Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FISIKA

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4 FISIKA KELAS X MIPA 1

1. IRVAN MAULANA
2. DINI DAMAYANTI
3. USAN SAKINAH O
4. RIFKI SYHARI S
5. SITI FADILLA
6. NURYULIS

SMA NEGERI 1 CISARUA


Taun ajaran 2018-2019
Kegiatan : Percobaan dan Pembuatan laporan Praktikum Gerak Parabola
Tujuan :
1. Mengamati lintasan gerak parabola
2. Mendeksrisikan hubungan antara kecepatan awal dengan
ketinggian maksimum dan jarak mendatar maksimum secara
kualitatif.
3. Mendeksripsikan hubungan sudut elevasi dengan ketinggian
makimum dan jarak mendatar maksimum secara kualitatif
Alat dan Bahan : -Air
-Botol air minelar 1,5 liter
-Penggaris
-Busur derjat
-Paku
Prosedur Kerja :
1. Isi botol dengan air higga penuh dan kemudian tutp botol tersebut.
2. Lubangi tutup botol dengan menggunakan paku.
3. Miringkan botol hingga membentuk sudut tertentu,misalnya 30derajat
4. Tekan botol sedemikian rupa sehingga air keluar melalui luang pada tutup
botol Amati lintasan air yang keluar dri lubang tersebut.
5. Ukurlah ketinggian maksimum dan jarak mendatar maksimum yag dicapai
air.
6. Ulangi langkah 1 sampai 5 sebanyak 5 kali untuk sudut kemiringan 30o tetapi
kekuatan tekan pada botol berubah dari tekanan sangat lemah hingg sangat
kuat
7. Ulangi langkah 1 sampai 5 sebanyak 5 kali untuk tekanan pada botol yang
kira kira sama, tetapi sudut kemiringan berbeda yaitu 15o,30o,45o,60o dan
,75o
8. Tuliskan data hasil pengamatan anda pada tabel
Rumusan Masalah : Bagaimana hubungan antara sudut elevasi dan tekanan dengan
jarak tempuh mendatar max dan ketinggian max
Dasar teori : Gerak peluru /parabola pada dasarnya merupakan perpaduan
antara gerak horizontal (searah sumbu x) dengan vertikal
(searah sumbu y) atau GLB dan GLBB
Gerak parabola adalah gerak dimana suatu benda diberi
kecepatan awal dan berjalan sejauh lintasan yang dipengaruhi
gaya gravitasi bumi (lintasannya berbentuk parabola) gerak
parabola selalu mempunyai sumbu x dan y

TABEL DATA PENGAMATAN 1


 Kemiringan botol tetap 30o
Kekuatan Tekanan Jarak Mendatar
NO Ketinggian MAX
Botol MAX
1 Sangat lemah 1,5cm 6m
2 Lemah 2cm 14cm
3 Sedang 6cm 23cm
4 Kuat 10cm 40cm
5 Sangat kuat 24cm 49cm

TABEL DATA PENGAMATAN 2


 Tekanan botol tetap
Jarak Tempuh
NO Kemiringan Botol Ketinggian MAX
MAX
1 15o 3,5cm 10m
2 30o 6cm 22cm
3 45o 9,5cm 24cm
4 60o 11cm 20cm
5 75o 15cm 18cm
1. Lintasan airnya membentuk gerak parabola dengan menghasilkan
ketinggian maksimum da jarak mendatar maksimum yang berbeda beda
sesuai dengan tekanan dan sudut elevasi yang dibentuk
2. Tujuan menekan botol dengan kualitas yang berbeda adalah untuk
mengetahui perbedaan ketinggian maksimum dan jarak mendatar
maksimum yang dihasilkan oleh lintasan air.
3.
4. Faktor yang menentukan ketinggian dan jarak tempuh maksimum
 Kualitas tekanan pada botol, semaki kuat teanannya semakin besar pula
ketinggian max dan jarak tempuh mendatar max nya.
 Sudut elevasi, ketinggian max dan jarak tempuh mendatar max juga
ditentukan oleh sudut elevasi yang dibentuk . Berdasarkan percobaan
jarak terjauh yang dapat dicapai air hanya pada kemiringan botol di
sudut elevasi 45o.

Pembahasan
Kecepatan awal disini digantikan oleh tekanan adalah komponen penting
dan sangat berhubungan dengan sudut elevasi, jarak tempuh mendatar maksimum
dan ketinggian maksimum.
Sesuai dengan rumus jika tanpa adanya kecepatan awal, ketinggian
maksimum dan jarak tempuh medatar maksimum tidak akan dapat dicari. Jika tidak
ada kecepatan awal (tekanan), maka artinya benda (air) tersebut diam dan tidak
mengalami gerak parabola.
Begitu pula dengan sudut elevasi yang juga selalu memegaruhi ketinggian
maksimum dan jarak tempuh medatar maksimum karena posisinya berbanding
lurus.
Jadi kecepatan awal (tekanan) dan sudut elevasi sangat berhubungan dengan
titik ketinggian maksimum dan jarak tempuh medatar maksimum sesuai dengan
rumus yang telah dipelajari

Kesimpulan
Sudut elevasi dan tekanan sangat berpengaruh terhadap tinggi maksimum
dan jarak tempuh mendatar maksimum suatu benda pada gerak parabola. Sesuain
dengan rumus, kecepatan awal dan sudut elevasi berbanding lurus dengan tinggi
maksimum dan jarak tempuh mendatar maksimum, dimana semakin besar
kecepatan awal dan sudut elevasinya maka semakin besar pula tinggi maksimum
dan jarak tempuh mendatar maksimumnya. Tanpa adanya sudut elevasi dan juga
kecepatan awal, kita tidk dapat menghitung jarak tempuh mendatar maksimum dan
ketinggian maksimumnya.

Anda mungkin juga menyukai