Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

Mata Kuliah : PRAKTIKUM FISIKA UMUM

JUDUL PERCOBAAN

FLUIDA (DEBIT ZAT CAIR)

OLEH :
NAMA : SARA HASUGIAN

NIM : 4183121046

JURUSAN : FISIKA

PROGRAM : PENDIDIKAN (S-1)

KELOMPOK : II (DUA)

TGL.PELAKSANAAN : 5 OKTOBER 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


I. JUDUL PERCOBAAN : FLUIDA (DEBIT ZAT CAIR)

II. TUJUAN PERCOBAAN :

1. Mengetahui pengaruh ketinggian terhadap tekanan pada praktikum


2. Mengetahui massa jenis fluida dalam percobaan
3. Mengetahui laju air pada gelas ukur saat percobaan praktikum
4. Mengetahui pengaruh hasil permukaan lubang terhadap debit aliran fluida
5. Mengetahui menghitung debit aliran fluida

III. TINJAUAN TEORITIS :

Fluida adalah zat cair yang dapat mengalir.Fluida mencakup zat cair,air dan gas
karena kedua zat tersebut dapat mengalir.Fluida dinamis adalah zat alir yang dapat
mengalir.Debit adalah besaran yang menyatakan volum fluida yang mengalir melalui suatu
penampang tertentu.

∆𝑚
𝜑=
∆𝑡

∆𝑚
𝜑=𝜌
∆𝑡

Salah satu hukum dasar dalam menyelesaikan persoalan fluida bergerak adalah
hokum Bernoulli. Hukum Bernoulli sebenarnya adalah hokum tentang energy mekanik yang
diterapkan pada fluida bergerak sehingga keluar persamaan yang bentuknya khas. Jika zat
cair tidak statis, maka bentuk permukaan bisa sembarang. Contohnya permukaan zat cair
yang sedang bergelombang memiliki bentuk yang tidak tegak lurus arah gaya gravitasi bumi.
ang tidak tegak lurus arah gaya gravitasi bumi.

Sebagian besar permukaan bumi ditutupi laut.Karena berada di bawah pengaruh


gravitasi bumi maka permukaan air laut tegak lurus gaya gravitasi bumi. Arah gaya gravitasi
bumi di berbagai tempat selalu menuju ke pusat bumi. Dengan demikian, permukaan air laut
tegak lurus jari-jari bumi, atau sesuai dengan permukaan bola bumi.

Mengapa permukaan fluida selalu tegak lurus gaya tarik bumi? Karena fluida tidak
sanggup menahan gaya yang arahnya sejajar permukaan (arah tangensial). Jika permukaan
fluida statis tidak tegak lurus gaya gravitasi bumi maka ada komponen gaya gravitasi bumi
yang sejajar permukaan fluida. Komponen ini menarik fluida dalam arah sejajar permukaan
sehingga fluida mengalir. Ini bertantangan dengan asumsi bahwa fluida adalah statis. Dengan
demikian, agar tidak terjadi aliran maka permukaan fluida harus tegak lurus gaya gravitasi
bumi. Jika awalnya permukaan fluida tidak tegak lurus gaya gravitasi bumi maka fulida akan
mengalir hingga permukaannya tegak lurus gaya gravitasi bumi.

sehingga fluida mengalir. Ini bertantangan dengan asumsi bahwa fluida adalah statis.
Dengan demikian, agar tidak terjadi aliran maka permukaan fluida harus tegak lurus gaya
gravitasi bumi. Jika awalnya permukaan fluida tidak tegak lurus gaya gravitasi bumi maka
fulida akan mengalir hingga permukaannya tegak lurus gaya gravitasi bumi.

Kondisi berbeda terjadi pada fluida yang mengalir. Permukaan fluida tidak harus
tegak lurus gaya gravitasi bumi. Contohnya adalah air yang mengalir turun bidang miring.
Permukaan air tidak tegak lurus gaya gravitasi bumi. Air dalam botol lalu dikocok juga
memiliki permukaan yang tidak tegak lurus gaya gravitasi bumi. Air geriak atau gelombang
bukan fluida statik sehingga permukaannya tidak perlu tegak lurus gaya gravitasi bumi.
(Abdullah,2016).

