FISIKA DASAR
HUKUM ARCHIMEDES
JONIRIO WAHYUSEP
223010401014
KELOMPOK VI B
iii
LEMBAR PENGESAHAN
ASISTEN PRAKTIKUM
ii
III. HUKUM ARCHIMEDES
A. Dasar Teori
Sejarah Hukum Archimedes, sesuai dengan namanya, hukum tersebut
ditemukan oleh seorang Archimedes. Awalnya, dalam sejarah dia diperintahkan
untuk membuktikan bahwa emas dalam mahkota raja asli atau tidak. Archimedes
mempunyai ide setelah melihat air dalam bak mandi yang meluap ke atas. Dia
berhasil membuktikan kandungan emas dalam mahkota dengan pemikiran tersebut
(Bina, 2019). Gaya dari Hukum Archimedes memegang prinsip mengapung.
Adanya gaya apung membuat massa benda dalam zat cair akan semakin berkurang.
Benda yang berada di dalam zat cair akan mengambang dan terangkat serta menjadi
lebih ringan. Hal ini berbeda dengan benda yang diangkat diatas daratan. Gaya ke
atas den gaya berat tersebut mempunyai resultan gaya dimana sebuah berat benda
yang ada dalam zat cair itu sendiri. Selain itu, berat tersebut juga dikenal sebagai
berat yang semu. Artinya, berat sebuah benda tidak bisa benar saat berada dalam
saat zat cair dan saat ada di atas daratan (Aththibby, 2018).
Prinsip Hukum Archimedes prinsip di mana benda yang masuk dalam zat cair
secara sebagian atau seluruh akan memberi gaya apung pada benda masa. Besaran
suatu gaya apung dengan sebuah berat zat cair telah dipindahkan. Bunyi Hukum
Archimedes adalah sebagai berikut : “Suatu benda yang telah dicelupkan sebagian
atau seluruhnya ke dalam suatu zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya sama
dengan suatu berat zat cair yang dipindahkan oleh suatu benda tersebut”( Stansfield,
2021). Hukum Archimedes ini menjelaskan tentang suatu hubungan gaya berat dan
gaya ke atas pada sebuah benda jika kalau dicelupkan ke dalam air. Ada tiga suatu
kondisi sebuah benda ketika dicelupkan ke dalam air, yaitu tenggelam, melayang,
dan terapung. Benda tenggelam jikakalau massa jenis zat cair lebih kecil dari massa
sebuah benda yang dicelupkan. Jika melayang, berarti massa jenis zat cair sama
dengan massa jenis sebuah benda. Dan dalam terapung, terjadi ketika peristiwa
massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis sebuah benda (Liuvita, 2022).
Rumus Hukum Archimedes adalah berat air yang dipindahkan benda yang
tercelup. Berarti, semakin banyaknya volume yang tercelupkan atau semakin
32
banyak suatu air yang dipindahkan, maka benda mendapatkan gaya apung yang
semakin besar. Dimana w adalah berat (berat = massa x percepatan gravitasi).
Hukum Archimedes bisa menjelaskan suatu pristiwa mengapa suatu benda yang
tercelup di air melayang, mengapung, dan tenggelam. Penerapan dalam hukum
Archimedes ini diantaranya yang terkenal yaitu perancangan kapal laut, bangunan
lepas pantai (offshore), hingga sebuah kapal selam. Selain gaya apung, hukum
Archimedes juga dipakai untuk menentukan massa jenis suatu benda padat, serta
diterapkan pada stabilitas hidrostatik kapal yang mengapung di permukaan air
(Febry, 2022). Hukum Archimedes diterapkan pada kapal selam adalah kapal yang
dapat mengubah-ubah massa jenisnya ada 3 yaitu dapat menyelam, melayang dan
mengapung di permukaan air. Untuk mengubah massa jenisnya, kapal selam
menambahkan massa atau mengurangi caranya memasukkan air atau
mengeluarkan air (Asyifa, 2019).
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum Fisika Dasar pada materi Hukum Archimedes antara lain:
1. Menentukan massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes.
2. Membuktikan perestiwa tenggelam terapung dan melayang.
E. Cara Kerja
Adapun cara kerja pada Praktikum Fisika Dasar materi Hukum Archimedes
adalah sebagai berikut:
33
Percobaan 1
1. Menimbang batu di neraca oHauss
2. Mengikat batu dengan benang
3. Menimbang batu dengan neraca pegas
4. Masukkan batu ke dalam gelas ukur yang berisi air 300 ml dan perhatikan skala
5. Perubahan dalam neraca pegas dan kenaikan volume air
Percobaan 2
1. Mengikat telur dengan benang (sedemikian rupa agar tidak lepas)
2. Mencelupkan telur ke dalam gelas ukur/wadah bekas botol aqua (yang telah
dipotong atasnya) yang berisi air dan perhatikan peristiwa yang terjadi.
