manusia yang ditemukan pada pleistosen bawah dan pleistosen tengah
dan hidup secara berkelompok untuk mendapatkan makanan mereka mencarinya dengan cara
berburu dan menagkap ikan serta mengumpulkan makanan.
Pada tahun 1936 Tjokrohandoyo yang bekerja di bawah pimpinan ahli purbakala duyfjes
menemukan fosil terkorak anak anak kepuhklagen sebelah uutara perning (mojokerto). Fosil
tersebut ditememkan pada lappisan pucangan (pleistosen bawah) dan dinamakan
pithecanthropus yang paling tua.pithecantropus merupakan jenis fosil manusia purba yang paling
banyak ditemukan di Indonesia. Fosil fosilnya banyak ditemukan pada lapisan pleistosen bawah
dan pleistosen tengah. (Rini Mardikaningsih dkk:113)
Pithecanthropus berarti manusia kera. Fosil jenis manusia purba ini banyak ditemukan di
daerah Trinil (Ngawi), Perning daerah Mojokerto, Sangiran (Sragen, Jawa Tengah), dan
Kedungbrubus (Madiun, Jawa Timur).
Fosil ini juga ditemukan oleh seorang peneliti manusia purba bernama Tjokrohandojo. Ia
bersama dengan ahli purbakala Duyfjes menemukan fosil tengkorak anak di lapisan Pucangan,
atau pada lapisan Pleistosen Bawah di daerah Kepuhlagen, sebelah utara Perning daerah
Mojokerto.
Mereka memberikan nama jenis Pithecanthropus mojokertensis, yang merupakan
jenis Pithecanthropus paling tua. Jenis manusia purbaPithecanthropus memiliki ciri-ciri tubuh
dan kehidupan seperti :

a. Badan tegap tetapi tidak seperti megantropus


b. Bertinggi badan 165-180
c. Tulang rahanag dan geraham kuat serta bagian kening menonjol
d. Wajah tidak memiliki dagu
e. Volume otak belum sempurna seperti jenis homo yaitu hanya 750-1.300cc.
f. Tulang atap tengkorak tebal dan berbentuk lonjong.
g. Alat pengunyah dan otot tengkuk sudah mengecil.
h. Hidup diperkirakan sekitar 1-25 juta tahun lalu.
i. Makanannya masih kasar dengan sedikit pengolahan.
(Rini Mardikaningsih dkk:114)
.
Pithecanthropus inilah yang paling banyak jenisnya ditemukan di Indonesia.
Pithecanthropus yang diketahui juga masih terbagi ke dalam beberapa kelompok,
yakni Pithecanthropus erectus, Pithecanthropus robustus,dan Pithecanthropus dubuis.

a. Pithecanthropus erectus (manusia kera berjalan tegak)

Jenis Pithecanthropus erectus ini adalah fosil yang paling terkenal. Fosil ini ditemukan
oleh Dr. Eugene Dubois pada tahun 1890, 1891, dan 1892 di Kedungbrubus (Madiun) dan Trinil
(Ngawi),daerah tersebut t terletak di lembah sungai Bengawan Solo.

5
Temuan Eugene Dubois ini berupa rahang bawah, tempurung kepala, tulang paha, serta geraham
atas dan bawah.hasil penemuan lalu direkonstruksi sehingga membentuk kerangka manusia
sehingga dinamakan pithecanthropus erectus
Berdasarkan dari penelitian para ahli, Pithecanthropus erectus memiliki ciri tubuh sebagai
berikut :

1) Berjalan tegak.
2) Volume otaknya melebihi 900 cc.
3) Berbadan tegap dengan alat pengunyah yang kuat.
4) Tinggi badannya sekitar 165 – 170 cm.
5) Berat badannya sekitar 100 kg.
6) Makanannya masih kasar dengan sedikit dikunyah.
7) Hidupnya diperkirakan satu juta sampai setengah juta tahun yang lalu.