Sebuah kapal selam tidak dapat menyelam terlalu dalam karena tekanan air didaerah
yang dalam sangat tinggi dan dapat meremukkan kapal selam.Hal yang sama juga dialami
oleh seorang penyelam yang menyelam terlalu dalam.Telinga seorang penyelam akan terasa
sakit ketika menyelam terlalu dalam dan dapat mengalami kerusakan gendang telinga yang
permanen.Fenomena bertambahnya tekanan seiring dengan kedalaman air disebabkan karena
bertambahnya berat kolam air yang menekan luas permukaan.Tekanan dalam air laut akn
lebih besar dari pada tekanan dalam air tawar karena massa jenis air laut lebih besar dari pada
massa jenis air tawar.Tekanan fuida berbanding lurus dengan tinggi kolam (h) dan massa
jenis(𝜌),dan dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :

𝑃 = 𝜌𝑔ℎ

Pada permukaan air laut dan kolom udara juga yang memberikan tekanan dengan arah
tegak lurus permukaan air dan besar tekanan adalah satu atmosfir. Jika Po adalah tekanan
udara luar,maka besar tekanan total yang bekerja pada air dengan kedalaman h adalah sebagai
berikut :

𝑃 = 𝑃0 + 𝜌𝑔ℎ (Sani,2017)
Pada saat fluida melewati pipa mengecil mendadak horisontal, maka akan terjadi
perbedaan kecepatan aliran pada lapis sumbu bagian dalam dengan kecepatan aliran pada
lapis batas bagian luar, sehingga akan terjadi perbedaan tekanan aliran pada pengecilan
tersebut. Adanya perbedaan tekanan aliran tersebut, maka lapis batas bagian luar akan
mengalami tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan bagian dalam pengecilan pipa.
Dengan banyaknya penggunaan pengecilan pipa pipa, menimbulkan berbagai kerugian aliran
fluida baik gesekan, bentuk, kecepatan dan energi serta terbentuknya sedimentasi, serta
turbulensi aliran, sehingga sedapat mungkin dihindari. (Khairul,2009).

IV. ALAT DAN BAHAN :


4.1 ALAT
No Nama Alat Spesifikasi Jumlah

1. Wadah air - 1 Buah


berlubang (dengan
keran)

2. Gelas Ukur 1000 mL 1 Buah

3. Penggaris 30 cm 1 Buah

4. Stopwatch - 1 Buah

5. Jangka Sorong - 1 Buah

4.2 BAHAN

No Nama bahan Spesifikasi Jumlah

1. Air - Secukupnya
IV. PROSEDUR KERJA :
No Prosedur Gambar

1 Pastikan ketiga lubang keran dalam keadaan


tertutup, isi wadah air berlubang sampai penuh.

2 Siapkan wadah air di depan lubang keran I,


kemudian putar keran 1, diwaktu yang
bersamaan hidupkan stopwatch.

3 Catatlah waktu yang diperlukan setiap


penambahan volume dalam gelas ukur
sebanyak 300 mL.

4 Tutup keran dan matikan stopwatch saat gelas


ukur terisi sebanyak 900mL.
5 Isi kembali wadah sampai penuh

6 Ulangi langkah 2-4 untuk lubang keran 2

7 Ulangi langkah 2-4 untuk lubang keran 3

V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


a) Data Pengamatan

Lubang h(cm) A (m2) V (mL) t(sekon)

