Anda di halaman 1dari 42

SHHHHHAAAAAAAAARRRRR

RRRRRR
 Bahasa Indonesia
 Biologi
 English
 Fisika
 Geografi
 IPA
 IPS
 Kewarganegaraan
 Sejarah
Friday, March 22, 2013

Laporan Praktikum Massa Jenis

MASSA JENIS

I.                   TUJUAN
1.      Mengukur massa jenis benda padat.
2.      Mengukur massa jenis benda cair.

II.                DASAR TEORI
Besaran dalam fisika diartikan sebagai sesuatu yang dapat diukur, serta memiliki
besaran (besar) dan satuan. Sedangkan satuan adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai
pembanding dalam pengukuran.

Berdasarkan satuannya, besaran dibedakan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran
turunan. Besaran pokok adalah besaran yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
besaran yang lain. Besaran pokok bersifat bebas, artinya tidak bergantung pada besaran
pokok yang lain.

Massa jenis termasuk besaran turunan dari besaran pokok massa dan panjang. Massa jenis
(rapat massa atau kerapatan benda)adalah kerapatan suatu zat, yaitu perbandingan antara
besarnya massa dengan volume suatu zat/benda yang bersifat tetap. Massa jenis berfungsi
untuk menentukan zat. Setiap zat mempunyai massa jenis yang berbeda -
beda. Sehingga massa jenis zat dapat menjadi salah satu ciri khas suatu benda yang dapat
membedakan dengan yang lain.

Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda. Walaupun bentuk dan
ukuran benda berbeda – beda, selama terbuat dari jenis bahan yang sama, maka massa jenis
zat tersebut adalah sama.

Secara matematis, massa jenis dapat dirumuskan sebagai berikut.


 ρ dibaca rho.

dengan :
ρ    = massa jenis (kg/m3) 
m   = massa benda (kg)
v    = volume benda (m3)

Untuk menentukan massa benda, dapat dilakukan dengan menimbang benda tersebut dengan
timbangan yang sesuai seperti neraca analitik, neraca digital atau yang lainnya.

Untuk menentukan volume benda, dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
bentuk bendanya.
a)      Benda bentuk beraturan
Pengukurannya dapat dilakukan dengan rumusan yang sesuai. Contoh : kubus – hitung
panjang sisinya kemudian gunakan rumus volume kubus (s3)

b)      Benda bentuk tidak beraturan


Pengukurannya dapat dilakukan dengan cara memasukkan benda ke dalam gelas ukur berisi
air dengan volume tertentu. Selisih volume awal dan akhir dari air adalah volume dari benda
tersebut.

No Nama Zat Massa Jenis (kg/m3)


1 Air (4°C) 1.000
2 Air Laut 1.030
3 Alkohol 800
4 Aluminium 2.700
5 Besi 7.900
6 Bensin 900
7 Karbon Dioksida 1,98
8 Darah 1.040
9 Emas 19.300
10 Es 900
11 Helium 0,18
12 Hidrogen 0,09
13 Kaca 2.600
14 Oksigen 1,43
15 Kuningan 8.400
16 Nitrogen 1,25
17 Perak 10.500
18 Platina 21.450
19 Raksa 13.600
20 Seng 7.140
21 Tembaga 8.900
22 Timah 11.300
23 Udara (27°C) 1,2
Penerapan/aplikasi konsep massa jenis dalam kehidupan sehari – hari sangat banyak sekali,
contohnya sebagai berikut.
1)       Penerapan konsep massa jenis pada kapal selam
Massa jenis besi pada kapal selam lebih besar daripada massa jenis air laut, namun kapal
selam tidak tenggelam di dasar lautan, hal ini dikarenakan ketika terapung, massa jenis total
kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelam massa jenis total kapal selam
lebih besar dari air laut.

Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara yang terletak di antara
lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki ini berfungsi untuk memperbesar dan
memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki
pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal
selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.

2)       Penerapan konsep massa jenis pada balon gas


Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara,
sehingga balon gas bisa naik ke atas.

3)       Penerapan konsep massa jenis pada air minum dingin di dalam lemari es
Botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Hal ini
dikarenakan air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung
dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin berada di dalam lemari es, massa jenisnya
menjadi lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih
besar akan turun ke bawah dan mengendap.

4)       Ban karet atau pelampung untuk berenang atau pertolongan


Udara yang dipompakan ke dalam ban akan menurunkan massa jenis ban sehingga ban
memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada air. Maka dari itu, ban selalu terapung pada
air.

III.             ALAT DAN BAHAN


1.      Penggaris                     1 buah
2.      Neraca digital              1 buah
3.      Kubus material            3 buah
IV.             LANGKAH KERJA
A.    Massa Jenis Benda Padat
B.     Massa Jenis Benda Cair

V.                DATA PERCOBAAN
A.    Massa Jenis Benda Padat
Nama Benda Massa (g) Volume (cm3) Rapat Massa (g/cm3)
Kubus Material I 22,7 7,22 22,7/7,22
Kubus Material II 52,2 6,5 52,2/6,5
Kubus Material III 57,4 6,86 57,4/6,86

B.     Massa Jenis Benda Cair


Massa gelas ukur kosong = 29,1 g
Volume air Massa gelas ukur Massa air (g) Rapat massa
(cm )
3
+ air (g) (g/cm3)
10 34,7 5,6 5,6/10
20 45,8 16,7 16,7/20
30 56,2 27,1 27,1/30

VI.             HASIL DAN PEMBAHASAN


A.    Massa Jenis Benda Padat
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data seperti pada tabel. Sehingga
dapat dilakukan penghitungan untuk menemukan massa jenis benda.

1.       Kubus Material I


m   = 22,7 g
v    = 2 × 1,9 × 1,9
      = 7,22 cm3
ρ    = m/v
      = 22,7/7,22
      = 3,14 g/cm3

2.       Kubus Material II


m   = 52,2 g
v    = 1,9 × 1,8 × 1,9
      = 6,5 cm3
ρ    = m/v
      = 52,2/6,5
      = 8,03 g/cm3

3.       Kubus Material III


m   = 57,4 g
v    = 1,9 × 1,9 × 1,9
      = 6,86 cm3
ρ    = m/v
      = 57,4/6,86
      = 8,37 g/cm3

Dari hasil penghitungan, maka dapat diketahui kubus material I, II dan III memiliki massa
jenis yang berbeda satu dengan yang lain.

Hal ini dikarenakan setiap kubus material terbuat dari jenis bahan yang berbeda-beda. Seperti
yang sudah dijelaskan diawal, jika suatu zat terbuat dari jenis bahan yang berbeda, maka zat
tersebut akan memiliki massa jenis yang berbeda.  

B.     Massa Jenis Benda Cair


Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan data seperti pada tabel dengan massa
gelas ukur kosong = 29,1 gram. Sehingga dapat dilakukan penghitungan untuk menemukan
massa jenis benda.

1.       Volume air 10 cm3


mgelas+air      = 34,7 g
mair             = mgelas+air – mgelas kosong
                  = 34,7 – 29,1
                  = 5,6 g
v                = 10 cm3
ρ                = mair/v
                  = 5,6/10
                  = 0,56 g/cm3

2.       Volume air 20 cm3


mgelas+air      = 45,8 g
mair             = mgelas+air – mgelas kosong
                  = 45,8 – 29,1
                  = 16,7 g
v                = 20 cm3
ρ                = mair/v
                  = 16,7/20
                  = 0,84 g/cm3

3.       Volume air 30 cm3


mgelas+air      = 56,2 g
mair             = mgelas+air – mgelas kosong
                  = 56,2 – 29,1
                  = 27,1 g
v                = 30 cm3
ρ                = mair/v
                  = 27,1/30
                  = 0,9 g/cm3

Dari hasil penghitungan, dapat diketahui bahwa setiap percobaan dengan volume yang
berbeda memiliki massa jenis yang berbeda – beda.

Hal ini dikarenakan volume zat cair akan mempengaruhi massa jenis dari suatu benda,
dimana semakin besar volume benda maka massa jenis benda tersebut akan semakin kecil.

