RRRRRR
Bahasa Indonesia
Biologi
English
Fisika
Geografi
IPA
IPS
Kewarganegaraan
Sejarah
Friday, March 22, 2013
MASSA JENIS
I. TUJUAN
1. Mengukur massa jenis benda padat.
2. Mengukur massa jenis benda cair.
II. DASAR TEORI
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki
besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pembanding dalam pengukuran.
Berdasarkan satuannya, besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
besaran yang lain. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran
pokok yang lain.
Massa jenis termasuk besaran turunan dari besaran pokok massa dan panjang. Massa jenis
(rapat massa atau kerapatan benda)adalah kerapatan suatu zat, yaitu perbandingan antara
besarnya massa dengan volume suatu zat/benda yang bersifat tetap. Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat mempunyai massa jenis yang berbeda -
beda. Sehingga massa jenis zat dapat menjadi salah satu ciri khas suatu benda yang dapat
membedakan dengan yang lain.
Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda. Walaupun bentuk dan
ukuran benda berbeda – beda, selama terbuat dari jenis bahan yang sama, maka massa jenis
zat tersebut adalah sama.
dengan :
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)
Untuk menentukan massa benda, dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan
timbangan yang sesuai seperti neraca analitik, neraca digital atau yang lainnya.
Untuk menentukan volume benda, dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
bentuk bendanya.
a) Benda bentuk beraturan
Pengukurannya dapat dilakukan dengan rumusan yang sesuai. Contoh : kubus – hitung
panjang sisinya kemudian gunakan rumus volume kubus (s3)
Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara yang terletak di antara
lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki ini berfungsi untuk memperbesar dan
memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki
pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal
selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
3) Penerapan konsep massa jenis pada air minum dingin di dalam lemari es
Botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Hal ini
dikarenakan air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung
dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin berada di dalam lemari es, massa jenisnya
menjadi lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih
besar akan turun ke bawah dan mengendap.
V. DATA PERCOBAAN
A. Massa Jenis Benda Padat
Nama Benda Massa (g) Volume (cm3) Rapat Massa (g/cm3)
Kubus Material I 22,7 7,22 22,7/7,22
Kubus Material II 52,2 6,5 52,2/6,5
Kubus Material III 57,4 6,86 57,4/6,86
Dari hasil penghitungan, maka dapat diketahui kubus material I, II dan III memiliki massa
jenis yang berbeda satu dengan yang lain.
Hal ini dikarenakan setiap kubus material terbuat dari jenis bahan yang berbeda-beda. Seperti
yang sudah dijelaskan diawal, jika suatu zat terbuat dari jenis bahan yang berbeda, maka zat
tersebut akan memiliki massa jenis yang berbeda.
Dari hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa setiap percobaan dengan volume yang
berbeda memiliki massa jenis yang berbeda – beda.
Hal ini dikarenakan volume zat cair akan mempengaruhi massa jenis dari suatu benda,
dimana semakin besar volume benda maka massa jenis benda tersebut akan semakin kecil.
VII. KESIMPULAN
Massa jenis adalah perbandingan antara besarnya massa dengan volume suatu zat/benda.
ρ dibaca rho.
dengan :
ρ = massa jenis (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)
Konsep massa jenis diterapkan pada kapal selam, balon gas, pelampung, air minum dingin
dalam lemari es dan lain sebagainya.
Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda. Jika suatu zat terbuat dari
jenis bahan yang sama, maka zat tersebut akan memiliki massa jenis yang sama. Sebaliknya,
Jika suatu zat terbuat dari jenis bahan yang berbeda, maka zat tersebut akan memiliki massa
jenis yang berbeda.
Volume suatu zat akan mempengaruhi massa jenis zat tersebut, dimana semakin besar
volume benda maka massa jenis benda tersebut akan semakin kecil.
5 comments:
1.
Makasih ya buat laporannya bisa dijadiin referensi buat ujian praktek. Loveloveyou! God bless you
always...:) Iven.
Reply
Replies
1.
Nathania ShareenApril 16, 2015 at 8:50 PM
wah iya sama-sama! senang bisa bantu clarisa :)
Reply
2.
Makasih ya buat laporannya bisa dijadiin referensi buat ujian praktek. Loveloveyou! God bless you
always...:) Iven.
Reply
3.
4.
► 2015 (15)
▼ 2013 (18)
o ▼ March (18)
Laporan Praktikum Massa Jenis
Laporan Praktikum Bioteknologi Sederhana Tape Sing...