10 cm 0,8 100 11 sekon


10 cm 0,8 300 32 sekon

10 cm 0,8 500 50 sekon


1
10 cm 0,8 700 68 sekon

10 cm 0,8 900 92 sekon

19 cm 0,7 100 4 sekon

19 cm 0,7 300 15 sekon

19 cm 0,7 500 23 sekon

2. 19 cm 0,7 700 29 sekon

19 cm 0,7 900 42 sekon


b). Pembahasan
Lubang I 4. Waktu
1.Diameter 1
∆𝑡 = 𝑛𝑠𝑡 𝑎𝑙𝑎𝑡
d= 1,33 cm 2
1
1
∆𝑑 = 2 nst alat ∆𝑡 = 1
2
1 ∆𝑡 = 0,5 𝑠
∆𝑑 = 2 0,05
t = 11 sekon
∆𝑑 = 0,025 𝑐𝑚
Hp = { 11-0,5} cm
Hp = {d-∆𝑑}
Hp = 10,5 s
Hp = {1,33-0,025} cm
t = 32 sekon
Hp = 1,3275 cm
2. Luas Penampang Hp = { 32-0,5} cm
A = (0,8 × 104 𝑚2 ) Hp = 31,5 s
3. Ketinggian t = 50 sekon
h = 10 cm Hp = {50-0,5}
1 Hp = 49,5 cm
∆ℎ = 2nst alat
t = 68 sekon
1
∆ℎ = (0,1) Hp = {68-0,5}
2
∆ℎ = 0,05 𝑐𝑚 Hp = 67,5 cm
𝐻𝑝 = ℎ − ∆ℎ t = 92 sekon
Hp = {10-0,05} cm Hp = {92-0,5}
Hp = 9,95 cm Hp = 91,5 cm

5. Volume Hp= 297,5 mL

1 V = 500 mL
∆𝑣 = 2 𝑛𝑠𝑡 𝑎𝑙𝑎𝑡
Hp = {500-0,25}
1
∆𝑣 = 2(5) Hp = 497,5 mL
V= 700 mL
∆𝑣 = 2,5 mL
Hp = {700-2,5}
V = 100 mL
Hp = 697,5 mL
Hp = {100-2,5}
V = 900 mL
Hp = 97 mL
Hp= {900-2,5}
V = 300 mL
Hp= 897,5 mL
Hp= {300-2,5}
6. Debit 9,375×10 −5
𝑉2 =
0,8×10 −4
𝑉
𝑄1 = 𝑡 𝑉2 = 1,17 𝑚/𝑠
100 𝑐𝑚 3 𝑄
𝑄1 = 𝑉3 = 𝐴
11 𝑠

𝑄1 = 9,09 cm3/s 10×10 −5


𝑉3 = 0,8×10 −4
𝑉
𝑄2 = 𝑡 𝑉3 = 1,25 𝑚/𝑠
300 𝑐𝑚 3 𝑄
𝑄2 = 𝑉4 = 𝐴
32 𝑠

𝑄2 = 9,375 cm3/s 10,29×10 −5


𝑉4 = 0,8×10 −4
𝑉
𝑄3 = 𝑚
𝑡
𝑉4 = 1,28
𝑠
500𝑐𝑚 3
𝑄3 = 𝑄
50 𝑠 𝑉5 = 𝐴
𝑄3 = 10 cm3/s
9,78×10 −5
𝑉5 = 0,8×10 −4
𝑉
𝑄4 = 𝑡
𝑉5 = 1,22 𝑚/𝑠
700 𝑐𝑚 3
𝑄4 = 68 𝑠 Lubang II

𝑄4 = 10,29 cm3/s 1.Diameter


𝑉
𝑄5 = d = 1,15cm
𝑡

1
𝑄5 =
900 𝑐𝑚 3 ∆d = 2 nst alat
92 𝑠
1
3
∆d = 2 (0,05)
𝑄5 = 9,78 cm /s
∆d = 0,025 cm
7. Kecepatan HP = {d- ∆d}cm

𝑉1 = 𝐴
𝑄 HP = { 1,15 – 0,025} cm
HP = 1,125 cm
9,09×10 −5
𝑉1 = 2.Luas Penampang
0,8×10 −4
A = (0,7x104m2)
𝑉1 = 1,13 𝑚/𝑠

𝑄
𝑉2 = 𝐴
3.Ketinggian Hp = 3,5 s
h = 19 cm
t = 15 s
1
∆ℎ = 2nst alat
Hp = {15-0,5}
1
∆ℎ = (0,1)
2 Hp = 14,5 s
∆ℎ = 0,05 𝑐𝑚
t = 23 s
𝐻𝑝 = ℎ − ∆ℎ
Hp = {19-0,05} cm Hp = {23-0,5}
Hp = 18,95 cm
Hp = 22,5 s
4.Waktu
1 t = 29 s
∆𝑡 = 𝑛𝑠𝑡 𝑎𝑙𝑎𝑡
2
Hp = {29-0,5}
1
∆𝑡 = 1
2 Hp = 28,5 s