VII.          KESIMPULAN
Massa jenis adalah perbandingan antara besarnya massa dengan volume suatu zat/benda.

Secara matematis, massa jenis dapat dirumuskan sebagai berikut.

 ρ dibaca rho.

dengan :
ρ    = massa jenis (kg/m3) 
m   = massa benda (kg)
v    = volume benda (m3)

Konsep massa jenis diterapkan pada kapal selam, balon gas, pelampung, air minum dingin
dalam lemari es dan lain sebagainya.

Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran benda. Jika suatu zat terbuat dari
jenis bahan yang sama, maka zat tersebut akan memiliki massa jenis yang sama. Sebaliknya,
Jika suatu zat terbuat dari jenis bahan yang berbeda, maka zat tersebut akan memiliki massa
jenis yang berbeda.

Volume suatu zat akan mempengaruhi massa jenis zat tersebut, dimana semakin besar
volume benda maka massa jenis benda tersebut akan semakin kecil.

Posted by Nathania Shareen at 9:39 PM 


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Fisika, IPA

5 comments:
1.

Clarisa IvankaApril 2, 2015 at 7:28 PM

Makasih ya buat laporannya bisa dijadiin referensi buat ujian praktek. Loveloveyou! God bless you
always...:) Iven.
Reply
Replies

1.
Nathania ShareenApril 16, 2015 at 8:50 PM
wah iya sama-sama! senang bisa bantu clarisa :)
Reply

2.

Clarisa IvankaApril 2, 2015 at 7:28 PM

Makasih ya buat laporannya bisa dijadiin referensi buat ujian praktek. Loveloveyou! God bless you
always...:) Iven.
Reply

3.

UnknownMarch 12, 2016 at 9:26 AM

ngebantu banget buat ujian praktek tgl 14maret2016 makasih yaa


Reply

4.

Nitha NgaraNovember 16, 2016 at 12:49 PM

Mksh ya udah membantu


Reply
Newer PostOlder PostHome
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Blog Archive

 ►  2015 (15)
 ▼  2013 (18)
o ▼  March (18)
 Laporan Praktikum Massa Jenis
 Laporan Praktikum Bioteknologi Sederhana Tape Sing...
 Narrative Text : Rapunzel
 Perjanjian Perebutan Indonesia Kembali
 Recount Text : Holiday to Bali
 Recount Text : Terrible Experience
 Drama 5 Orang : Sekolah
 Conversation : Travelling
 Gerak Tumbuhan
 Descriptive Text : Biography of George Gershwin
 Contoh Laporan Study Tour
 Perilaku yang Mengancam Pertahanan dan Keamanan Ne...
 Wawancara Bela Negara
 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
 Pengaruh Facebook Bagi Anak dan Pelajar
 Pengeboman Jepang di Pearl Harbor
 Pendudukan Jepang dan Persiapan Kemerdekaan Indone...
 First Post
About Me

Nathania Shareen 
View my complete profile
Simple theme. Theme images by tolgakolcak. Powered by Blogger.

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR:: MASSA


JENIS ZAT PADAT BENTUK TERATUR
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
“MASSA JENIS ZAT PADAT BENTUK TERATUR”
O
L
E
H
NAMA                        : FATMA ZAHRA
NO BP.            : 1404045
KELAS           : A

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA


YAYASAN PERINTIS
PADANG 2014

MASSA JENIS ZAT PADAT BENTUK TERATUR

I.                   TUJUAN PERCOBAAN
a. Tampil menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup
b. Menentukan massa jenis zat padat berbentuk balok, silinder dan bola
c. Membandingkan hasil pengukuran massa jenis zat padat dari dua metode yang berbeda.

II.                TEORI DASAR
Massa jenis atau rapat jenis suatu zat adalah masa tiap satuan volume atau dapat dirumuskan:

p = m/v
dengan :

p = massa jenis (kg/m ) 3

m= massa zat (kg)


v= volume (m ) 3

       massa jenis atau kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak faktor, seperti
temperature fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Satuan massa jenis dalam CGS adalah
gram per centimeter kubik (g/cm3). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m 3).

          Alat-alat yang digunakan dalam pengukuran adalah:


a.       Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang
yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat
pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama
penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala
utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka
sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan
satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong
adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar,
diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
b.      Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal bendabenda tipis dan mengukur
diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup
terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros
tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan
skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala
noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm
atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat
yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
c.       Neraca Teknis
Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu benda. Massa tiap
benda selalu sama dimana pun benda tersebut berada. Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg).
Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca ohauss,
neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik.
Setiap neraca memiliki spesifikasi penggunaan yang berbeda-beda. Jenis neraca yang umum ada
adalah neraca tiga lengan dan empat lengan. Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan memuat
angka satuan dan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka puluhan, dan lengan paling
belakang memuat angka ratusan.
     Volume zat padat dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu pengukuran langsung
(dengan menggunakan gelas ukur) dan pengukuran secara tidak langsung (secara mekanik).
a.       Pengukuran secara langsung (secara mekanik)
Pada pengukuran secara langsung, berlaku Hukum Archimmides, yang berbuyi:
“ setiap benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida, akan mendapat gaya ke
atas sebesar beratfluida yang dipindahkan oleh benda itu.”
Volume benda padat dapat ditentukan dengan mengurangi massa benda diudara dengan massa
benda didalam air, dan massa jenis dapat ditentukan dari volume dan massa zat padat tersebut.
V = Mu – Ma
Dengan ; Mu = Massa udara
Ma = Massa air
Jika massa dan volume dapat diketahui dengan cara menimbang zat itudengan timbangan
atau neraca teknis sehingga besaran massa dapat diukur langsung dengan alat ukurnya. Untuk
mengukur langsung volume zat padat dapat dilakukan dengan memasukkan zat padat itu kedalam
ge;as ukur yang berisi xat cair. Apabila zat padat itu tengggelam seluruhnya, maka perubahan
menunjukkan volume itu dari zat padat tersebut.

b.            pengukuran secara tidak langsung (secara mekanik).


Pengukuran secara mekanik digunakan untuk mengukur volume zat padat yang teratur bentuknya
(kontinu) dapat dilakukan dengan mengukur perubah (variabel) yang membangunnya.
1.      Volume balok
Volume balok dapat juga dilakukan dengan cara mengukur panjang lebar dan tinggi dari balok
itu sehingga:
Vbalok = p x l x t

Dengan;
P   = panjang balok
L   = lebar balok
T   = tinggi balok
2.      Volume silinder pejal
Dapat dilakukan dengan cara mengukur diameter dan panjang silinder itu, sehingga:
                               Vsilinder = ¼ πd2 x P
           Dengan:
d = diameter silinder
p= panjang silinder
3.      Volume benda pejal
Dapat dilakukan dengan mengukur volume bola itu, sehingga:
V bola= (4/3) π(d/2)
Dengan:
d= diameter bola

III.             METODE PERCOBAAN
A.    Alat dan bahan
1.      Jangka sorong 1 buah
2.      Micrometer sekrup 1 buah
3.      Balok kecil dari logam 1 buah
4.      Silinder dari logam 1 buah
5.      . bola/kelereng 1 buah
6.      Neraca teknis 1 buah
7.      Air dan benang secukupnya
B.     Langkah percobaan
1.      Menimbang zat padat (balok , silinder dan bola) dengan neraca teknis (timbangan)
2.      Mengukur volume zat padat tersebut (balok , silinder dan bola) dengan cara memasukkannya
kedalam gelas ukur yang telah berisi air sehingga tenggelam seluruhnya. Perubahan volume
menunjukkan pada gelas ukur adalah volume zat padat tersebut.
Catatan:
Dalam memasukkan zat padat kedalam gelas ukur digunakan benang agar zat padat tidak sampai
memecahkan gelas ukurnya.
3.      Menentukan volume zat padat tersebut dengan cara mengukur peubah (variabel) masingmasing
yang membangunnya dengan cara menggunakan jangka sorong atau micrometer sekrup.
4.      Menghitung massa jenis dengan data-data, baik diperoleh dengan menggunakan gelas ukur maupun
jangka sorong atau micrometer sekrup kemudian hasil tersebut dibandingkan.