Narrative Text : Rapunzel
Perjanjian Perebutan Indonesia Kembali
Recount Text : Holiday to Bali
Recount Text : Terrible Experience
Drama 5 Orang : Sekolah
Conversation : Travelling
Gerak Tumbuhan
Descriptive Text : Biography of George Gershwin
Contoh Laporan Study Tour
Perilaku yang Mengancam Pertahanan dan Keamanan Ne...
Wawancara Bela Negara
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
Pengaruh Facebook Bagi Anak dan Pelajar
Pengeboman Jepang di Pearl Harbor
Pendudukan Jepang dan Persiapan Kemerdekaan Indone...
First Post
About Me
Nathania Shareen
View my complete profile
Simple theme. Theme images by tolgakolcak. Powered by Blogger.
I. TUJUAN PERCOBAAN
a. Tampil menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup
b. Menentukan massa jenis zat padat berbentuk balok, silinder dan bola
c. Membandingkan hasil pengukuran massa jenis zat padat dari dua metode yang berbeda.
II. TEORI DASAR
Massa jenis atau rapat jenis suatu zat adalah masa tiap satuan volume atau dapat dirumuskan:
p = m/v
dengan :
massa jenis atau kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor, seperti
temperature fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Satuan massa jenis dalam CGS adalah
gram per centimeter kubik (g/cm3). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m 3).
Dengan;
P = panjang balok
L = lebar balok
T = tinggi balok
2. Volume silinder pejal
Dapat dilakukan dengan cara mengukur diameter dan panjang silinder itu, sehingga:
Vsilinder = ¼ πd2 x P
Dengan:
d = diameter silinder
p= panjang silinder
3. Volume benda pejal
Dapat dilakukan dengan mengukur volume bola itu, sehingga:
V bola= (4/3) π(d/2)
Dengan:
d= diameter bola
III. METODE PERCOBAAN
A. Alat dan bahan
1. Jangka sorong 1 buah
2. Micrometer sekrup 1 buah
3. Balok kecil dari logam 1 buah
4. Silinder dari logam 1 buah
5. . bola/kelereng 1 buah
6. Neraca teknis 1 buah
7. Air dan benang secukupnya
B. Langkah percobaan
1. Menimbang zat padat (balok , silinder dan bola) dengan neraca teknis (timbangan)
2. Mengukur volume zat padat tersebut (balok , silinder dan bola) dengan cara memasukkannya
kedalam gelas ukur yang telah berisi air sehingga tenggelam seluruhnya. Perubahan volume
menunjukkan pada gelas ukur adalah volume zat padat tersebut.
Catatan:
Dalam memasukkan zat padat kedalam gelas ukur digunakan benang agar zat padat tidak sampai
memecahkan gelas ukurnya.
3. Menentukan volume zat padat tersebut dengan cara mengukur peubah (variabel) masingmasing
yang membangunnya dengan cara menggunakan jangka sorong atau micrometer sekrup.
4. Menghitung massa jenis dengan data-data, baik diperoleh dengan menggunakan gelas ukur maupun
jangka sorong atau micrometer sekrup kemudian hasil tersebut dibandingkan.
- Balok
V awal = 4 ml
V akhir = 6,2 ml
V benda = v awal – v akhir
= 6,2-4
= 2,2 ml
- Volume bola
v awal = 4 ml
v akhir = 4,5 ml
v benda = v awal – v akhir
= 4,5 -4
= 0,5 ml
- Silinder
Vsilinder = ¼ πd2 x P
= ¼ 3,14 x (8,11)2 x 21,9
= ¼ x 3,14 (65,7721)
= ¼ x 4522,8842 mm3
= 1130,7211 mm3
= 1,130 cm3
- Bola
V bola= (4/3) π(d/2)
= 4/3 x 3,14 x (5,225)3
= 4/3 x 3,14 x 142,64577
= 4/3 x 447,9077
= 597,21027 mm3
= 0,597 cm3
tabel perbandingan volume dan massa jenis dengan menggunakan gelas ukur dan secara mekanis:
b. Pembahasan
Pada percobaan ini, silinder, balok, dan bola ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan
neraca tekbis untuk mengetahuoi massa masing-masing. Setelah ditimbang didapat massa silinder
adalah 9,3907 g, balok 20,2732 g, dan bola 4,4869 g.
Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap volume benda, yang pertama secara langsung, yaitu
dengan menggunakan gelas ukur dan didapat volume balok 2,2 ml, silinder 1,2 ml, dan bola 0,5 ml.
yang kedua secara tidak ;langsung, yaitu balok, silinder dan bola diukur terlebih dehulu dengan
menggunakan jangka sorong dan mikromrter sekrup . disini, jangka sorong digunakan untuk
mengukur panjang, lebar dan tinggi. Sedangkan micrometer sekrup digunakan untuk mengukur
diameter benda. Dan dari sini didapat volume silinder 1,130 cm, balok 2,191 cm, dan bola 0,597
cm.
Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap massa benda dengan menggunakan rumus :
P=m/v
Yang mana hasil dari perbandingan massa jenis melalui pengukuran langsung dan tidak langsung
dapat dilihat pada tabel.dan setelah dilakukan perbandingan volume dan massa jenis secara
langsung dan tidak langsung ternyata kami mendapatkan hasil yang tidak jauh beda.
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda
dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran benda
diubah massa jenis jenis benda tidak berubah, misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa
benda maupoun volume benda makin besar. Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran
benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa
benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda
atau massa benda. Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda
tersebut dengan timbangan yang sesuai, sperti neraca ohaus atau yang lainnya (Halliday, 1991).
Massa Jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda Secara
matematis dapat dirumuskan :
Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang dimiliki zat.
Rapatan (densitas) adalah sifat fisik dari materi. Rapatan digunakan untuk membandingkan
dua zat yang memiliki volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama, tetapi
memiliki massa yang berbeda). Sebuah objek dengan massa per volume yang lebih besar
lebih rapat daripada objek dengan massa per volume yang lebih kecil. Zat yang kurang
rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Ada
beragam jenis zat, salah satu yang membedakannya adalah massa jenisnya. Massa jenis
adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap
benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki
massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa
sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (Mariana, Z.T, 2012).
Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui massa jenis benda dan membandingkan
rapatannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada
benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air). Satuan SI massa jenis
adalah kilogram per meter kubik (kg/m ). Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda. Dan suatu zat berapapun massanya, berapapun volumenya
akan memiliki massa jenis yang sama (Soedojo, 1999).
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm 3 atau sama dengan 1000 kg/m 3. Selain karena angkanya
yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai
perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif' (
Anonim2, 1998).
Hubungan antara berat dan massa suatu benda adalah massa ialah ukuran inersia suatu
benda, sedangkan berat ialah gaya berat atau gaya gravitasi suatu benda.Massa dan berat
merupakan besaran yang berbeda, tetapi mempunyai hubungan yang erat (Soedojo,
1999).
Massa jenis benda padat beraturan adalah Setiap pengukuran besaran fisis umumnya selalu
menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran (salah baca, parallax, dsb). Setiap alat ukur
mempunyai batas ketelitian dan batas maksimum kemampuan mengukur (batas ukur). Sebagai
contoh alat-alat ukur untuk besaran fisis (panjang, lebar, tebal, jarak, dalam dan sebagainya)
adalah :
a. Mistar biasa, mempunyai ketelitian 1mm atau kurang.
b. Jangka sorong mempunyai ketelitian 0.1 mm atau kurang.
c. Mikrometer sekrup, mempunyai ketelitian 0.01mm atau kurang.
Masa jenis dapat disimpulkan bahwa :
1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya.
3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula ( P u r b a , 2 0 0 4 ) .
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda
dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan
bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar sehingga
baik massa benda maupun volume benda makin besar. Walaupun kedua besaran yang menunjukan
ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan
massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume
benda atau massa benda (Kanginan, 2002).
Kegiatan 1
Topik : Massa Jenis Benda (1)
Bahan dan alat :
1. Balok kayu
2. Batu
3. Mahkota dewa
4. Paku
5. kacang tanah
6. Air
7. Telur ayam
8. Teler puyuh
9. Telur bebek
10. Gelas ukurs
11. Timbanagan
Kegiatan 2
Topik : Massa Jenis Benda (2)
Bahan dan alat :
1. Pasir Halus
2. Tepung
3. Kapur
4. Air
5. Piknometer
6. Labu ukur 25 ml
7. Timbangan
Kegiatan 3
Topik : Rapatan (1)
Bahan dan alat :
1. Air
2. Telur mentah
3. Garam
4. Stoples berukuran 1 liter
5. Gunting
6. Penggaris
7. Sendok makan
Kegiatan 4
Topik : Rapatan (2)
Bahan dan alat :
1. Tomat
2. Macaroni
3. Air 100 ml
4. Madu 100 ml
5. Minyak sayur 100 ml
6. Alcohol (90-95%) 100 ml
7. Stoples ukuran 1 liter
8. Bola ping pong
9. Paku
10. Pewarna Makanan
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1). Percobaan 1 : ( Massa jenis Benda 1 )
a. Timbang semua benda-benda kecil ( balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, dan kacang tanah )
menggunakan timbangan, catat massa benda-benda tersebut.
b. Untuk balok kayu, ukur panjang, lebar dan tinggi.
c. Masukkan air kedalam gelas ukur sampai berisi 500 mL.
d. Kemudian masukkan salah satu benda kecil yang telah ditimbang tersebut kedalam gelas ukur
berisi air.
e. Catat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur pada gelas
ukur.
f. Ulangi dua langkah terakhir untuk benda kecil lainnya.
g. Hitung massa jenis masing-masing benda dengan 3 kali pengulangan dan tentukan besarnya
kesalahan dalam pengukuran.