Hasil temuan Pithecanthropus erectus oleh para ahli purbakala dianggap sebagai temuan yang
amat penting. Ini karena manusia purba ini menjadi kunci revolusi dari temuan-temuan fosil
manusia purba yang sejenis.
Jenis fosil Pithecanthropus erectus diyakini sebagai missing link, di mana kedudukannya menjadi
makhluk yang menghubungkan antara kera dan manusia. Penemuan ini pula yang mejadi bukti
yang menguatkan teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin dalam teori evolusinya.
Dalam bukunya The Descent of Man (Asal Usul Manusia), Darwin mengungkapkan tentang
teori berupa perkembangan binatang menuju manusia. Binatang yang paling mendekati ini
adalah kera.
Hal inilah juga diperkuat melalui penemuan manusia Neanderthal di Jerman yang menyerupai
kera maupun manusia.

b. Pithecanthropus robustus, (manusia kera berahang besar)

Fosil Pithecanthropus robustus ditemukan oelh von koenisgwald antara lain penemuanya
di desa trinil dekat ngawi jawa tiur pada tahun 1939 dalam penyelidikannya yang kedua bersama
peneliti lain di desa trinil dekat ngawi bersama weidenraich,von kkoenigswald menemukan fosil
manusia purba sejenis pitechanthropus yang ditemukan di daerah mojokerto fosil tersebut
dinamakan pitechantrhopus robustus manusia purba ini ditemukan pada lapisan plesitosen
bawah (jetis) yang berarti seusia dengan pitechantrhopus mojokertensisnamun lebih tua dari
pitechanthropus erectus.(Rini Mardikaningsih dkk:116)

c. Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan)


Fosil Pithecanthropus dubuis ditemukan di Sangiran pada tahun 1939 oleh Von Koenigswald.
Tempatnya ditemukan pada lapisan Pleistosen Bawah.

d. Pithecanthropus soloensis (manusia kera dari Solo)

6
Pithecanthropus soloensis ditemukan oleh Von Koenigswald, Oppennoorth, dan Ter Haar
pada tahun 1931 – 1933 di Ngandong, tepi Sungai Bengawan Solo. Hasil temuan ini memiliki
peranan penting karena menghasilkan satu seri tengkorak dan tulang kening.
Penenmuan pitechantriopus di lapisan pleistosen tengah mempunyai arti penting katrena
menghasilakan satu seri tengkorak berjumlah besar dalam waktu singkat hasil temuan itu berupa
bagian atap tengkorak tulang dahi fragment tulang peninding tulang kering.dari penemuan itu
usia kapasistas otaknya bias diukur.

e.pitechantropus mojoketensis

Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia purba yang fosilnya ditemukan


didaerah Mojokerto, Jawa Timur. Penemu fosil ini yaitu Gustav Heinrich Ralph Von
Koenigswald yang ditemukan ditahun 1936 sampai dengan 1941. Menurut istilah
Pithecanthropus mojokertensis secara etimologis berasal dari bahasa Latin, yaitu phithecos yang
berarti kera, anthropus yaitu manusia, mojokertensis artinya tempat ditemukannya fosil manusia
purba tersebut yang pernah mendiami kawasan Mojokerto. Jadi Pithecanthropus mojokertensis
artinya manusia kera yang berasal dari Mojokerto.Manusia purba di Indonesia banyak sekali
ditemukan kerangka bahkan fosil manusia purba yang pernah tinggal di negara tersebut. Sebagai
kepulauan yang berada didaerag tropis, menjadi negara Indonesia sangat kaya akan sumber daya
alam. Sehingga, sangat cocok untuk menjadi tempat yang sempurna untuk berkembang berbagai
jenis kehidupan, termasuk manusia purba jenis Pithecanthropus ini.

Pithecanthropus merupakan jenis manusia purba yang fosilnya paling banyak ditemukan di
Indonesia dan paling tua dibandingkan dengan genus homo. Ciri-ciri antara genus
oithecanthropus denga homo sangat berbeda, dilihat dari segi kontur kepala dan bentuk badan.

Berikut ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:

1. Berdiri tegak
2. Memiliki tinggi badan diantara 165 sampai 180 cm
3. Bagian muka tidak menonjol ke depan, sedangkan di bagian dahi menjorok kebelakang
4. Dibagian kening menonjol
5. Tidak memiliki dagu
6. Kapasitas volume otak berkisar 750 sampai 1. 300 cc
7. Otot bagian tengkuk kecil
8. Memiliki gigi pengunyah (geraham) kuat dan telah memakan segalanya
9. Memiliki rahang yang kuat
10. Memiliki tulang ubun tengkorak yang tebal dan berbentuk menonjol keatas
11. Hidup secara berkelompok
12. Bentuk fisik tubuh atau badan kekar dan tegap
13. Bentuk hidung yang lebar
14. Bagian tulang pipi menonjol