IV.             ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


a.       Analisis dat
Dari penggunaan mikroskop dan jangka sorong didapatkan:
-          Panjang silinder = 21,9 mm
Diameter silinder= 8,11 mm
-          Panjang balok= 27,05 mm
Lebar balok= 9 mm
Tinggi bhalok = 9 mm
-          Diameter bola= 10,45 mm

Setilah penimbangan dengan neraca didapatkan:


-          Massa silinder = 9,3907 g
-          Massa balok = 20,2732 g
-          Massa bola= 4,4869 g

selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap volume benda .


1.      Secara langsung (dengan gelas ukur)
-          Silinder
V awal = 4 ml
V akhir = 5,2 ml
V benda = v awal – v akhir
                          = 5,2-4
                          = 1,2 ml

-          Balok
V awal = 4 ml
V akhir = 6,2 ml
V benda = v awal – v akhir
                          = 6,2-4
                          = 2,2 ml

-          Volume bola
v awal = 4 ml
v akhir = 4,5 ml
v benda = v awal – v akhir
                          = 4,5 -4
                          = 0,5 ml

2.      Secara tidak langsung


-          Balok
Vbalok = p x l x t
              = 27,05 x 9 x9
              = 21,91,05 mm3
                   
= 2,191 cm3

-          Silinder
Vsilinder = ¼ πd2 x P
                          = ¼ 3,14 x (8,11)2 x 21,9
                          = ¼ x 3,14 (65,7721)
                          = ¼ x 4522,8842 mm3
                          = 1130,7211 mm3
                          = 1,130 cm3

-          Bola
V bola= (4/3) π(d/2)
                          = 4/3 x 3,14 x (5,225)3
                          = 4/3 x 3,14 x 142,64577
                          = 4/3 x 447,9077
                          = 597,21027 mm3
                          = 0,597 cm3

Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap massa jenis.

-          Massa jenis yang Volume dengan gelas ukur

p balok = m/v = 20,2732/2,2= 9,215 g /ml


p silinder = m/v=9,3907/1,2= 7,8255 g/ml
p bola = m/v = 4,4869/ 0,5 = 8,9738 g/ml
-          Massa jenis yang Volume dengan cara mekanis

p balok = m/v = 20,2732/2,191 = 9,25294 g/cm 3

p silinder = m/v= 9,3907/1,13= 8,31035 g/ cm 3


p bola = m/v = 4,4869/0597= 7,5157454 g/ cm 3

tabel perbandingan volume dan massa jenis dengan menggunakan gelas ukur dan secara mekanis:

no Nama Volume Massa


benda jenis
Gelas Mekanisme Gelas Mekanisme
ukur (g/cm3) ukur (g/cm3)
(g/ml) (g/ml)
1 Balok 2,2 2,191 9,215 9,25294
2 Silinder 1,2 1,130 7,8255 8,31035
3 Bola 0,5 0,597 8,9738 7,5157454

b.      Pembahasan
Pada percobaan ini, silinder, balok, dan bola ditimbang terlebih dahulu dengan menggunakan
neraca tekbis untuk mengetahuoi massa masing-masing. Setelah ditimbang didapat massa silinder
adalah 9,3907 g,  balok 20,2732 g, dan bola 4,4869 g.
Selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap volume benda, yang pertama secara langsung, yaitu
dengan menggunakan gelas ukur dan didapat volume balok 2,2 ml, silinder 1,2 ml, dan bola 0,5 ml.
yang kedua secara tidak ;langsung, yaitu balok, silinder dan bola diukur terlebih dehulu dengan
menggunakan jangka sorong dan mikromrter sekrup . disini, jangka sorong digunakan untuk
mengukur panjang, lebar dan tinggi. Sedangkan micrometer sekrup digunakan untuk mengukur
diameter benda. Dan dari sini didapat volume silinder 1,130 cm, balok 2,191 cm, dan bola 0,597
cm.
Selanjutnya dilakukan perhitungan terhadap massa benda dengan menggunakan rumus :
P=m/v
Yang mana hasil dari perbandingan massa jenis melalui pengukuran langsung dan tidak langsung
dapat dilihat pada tabel.dan setelah dilakukan perbandingan volume dan massa jenis secara
langsung dan tidak langsung ternyata kami mendapatkan hasil yang tidak jauh beda.

V.                KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.      Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, tinggi dan lebar benda. Sedangkan micrometer
sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda.
2.      Dari volume yang didapatkan dengan gelas ukur, massa jenis silinder adalah 7,8255 g/ml, balok
9,215 g/ml dan bola 8,9738 g/ml. sedangkan dari volume yang didapat secara mekanis maka massa
jenis silinder adalah 8,31035 g/cm3, balok 9,25284 g/cm3 dan bola adalah 7,5157454 g/cm3.
3.      Nilai dari hasil pengukuran massa jenis zat padat dengan menggunakan dua metode secara langsung
dan tidak langsung ternyata tidak jauh berbeda.
b. Saran
Dalam melalakukan percobaan ini diharapkan kehati-hatian terutama dalam memasukkan
benda kedalam gelas ukur, karena jika tidak akan mengakibatkan gelas ukur pecah. Selain itu juga
diperlukan ketelitian terutama dalam menggunakan jangka sorong dan micrometer sekrup.

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2012

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda
dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran benda
diubah massa jenis jenis benda tidak berubah, misalnya ukurannya diperbesar sehingga baik massa
benda maupoun volume benda makin besar.  Walaupun kedua besaran yang menunjukan ukuran
benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan massa
benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume benda
atau massa benda.  Untuk menentukan massa benda dapat dilakukan dengan menimbang benda
tersebut dengan timbangan yang sesuai, sperti neraca ohaus  atau yang lainnya (Halliday, 1991).
Massa Jenis adalah perbandingan antara massa benda dengan volume benda Secara
matematis dapat dirumuskan :

dimana   = massa jenis zat (kg/m3)


m = massa zat (kg)
V = Volume zat (m3)

Satuan massa jenis berdasarkan Sistem,


Internasional (SI) adalah kg/m3 1000 kg/m3 = 1g/cm3 (Anonim1, 2012)

Massa jenis atau kerapatan merupakan karakteristik mendasar yang dimiliki zat. 
Rapatan (densitas) adalah sifat fisik dari materi.  Rapatan digunakan untuk membandingkan
dua zat yang memiliki volume yang sama (menempati besaran ruang yang sama, tetapi
memiliki massa yang berbeda). Sebuah objek dengan massa per volume yang lebih besar
lebih rapat daripada objek dengan massa per volume yang lebih kecil.  Zat yang kurang
rapat mengapung di atas zat yang lebih rapat (Mariana, Z.T, 2012).
Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.  Ada
beragam jenis zat, salah satu yang membedakannya adalah massa jenisnya.  Massa jenis
adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.  Semakin tinggi massa jenis suatu
benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.  Massa jenis rata-rata setiap
benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda yang memiliki
massa jenis lebih tinggi akan memiliki volume yang lebih rendah dari pada benda bermassa
sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (Mariana, Z.T, 2012).

                                                  Tujuan Praktikum
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui massa jenis benda dan membandingkan
rapatannya.