3. Menarik kembali telur
4. Mencampurkan garam (2, 4, 6 dan 8 sendok) ke dalam gelas ukur berisi air
sedikit demi sedikit (2. 4, 6 dan 8 sendok) dan diaduk
5. Memperhatikan Perisitiwa yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Hukum Archimedes Gaya Keatas dan Massa Jenis
Benda
Mbenda Wudara mair Wair FA Vo (N) Vt (N) Vb (m3) Pb
(kg) (N) (kg) (N) (N) (kg/m3)
0,130 1,30 0,050 0,8 0,5 500 550 0,00005 2.600
G. Pembahasan
c. Gaya apung
FA = ρair x gravitasi x Vb
= 1000 kg/m3 x 10 m/s2 x 0,00005 m3
= 0,5 N
d. Massa benda dalam air
Wair = Wudara - FA
= 1,30 N – 0,5 N
= 0,8 N
e. Massa jenis
Ρb = Mbenda = 0,130 kg
Vb 0,00005 m3
= 2.600kg/m3
Pada tabel kedua dari hasil percobaan pada Pengamatan Peristiwa Hukum
Archimedes maka dapat diketahui pada percobaan pertama dengan menggunakan
air sebanyak 400 ml tanpa garam, kemudian memasukan sebuah telur yang beratnya
72,69 g dan hasilnya telur tersebut tenggelam kebawah, dan air naik setinggi 1,1
cm. Kemudian pada percobaan kedua dengan menggunakan air sebanyak 400 dan
ditambah 2 sendok garam, kemudian memasukan telur yang beratnya 72,69 g, saat
telur dimasukan hasilnya telur mengapung dan air naik setinggi 1,6 cm. Pada
percobaan ketiga dengan menggunakan air sebanyak 400 ml yang ditambahkan
garam sebanyak 4 sendok, kemudian memasukkan telur yang beratnya 72,69 g,
hasilnya telur tersebut mengapung, dan air naik setinggi 1,8 cm. Kemudian pada
percobaan keempat menggunakan air 400 ml dan di tambahkan garam sebanyak 6
sendok, kemudian memasukkan telur yang beratnya 72,69 g, hasilnya telur tersebut
mengapung, dan air naik setinggi 2,2 cm. Dan pada percobaan kelima yang
menggunakan air sebanyak 400ml yang di tambahkan 8 sendok garam, kemudian
memasukan telur yang berat nya 72,69 g, hasil telur tersebut mengapung, dan air
naik setinggi 2 cm.
Pehitungan dari Hasil Pengamatan Peristiwa Hukum Archimedes :
Diketahui : MAir = 400 ml
MGaram 2sendok = 29,10 g
MGaram 4sendok = 58,99 g
MGaram 6sendok = 82,65 g
MGaram 8sendok = 110,60 g
∆𝜌 = ρ larutan-1
= 1,021-1
= 0,021 g/cm3
b. M larutan 3 = M air + M 4 sendok garam
= 400 gram + 58,99 gram = 458,99 gram
𝑀 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
ρ larutan = 𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
458,99
= = 1,092 g/cm3
420
∆𝜌 = ρ larutan-1
= 1,092-1
= 0,92 g/cm3
c. M larutan 4 = M air + M 6 sendok garam
= 400 gram + 82,65 gram = 482,65 gram
𝑀 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
ρ laruta = 𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
482,65
= = 1,149 g/cm3
420
∆𝜌 = ρ larutan-1
= 1,149-1
= 0,149 g/cm3
d. M larutan 5 = M air + M 8 sendok garam
= 400 gram + 110,60 gram = 510,60 gram
𝑀 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
ρ larutan = 𝑉 𝑏𝑒𝑛𝑑𝑎
510,60
= = 1,215 g/cm3
420
∆𝜌 = ρ larutan-1
=1,215-1
= 0,215 g/cm3
38
H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka, menentukan massa jenis suatu
benda adalah hasil perbandingan antara massa dengan volume benda tersebut.
Massa jenis merupakan ciri khas dari benda tersebut. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda menunjukkan tingkat kerapatan molekul molekul zat tersebut.
massa jenis zat cair berdasarkan hukum Archimedes dapat dilakukan dengan cara
38
39
menambahkan sebuah benda kedalam zat cair sehingga kita dapat mengetahui
pertambahan massa zat cair melalui penambahan tersebut. Maka prinsip ini telah
sesuai dengan percobaan yang dilakukan Archimedes yang mengatakan bahwa,
apabila sautu benda yang dicelupkan sebagian atau selurnya kedalam suatu zat cair,
maka zat cair tersebut akan mengalami gaya keatas yang memiliki besar sama
dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh sebuah benda tersebut.
Benda dikatakan tenggelam jika benda berada di dasar zat cair. Benda dikatakan
melayang apabila seluruh benda tercelup ke dalam zat cair, akan tetapi tidak sampai
menyentuh dasar zat cair. Sedangkan benda dikatakan terapung jika sebagian benda
tercelup ke dalam zat cair. Benda terapung jika memiliki berat jenis benda yang
lebih kecil daripada berat jenis zat cair tempat benda dicelupkan. Pada keadaan
benda terapung ini berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair. Benda jika berat
jenis benda tersebut sama dengan berat jenis zat cair tempat benda dicelupkan. Pada
keadaan benda melayang ini berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair. Benda
tenggelam dikatakan tenggelam jika berat jenis benda lebih besar daripada berat
jenis zat cair tempat benda dicelupkan. Pada keadaan ini berat benda lebih besar
dari pada gaya ke atas zat cair.
I. Daftar Pustaka
Asyifa. 2019. Hukum-Hukum Dalam Fisika. Jurnal Pendidikan Fisika Dasar
Perhitungan. Vol. 9(2): 2-4.