∆𝑡 = 0,5 𝑠 t = 42 s

t=4s Hp = {42-0,5}

Hp = {4-0,5} Hp = 41,5 s
5.Volume 𝑉
𝑄4 =
𝑡
1
∆𝑣 = 2 𝑛𝑠𝑡 𝑎𝑙𝑎𝑡 700
𝑄4 =
29
1
∆𝑣 = 2(5) 𝑄4 = 24,13𝑐𝑚3 /𝑠
𝑉
∆𝑣 = 2,5 mL 𝑄5 =
𝑡
V = 100 mL 900
𝑄5 =
Hp = {100-2,5} 42
Hp = 97 mL 𝑄5 = 21,42𝑐𝑚3 /𝑠
V = 300 mL 7.Kecepatan
Hp= {300-2,5} 𝑄
𝑉1 =
V = 500 mL 𝐴
25×10 −5
Hp = {500-0,25} 𝑉1 = 0,7×10 −4
Hp = 497,5 mL 𝑉1 = 3,57 𝑚/𝑠
V= 700 mL 𝑄
𝑉2 =
Hp = {700-2,5} 𝐴
Hp = 697,5 mL 20×10 −5
𝑉2 = 0,7×10 −4
V = 900 mL
𝑉2 = 2,85 𝑚/𝑠
Hp= {900-2,5}
𝑄
Hp= 897,5 mL 𝑉3 =
𝐴
6. Debit 21,73 × 10−5
𝑉3 =
𝑉 0,7 × 10−4
𝑄1 = 𝑉3 = 3,10 𝑚/𝑠
𝑡
100 𝑄
𝑄1 = 𝑉4 =
4 𝐴
𝑄1 = 25 𝑐𝑚3 /𝑠 24,13 × 10−5
𝑉4 =
0,7 × 10−4
𝑉 𝑉4 = 3,44 𝑚/𝑠
𝑄2 =
𝑡
300 𝑄
𝑄2 = 𝑉5 =
15 𝐴
𝑄2 = 20𝑐𝑚3 /𝑠 21,42 × 10−5
𝑉5 =
𝑉 0,7 × 10−4
𝑄3 = 𝑉5 = 3,06 𝑚/𝑠
𝑡
500
𝑄3 =
23
𝑄3 = 21,73𝑐𝑚3 /𝑠
c).Grafik
Lubang I

t
100
90 y = 0,099x + 1,1
80 R² = 0,997
70
60
50 t
40
Linear (t)
30
20
10
0
0 200 400 600 800 1000

Lubang II

t
45
40 y = 0,045x + 0,1
R² = 0,986
35
30
25
t
20
15 Linear (t)
10
5
0
0 200 400 600 800 1000
Pengaplikasian :
1. Karburator

Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara,
kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk tujuan
pembakaran. Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada
bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer.
Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan
bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.

2. Rem Piringan Hidrolik

Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil untuk
sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju ke master
silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan minyak rem.
Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekanannya diteruskan oleh
minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem menekan sepasang
sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada
piringan yang melawan arah gerak piringan hingga akhirnya dapat menghentikan
putan roda.

3. Dongkrak Hidrolik

Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang berbunyi
tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke
segala arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil
diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang
penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya angkat yang mampu
menggangkat beban.

4. Mesin Hidrolik

Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya fluida untuk
melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis mesin, cairan tekanan
tinggi – disebut hidrolik fluida – ditransmisikan seluruh mesin ke berbagai hidrolik
motor dan silinder hidrolik. Fluida dikontrol secara langsung atau secara otomatis
oleh katup kontrol dan didistribusikan melalui slang dan tabung. Popularitas mesin
hidrolik adalah karena jumlah yang sangat besar kekuasaan yang dapat ditransfer
melalui tabung kecil dan selang fleksibel, dan kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai
macam aktuator yang dapat memanfaatkan kekuatan ini.
5. Kapal Laut
Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal ini menyebabkan volum air
laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya keatas sebanding
dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas menjadi sangat besar. Gaya
keatas ini mampu mengatasi berat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di
permukaan laut. Kapal laut di desain di pabrik dengan kapasitas muatan maksimum
tertentu sedemikian rupa sehingga kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air
masih jauh dari bagian geladak.