TINJAUAN PUSTAKA
Massa jenis atau berat jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. 
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya.  Massa
jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.  Sebuah benda
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada
benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).  Satuan SI massa jenis
adalah kilogram per meter kubik (kg/m ).  Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat.  Setiap zat
memiliki massa jenis yang berbeda.  Dan suatu zat berapapun massanya, berapapun volumenya
akan memiliki massa jenis yang sama (Soedojo, 1999).
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm 3 atau sama dengan 1000 kg/m 3. Selain karena angkanya
yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk menghitung, maka massa jenis air dipakai
perbandingan untuk rumus ke-2 menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif' (
Anonim2, 1998).
Hubungan antara berat dan massa suatu benda adalah massa ialah ukuran inersia suatu
benda, sedangkan berat ialah gaya berat atau gaya gravitasi suatu benda.Massa dan berat
merupakan besaran yang berbeda, tetapi mempunyai hubungan  yang erat (Soedojo,
1999).
Massa jenis benda padat beraturan adalah Setiap pengukuran besaran fisis umumnya selalu
menemui batas ketelitian dan kesalahan pengukuran (salah baca, parallax, dsb). Setiap alat ukur
mempunyai batas ketelitian dan batas maksimum kemampuan mengukur (batas ukur). Sebagai
contoh alat-alat ukur untuk besaran fisis (panjang, lebar, tebal, jarak, dalam dan sebagainya)
adalah :
a.                Mistar biasa, mempunyai ketelitian 1mm atau kurang.
b.               Jangka sorong mempunyai ketelitian 0.1 mm atau kurang.
c.                Mikrometer sekrup, mempunyai ketelitian 0.01mm atau kurang.
Masa jenis dapat disimpulkan bahwa :
1. Massa jenis merupakan ciri khas suatu benda.
2. Zat yang sama memiliki massa jenis yang sama, berapapun volumenya.
3. Zat yang berbeda umumnya memiliki massa jenis yang berbeda pula ( P u r b a , 2 0 0 4 ) .
Massa jenis merupakan nilai yang menunjukkan besarnya perbandingan antara massa benda
dengan volume benda tersebut, massa jenis suatu benda bersifat tetap artinya jika ukuran dan
bentuk benda diubah massa jenis benda tidak berubah. misalnya ukurannya diperbesar sehingga
baik massa benda maupun volume benda makin besar.  Walaupun kedua besaran yang menunjukan
ukuran benda tersebut makin besar tetapi massa jenisnya tetap, hal ini disebabkan oleh kenaikan
massa benda atau sebaliknya kenaikan volume benda diikuti secara linier dengan kenaikan volume
benda atau massa benda (Kanginan, 2002).

BAHAN DAN METODE

Bahan dan Alat

Kegiatan 1
Topik             :  Massa Jenis Benda (1)
Bahan dan alat         :
1.         Balok kayu
2.         Batu
3.         Mahkota dewa
4.         Paku
5.          kacang tanah
6.         Air
7.         Telur ayam
8.         Teler puyuh
9.         Telur bebek
10.     Gelas ukurs
11.     Timbanagan

Kegiatan 2
Topik             :  Massa Jenis Benda (2)
Bahan dan alat         :
1.         Pasir Halus
2.         Tepung
3.         Kapur
4.         Air
5.         Piknometer
6.         Labu ukur 25 ml
7.         Timbangan

Kegiatan 3
Topik : Rapatan (1)
Bahan dan alat :
1.         Air
2.         Telur mentah
3.         Garam
4.         Stoples berukuran 1 liter
5.         Gunting
6.         Penggaris
7.         Sendok makan

Kegiatan 4
Topik : Rapatan (2)
Bahan dan alat :
1.         Tomat
2.         Macaroni
3.         Air  100 ml
4.         Madu 100 ml
5.         Minyak sayur 100 ml
6.         Alcohol (90-95%) 100 ml
7.         Stoples ukuran 1 liter
8.         Bola ping pong
9.         Paku

10.     Pewarna Makanan

Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :
1).  Percobaan 1 :  ( Massa jenis Benda 1 )
a.       Timbang semua benda-benda kecil ( balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, dan kacang tanah )
menggunakan timbangan, catat massa benda-benda tersebut.
b.      Untuk balok kayu, ukur panjang, lebar dan tinggi.
c.       Masukkan air kedalam gelas ukur sampai berisi 500 mL.
d.      Kemudian masukkan salah satu benda kecil yang telah ditimbang tersebut kedalam gelas ukur
berisi air.
e.       Catat berapa penambahan isi gelas ukur dengan melihat kenaikan batas garis ukur pada gelas
ukur.
f.       Ulangi dua langkah terakhir untuk benda kecil lainnya.
g.      Hitung massa jenis masing-masing benda dengan 3 kali pengulangan dan tentukan besarnya
kesalahan dalam pengukuran.

2).  Percobaan 2 :  ( Massa Jenis Benda 2  )


a.       Timbang labu ukur yang bersih dan kering bersama tutupnya.
b.      Isi labu ukur dengan pasir halus/tepung/kapur kira – kira mengisi 1/3 bagian volumenya.
c.       Timbang labu ukur berisi pasir/tepung/kapur beserta tutupnya.  Isikan air perlahan – lahan ke
dalam labu ukur berisi pasir atau tepung, kocok – kocok, dan isi sampai penuh sehingga tidak ada
gelembung udara di dalamnya.
d.      Timbang labu ukur berisi pasir/tepung/kapur dan air tersebut beserta tutupnya.
e.       Bersihkan labu ukur dan isi penuh dengan air sehingga tidak ada gelembung di dalalmnya.
f.       Timbang abu ukur berisi penuh air dan tutupnya.
g.      Bersihkan dan keringkan piknometer.

h.      Buat ulangan 3 kali dan tentukan besarnya kesalahan dalam pengukuran.

3).  Percobaan 3 :  ( Rapatan 1 )


a.       Isilah stoples dengan air setengah.
b.      Letakkan telur dan sendok diatas meja yang mudah diraih.
c.       Masukkan telur ke dalam stoples yang berisi air.
d.      Kemudian gunakan sendok untuk mengambil telur yang telah dimasukkan ke dalam stoples tadi.
e.       Masukkan garam ke dalam stoples yang berisi air dan aduk dengan sendok hingga garam tersebut
larut.
f.       Masukkan telur kedalam stoples yang berisi air garam.

g.      Amati apa yang terjadi pada telur tersebut.

4).  Percobaan 4 :  ( Rapatan 2 )


a.       Masukkan madu kedalam stoples dengan hati-hati.
b.      Kemudian tambahkan beberapa tetes pewarna makanan kedalam air.
c.       Tuangkan air tersebut kedalam stoples.
d.      Ketika menambahkan setiap cairan, tuangkan dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu
lapisan sebelumnya.
e.       Selanjutnya pelan-pelan tuangkan minyak sayur kedalam stoples.
f.       Setelah itu tambahkan alcohol kedalam stoples.
g.      Masukkan benda-benda kecil ( paku, macaroni, tomat, bola ping pong ) kedalam stoples yang telah
diisi dengan beberapa jenis benda cair dengan pelan-pelan. Masukkan satu per satu benda-benda
itu pada permukaan lapisan cairan.
h.      Amati apa yang terjadi pada benda-benda kecil yang dimasukkan kedalam cairan dalam stoples.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Praktikum yang telah dilaksanakan memperoleh hasil sebagai berikut :


Percobaan 1 :
Hasil Pengamatan :

Jenis Benda Ulangan Massa Volume Massa Jenis (ρ)


1 15,05 24 cm3 0,627
Balok kayu 2 15,02 24 cm3 0,625
3 14,99 24 cm3 0,624
1 15,26 10 ml 1,526
Batu 2 15,25 10 ml 1,525
3 15,26 10 ml 1,526
1 18,43 20 ml 0,9215
Mahkota Dewa 2 18,41 20 ml 0,9205
3 18,40 20 ml 0,92
1 2,84 0,01 ml 284
Paku 2 2,84 0,01 ml 284
3 2,84 0,01 ml 284
1 0,5602 1 ml 0,5602
Kacang Tanah 2 0,5592 1 ml 0,5592
3 0,5588 1 ml 0,5588
1 56,29 55 ml 1,0234
Telur Ayam 2 56,28 50 ml 1,1256
3 56,28 55 ml 1,0232
1 12,39 10 ml 1,239
Telur Puyuh 2 12,40 10 ml 1,240
3 12,40 10 ml 1,240
1 63,99 60 ml 1,0665
Telur Bebek 2 63,99 60 ml 1,0665
3 63,99 60 ml 1,0665

Percobaan 2 :
Hasil Pengamatan :

Jenis Benda Ulangan m1 m2 m3 m4 ρ


1 19,28 46,42 36,72 56,96 2,52
Pasir halus 2 19,39 46,47 36,85 56,98 2,51
3
1 18,68 45,12 22,64 43,03 0,654
Tepung 2 18,83 45,23 21,50 43,97 0,679
3
1 19,41 46,57 26,65 50,69 2,39
Kapur 2 19,39 46,44 26,64 50,84 2,54
3