Hasil
Percobaan 2 :
Hasil Pengamatan :
Percobaan 3 :
Telur yang dimasukkan ke dalam stoples berisi air tenggelam sedangkan telur yang
dimasukkan ke dalam stoples berisi air garam terapung.
Percobaan 4 :
Paku mengalami tenggelam pada larutan madu, macaroni tenggelam pada larutan air,
tomat tenggelam pada larutan minyak dan bola ping pong tenggelam pada larutan alkohol.
Pembahasan
Panda praktikum ini di bagi dalam 4 kegiatan diantaranya massa jenis benda 1 dan 2, juga
rapatan 1 dan 2.
Pada kegiatan pertama yang bertopikkan massa jenis benda 1, massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Dalam kegiatan ini alat yang digunakan adalah
balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, kacang tanah, telur ayam, puyuh dan bebek. Semua di
timbang untuk menentukan massa pada setiap benda. Massa jenis balok adalah 0,6817 gr/ cm 3,
batu 2,249 gr/cm3, mahkota dewa 0,949 gr/cm3, paku 5,6 gr/cm3, dan kacang tanah 0,5459
gr/cm3. Pada balok kayu dalam mengukur volume menggunakan rumus panjang x lebar x tinggi
sedangkan pada benda lainnya digunakan gelas ukur yang di isi dengan air dengan mententukan
volumenya kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam gelas ukur dan menghitung berapa
pertambahan volume setelah di masukkan benda tadi. Pengukuran massa jenis dengan menghitung
massa benda dan membaginya dengan volumenya.
Pada kegiatan ke-2 yakni massa jenis 2. Pada kegiatan ini mengukur massa jenis pada benda
yang berbentuk butiran seperti pasir, tepung dan kapur. Dalam mengukur massa jenisnya digunakan
rumus kerapatan dengan mengukur massanya sebanyak 4 kali. Pengukuran massa pada benda
berbentuk butiran digunakan piknometer dan labu berukuran 25 ml untuk menghasilkan data yang
lebih akurat. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan didapat massa jenis pasir halus sebesar
2,515 gr/cm3, massa jenis tepung 0,66 gr/cm3 dan massa jenis kapur adalah 2,465 gr/cm3.
Pada percobaan ketiga : telur yang dimasukkan ke dalam air biasa tenggelam, ini terjadi
karena telur memiliki massa jenis yang lebih besar di banding air sedangkan telur yang dimasukkan
ke dalam air garam terapung, karena air garam memiliki kerapatan yang lebih besar daripada air
biasa dan massa jenis telur menjadi lebih kecil dibanding air garam karena garam itu sendiri dapat
meningkatkan massa jenis air sehingga telur dapat melayang atau terapung.
Pada percobaan ke-4, sama halnya dengan percobaan kedua setiap zat ataupun larutan
mempunyai massa jenis dan kerapatan yang berbeda-beda, pada percobaan ini madu yang dituang
lebih dulu kemudian air, minyak dan alkohol semua larutan tersebut tidak tercampur menjadi satu
karena setiap larutan atau zat rapatannya berbeda, madu yang memiliki rapatan lebih besar dari
air, air lebih besar dari minyak dan minyak lebih besar dari alkohol sehingga madu berada pada
larutan paling bawah kemudian air, minyak dan paling atas adalah larutan alkohol setelah paku,
makaroni, tomat dan bola ping pong dimasukkan paku tenggelam pada madu, makaroni pada air,
tomat pada minyak, bola ping pong pada alkohol. Hal ini terjadi karena paku yang memiliki massa
jenis lebih besar dari makaroni, makaroni lebih besar dari tomat dan tomat lebih besar dari bola
ping pong.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
3. Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.
Saran
Saran yang ingin saya sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum sebaiknya praktikan
dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam praktikum. Juga untuk dalam praktikum
kaka asisten harus lebih intensif dalam membimbing adik-adik tingkatnya agar tujuan praktukum
bisa tercapai.
PENGUKURAN MASSA
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Mengukur adalah menaksir atau memperkirakan jumlah atau besar atau nilai dari
sesuatu dengan suatu alat dan cara tertentu sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Besaran fisika (physics quantity) adalah sesuatu yang terkait dengan fenomena fisika yang
merupakan sifat atau keadaan zat atau fenomena yang dapat diukur. Contoh besaran fisika
adalah massa, panjang, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, jumlah zat, luas,
volume, tekanan, kecepatan, massa jenis, percepatan, gaya, usaha, energi, daya, momentum,
impuls, tegangan listrik, tahanan listrik, konstanta pegas dan lain sebagainya. Mengukur
suatu besaran fisika berarti menentukan nilai atau besar dari besaran itu dengan menggunakan
alat dan cara tertentu.
