Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK No.

NAMA : RAHILA AULIA SALMAH/KELOMPOK 2


SISWA/KELOMPOK
MATA PELAJARAN : FISIKA
SEMESTER : GANJIL
KELAS : XI-2
TAHUN PELAJARAN : 2022-2023
SEKOLAH : SMAN 1 CIMALAKA

Oleh :
NAMA PENGAJAR : ETTY SUPARTINI, S. Pd
NIP : 196502271990032004

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 CIMALAKA
Alamat : Jln Raya Tanjungkerta No 120 Cimalaka
Kode Pos 45353 Telepon : 0261202745
TAHUN 2022
Materi
FLUIDA STATIK

Fluida adalah adalah zat alir yang bisa mengalir, meliputu zat cair dan gas. Meskipun
keduanya termasuk fluida, zat cair dan gas memiliki perbedaan. Zat cair termasuk fluida yang
inkompresibel(tidak bisa dimanpatkan) yaitu pada tekanan yang tidak terlalu besar,
volimenya tidak berubah meskipun di tekan. Sedangkan gas termasuk yang kompresibel
(dapat dimanpatkan) sehingga volumenya akan berkurang jika ditekan.

TEKANAN HIDROSTATIK
Tekanan adalah gaya yang bekerja tiap satuan luas. Gaya F bekerja tegas lurus pada
permukaan seluas A.
F
P= A
Dengan :
P = tekanan (Nm-2)
F = besar Gaya (N)
A = Luas permuakaan tempat gaya bekerja (m2)

F ρgV ρ g (Ah)
P= A = A = = ρgh
A
Dengan :
P = tekanan hidrostatik (Nm-2)
ρ = massa jenis fluida (kg m-3)
h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)
g = percepatan gravitasi (m s-2)
HUKUM PASCAL
Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang filsuf sekaligus ilmuwan Prancis, Blaise Pascal
(1623-1662) menyatakan bahwa:
“Jika tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada setiap titik pada fluida
tersebut akan meningkat sebanding dengan tekanan eksternal yang diberikan.”

Hukum Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan fluida,


harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal hanya dapat diterapkan pada
fluida, umumnya fluida cair.

Rumus Hukum Pascal


Rumus hukum Pascal dalam sistem tertutup dapat disimpulkan dengan:

Agar lebih simpel, formula diatas ditulis dengan 


Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan penampangnya
(P = F/A), maka persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai berikut:

Atau

Besarnya keuntungan mekanis dari sistem fluida/hidrolik yang menggunakan hukum Pascal
dapat diketahui dari rasio gaya yang keluar dibagi gaya yang diberikan.

Karena luasan penampang berbanding lurus dengan gaya, maka keuntungan mekanis juga
dapat langsung diketahui dari rasio kedua luasan penampang.

Perhatikan gambar mekanisme hidrolik diatas. Karena cairan tidak dapat ditambahkan
ataupun keluar dari sistem tertutup, maka volume cairan yang terdorong di sebelah kiri akan
mendorong piston (silinder pejal) di sebelah kanan ke arah atas. Piston di sebelah kiri
bergerak ke bawah sejauh h1 dan piston sebelah kanan bergerak ke atas sejauh h2. Sesuai
hukum Pascal, maka:

Sehingga,

Penerapan Hukum Pascal


Hukum Pascal banyak diterapkan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Salah satu contoh
yang paling sederhana adalah pengungkit hidrolik. Pada pengungkit hidrolik, sedikit gaya
masuk yang diberikan digunakan untuk menghasilkan gaya keluar yang lebih besar dengan
cara membuat luasan piston bagian luar lebih besar daripada luasan piston bagian dalam.
Dengan cara ini, keuntungan mekanis yang didapatkan akan berlipat ganda tergantung rasio
perbedaan luasan piston. Sebagai contoh, jika luasan piston luar 20 kali lebih besar daripada
piston bagian dalam, maka gaya yang keluar dikalikan dengan faktor 20; sehingga jika gaya
yang diberikan setara dengan 100 kg,  maka dapat mengangkat mobil hingga seberat 2000 kg
atau 2 ton.
Contoh lainnya adalah rem hidrolik pada mobil seperti yang dapat dilihat pada gambar
dibawah. Ketika pengemudi menginjak pedal rem, tekanan pada silinder utama akan
meningkat. Kenaikan tekanan ini akan diteruskan keseluruh bagian fluida di sepanjang sistem
hidrolik sehingga silinder rem akan mendorong kanvas rem terhadap cakramyang menempel
pada roda mobil. Akibat gesekan antara kanvas rem dengan cakram akan menyebabkan laju
mobil berkurang. Rem hidrolik seperti ini biasa disebut rem cakram dan digunakan pula di
sepeda motor. Fluida yang digunakan sebagai media penyalur tekanan adalah oli.

Dapat dikatakan bahwa semua sistem hidrolik menggunakan hukum Pascal. Sistem hidrolik
dipakai di seluruh kendaraan berat, mesin pengangkut, pabrik-pabrik, dan semua peralatan
yang membutuhkan gaya yang besar menggunakan sistem hidrolik karena keuntungan
mekanisnya yang cukup tinggi dan sistem kerjanya yang sederhana.

Alat dan Bahan :


1. 2 botol air mineral bekas 700 ml
2. Solatif hitam lebar lebih dari 1 cm, Panjang secukupnya
3. Air keran biasa atau air minuman warna atau fluida lainnya.
4. 1 Paku atau solder
5. 1 Korek api bensin
6. 2 buah sedotan beda warna, panjang minimal 5 cm
7. 4 klip kertas (klip boleh berwarna)
8. 1Gunting atau cutter
9. 2 buah uang logam Rp. 500,-
10. Neraca O’hauss atau neraca 1 lengan
Aktivitas siswa/Proses perakitan bahan :
1. Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan.
2. Alat dan bahan yang ada di abadikan berupa photo.
3. Semua data praktikum wajib semua anggota kelompok memilikinya.
4. Untuk praktek :
 Tekanan Hidrostatik
Siapkan alat dan bahan.
Botol air mineral bekas, solatif, paku atau solder, neraca,air biasa.
Berikan 4 lubang pada botol air mineral secara berurut dari atas ke
bawah dengan jarak masing-masing kedalaman 5, 10, 15, dan 20 cm.
Kemudian tutup setiap lubang dengan solatip hitam. Timbanglah botol
air mineral. Selanjutnya isilah botol tersebut dengan air hingga penuh,
timbanglah botol yang berisi air. Hitung massa air yang sebenarnya
(mair) dengan di kurangi massa botol kosong.
Botol mineral diberi lubang pada kedalaman 5 cm dari permukaan air,
amati tekan air yang keluar.
Botol mineral diberi lubang pada kedalaman 10 cm dari permukaan air,
amati tekan air yang keluar.
Botol mineral diberi lubang pada kedalaman 15 cm dari permukaan air,
amati tekan air yang keluar.
Botol mineral diberi lubang pada kedalaman 20 cm dari permukaan air,
amati tekan air yang keluar.
Tanpa menggunakan selotip hitam amati air yang keluar dari 4
kebocoran tersebut, kemudian catal kedalam table pengamatan yang
telah anda buat.
Amati air yang keluar dari keempat ketika tutup botol dibuka.
Amati air yang keluar dari keempat ketika tutup botol ditutup..