Percobaan 3 :
Telur yang dimasukkan ke dalam stoples berisi air tenggelam sedangkan telur yang
dimasukkan ke dalam stoples berisi air garam terapung.
Percobaan 4 :
Paku mengalami tenggelam pada larutan madu, macaroni tenggelam pada larutan air,
tomat tenggelam pada larutan minyak dan bola ping pong tenggelam pada larutan alkohol.
Pembahasan
Panda praktikum ini di bagi dalam 4 kegiatan diantaranya massa jenis benda 1 dan 2, juga
rapatan 1 dan 2.
Pada kegiatan pertama yang bertopikkan massa jenis benda 1, massa jenis adalah
pengukuran massa setiap satuan volume benda. Dalam kegiatan ini alat yang digunakan adalah
balok kayu, batu, mahkota dewa, paku, kacang tanah, telur ayam, puyuh dan bebek. Semua di
timbang untuk menentukan massa pada setiap benda. Massa jenis balok adalah 0,6817 gr/ cm 3,
batu 2,249 gr/cm3, mahkota dewa 0,949 gr/cm3, paku 5,6 gr/cm3, dan kacang tanah 0,5459
gr/cm3. Pada balok kayu dalam mengukur volume menggunakan rumus panjang x lebar x tinggi
sedangkan pada benda lainnya digunakan gelas ukur yang di isi dengan air dengan mententukan
volumenya kemudian memasukkan benda tersebut ke dalam gelas ukur dan menghitung berapa
pertambahan volume setelah di masukkan benda tadi. Pengukuran massa jenis dengan menghitung
massa benda dan membaginya dengan volumenya.
Pada kegiatan ke-2 yakni massa jenis 2. Pada kegiatan ini mengukur massa jenis pada benda
yang berbentuk butiran seperti pasir, tepung dan kapur. Dalam mengukur massa jenisnya digunakan
rumus kerapatan dengan mengukur massanya sebanyak 4 kali. Pengukuran massa pada benda
berbentuk butiran digunakan piknometer dan labu berukuran 25 ml untuk menghasilkan data yang
lebih akurat. Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan didapat massa jenis pasir halus sebesar
2,515 gr/cm3, massa jenis tepung 0,66 gr/cm3 dan massa jenis kapur adalah 2,465 gr/cm3.
Pada percobaan ketiga :  telur yang dimasukkan ke dalam air biasa tenggelam, ini terjadi
karena telur memiliki massa jenis yang lebih besar di banding air sedangkan telur yang dimasukkan
ke dalam air garam terapung, karena air garam memiliki kerapatan yang lebih besar daripada air
biasa dan massa jenis telur menjadi lebih kecil dibanding air garam karena garam itu sendiri dapat
meningkatkan massa jenis air sehingga telur dapat melayang atau terapung.
Pada percobaan ke-4, sama halnya dengan percobaan kedua setiap zat ataupun larutan
mempunyai massa jenis dan kerapatan yang berbeda-beda, pada percobaan ini madu yang dituang
lebih dulu kemudian air, minyak dan alkohol semua larutan tersebut tidak tercampur menjadi satu
karena setiap larutan atau zat rapatannya berbeda, madu yang memiliki rapatan lebih besar dari
air, air lebih besar dari minyak dan minyak lebih besar dari alkohol sehingga madu berada pada
larutan paling bawah kemudian air, minyak dan paling atas adalah larutan alkohol setelah paku,
makaroni, tomat dan bola ping pong dimasukkan paku tenggelam pada madu, makaroni pada air,
tomat pada minyak, bola ping pong pada alkohol.  Hal ini terjadi karena paku yang memiliki massa
jenis lebih besar dari makaroni, makaroni lebih besar dari tomat dan tomat lebih besar dari bola
ping pong.
 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kesimpulan yang di dapat dari praktikum ini adalah :


1.      Massa jenis merupakan ciri khas dari setiap benda.
2.      Massa jenis benda adalah perbandingan antara massa benda denga volume benda.

3.      Zat atau materi adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. 

Saran
Saran yang ingin saya sampaikan dalam paktikum ini adalah dalam praktikum sebaiknya praktikan
dapat saling menghargai kepentingan dan tujuan dalam praktikum. Juga untuk dalam praktikum
kaka asisten harus lebih intensif dalam membimbing adik-adik tingkatnya agar tujuan praktukum
bisa tercapai.

PENGUKURAN MASSA

A.     Pendahuluan
1.      Latar Belakang 
Mengukur adalah menaksir atau memperkirakan jumlah atau besar atau nilai dari
sesuatu dengan suatu alat dan cara tertentu sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Besaran fisika (physics quantity) adalah sesuatu yang terkait dengan fenomena fisika yang
merupakan sifat atau keadaan zat atau fenomena yang dapat diukur. Contoh besaran fisika
adalah massa, panjang, waktu, suhu, kuat arus listrik, intensitas cahaya, jumlah zat, luas,
volume, tekanan, kecepatan, massa jenis, percepatan, gaya, usaha, energi, daya, momentum,
impuls, tegangan listrik, tahanan listrik, konstanta pegas dan lain sebagainya. Mengukur
suatu besaran fisika berarti menentukan nilai atau besar dari besaran itu dengan menggunakan
alat dan cara tertentu. 
Mengukur suatu besaran fisika biasanya dilakukan dengan cara membandingkan nilai
besaran yang akan diukur dengan satu nilai standar tertentu dari besaran yang sejenis,
sehingga hasil dari pengukuran tersebut adalah berupa nilai (angka bilangan) dan satuan.
Nilai merupakan besar perbandingan terhadap nilai standar, sedangkan satuan merupakan
nama standar yang dipilih. Nilai satuan skala standar untuk besaran fisika tergantung jenis
besarannya. Untuk satu besaran fisika tertentu bisa mempunyai beberapa pilihan dan ini akan
terkait dengan alat ukur yang digunakan. Misalnya untuk besaran massa bisa mempunyai
satuan gram karena diukur dengan neraca digital atau neraca O’Hauss yang berskala gram,
atau mempunyai satuan kg karena diukur dengan neraca pasar atau neraca badan yang
berskala kg.  
Massa merupakan sifat benda yang sering ingin diketahui berapa nilainya. Setiap
benda mempunyai massa. Massa sebuah benda berpengaruh terhadap berat benda tersebut.
Makin besar nilai massa sebuah benda, makin besar nilai berat benda tersebut. Perlu
diungkapkan bahwa nilai massa sebuah benda tidak dipengarui oleh kedudukan atau letak
benda tersebut. Massa mempunyai satuan standar internasional kg. 
Dari pernyataan diatas, maka perlu dilakukan praktikum percobaan mengenai
pengukuran massa.
2.      Tujuan
Dari latar belakang diatas, maka tujuan percobaan pengukuran massa, yaitu:
a.       Untuk mengetahui cara mengukur massa benda padat dan cair
b.      Untuk mengukur masa jenis zat cair
             

B.     Kajian Teori
Standar SI untuk masa adalah sebuah silinder dari platinum-iridium yang tersimpan di
Internasional  Bureau of  Weights and Measures dekat paris dan ditetapkan, dengan
persetujuan internasional, sebagai massa dari 1 kilogram.  Duplikatnya telah dikirim ke
laboratorium standardisasi di beberapa negara, dan masa dari benda lainnya dapat ditentukan
dengan menimbangnya dengan duplikat tersebut. Duplikat kilogram standar di AS disimpan
di dalam kubah di NIST. Standar ini dipindahkan, tidaklebih dari sekali etahun, untuk
mengecek duplikat-duplikat yang digunakan di tempat lain. Sejak 1889, standar ini telah dua
kali dibawa ke perancis untuk dibandingkan kembali dengan standar aslinya. Massa atom
dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya secara lebih teliti daripada
membandingkannya dengan kilogram standar. Untuk alaan ini, dibuatlah standar massa
kedua, yaitu atom karbon-12, yang dengan persetujuan internasionla telah ditetapkan sebagai
masa dari 12 satuan massa atom (u). Hubungan antara dua satuan tersebut adalah
.................................................................... (2.1)
Dengan ketidakpastian ± 10 pada dua tempat desimal terakhir. Seorang ilmuwan dapat
menentukan massa dari atom lain relatif terhadap masa karbon-12 ini melalui eksperimen,
dengan ketelitian yang wajar. Kekurangan kita saat ini adalah sarana yang dapat diandalkan
untuk memperluas ketelitian tersebut sampai ke satuan massa yang lebih umum seperti
kilogram (Halliday,2010).
Massa suatu benda adalah ukuran banyak zat yang terkandung dalam suatu benda.
Sedangkan massa jenis adalah besaran yang menunjukkan perbandingan antara massa dengan
volume suatu benda, sebagaimana yang dikemukakan bahwa “massa jenis suatu benda adalah
massa benda itu dibagi dengan volumenya”. Dapat ditulis dengan persamaan:

....................................................................................................... (2.2)
dimana:
ρ = massa jenis air (kg/m3)
m = massa benda (kg)
v = volume benda (m3)                                                                (Nurlaili,2010)
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai bahwa batu terasa lebih ringan bila
diangkat di dalam air, kapal yang terbuat dari besi dapat terapung di atas permukaan air
laut.Orang pertama yang menjelaskan peristiwa di atas adalah Archimedes, yang menyatakan
bahwa di dalam air timba akan mendapat gaya ke atas sehingga timba terasa ringan, dapat
dijelaskan seperti gambar 2.1.

Gambar 2.1 Fenomena hukum archimedes


Dari gambar 1.1 dapat kita lihat bahwa besarnya berat benda di udara adalah:
.......................................................................................... (2.3)
Sedangkan berat benda di dalam air, yaitu :
.............................................................................. (2.4)
dimana:
m = massa benda (kg)
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
W = berat benda (N)
Fa = gaya ke atas (N)
Dari persamaan (2.4) di atas tampak jelas bahwa Wair lebih kecil dari Wudara.Jadi berat
benda dalam air lebih keci dari pada di udara (Giancolli, 2014).

C.     Metode Praktikum
1.      Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan pengukuran massa dapat dilihat pada
tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Alat dan bahan beserta fungsinya yang digunakan pada percobaan pengukuran massa.
No. Nama Bahan Fungsi
1 Beban 50 g Sebagai objek pengukuran massa
2 Balok aluminium Sebgai objek pengukuran massa
3 Neraca digital Sebagai alat pengukur massa
4 Gelas kimia Sebagai wadah larutan air dan garam
5 Silinder ukur Sebagai objek pengukuran massa, dan wadah air
6 Air Sebagai bahan pelarut, objek pengukuran massa
7 garam Sebagai bahan terlarut
8 Minyak goreng Sebagai bahan pengukuran  massa

2.      Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan pengukuran massa adalah sebagai berikut.
a.      Pengukuran massa
1)      Melakukan penimbangan berturut-turut terhadap :
-          Sebuah beban.
-          Dua buah beban.
-          Balok aluminium.
-          Silinder ukur kosong.
-          Silinder ukur diisi 50 mL air.
-          Satu sendok garam.
2)      Mencatat semua hasil pengamatan kedalam tabel hasil pengamatan.
3)      Melarutkan garam yang telah ditimbang ke dalam 50 mL air di dalam gelas kimia.
4)      Menimbang gelas ukur yang telah berisi larutan tadi.
b.      Pengukuran  massa jenis zat cair
1)      Mengukur (menimbang) massa silinder ukur kosong (m0) dan mencatat hasilnya ke dalam
tabel.
2)      Mengisikan air kedalam silinder ukur sampai 20 mL.
3)      Mengukur (menimbang) massa silinder ukur yang berisikan air (m1) dan mencatat hasilnya
kedalam tabel.
4)      Mengulangi langkah 2 dan langkah  3, untuk volume air 40 mL dan 60 mL.
5)      Melengkapi isian tabel di bawah, dan melakukan pula percobaan (langkah 2 s/d 4) untuk
minyak goring.

Masa jenis   .

D.    Hasil dan Pembahasan


1.      Hasil Pengamatan
Berdasarkan percobaan pengukuran panjang yang telah dilakukan diperoleh data
pengamatan seperti pada tabel berikut.
1)      Pengukuran Massa
Tabel  2.2 menentukan massa benda padat percobaan pengukuran massa
No. Bahan yang Ditimbang Massa (kg)
1 Satu beban 0,05025
2 Duan beban 0,1004
3 Silinder ukur kosong (a) 0,03741
4 Silinder ukur diisi 0,05 L air (b) 0,08602
5 Massa 0,05 L air (b-a) 0,04861
6 Garam (c) 0,00735
7 Silinder ukur + Larutan (d) 0,09272
8 Larutan garam (d-a) 0,05531

2)      Pengukuran Massa Jenis Zat Cair


Tabel 2.3 menentukan massa jenis zat cair percobaan pengukuran massa
m0 =  0,03728 kg
Massa
Volume
Jenis Massa Silinder Massa Jenis
No. Cairan
Cairan Ukur Cairan (kg) Cairan (kg) Cairan
(L)
(kg/L)
Air 0,05553 0,01825 0,02 0,9125
1 0,07704 0,03976 0,04 0,994
0,09715 0,05987 0,06 0,997833
Minyak 0,05363 0,01635 0,02 0,8175
2 goreng 0,07221 0,03493 0,04 0,87325
0,089 0,05172 0,06 0,862

2.      Pembahasan
Pada percoobaan pengukuran massa dilakukan pengukuran massa sebanyak 6 kali
pada beberapa benda dengan menggunakan neraca digital sebagai salah satu  alat ukur massa.
Pertama mengukur massa sebuah beban diperoleh nilai massa beban sebesar 0,05025 kg.
Kedua, mengukur massa dua buah beban diperoleh hasil  massa sebesar 0,1004 kg. Ketiga,
mengukur massa silinder ukur diperoleeh massa silinder ukur kosong sebesar 0,03741.
Keempat, Silinder ukur tersebut kemudian diisi air dengan volume sebesar 0,05 L maka
bertambahlah massa silinder ukur tersebut sebesar 0,08602 kg. Dengan demikian dapat
diketahui massa dari 0,05 L air yang dimasukkan kedalam silinder uur tadi dengan
menyelisihkan massa silinder ukur yang diisi 0,05 L air dengan massa silinder ukur kosong.
Sehingga diperoleh massa 0,05 L air sebsar 0,04861 kg. Kelima, mengukur massa 1 sendok
garam yaitu diperoleh sebesar 0,00735 kg.. keenam, garam yang telah di ukur tadi dilarutkan
dengan menggunakan air sebagai pelarut kemudian memasukkan kedalam silinder ukur.
Sehingga diperoleh massa dari silinder ukur yang ditambah denga larutan gaaram yaitu
sebesar 0,09272 kg. Larutan garam tersebut dapat diketahui massanya dengan menyelisihkan
massa silinder ukur tambah larutan dengan silinder ukur kosong. Sehingga diperoeh massa
larutan garam sebesar 0,05531 kg. Jadi, salah satu alat pengukur massa yaitu neraca digital,
Semakin bertambah benda yang ditimbang maka massa akan smekain besar, Massa garam
sebelum dan seudah dilarutkan tidaklah sama. 
Pada pengukuran massa jenis zat cairan ini dilakukan dua perlakuan yaitu mengukur
massa jenis air dan mengukur maassa jenis miyak goreng untuk mengetahui perbedaan massa
jenis dari air dan minyak goreng dengan volume yang sama. Pengukuran masa jenis suatu
cairan dapat diketahui dengan membandingkan massa dengan volume cairan tersebut. massa
cairan tersebut dapat diukur dengan meenggunakan neraca digital dan volume cairan tersebut
dapat diukur dengan menggunaakan gelas ukur. Pada perlakuan pertama yaitu pengukuran
massa jenis air dilakuakan dengan mengukur air pada gelas ukur hingga mencapai volume
0,02 L. Kemudian menimbang gelas ukur tambah 0,02 L air diperoleh massa sebesar 0,05553
kg. Untuk mengetahui massa cairan dapat diperoleh dengan menyelisihkan nilai massa
silinder ukur  tambah cairan dengan massa silinder ukur kosong (0,03728 kg) sehingga
diperoleh massa cairan sebesar 0,01825 kg. Dengan demikian dengan membanddingkan
massa cairan dengan volume cairan diperolehlah massa jeenis cairan sebesar 0,9125 kg/L.
Dengan cara yang sama untuk volume 0,04 L dan 0,06 L diperoleh massa jenis air secaara
berturut-turut yaitu 0,994/L dan 0,997833 kg/L. Untuk perlakuan yaitu kedua pengukuran
massa jenis minyak goreng dengan menggunakan cara dan variasi volume yang sama yaitu
0,02 L, 0,04 L, dan 0,06 L diperoleh massa jenis minyak goreng diperoleh massa jenis
minyak goring secara berturut-turut sebesar 0,8175 kg/L, 0,87325 kg/L dan 0,862 kg/L. Jadi,
berdasarakan data pengamatan tersebu dapat dipahami bahwa bila massa/volume bahan
ditambah, massa jenis bahan juga akan semakin besar, dan massa jenistergantung jenis
benda/bahan.