7
2.2.3HOMO
Homo berarti manusia. Jadi, manusia purba ini merupakan jenis manusia purba yang
paling maju bila dibandingkan dengan jenis temuan yang lain. Ciri ciri jenis manusia ini adalah :

 ciri-ciri tubuh lebih maju daripada pitechanthropus


 volume otak lebih besar daripada pitechanthropus berkisar 1000cc-2000cc dengan rata
rata 1.350cc-1.450cc
 alat pengunyah rahang gigi dan otot tengkuk sudah mengecil
 otak besar dan otak kecil sudah berkembang terutama kulit dan otaknya
 berajlan lebih tegak
 tinggi badan 130-210 cm dengan berat badan sekiatar 30-150 kg
 muka tidak terallau menonjol kedepan
 tulang tengkorak mulai membulat
 berkemampuan membuat peralatan dari batu dan tulang meskipun masih sederhana
(Rini Mardikaningsih dkk:117)

Berikut ini adalah beberapa temuan jenis Homo :

1. Homo wajakensis (manusia dari Wajak)


Homo wajakensis ditemukan di daerah Wajak, Tulungagung pada tahun 1889. Temuan ini
diperoleh Von Rietschoten berupa beberapa bagian tengkorak. Temuan Von Rietschoten ini
kemudian diselidiki oleh Dr. Eugene Dubois.

Selanjutnya, manusia purba ini pun disebut Homo wajakensis. Lapisan asal jenis manusia purba
ini adalah Pleistosen Atas, termasuk ras Australoid dan bernenek moyang Homo soloensis serta
menurunkan penduduk asli Australia.Eugene dubosi pada tahun 1890 menemukan fosil didaerah
wajak yang terdiri atas fragment tengkorak,rahang atas dan bawah,tulang kering,serta tulag paha
fosil ini disebut homo wajakensis atau manusia dari wajak.(Rini Mardiakningsih dkk:117)

Oleh Von Koenigswald, Homo wajakensis dimasukkan dalam kelompok Homo sapiens (manusia
cerdas). Hal ini didasarkan pada pengetahuannya yang telah mengenal tentang upacara
penguburan.

Manusia jenis homo dari wajak teramsuk ras yang masih uslir ditemukan karena ia memiliki ras
mongoloid dan ras austromelanosoid atau berasal dari subras mealyu Indonesia dan turut
berevolusi menajdi ras austromelanosoid sekarang.Ras wajak ini meliputi juga manusia yang
hidup sekitar 25.000-40.000 tahun yang lalu di Asia Tenggara seperti manusia Niak di Serawak
Malaysia dan manusia Tabon di pulau Palawan (Philipina).Di Cina Selatan juga pernah
fitemukan fragment rahang atas yang yang menyerupai manusia wajak meunjukan bahwa 40.000
tahun yang lalu di Indonesia sudah didiami oleh manusia jenis Homo Sapiens.(Rini
Mardikaningsih dkk:118)

2. Homo soloensis (manusia dari Solo)

8
Homo soloensis dimukan ketika para geologi Belanda, C. Ter Haar, melakukan
penggalian lapisan tanah di Ngandong (Ngawi Jawa Timur) bersama Ir. Oppenoorth tahun 1931
– 1932.Mereka menemukan sebelas tengkorak fosil Homo soloensis pada lapisan Pleistosen
Atas. Temuan ini kemudian diselidiki oleh Von Koenigswald dan Weidenreich. Berdasarkan
keadaannya, jenis ini sudah bukan lagi kera, tetapi sudah masuk dalam kelompok manusia.
Berdasarkan penelitian fosil fosil yang ditemukan homo soloensis mempunyai ciri-ciri
antara lain sebagai berikut:
1).Otak kecilnya lebih besar dariapada otak kecil pitechanthropus erectus
2). Tengkoraknya lebih besar daripada pitehantropous erectus denagn volumenya berkisar antara
1000-1.300 cc
3).Tonjolan kening agak terputus di tengah di atas hidung
4).berbadan tegak dan tinginya kurang leih 180 cm
(Rini Mardikaningsih dkk:118)

3. Homo sapiens
Homo sapiens artinya manusia cerdas. Fosil homo sapiens berasal dari zaman Holosen.
Manusia ini memiliki bentuk tubuhnya yang sudah menyerupai manusia sekarang. Mereka pun
juga telah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti yang dimiliki manusia sekarang.
Homo Sapiens yang berkemabng di Indonesia merupakan kelanjutan dari homo
wajakenesis hal ini disebabkan mahluk tersebut lebih menunjukkan ciri-ciri homo sapiens
daripada pitechanthropus.jenis homo sapiens terbagi menjadi 4 ras poko yaitu ras Kaukasoid, ras
Mogoloid,Australoid,Negoid,diamping ras-ras yang kecil.(Rini Mardikaningsih dkk:119)

Dari segi kehidupan, Homo sapiens masih hidup dengan cara sederhana dan mereka masih
mengembara. Ciri-ciri nya adalah
1) volume otaknya antara 1.000 cc – 1.200 cc;
2) tinggi badan antara 130 – 210 m;
3) otot tengkuk mengalami penyusutan;
4) alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan;
5) muka tidak menonjol ke depan;
6) berdiri dan berjalan tegak,
7) berdagu dan tulang rahangnya biasa, tidak sangat kuat.

Jenis Homo sapiens di dunia ini masih terbagi lagi ke dalam subspesies yang sampai sekarang
dianggap menurunkan berbagai ras manusia. Ras manusia yang dimaksud yakni :
1) Ras Mongoloid,
Berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Ras Mongoloid ini menyebar ke Asia Timur, yakni
Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara.

2) Ras Kaukasoid,
Merupakan ras yang berkulit putih, tinggi, rambut lurus, danhidung mancung. Ras ini
penyebarannya ke Eropa, ada yang ke India Utara (ras Arya), ada yang ke Yahudi (ras Semit),
dan ada yang menyebarke Arab, Turki, dan daerah Asia Barat lainnya.

9
3) Ras Negroid,
Memiliki ciri kulit hitam, rambut keriting, bibir tebal. Penyebaran ras ini ke Australia (ras
Aborigin), ke Papua (ras Papua sebagai penduduk asli), dan ke Afrika.

10
BAB III
KESIMPULAN

Di Indonesia banyak sekali ditemukan situs-situs manusia purba yang tersebar tentunya
terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya Meganthropus,Pitehanthropus dan Homodiseluruh
Indonesi, menjadikan Indonesia sebagai lahan penelitian bagi orang luar negeri dan kita sebagai
masyarakat dalam negri tentunya dapat melestarikan situs-situs tersebut sebagai upaya
menghargai kekayaan alam Indonesia demi ilmu pengetahuan.

Berbagai jenis manusia purba merupakan bagian yang penting untuk kita dimasa kini
dari hal sederhanana manusia hidup hanya untuk makan menjadi hal yang kompleks pada masa
kini akhirnya manusia mebutuhkan teknologi sebagai kebutuhan pokok hidupnya.

Dengan mengetahui manusia purba di indonesia bisa mengungkapkan kejadian masa


lampau tentang bagaiamana manusia itu diciptakan dan manusai pertama di bumi itu dimana
seperti apa wujudnya tempat tinggalnya tentu akan menjawab misteri ilmu pengetahuan .

Perkembangan manusia dari bentuk yang pertama hingga homo sapiens (manusia yang
cerdas) saat ini menjadi bukti adanya evolusi dan apa yang akan terjadi pada manusia masa
depan tentunya akan berkaitan denagn masa kini.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/mengapa-kita-perlu-mengenal-sangiran/

https://www.antaranews.com/berita/590813/mempelajari-kehidupan-manusia-purba

https://learniseasy.com/belajar-sejarah-manusia-purba-di-indonesia-lengkap.html

Mardikaningsih,Rini,dkk.2016.Buku siswa sejarah 1 untuk kelas X SMA dan MA kelompok


peminatan ilmu ilmu sosial.Solo:PT Wangsa Jatra Lestari

https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia_purba

https://thegorbalsla.com/jenis-jenis-manusia-purba/

https://moondoggiesmusic.com/jenis-jenis-manusia-purba/

https://blog.ruangguru.com/manusia-purba

https://materiips.com/jenis-jenis-manusia-purba

12

Anda mungkin juga menyukai