TEKANAN HIDROSTATIS
A. Dasar Teori
Statika fluida, atau hidrostatika, adalah cabang ilmu yang mempelajari fluida
dalam keadaan diam dan merupakan subbidang mekanika fluida. Istilah ini biasanya
mengacu pada penerapan matematika pada mata pelajaran. Statika fluida mencakup
studi tentang kondisi zat cair dalam kesetimbangan tunak (Aulia, 2017).Penggunaan
fluida untuk melakukan kerja dikenal sebagai hidrolika, dan studi tentang fluida yang
bergerak dikenal sebagai dinamika fluida. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh
matematikawan dan filsuf Perancis Blaise Pascal pada tahun 1647, yang dikenal
dengan hukum Pascal. Hukum ini memiliki banyak aplikasi penting dalam hidrolika,
kata Galileo Galilei, juga bapak hidrostatika (Kristiyanto, 2017). Teori tekanan
hidrostatik umum. Tekanan hidrostatis adalah tekanan akibat gaya yang diberikan oleh
gaya yang ada pada zat cair terhadap luas tekanan pada kedalaman tertentu. Secara
konseptual, tekanan hidrostatik terjadi berdasarkan hukum Pascal (Lestari, 2018).
Tekanan hidrostatis atau tekanan di atas cairan. Ketika mempelajari tekanan
dalam zat padat kita tahu bahwa tekanan dalam zat padat mengarah ke bawah, yang
benar jika tidak ada gaya eksternal. Hal ini berbeda dengan tekanan pada zat cair,
tekanan pada zat cair merambat ke segala arah. Dan prinsip tekanan hidrostatik
mengambang ditemukan oleh Archimedes (Zulfa, 2020). Tekanan hidrostatik adalah
tekanan yang diberikan pada cairan dalam keadaan diam atau dalam kesetimbangan di
bawah aksi gravitasi. Besarnya tekanan hidrostatis yang dicapai suatu zat ditentukan
oleh besarnya gaya berat akibat letak kedalaman/elevasi dan densitas zat cair
(Kurniawan. 2016).
Sejumlah kecil cairan pada kedalaman tertentu di dalam bejana akan memberikan
tekanan ke atas untuk menyeimbangkan berat cairan di atas. Untuk volume yang sangat
kecil, tegangannya sama ke segala arah, dan berat cairan di atasvolume yang sangat kecil
yang setara dengan tekanan ditentukan sebagai berikut Ph = .g.h. di mana (dalam satuan
2
SI), P adalah tekanan hidrostatik (dalam pascal), adalah densitas cairan (dalam
kilogram per meter kubik), (g) adalah percepatan gravitasi (dalam meter per detik
kuadrat), (h) adalah tinggi kolom cairan (dalammeter) (Riyandi, 2018).
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum fisika dasar dengan Materi Tekanan Hidrostatis
yaitu:
a. Untuk mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan
tekanan hidrostatis.
b. Untuk mengetahui cara menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan.
c. Untuk mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis.
E. Cara Kerja
Adapun beberapa cara kerja yang dilakukan pada saat praktikum Fisika Dasar
dengan materi Tekanan Hidrostatis yaitu :
Percobaan Pertama yaitu:
1. Menyiapkan botol 1,5 L yang sudah sebanyak 2 buah
2. Membuat 4 buah lubang dengan paku yang dipanaskan pada botol air mineral
secara berurut dari atas ke bawah dengan jarak masing-masing antar lubang yaitu
5 cm atau dari atas ke bawah dibuat berturut dengan jarak 5 cm, 10 cm, 15 cm
3
F. Hasil Pengamatan
Tabel 6. Hasil Pengamatan Tekanan Hidrostatis Pada Botol.
Percobaan h (m) Ph (Pa)
1 0,05 m 500
2 0,10 m 1000
3 0,15 m 1500
4 0,20 m 2000
G. Pembahasan
1. Hasil Pengamatan Tekanan Hidrostatis Pada Botol.
Hasil pengamatan Praktikum Fisika Dasar Materi Tekanan Hidrostatis pada tabel
keenam Hasil pengamatan tekanan hidrostatis pada botol ada 4 percobaan yaitu; a).