E.     Kesimpulan dan Saran


1.      Kesimpulan
a.       Semakin bertambah massa yang ditimbang, maka massanya semakin besar
b.      Neraca adalah alat untuk menimbang massa benda
c.       Sebelum dan sesudah dilarutkan massa zat berubah. Massaa benda sebelum dilarutkan lebih
besar dibandingkan dengan massa benda setelah dilarutkan.
d.      Bila massa/volume bahan ditambah maka massa jenis bahan juga semakin besar, dengan kata
lain massa cairann berbanding lurus dengan massa jenis cairan.
2.      Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum pengukuran massa adalah sebagai berikut :
a.       Untuk laboran
Agar memperbanyak alat-alat praktikum seperti mikrometer sekrup, neraca digital,
gelas ukur, dan lain sebagainya agar pada saat prkatikum tidak saling menunggu alat,
sehingga menghambat jalannya parktikum.
b.      Untuk asisten
Terima kasih atas pengertian dan kesabarannya.
c.       Untuk praktikan
Agar tetap tertib pada saat ada waktu luang seperti lagi menunggu alat agar tetap
duduk ditempat supaya tidak mengganggu praktikan lain.

PIPA U
I.             Tujuan
Untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U.

II.          Alat dan Bahan


1.      Pipa U
2.      Penggaris
3.      Air
4.      Minyak Goreng
5.      Oli

III.       Landasan Teori

IV.       Cara Kerja
1.      Isi pipa U dengan air secukupnya.
2.      Tuangkan zat cair yang akan diukur massa jenisnya pada salah satu kaki pipa U.
3.      Ukur tinggi zat cair.
4.      Ukur beda tinggi air pada kaki pipa U.
5.      Hitung massa jenis zat cair tersebut.
6.      Lakukan percobaan minimal 6x untuk masing-masing zat cair (oli dan minyak goreng)

V.          Data Pengamatan

Tinggi Zat Cair (cm)


Zat Cair
1 2 3 4 5 6
Air 1,8 2,4 2,9 3,6 3,8 4
Oli 2 3,4 3,3 3,9 4,4 4,7
Air 2 2,4 2,9 3,2 3,9 4,9
Minyak Goreng 2,3 2,7 3,3 3,7 4,4 5,4

Massa Jenis Zat Rata-Rata Massa


Zat Cair
1 2 3 4 5 6 Jenis
Air
0,9 0,70 0,87 0,92 0,86 0,85 0,85
Oli
Air
0,86 0,88 0,87 0,86 0,88 0,90 0,875
Minyak Goreng

VII.             Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa semakin banyak oli atau minyak kelapa yang
dituangkan ke dalam pipa U yang berisi air, maka semakin besar pula massa jenis yang dihasilkan baik
oleh air dan oli maupun air dan minyak kelapa.

TEKANAN HIDROSTATIS PIPA U

1. Tujuan

1. Memahami prinsip hukum utama hidrostatis.


2. Menentukan massa jenis cairan.

2. Dasar Teori

Gambar 13.1: Fluida yang berada pada tabung yang berbeda bentuk.

Perhatikanlah Gambar 13.1, gambar tersebut memperlihatkan sebuah


bejana berhubunganyang diisi dengan fluida, misalnya air. Anda dapat
melihat bahwa tinggi permukaan air disetiap tabung adalah sama,
walaupun bentuk setiap tabung berbeda. Bagaimanakah tekananyang
dialami oleh suatu titikdi setiap tabung? Samakah tekanan total di
titikA,B,C,dan D yang letaknya segaris? Untukmenjawab pertanyaan
tersebut, anda harus mengetahuihukum utama hidrostatis yang
menyatakan bahwa semua titik yang berada pada bidang dataryang sama d
alam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama. Jadi, walaupun
bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titikA,B,C,
danD adalah sama.

Persamaan hukum utama hidrostatis dapat diturunkan dengan


memperhatikan Gambar13.2.

Gambar 13.2: Dua jenis cairan dalam pipa U.

Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida


yang massajenisnya berbeda yaitu : . Jika diukur dari bidang batas
terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan titikA, fluida 2
memiliki ketinggian  dan fluida 1 memiliki ketinggian . Tekanan total di
titikAdan titikB sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis,
besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida
dan ketinggian fluida di dalam tabung.

Gambar 13.2: Dua jenis cairan dalam pipa U.

Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:


persamaan 13.1

METODE PERCOBAAN

LEMBAR KERJA :

TUJUAN

1. Memahami prinsip hukum utama hidrostatis.


2. Menentukan massa jenis cairan.

ALAT DAN BAHAN

 Selang (1 m)
 Statif 2 buah
 Klem 2 buah
 Gelas ukur 2 buah
 Pipet tetes 2 buah
 Air 250 mL
 Minyak goreng 250 mL
 Oli 250 mL
 Spiritus 250 Ml

PROSEDUR PERCOBAAN
Gambar 13.2

1. Rangkai alat seperti Gambar 13.3.2.


2. Pertama – tama memasukan air putih tidak terlalu banyak. Lalu
menghitung tinggi air.

Gambar 13.3

3. Rangkai alat seperti Gambar 13.3.


4. Kemudian, memasukkan minyak goreng ke dalam beberapa tetes.
Menghitung perbedaan tinggi minyak(h2) dengan air(h1) seperti pada
Gambar 13.3.
5. Set up alat percobaan pipa U (gambar13.3)
6. Melakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan penambahan minyak
goreng yangsedikitdemi sedikit agar tidak tumpah dan mengukur tiap
perbedaan tingginya.5.
7. Setelah mendapat massa jenis minyak goreng, membuang isi
selang, dan isi air lagi.
8. Ulangi langkah1−6 untuk jenis cairan yang lain.

TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud fluida?
2. jelaskan aplikasi hukum utama hidrostatis!
3. Bagaimana caranya mengukur massa jenis zat cair, gas dan zat
padat? Jelaskan!
4. Faktor apa yang menentukan besar tekanan hidrostatis? Jelaskan!
5. Jika anda memasak air di gunung dan di pantai, manakah yang lebih
cepat mendidih?

DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN (13.1).

1. Hitung massa jenis oli dan minyak goreng!


2. Buatlah grafik h1 dan h2 !Dari grafik tersebut tentukan massa jenis oli
dan minyakgoreng!
3. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan literatur!
4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi percobaan anda!

METODE PERCOBAAN

A.      Rancangan Percobaan
 

Gambar 1. Rancangan percobaan Archimedes dan Massa Jenis

B.       Alat dan Bahan


Alat:
1.      Pipet panjang                  1 buah
2.      Spidol                              1 buah
3.      Gelas kimia 500 ml          2 buah
4.      Neraca                            1 buah
5.      Penggaris                        1 buah
6.      Gelas ukur 50 ml              1 buah
Bahan:
1.      Gotri kecil                         4 buah
2.      Garam                             50 gram
3.      Air                                   400 ml

C.      Alur Percobaan
Meracang Hidrometer Sederhana
 

Membuat Skala
D.      Langkah Kerja
1.    Merancang Hidrometer Sederhana
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Mengambil pipet panjang dan memotong
bagian ujungnya. Memasukkan 4 buah gotri kedalam pipet panjang. Mencelupkan pipet panjang pada
gelas ukur 50 ml yang telah berisi air sebanyak 40 ml.

