Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Afif Nashi Ulwan

4222550014

Ilmu Komputer 2022B

PENGUKURAN

A. Standar Kompetensi
Menerapkan konsep besaran dan satuan dalam pelaksanaan pengukuran.
B. Kompetensi Dasar
Memahami penggunaan alat ukur serta besarannya.
C. Indikator
1. Mahasiswa dapat mengoperasikan penggunaan alat-alat ukur untuk pengukuran
panjang, massa dan volume.
2. Mahasiswa dapat membaca hasil pengukuran dari alat-alat ukur yang digunakan
dengan tepat.
3. Mahasiswa dapat menulis laporan dari hasil pengukuran

D. Tujuan Percobaan
1. Mempelajari penggunaan alat-alat ukur untuk pengukuran panjang, massa dan
volume.
2. Membaca hasil pengukuran dari alat-alat ukur yang digunakan dengan tepat
3. Mempelajari penggunaan teori ralat/kesalahan dari hasil dalam pengukuran.

E. Alat Dan Bahan

N
Nama Alat / Bahan Jumlah
o
1 Mistar 1 buah
2 Jangka sorong 1 buah
3 Mikrometer sekrup 1 buah
4 Sferometer 1 buah
5 Neraca 1 buah
6 Bola Pejal 1 buah
7 Lensa cembung 1 buah
8 Lensa cekung 1 buah
F. Tugas Sebelum Percobaan
1. Berapa skala terkecil dari masing-masing alat ukur yang ada ketahui?
Jawab :
1. Mistar, mistar memiliki skala 1mm dengan ketelitian hingga 0,5mm.
2. Jangka sorong, jangka sorong memiliki skala terkecil hingga 0,1mm atau
0,01cm, beberapa jangka sorong memiliki ketelitian hingga 0,05mm atau 0,005cm.
3. Mikrometer sekrup, mikrometer sekrup memiliki skala terkecil hingga 0,01mm
atau 0,001cm.
2. Tuliskan Fungsi dari bagian-bagian mikrometer sekrup!

1. Frame, berfungsi sebagai rangka untuk meletakkan komponen mikrometer


lainnya juga sebagai pegangan.
2. Anvil, berfungsi sebagai penahan benda yang akan diukur
3. Spindle, berfungsi sebagai penjepit benda yang akan diukur, bagian ini bekerja
bersama dengan anvil
4. Sleve, berfungsi sebagai tempat diletakkannya skala utama.
5. Thimble, berfungsi sebagai tempat skala nonius, bagian ini dapat diputar
sehingga dapat menggerakkan spindle.
6. Rachet Knob, berfungsi sebagai penggerak thimble saat melakukan pengukuran
agar kita tidak menyentuh thimble, rachet knob dipakai untuk menjepit benda kerja
dengan memutarnya.
7. Lock, untuk mengunci hasil pengukuran agar thimble tidak bergerak sehingga
kita dapat membaca hasil pengukuran lebih akurat.
8. Skala Utama, nilai pengukuran yang memiliki ketelitian 1mm di mikrometer
sekrup.
9. Skala Nonius, nilai pengukuran dengan ketelitian 0,01mm.

x. y
3. Tentukan ketidakpastian (a) untuk a= !
2z

4. Berapakah hasil pengukuran dengan alat bantu nonius seperti ditunjukkan oleh
gambar berikut :

Gambar 1.6 Pengukuran dengan jangka sorong

Hasil pengukuran pada gambar :

Skala utama : 16,2 cm

Skala nonius : 0,09 cm

Hasil Pengukuran : 16,29 cm

2
a l
5. Buktikan persamaan R= + dengan menggunakan analisa geometri !
2 2a

G. Prosedur Percobaan
Pengukuran Panjang
a. Jangka Sorong
1) Memeriksa apakah skala nol utama berimpit dengan skala nol pada skala
nonius.Jika tidak,maka pergeserannya dicatat.
2) Mengukur diameter dalam,luar,serta kedalaman tabung.
3) Mencatat skala utama yang terlihat berdekatan dengan angka nol pada skala
nonius.
4) Mencatat garis nonius yang tepat berimpit dengan garis pada skala utama
5) Membaca dan mencatat hasil pengukuran sebanyak 3 kali
Tabel 1.2 diameter dalam tabung (d1):
No SU ( cm ) SN ( cm ) HP : ( d1 ± d1 )
1. 5,1 0,02 (5,12 ± 0,005) cm
2. 5,2 0,07 (5,27 ± 0,005) cm
3. 5,2 0,06 (5,26 ± 0,005) cm