Pada percoban yang pertama mencari tekanan hidrostatis dengan tinggi zat air
diketahui, yaitu (h) 0,05 m, massa jenis zat, yaitu (ρ) 1000 kg/m3 dan percepatan
gravitasi, yaitu (g) 10 m/s2 kemudian dijumlahkan sehingga hasil tekanan hidrostatis
yang diperoleh sebesar 490 pa; b). Pada percoban kedua mencari tekanan hidrostatis
dengan tinggi zat air, yaitu (h) 0,10 m, massa jenis zat, yaitu (ρ) 1000 kg/m3 dan
percepatan gravitasi, yaitu (g) 10 m/s2 jumlahkan sehingga tekananhidrostatis diperolah
sebesar 1000 pa; c). Pada percoban ketiga mencari tekanan hidrostatis dengan tinggi
zat air,yaitu (h) 0,15 m, massa jenis zat, yaitu (ρ) 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi,
yaitu (g) 10 m/s2 jumlahkan sehingga diperoleh tekanan hidrostatis sebesar 1.500 pa;
d). Pada percoban ke empat mencari tekanan hidrostatis dengan tinggi zat air, yaitu (h)
0,20 m, massa jenis zat, yaitu (ρ) 1000 kg/m3 dan percepatan gravitasi, yaitu (g) 10
m/s2 jumlahkan sehingga diperoleh tekanan hidrostatis sebesar 2000 pa.
Berikut adalah hasil perhitungan tekanan hidrostatis air pada botol Big Cola yaitu:
1. Lobang 1 (kedalaman 5 cm = 0,05 m):
Diketahui:
ρ air = 1000 kg/m
h = 0,05 cm
g = 10 m/s2
Ditanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.h
Ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,05cm
Ph = 500 Pa
1. Lobang 2 (kedalaman 10 cm = 0,1 m)
Diketahui:
ρ air = 1000 kg/m
h = 0,10 cm
6
g = 10 m/s2
Ditanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.h
Ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,05cm
Ph = 1000 Pa
3. Lobang 3 (kedalaman 15 cm = 0,15 m)
Diketahui:
ρ air = 1000 kg/m
h = 0,15 cm
g = 10 m/s2
Ditanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.h
Ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,05cm
Ph = 1500 Pa
4. Lobang 4 (kedalaman 20 cm = 0,20 m)
Diketahui:
ρ air = 1000 kg/m
h = 0,2 cm
g = 10 m/s2
Ditanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.h
Ph = 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,05cm
Ph = 2000 Pa
Gambar 34. Pipa U Flueda Minyak Gambar 35. Pipa U Flueda Minyak
Pertalite Minyak
Sumber: Dok. Pribadi Sumber: Dok. Pribadi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada saat praktikum dapat kita ketahui
pada tabel 7 yaitu tekanan hidrostatis pada pipa u dapat diketahui bahwa pada
percobaan pertama yaitu; a). minyak tanah dengan ketinggian air (h1) yaitu 0,028 m
dan ketinggian minyak (h2) sebesar 0,11 m dan massa jenis sebesar 1360 Kg/m3 dan
gaya gravitasi sebesar 10 m/s. Untuk menentukan tekanan hidrostatisnya massa jenis
dikalikan gravitasi dan dikalikan dengan hasil ketinggian 1 dikurangi ketinggian 2
maka didapat hasil perhitungan nya sebesar 1360 Pa; b). Kemudian pada percobaan
kedua minyak goreng dapat diketahui bahwa ketinggian air (h1) yaitu 0,51 m dan
ketinggian minyak (h2) sebesar 0,29 m dan massa jenis sebesar 920 Kg/m3 dan gaya
gravitasi sebesar 10 m/s. Untuk menentukan tekanan hidrostatisnya massa jenis
dikalikan gravitasi dan dikalikan dengan hasil ketinggian 1 dikurangi ketinggian 2
8
maka didapat hasil perhitungan nya sebesar 2576 Pa; c). Pada percobaan ketiga
pertalite diketahui bahwa ketinggian air (h1) yaitu 0,45 m dan ketinggian minyak (h2)
sebesar 0,19 m dan massa jenis sebesar 700 Kg/m3 dan gaya gravitasi sebesar 10 m/s.
Untuk menentukan tekanan hidrostatisnya massa jenis dikalikan gravitasi dan
dikalikan dengan hasil ketinggian 1 dikurangi ketinggian 2 maka didapat hasil
perhitungan nya sebesar 1820 Pa; d). Pada percobaan keempat olie diketahui bahwa
ketinggian air (h1) yaitu 0,35 m dan ketinggian minyak (h2) sebesar 0,21 m dan massa
jenis sebesar 880 Kg/m3 dan gaya gravitasi sebesar 10 m/s. Untuk menentukan tekanan
hidrostatisnya massa jenis dikalikan gravitasi dan dikalikan dengan hasil ketinggian 1
dikurangi ketinggian 2 maka didapat hasil perhitungan nya sebesar 1848 Pa.