2.    Membuat Skala

Memasukkan hydrometer sederhana ke dalam gelas ukur 50 ml yang berisi air sebanyak 40
ml. Menandai bagian hydrometer yang tercelup air. Membuat larutan garam dari massa garam 8 gr
dengan volume air 40 ml. Memasukkan hydrometer ke dalam gelas ukur yang berisi larutan garam.
Menandai bagian hydrometer yang tercelup larutan garam. Mengukur jarak pada hydrometer antara
hasil tanda pada air dan larutan garam. Membagi jarak tesebut menjadi 4 bagian. Melakukan validasi
terhadap skala yang telah dibuat. 

BAB IV
DATA DAN ANALISIS

A.    DATA
Berdasarkan percobaan Archimedes dan massa jenis yang telah kami lakukan, diperoleh
data sebagai berikut:
Tabel 1. Tabel Pembuatan Skala

 Tabel 2. Tabel Validasi

B.    ANALISIS
Berdasarkan kegiatan yag telah kami lakukan. Pada pembuatan skala dengan menggunakan
air sebagai jenis zat cair dengan massa 38,8 gr, volume 40 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan
sebesar 0.97 gr/cm3 dan kedalaman hydrometer yang tercelup adalah 5,2 cm. Sedangkan pada
pembuatan skala dengan menggunakan larutan garam sebagai jenis zat cair dengan massa 46,6 gr,
volume 44 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar 1,05 gr/cm3 dan kedalaman hydrometer yang
tercelup adalah 4,0 cm.
Pada kegiatan validasi skala pada hydrometer pada larutan garam dengan massa garam 6
gr, massa larutan garam 43.5 gr, volume larutan 42,5 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar
1,04 gr/cm3 dan ρ hasil pengukuran dengan hydrometer sebesar 1,035 gr/cm3. Pada larutan garam
dengan massa garam 4 gr, massa larutan garam 41,9 gr, volume larutan 41,0 ml didapatkan ρ dari
hasil hitungan sebesar 1,02 gr/cm3 dan ρ hasil pengukuran dengan hydrometer sebesar 1,010 gr/cm 3.
Sedangkan pada larutan garam dengan massa garam 2 gr, massa larutan garam 40,5 gr, volume
larutan 40,5 ml didapatkan ρ dari hasil hitungan sebesar 1,041gr/cm 3 dan ρ hasil pengukuran dengan
hydrometer sebesar 0,997 gr/cm3.

PENDAHULUAN

1.1  Tujuan

1.      Mengetahui massa jenis oli SAE 90


2.      Mengetahui berat jenis oli SAE 90

1.2  Tinjauan Pustaka

Fluida merupakan zat yang bisa mengalir, yang mempunyai partikel yang mudah
bergerak dan berubah bentuk tanpa pemisahan massa.Tahanan fluida sangat kecil, hingga
dapat dengan mudah mengikuti bentuk ruangan atau tempat yang membatasinya.
Fluida dibedakan atas zat cair dan gas. Sifat umum dari zat cair dan gas adalah tidak
melawan perubahan bentuk dan tidak mengadakan reaksi terhadap gaya geser.
Perbedaan antara zat cair dan gas yaitu:
1.      Zat cair mempunyai muka air bebas, maka massa zat cair hanya akan mengisi volume yang
diperlukan dalam suatu ruangan. Sedangkan gas tidak mempunyai permukaan bebas dan
massanya akan mengisi seluruh ruangan.
2.      Zat cair praktis merupakan zat yang tidak dapat termampatkan, sedangkan gas adalah zat
yang bias dimampatkan.
Ada beberapa sifat fluida yang penting, yaitu: rapat massa, berat jenis, kemampatan
fluida, kekentalan, tegangan permukaan.
  Rapat Massa dan Berat Jenis
Rapat massa adalah massa fluida persatuan volume pada temperatur dan tekanan
tertentu. Disimbolkan dengan (ρ).

Dimana:
ρ   = rapat massa (kg/m3)
m = massa benda (kg)
 v = volume     (l)

Berat jenis (γ) adalah perbandinga n antara berat benda dan volume
benda. Berat benda adalah hasil kali antara massa dan percepatan gravitasi, dengan
persamaan:

Di mana
γ = berat jenis (N/m3)
ρ = rapat massa (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

BAB II
METODOLOGI

2.1     Alat dan Bahan

1.      Oli SAE 90
2.      Neraca ohaus
3.      Gelas ukur
4.      Hidrometer

2.2     Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Menimbang massa gelas ukur terlebih dahulu
3.      Menuangkan oli SAE 90 ke gelas ukur sesui dengan volume yang diinginkan
4.      Menimbang massa oli SAE 90 kemudian dikurangi dengan massa gelas ukur
5.      Menghitung massa jenis (rho)
6.      Menuangkan oli SAE 90 ke gelas ukur hingga enuh
7.      Kemudian masukkan hidrometer ke dalam gelas ukur yang berisi oli, hidrometer harus dalam
keadaan melayang dan dibaca pada ujung atas hidrometer yang menunjuk pada angka
8.      Menghitung berat jenis oli SAE 90

BAB III
HASIL DAN ANALISA

 3.1  Massa Jenis dan Berat Jenis Oli SAE 90

1.      Metode Volumetrik
         Massa jenis
Massa (m) oli = 0,217kg
Volume = 0,25 liter

         Berat jenis

2.      Metode Hidrometer
         Massa jenis

         Berat jenis

3.2    Massa Jenis dan Berat Jenis Oli SAE 20 - 50


1.      Metode Volumetrik
         Massa jenis
Massa (m) oli = 0,23kg
Volume = 0,2 liter
         Berat jenis

2.      Metode Hidrometer
         Massa jenis

         Berat jenis

3.3    Massa Jenis dan Berat Jenis Oli SAE 40

1.      Metode Volumetrik
         Massa jenis
Massa (m) oli = 0,0899kg
Volume = 0,1 liter
         Berat jenis

2.      Metode Hidrometer
         Massa jenis

         Berat jenis

3.4    Massa Jenis dan Berat Jenis Minyak Goreng

1.      Metode Volumetrik
         Massa jenis
Massa (m) oli = 0,089kg
Volume = 0,1 liter
         Berat jenis

2.      Metode Hidrometer
         Massa jenis

         Berat jenis

  
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1    Massa Jenis dan Berat Jenis

1.      Metode Volumetrik

Metode volumetrik merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui nilai massa
jenis dengan diketahui volume dari zat tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan diatas telah
diketahui massa dan volume untuk menghitung massa jenis dengan rumus sebagai berikut.

Berdasarkan rumus tersebut kita dapat menghitung massa jenis oli dengan SAE atau
tingkat kekentalan 90 di udara panas. Sehingga kita dapat mengetahui massa jenisnya
yaitu  kg/liter.
Setelah kita mengetahui nilai dari massa jenis oli tersebut, kita dapat menghitung nilai
berat jenisnya.
         Berat jenis

2.      Metode Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis cairan.  Nilai
massa jenis dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan
mengapung ada zat cair. Dengan demikian, kita dapat mengetahui nilai massa jenis dari oli
SAE 90 yaitu  kg/liter.
Berdasarkan pembacaan skala tersebut kita telah mengetahui massa jenis oli sehingga
kita dapat menentukan nilai dari berat jenis oli dengan cara sebagai berikut.
         Berat jenis

Berdasarkan kedua metode tersebut kita dapat membandingkan nilai massa jenis dan
berat jenisnya.
         Massa jenis
 kg/liter :  kg/liter
         Berat jenis
8,51N/liter : 8,73N/liter

BAB V
KESIMPULAN

            Berdasarkan hasil pengamatan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut.


1.      Metode Volumetrik
  Massa jenis  kg/liter
  Berat jenis 8,51N/liter

2.      Metode Hidrometer
  Massa jenis  kg/liter
  Berat jenis 8,73N/liter

Anda mungkin juga menyukai