Table. Pengamatan Tekanan Hidrostatis


mair
mA
sebenarny
h d A (luas V ρ
No (botol (Kedalaman (diamete permukaan (volume (massa jenis
a
. +air) zat cair) r botol) botol) zat cair) zat cair)
kg m m m2 m3 kg.m-3
kg
1. 0,106 4 cm = 0,04 98,48
2. 0,106 6 cm = 0,04 98,48
0,125 0,056 24,62 3
10 .1,083
3. 0,106 8 cm = 0,04 98,48
4. 0,106 10 cm = 0,04 98,48

Catatan :
 m0 (massa botol kosong yang sudah diberi solatip) = 18,29 gr =
0,01829 kg
 mair sebenarnya = mA – m0
m mair
 ρ= =
V V

Hitunglah P (Tekanan) sesuai kedalamannya masing-masing :


Dengan persamaan : P = ρ g h
P1 = Air yang keluar lebih jauh daripada P2, P3, dan P4, dikarenakan
tekanan di P1 lebih besar daripada P2, P3, dan P4.
P2 = Air yang keluar lebih pendek daripada P1, tetapi lebih besar
daripada P3 dan P4 dikarenakan tekanan di P2 lebih kecil daripada P1,
tetapi lebih besar daripada P3 dan P4.
P3 = Air yang keluar lebih pendek daripada P1 dan P2, tetapi lebih
besar daripada P4 dikarenakan tekanan di P3 lebih kecil daripada P1 dan
P2 tetapi lebih besar daripada P4.
P4 = Air yang keluar lebih pendek daripada P1, P2, dan P3 dikarenakan
tekanan di P4 lebih kecil daripada P1, P2, dan P3.
Hitung Ptotal zat cair punya kelompok kalian !
Analisis data yang diperoleh dengan konsep fisika Tekanan Hidrostatis.

 Hukum pascal
Siapkan alat dan bahan.
Botol air mineral berisi air biasa, korek api , gunting atau cutter, 4 klip
kertas, 2 uang logam, 2 sedotan beda warna ukuran masing-masing
panjang 5 cm
Jepit sedotan dengan 2 buah uang logam lalu bakar salah satu ujung
sedotan dengan koreapi. Rapihkan ujung yang di bakar.
Ulangi kegiatan di atas untuk sedotan berikutnya.
Ambil 4 klip gabungkan 2 klip berpasangan
Masukkan tiap 1 pasang klip kea dalam ujung sedotan yang terbuka.
Siapkan botol air mineral yang terisi air biasa. Buka tutupnya.
Masukkan 2 set (sedotan+klip yang sudah terpasang) ke dalam botol
yang terisi air. Analisa apa yang terjadi !
Kemudian botol tersebut ditutup memakai tutup botol. Analisa apa
yang terjadi.
Tekanlah botol tersebut dibagian bawah, bagian tengah bagian atas.
Analisa apa yang terjadi !
Analisa keseluruhan kejadian kegiatan praktikum kelompok dengan
konsep Hukum Pascal.
Isilah table pengamatan.

Table. Hukum Pascal


Posisi
No. Deskripsi Keterangan
tekanan
Tekanan pada ruang
tertutup diteruskan ke
Ketika ditekan di tabung hampa
1. Bawah segala arah sehingga
udara, benda turun ke dasar tabung
udara dalam sedotan
terkompres.
2. Tengah Ketika ditekan di tabung hampa Saat gaya tekan
dilepaskan, volume
udara Kembali
udara, benda turun ke dasar tabung
mendorong sedotan
naik ke permukaan.
Ketika ditekan di tabung hampa Volume zat cair dan
3. Atas
udara, benda turun ke dasar tabung udara tetap.

Diskusi hasil praktikum :


1. Kendala yang ditemukan :

Ketika melakukan percobaan hukum pascal, sedotan tidak dapat mengapung.


Setelah di cek, bagian atas sedotan bocor.

2. Pemecahan Masalah :

Membuat kembali sedotan yang anti bocor.

Pengolahan Rumus :

Bahan: Solusi/Pengolahan Rumus :


Kelompok :
1. Rahila Aulia S/XI-2/No. 26
2. M. Fasya/XI-2/No.17
3. Nadia Tasyrifa N/XI-2/No. 19
4. Rosi Fadilah/XI-2/No. 30

NILAI CAP /TTD

Anda mungkin juga menyukai