Berikut adalah hasil perhitungan tekanan hidrostatis air pada Pipa U yaitu:
a). Percobaan pertama Minyak tanah
Diketahui:
ρ minyak = 800 kg/m3 h1 = 0,025 m
g = 9,8 m/s2 h2 =
0,020 mDitanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.(h1-h2)
Ph = 800 kg/m3 x 9,8 m/s2 x (0,025-0,020)
Ph = 39,2 Pa
b). Percobaan kedua Minyak goreng
Diketahui:
ρ pertalite = 920 kg/m3 h1 =
0,027 mg = 9,8
m/s2 h2 = 0,022 m
Ditanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.(h1-h2)
9
Ditanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.(h1-h2)
Ph = 700 kg/m3 x 9,8 m/s2 x (0,024-0,010)
Ph = 96,04 Pa
d.) Percobaan keempat OlieDiketahui:
ρ Oli = 880 kg/m3 h1 = 0,023 m
g = 9,8 m/s2 h2 =
0,020 mDitanya: Ph =…….?
Penyelesaian:
Ph = ρ.g.(h1-h2)
Ph = 880 kg/m3 x 9,8 m/s2 x (0,023-
0,020)Ph = 25,872 Pa
Tekanan hidrostatis bisa berbeda pada titik di suatu kedalaman air bergantung
pada gaya gravitasi, ketinggian kolom zat cair, dan massa jenis zat cair. Semakin dalam
air, maka tekanannya akan semakin besar. Pada sebuah botol yang diisi dengan air
hingga ketinggian 20 cm pada dasar botol, jika botol dilubangi 5 cm daridasarnya, maka
tekanan hidrostatis pada lubang akan bergantung pada percepatan gravitasi bumi,
massa jenis zat cair, dan kedalaman lubang tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tekanan hidrostatis antara lain gaya gravitasi, ketinggian kolom zat cair, massa jenis
zat cair, dan kedalaman zat cair. Ketika sebuah botol yang diisi dengan air diletakkan
10
berdiri atau berbaring, maka kedalaman zat cair pada lubang yang dilubangi akan
berbeda. Pada botol yang berdiri, lubang yang dilubangi berada pada kedalaman yang
lebih dalam dibandingkan dengan botol yang berbaring. Oleh karena itu, tekanan
hidrostatis pada lubang botol yang berdirikan lebih besar dibandingkan dengan lubang
botol yang berbaring.
Tekanan hidrostatis bisa berbeda pada suatu kedalaman air bergantung pada gaya
gravitasi, ketinggian kolom zat cair, dan massa jenis zat cair. Semakin dalam air, maka
tekanannya akan semakin besar. Hal ini juga berlaku pada minyak tanah,oli, pertalite
dan minyak goreng. Kedalaman zat cair mempengaruhi tekanan hidrostatis pada zat
cair. Massa jenis zat cair juga mempengaruhi tekanan hidrostatis. dapat disimpulkan
bahwa hubungan massa jenis zat cair terhadap tekanan zat cair berbanding lurus dan
sesuai dengan teori.
H. Kesimpulan
Tekanan hidrostatis ini terjadi karena adanya sebuah gaya gravitasi. Gaya gravitasi
dapat menyebabkan berat partikel air menekan partikel yang berada di 59bawahnya.
Besarnya sebuah tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh ketinggian zat cair, massa jenis
zat cair dan percepatan gaya gravitasi.
Cara menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan, yaitu dengan
menggunakan suatu botol air mineral yang dilubangi empat lubang berjarak 5 cm
hasilnya dimasukan kedalam rumus perhitungan dan menggunakan pipa U yang diisi
dengan fluida yang berbeda, yaitu minyak goreng, pertalite dan oli kemudian
mengamati perbedaan tekanan dari masing-masing zat yang sedang diuji coba pada
praktikum terebut dan hasilnya dimasukan kedalam rumus perhitungan.
Hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis dimana dapat
dipahami bahwa semakin dalam suatu benda kedalam suatu air maka akan semakin
besar juga suatu tekanan yang diberikan yang bias disebut sebagai tekanan hidrostatis
I. Daftar Pustaka
Aulia. 2017. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Menggunakan Model
11
Kurniawan. 2016. Buku Fisika untuk Sains dan Teknik. Erlangga : Jakarta.
Lestari. 2018. Buku Konsep Dasar Fisika. UPI Press : Bandung.
Riyandi. 2018. Remediasi Miskonsepsi Dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Interaktif Pada Materi Fluida Statis. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia
(Indonesian Journal of Science Education). Vol 4 (1) : 25- 35.
Zulfa. 2020. Analisa Penguasaan Konsep pada Tekanan Hidrostatis dan Hukum Pascal
Mahasiswa Pendidikan Fisika. Jurnal Fisika Indonesia. Vol 24 (10): 50-67.