Tabel1.3 diameter luar tabung (d2) :


No SU ( cm ) SN ( cm ) HP : ( d2 ± d2 )
1. 4,8 0,03 (4,83 ± 0,005) cm
2. 4,8 0,01 (4,81 ± 0,005) cm
3. 4,8 0,05 (4,85 ± 0,005) cm

Tabel 1.4 kedalaman tabung (t) :


No SU ( cm ) SN ( cm ) HP : ( t ± t )
1. 6,7 0,06 (6,76 ± 0,005) cm
2. 6,6 0,06 (6,66 ± 0,005) cm
3. 6,6 0,06 (6,66 ± 0,005) cm

Pengukuran Volume
b. Mikrometer Sekrup
1) Memeriksa titik nol mikrometer skrup
2) Meletakkan bola pejal diantara spindel dengan landasan
3) Memutar rached hingga berbunyi “klik” tiga kali.
4) Membaca dan mencatat hasil pengukuran bola pejal.
5) Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali
6) Mengulangi prosedur 1 – 5 untuk pengukuran ketebalan kertas

Tabel 1.5 Pengukuran diameter bola pejal d :


No SU ( cm ) SN ( cm ) HP : ( d ± d )
1. 1,8 0,005 (1,805 ± 0,001) cm
2. 1,8 0,005 (1,805 ± 0,001) cm
3. 1,8 0,005 (1,805 ± 0,001) cm

Pengukuran Massa
c. Neraca Tiga Lengan
1) Memeriksa lebih dahulu apakah jarum berayun dari neraca yang dipakai menunjukan
skala nol. Jika tidak,mencatat pergeseran tersebut.
2) Meletakkan bola pejal pada piringan neraca.
3) Membaca dan mencatat massa dari bola pejal yang akan ditentukan massa jenisnya.
4) Mengulangi pengukuran sebanyak 3 kali.
5) Memasukkan data pada tabel data hasil pengamatan

Tabel 1.9 pengukuran massa bola pejal :


No HP : ( m ± m ) gram
1. (200,4 ± 0,1) gram
2. (200,3 ± 0,1) gram
3. (200,4 ± 0,1) gram

H. Tugas Setelah Percobaan


1. Setelah melakukan praktikum maka hitunglah luas meja praktikum!
2. Hitunglah volume tabung, volume bola, massa jenis bola serta jari-jari
kelengkungan lensa baik lensa cekung maupun lensa cembung!
3. Dari alat yang digunakan manakah yang paling teliti? Jelaskan!
Alat yang saya bandingkan disini adalah mikrometer sekrup dan jangka sorong,
dimana mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang lebih teliti dibanding
jangka sorong. Skala terkecil yang ada pada jangka sorong adalah 0,005cm
sedangkan mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,001cm.
4. Anda ingin mengukur sekeping papan (ukurannya ± 25 mm). Jika anda
menghendaki ketelitin pengukuran 99%, dapatkah anda menggunakan mistar atau
jangka sorong? Berikan alasanmu!
25Mm = 2,5cm, mistar memiliki ketelitian hingga 0,1 cm atau 1 mm dan jangka
sorong memiliki ketelitian 0,01cm hingga 0,005cm. Kita dapat menggunakan
mistar untuk mengukur benda tersebut. Jika kita ingin mendapat hasil pengukuran
yang akurat kita dapat menggunakan jangka sorong yang memiliki tingkat
ketelitian lebih tinggi dibanding mistar.
5. Berapakah perbandingan ketelitian mikrometer sekrup dengan jangka sorong yang
memiliki nonius 10,20, 50?

6. Berapakah perbandingan ketelitian mistar dengan sferometer ?

Anda mungkin juga menyukai