Mengukur suatu besaran fisika biasanya dilakukan dengan cara membandingkan nilai
besaran yang akan diukur dengan satu nilai standar tertentu dari besaran yang sejenis,
sehingga hasil dari pengukuran tersebut adalah berupa nilai (angka bilangan) dan satuan.
Nilai merupakan besar perbandingan terhadap nilai standar, sedangkan satuan merupakan
nama standar yang dipilih. Nilai satuan skala standar untuk besaran fisika tergantung jenis
besarannya. Untuk satu besaran fisika tertentu bisa mempunyai beberapa pilihan dan ini akan
terkait dengan alat ukur yang digunakan. Misalnya untuk besaran massa bisa mempunyai
satuan gram karena diukur dengan neraca digital atau neraca O’Hauss yang berskala gram,
atau mempunyai satuan kg karena diukur dengan neraca pasar atau neraca badan yang
berskala kg.
Massa merupakan sifat benda yang sering ingin diketahui berapa nilainya. Setiap
benda mempunyai massa. Massa sebuah benda berpengaruh terhadap berat benda tersebut.
Makin besar nilai massa sebuah benda, makin besar nilai berat benda tersebut. Perlu
diungkapkan bahwa nilai massa sebuah benda tidak dipengarui oleh kedudukan atau letak
benda tersebut. Massa mempunyai satuan standar internasional kg.
Dari pernyataan diatas, maka perlu dilakukan praktikum percobaan mengenai
pengukuran massa.
2. Tujuan
Dari latar belakang diatas, maka tujuan percobaan pengukuran massa, yaitu:
a. Untuk mengetahui cara mengukur massa benda padat dan cair
b. Untuk mengukur masa jenis zat cair
B. Kajian Teori
Standar SI untuk masa adalah sebuah silinder dari platinum-iridium yang tersimpan di
Internasional Bureau of Weights and Measures dekat paris dan ditetapkan, dengan
persetujuan internasional, sebagai massa dari 1 kilogram. Duplikatnya telah dikirim ke
laboratorium standardisasi di beberapa negara, dan masa dari benda lainnya dapat ditentukan
dengan menimbangnya dengan duplikat tersebut. Duplikat kilogram standar di AS disimpan
di dalam kubah di NIST. Standar ini dipindahkan, tidaklebih dari sekali etahun, untuk
mengecek duplikat-duplikat yang digunakan di tempat lain. Sejak 1889, standar ini telah dua
kali dibawa ke perancis untuk dibandingkan kembali dengan standar aslinya. Massa atom
dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya secara lebih teliti daripada
membandingkannya dengan kilogram standar. Untuk alaan ini, dibuatlah standar massa
kedua, yaitu atom karbon-12, yang dengan persetujuan internasionla telah ditetapkan sebagai
masa dari 12 satuan massa atom (u). Hubungan antara dua satuan tersebut adalah
.................................................................... (2.1)
Dengan ketidakpastian ± 10 pada dua tempat desimal terakhir. Seorang ilmuwan dapat
menentukan massa dari atom lain relatif terhadap masa karbon-12 ini melalui eksperimen,
dengan ketelitian yang wajar. Kekurangan kita saat ini adalah sarana yang dapat diandalkan
untuk memperluas ketelitian tersebut sampai ke satuan massa yang lebih umum seperti
kilogram (Halliday,2010).
Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu benda.
Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa dengan
volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan bahwa “massa jenis suatu benda adalah
massa benda itu dibagi dengan volumenya”. Dapat ditulis dengan persamaan:
....................................................................................................... (2.2)
dimana:
ρ = massa jenis air (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3) (Nurlaili,2010)
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bahwa batu terasa lebih ringan bila
diangkat di dalam air, kapal yang terbuat dari besi dapat terapung di atas permukaan air
laut.Orang pertama yang menjelaskan peristiwa di atas adalah Archimedes, yang menyatakan
bahwa di dalam air timba akan mendapat gaya ke atas sehingga timba terasa ringan, dapat
dijelaskan seperti gambar 2.1.
C. Metode Praktikum
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran massa dapat dilihat pada
tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Alat dan bahan beserta fungsinya yang digunakan pada percobaan pengukuran massa.
No. Nama Bahan Fungsi
1 Beban 50 g Sebagai objek pengukuran massa
2 Balok aluminium Sebgai objek pengukuran massa
3 Neraca digital Sebagai alat pengukur massa
4 Gelas kimia Sebagai wadah larutan air dan garam
5 Silinder ukur Sebagai objek pengukuran massa, dan wadah air
6 Air Sebagai bahan pelarut, objek pengukuran massa
7 garam Sebagai bahan terlarut
8 Minyak goreng Sebagai bahan pengukuran massa
2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan pengukuran massa adalah sebagai berikut.
a. Pengukuran massa
1) Melakukan penimbangan berturut-turut terhadap :
- Sebuah beban.
- Dua buah beban.
- Balok aluminium.
- Silinder ukur kosong.
- Silinder ukur diisi 50 mL air.
- Satu sendok garam.
2) Mencatat semua hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.
3) Melarutkan garam yang telah ditimbang ke dalam 50 mL air di dalam gelas kimia.
4) Menimbang gelas ukur yang telah berisi larutan tadi.
b. Pengukuran massa jenis zat cair
1) Mengukur (menimbang) massa silinder ukur kosong (m0) dan mencatat hasilnya ke dalam
tabel.
2) Mengisikan air kedalam silinder ukur sampai 20 mL.
3) Mengukur (menimbang) massa silinder ukur yang berisikan air (m1) dan mencatat hasilnya
kedalam tabel.
4) Mengulangi langkah 2 dan langkah 3, untuk volume air 40 mL dan 60 mL.
5) Melengkapi isian tabel di bawah, dan melakukan pula percobaan (langkah 2 s/d 4) untuk
minyak goring.
Masa jenis .
2. Pembahasan
Pada percoobaan pengukuran massa dilakukan pengukuran massa sebanyak 6 kali
pada beberapa benda dengan menggunakan neraca digital sebagai salah satu alat ukur massa.
Pertama mengukur massa sebuah beban diperoleh nilai massa beban sebesar 0,05025 kg.
Kedua, mengukur massa dua buah beban diperoleh hasil massa sebesar 0,1004 kg. Ketiga,
mengukur massa silinder ukur diperoleeh massa silinder ukur kosong sebesar 0,03741.
Keempat, Silinder ukur tersebut kemudian diisi air dengan volume sebesar 0,05 L maka
bertambahlah massa silinder ukur tersebut sebesar 0,08602 kg. Dengan demikian dapat
diketahui massa dari 0,05 L air yang dimasukkan kedalam silinder uur tadi dengan
menyelisihkan massa silinder ukur yang diisi 0,05 L air dengan massa silinder ukur kosong.
Sehingga diperoleh massa 0,05 L air sebsar 0,04861 kg. Kelima, mengukur massa 1 sendok
garam yaitu diperoleh sebesar 0,00735 kg.. keenam, garam yang telah di ukur tadi dilarutkan
dengan menggunakan air sebagai pelarut kemudian memasukkan kedalam silinder ukur.
Sehingga diperoleh massa dari silinder ukur yang ditambah denga larutan gaaram yaitu
sebesar 0,09272 kg. Larutan garam tersebut dapat diketahui massanya dengan menyelisihkan
massa silinder ukur tambah larutan dengan silinder ukur kosong. Sehingga diperoeh massa
larutan garam sebesar 0,05531 kg. Jadi, salah satu alat pengukur massa yaitu neraca digital,
Semakin bertambah benda yang ditimbang maka massa akan smekain besar, Massa garam
sebelum dan seudah dilarutkan tidaklah sama.
Pada pengukuran massa jenis zat cairan ini dilakukan dua perlakuan yaitu mengukur
massa jenis air dan mengukur maassa jenis miyak goreng untuk mengetahui perbedaan massa
jenis dari air dan minyak goreng dengan volume yang sama. Pengukuran masa jenis suatu
cairan dapat diketahui dengan membandingkan massa dengan volume cairan tersebut. massa
cairan tersebut dapat diukur dengan meenggunakan neraca digital dan volume cairan tersebut
dapat diukur dengan menggunaakan gelas ukur. Pada perlakuan pertama yaitu pengukuran
massa jenis air dilakuakan dengan mengukur air pada gelas ukur hingga mencapai volume
0,02 L. Kemudian menimbang gelas ukur tambah 0,02 L air diperoleh massa sebesar 0,05553
kg. Untuk mengetahui massa cairan dapat diperoleh dengan menyelisihkan nilai massa
silinder ukur tambah cairan dengan massa silinder ukur kosong (0,03728 kg) sehingga
diperoleh massa cairan sebesar 0,01825 kg. Dengan demikian dengan membanddingkan
massa cairan dengan volume cairan diperolehlah massa jeenis cairan sebesar 0,9125 kg/L.
Dengan cara yang sama untuk volume 0,04 L dan 0,06 L diperoleh massa jenis air secaara
berturut-turut yaitu 0,994/L dan 0,997833 kg/L. Untuk perlakuan yaitu kedua pengukuran
massa jenis minyak goreng dengan menggunakan cara dan variasi volume yang sama yaitu
0,02 L, 0,04 L, dan 0,06 L diperoleh massa jenis minyak goreng diperoleh massa jenis
minyak goring secara berturut-turut sebesar 0,8175 kg/L, 0,87325 kg/L dan 0,862 kg/L. Jadi,
berdasarakan data pengamatan tersebu dapat dipahami bahwa bila massa/volume bahan
ditambah, massa jenis bahan juga akan semakin besar, dan massa jenistergantung jenis
benda/bahan.
PIPA U
I. Tujuan
Untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.
III. Landasan Teori
IV. Cara Kerja
1. Isi pipa U dengan air secukupnya.
2. Tuangkan zat cair yang akan diukur massa jenisnya pada salah satu kaki pipa U.
3. Ukur tinggi zat cair.
4. Ukur beda tinggi air pada kaki pipa U.
5. Hitung massa jenis zat cair tersebut.
6. Lakukan percobaan minimal 6x untuk masing-masing zat cair (oli dan minyak goreng)
V. Data Pengamatan
VII. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak oli atau minyak kelapa yang
dituangkan ke dalam pipa U yang berisi air, maka semakin besar pula massa jenis yang dihasilkan baik
oleh air dan oli maupun air dan minyak kelapa.
1. Tujuan
2. Dasar Teori
METODE PERCOBAAN
LEMBAR KERJA :
TUJUAN
Selang (1 m)
Statif 2 buah
Klem 2 buah
Gelas ukur 2 buah
Pipet tetes 2 buah
Air 250 mL
Minyak goreng 250 mL
Oli 250 mL
Spiritus 250 Ml
PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar 13.2
Gambar 13.3
TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud fluida?
2. jelaskan aplikasi hukum utama hidrostatis!
3. Bagaimana caranya mengukur massa jenis zat cair, gas dan zat
padat? Jelaskan!
4. Faktor apa yang menentukan besar tekanan hidrostatis? Jelaskan!
5. Jika anda memasak air di gunung dan di pantai, manakah yang lebih
cepat mendidih?
METODE PERCOBAAN
A. Rancangan Percobaan
C. Alur Percobaan
Meracang Hidrometer Sederhana
Membuat Skala
D. Langkah Kerja
1. Merancang Hidrometer Sederhana
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Mengambil pipet panjang dan memotong
bagian ujungnya. Memasukkan 4 buah gotri kedalam pipet panjang. Mencelupkan pipet panjang pada
gelas ukur 50 ml yang telah berisi air sebanyak 40 ml.
2. Membuat Skala
Memasukkan hydrometer sederhana ke dalam gelas ukur 50 ml yang berisi air sebanyak 40
ml. Menandai bagian hydrometer yang tercelup air. Membuat larutan garam dari massa garam 8 gr
dengan volume air 40 ml. Memasukkan hydrometer ke dalam gelas ukur yang berisi larutan garam.
Menandai bagian hydrometer yang tercelup larutan garam. Mengukur jarak pada hydrometer antara
hasil tanda pada air dan larutan garam. Membagi jarak tesebut menjadi 4 bagian. Melakukan validasi
terhadap skala yang telah dibuat.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. DATA
Berdasarkan percobaan Archimedes dan massa jenis yang telah kami lakukan, diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Pembuatan Skala
B. ANALISIS
Berdasarkan kegiatan yag telah kami lakukan. Pada pembuatan skala dengan menggunakan
air sebagai jenis zat cair dengan massa 38,8 gr, volume 40 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan
sebesar 0.97 gr/cm3 dan kedalaman hydrometer yang tercelup adalah 5,2 cm. Sedangkan pada
pembuatan skala dengan menggunakan larutan garam sebagai jenis zat cair dengan massa 46,6 gr,
volume 44 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar 1,05 gr/cm3 dan kedalaman hydrometer yang
tercelup adalah 4,0 cm.
Pada kegiatan validasi skala pada hydrometer pada larutan garam dengan massa garam 6
gr, massa larutan garam 43.5 gr, volume larutan 42,5 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar
1,04 gr/cm3 dan ρ hasil pengukuran dengan hydrometer sebesar 1,035 gr/cm3. Pada larutan garam
dengan massa garam 4 gr, massa larutan garam 41,9 gr, volume larutan 41,0 ml didapatkan ρ dari
hasil hitungan sebesar 1,02 gr/cm3 dan ρ hasil pengukuran dengan hydrometer sebesar 1,010 gr/cm 3.
Sedangkan pada larutan garam dengan massa garam 2 gr, massa larutan garam 40,5 gr, volume
larutan 40,5 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar 1,041gr/cm 3 dan ρ hasil pengukuran dengan
hydrometer sebesar 0,997 gr/cm3.
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.2 Tinjauan Pustaka
Fluida merupakan zat yang bisa mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah
bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa.Tahanan fluida sangat kecil, hingga
dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruangan atau tempat yang membatasinya.
Fluida dibedakan atas zat cair dan gas. Sifat umum dari zat cair dan gas adalah tidak
melawan perubahan bentuk dan tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser.
Perbedaan antara zat cair dan gas yaitu:
1. Zat cair mempunyai muka air bebas, maka massa zat cair hanya akan mengisi volume yang
diperlukan dalam suatu ruangan. Sedangkan gas tidak mempunyai permukaan bebas dan
massanya akan mengisi seluruh ruangan.
2. Zat cair praktis merupakan zat yang tidak dapat termampatkan, sedangkan gas adalah zat
yang bias dimampatkan.
Ada beberapa sifat fluida yang penting, yaitu: rapat massa, berat jenis, kemampatan
fluida, kekentalan, tegangan permukaan.
Rapat Massa dan Berat Jenis
Rapat massa adalah massa fluida persatuan volume pada temperatur dan tekanan
tertentu. Disimbolkan dengan (ρ).
Dimana:
ρ = rapat massa (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume (l)
Berat jenis (γ) adalah perbandinga n antara berat benda dan volume
benda. Berat benda adalah hasil kali antara massa dan percepatan gravitasi, dengan
persamaan:
Di mana
γ = berat jenis (N/m3)
ρ = rapat massa (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
BAB II
METODOLOGI
1. Oli SAE 90
2. Neraca ohaus
3. Gelas ukur
4. Hidrometer
2.2 Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menimbang massa gelas ukur terlebih dahulu
3. Menuangkan oli SAE 90 ke gelas ukur sesui dengan volume yang diinginkan
4. Menimbang massa oli SAE 90 kemudian dikurangi dengan massa gelas ukur
5. Menghitung massa jenis (rho)
6. Menuangkan oli SAE 90 ke gelas ukur hingga enuh
7. Kemudian masukkan hidrometer ke dalam gelas ukur yang berisi oli, hidrometer harus dalam
keadaan melayang dan dibaca pada ujung atas hidrometer yang menunjuk pada angka
8. Menghitung berat jenis oli SAE 90
BAB III
HASIL DAN ANALISA
1. Metode Volumetrik
Massa jenis
Massa (m) oli = 0,217kg
Volume = 0,25 liter
Berat jenis
2. Metode Hidrometer
Massa jenis
Berat jenis
2. Metode Hidrometer
Massa jenis
Berat jenis
1. Metode Volumetrik
Massa jenis
Massa (m) oli = 0,0899kg
Volume = 0,1 liter
Berat jenis
2. Metode Hidrometer
Massa jenis
Berat jenis
1. Metode Volumetrik
Massa jenis
Massa (m) oli = 0,089kg
Volume = 0,1 liter
Berat jenis
2. Metode Hidrometer
Massa jenis
Berat jenis
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Metode Volumetrik
Metode volumetrik merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui nilai massa
jenis dengan diketahui volume dari zat tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan diatas telah
diketahui massa dan volume untuk menghitung massa jenis dengan rumus sebagai berikut.
Berdasarkan rumus tersebut kita dapat menghitung massa jenis oli dengan SAE atau
tingkat kekentalan 90 di udara panas. Sehingga kita dapat mengetahui massa jenisnya
yaitu kg/liter.
Setelah kita mengetahui nilai dari massa jenis oli tersebut, kita dapat menghitung nilai
berat jenisnya.
Berat jenis
2. Metode Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis cairan. Nilai
massa jenis dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan
mengapung ada zat cair. Dengan demikian, kita dapat mengetahui nilai massa jenis dari oli
SAE 90 yaitu kg/liter.
Berdasarkan pembacaan skala tersebut kita telah mengetahui massa jenis oli sehingga
kita dapat menentukan nilai dari berat jenis oli dengan cara sebagai berikut.
Berat jenis
Berdasarkan kedua metode tersebut kita dapat membandingkan nilai massa jenis dan
berat jenisnya.
Massa jenis
kg/liter : kg/liter
Berat jenis
8,51N/liter : 8,73N/liter
BAB V
KESIMPULAN
2. Metode Hidrometer
Massa jenis kg/liter
Berat jenis 8,73N/liter