Manfaat :

Mekanika fluida sangat penting dalam bidang ilmu pengetahuan teknik dan sains, dalam
aplikasinya dikehidupan antara lain manfaat darimempelajari ilmu mekanika fluida adalah
sebagai berikut ini:
1.Teknik kimia

 mempelajaridesainperalatan proses kimia

2. Teknik sipil

 desain sistem perpipaan

 desainsungaidansaluran air

 sistemkontrolbanjir

3.Biomechanics

 Aliran darah melalui arteri


 Aliran darah melelui otak

4. Teknik Mesin

 mempelajaricaradesainpompa, kompresor, turbin, danperalatan air conditioning.

 mempelajariperencanaansistemaerodinamiskendaraan
 perencanaansistempelumasan

5. Meteorology dan teknik cuaca

 mempelajaripergerakanarahmataangindan air

VI. JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS

Sebelum praktikum

1. Apa yang dimaksud dengan fluida


Jawab : fluida adalah zat yang dapat mengalir. Fluida mencakup zat cair, air dan gas
karena kedua zat ini dapat mengalir.
2. Jelaskan perbedaan fluida statis dan fluida dinamis
Jawab : fluida statis yaitu fluida yang berada pada fase tidak bergerak, sedangkan
fluida dinamis yaitu yang berada pada fase bergerak
3. Apa yang dimaksud dengan debit zat cair
Jawab: debit zat cair adalah besaran yang menytakan volum fluida yang mengalir
melalui suatu penampang tertentu.

Sesudah praktikum

1. Pada percobaan dinamika fluida, analisislah pengaruh luas permukaan lubang


terhadap debit aliran fluida!
Jawab: pengaruh luas permukaan terhadap lubang , ketika fluida melawati bagian pipa
yang penampangnya , maka laju fluida bertambah atau kelajuan air sangat cepat. Jika
kelajuan bertambah, maka tekanan fluida semakin kecil. Demikian pula sebaliknya
2. Apakah ada perbedaan kelajuan dari lubang 1, lubang 2, lubang 3?
Jawab : pada lubang 1 aliran fluida rendah , maka tekanan fluida semakin besar,
sehingga air mengalir dengan cepat, pada lubang 2 aliran fluida sedang, maka tekanan
fluida agak besar, sehingga air mengalir dengan normal, pada lubang 3 aliran fluida
tinggi , maka tekanan fluida kecil, sehingga air mengalir dengan lambat.
VII. KESIMPULAN
1. Pada praktikum pengaruh ketinggian terhadap tekanan dimana semakin tinggi lubang
pada suatu wadah maka tekanan nya semakin rendah,dan sebaliknya semakin rendah
ketinggian lubah pada wadah maka tekanan nya semakin cepat.
2. Pada praktikum ini massa jenis yang digunakan adalah massa jenis konstan.
3. Laju air dalam gelas ukur dipengaruhi oleh tekanan yang didapatkan debit air.
4. Semakin tinggi lubang maka waktu yang dibutuhkan air untuk sampai wadah juga
semakin lama
5. Fluida mengalir dengan kecepatan tertentu,misalnya v per detik.Misal penampang
tabung A,maka yang dimaksud dengan debit fluida adalah volume fluida yang
mengalir persatuan waktu melalui suatu pipa dengan luas penamapang A dengan
kecepatan v.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Abdullah, Mikrajuddin. 2016.Fisika Dasar I. ITB : Bandung.
Sani,Ridwan Abdullah. 2017.Fisika Terapan smart.Tira Smart : Tangerang

Khairul, Muhajir.(2009).KARAKTERISASI ALIRAN FLUIDA GAS-CAIR


MELALUI PIPA SUDDEN CONTRACTION.Jurnal Teknologi . Vol.2 No.2

Medan, 13 Oktober 2018


Asisten Praktikan

Nama : Maulaa Tri Agung Nama : Sara Hasugian


NIM : 4161121015 Nim : 4183121046
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai