Oleh
Kelompok 7
Praktikum ini bertujuan melakukan pengukuran terhadap suatu benda yang diletakkan
diatas kayu dan dihitung kecepatan serta sudutnya. Praktikum pengukuran dinamika
dan gerak ini memiiki tujuan lain yaitu agar mahasiswa dapat menentukan hasil dan
bisa menghitung dinamika gerak. Dari hasil pengukuran dinamika dan gerak
diketahui bahwa setiap sudut yang berbeda maka kecepetannya pun berbeda. Dalam
praktikum kali ini dibagi menjadi 2 percobaan. Yang pertama percobaan statis yang
kedua percobaan kinetik. Pada praktikum ini yang digunakan adalah alat ukur
mekanik yakni merupakan sebuah alat ukur yang secara khusu didesain untuk
membantu pengukuran sudut dan kecepatan.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan laporan ini dilatar belakangi sebagai laporan wajib praktikum fisika
dasar pertanian yang masuk mata kuliah wajib semester satu di Jurusan
Kehutanan, Universitas Lampung. Dan sebagai pembelajaran untuk
memahami tentang pengukuran dinamika dan gerak lebih jauh lagi dengan
melaukan praktikum ini.
Praktikum kali ini berkaitan dengan hukum newton dan gaya gesek, Tidak
bergeraknya benda meskipun diberikan gaya dorong menandakan bahwa
resultan gaya yang kita berikan, ada gaya lain yang bekerja pada benda yang
besarnya sama dengan gaya yang kita berikan tapi berlawanan arah. Gaya
apakah itu? Tidak lain daripada gaya gesekan antara permukaan dengan
permukaan bidang. Arah gaya gesekan menyinggung dua permukaan yang
bersentuhan atau tegak lurus garis normal dua permukaan yang bersentuhan.
Jika sebuah benda didorong dengan kekuatan tertentu ke arah tertentu maka
benda akan bergerak dalam satu lintasan. Jika besok benda yang sama
didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah yang sama maka benda
menempuh lintasan yang persis sama dengan lintasan yang lalu, kecuali ada
penggangu lain yang berpengaruh. Dengan sifat yang deterministik tersebut
tentu ada tentu ada hukum yang menjelaskan sifat-sifat gerak benda tersebut
dengan hukum tersebut kita dapat memprediksi kemana benda akan bergerak
jika diberi dorongan tertentu.
B. Tujuan Percobaan
Pengertian kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi
tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Contoh kinematika adalah
penghitungan kecepatan jatuh sebuah benda tanpa memperhitungkan perlambatan
yang disebabkan oleh tekanan udara.
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak suatu benda tanpa
memperdulikan penyebab terjadinya gerakan benda tersebut.
Sedangkan Dinamika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak suatu benda
dengan memperhatikan penyebab terjadinya gerakan pada benda tersebut.
Pada contoh kasus buah kelapa jatuh dari pohon di atas, dalam kinematika, yang
dikaji adalahkecepatan buah kelapa yang jatuh dari ketinggian pohon serta waktu
yang diperlukan buah untuk sampai di tanah tanpa memperhatikan perlambatan yang
disebabkan oleh hambatan udara. Sedangkan dalam dinamika yang dikaji adalah
kecepatan buah kelapa jatuh dari pohonnya dengan memperhitungkan perlambatan
yang disebabkan hambatan udara.
Faktor utama yang menyebabkan buah kelapa jatuh dari pohonnya dalah gravitasi
bumi. Dalam fisika gravitasi bumi adalah jenis gaya yang besarnya sekitar 9,8
m/s2. Jadi dapat dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan suatu benda bergerak
adalah gaya.
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan. Komponen gaya inilah yang menjadi
pembeda suatu peristiwa gerak, apakah termasuk dalam kajian kinematika atau
dinamika gerak. Untuk lebih paham, perhatikan skema berikut ini (nurachmandi,
Setya:2009)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Percobaan 2:
4.1 Hasil
Sudut Fs (N) µs
40º 5,56 0,83
∆𝑉 = 𝑉1 − 𝑉0 = 𝑆/∆𝑡
a = ∆𝑉/∆𝑡
Table 1 30º
Table 2 45º
Table 3 60º
Pembahasan
4.1 Data
30º 𝐹𝑠 = 𝑀𝑠 ∙ 𝑁
= tan 𝜃 ∙ 𝑀 ∙ 𝑔 cos 𝜃
= tan 30º x 0,9 x 9,81 x cos 30º
= 0,57 x 0,9 x 9,81 x 0,86
= 4,32
35º 𝐹𝑠 = 𝑀𝑠 ∙ 𝑁
= tan 𝜃 ∙ 𝑀 ∙ 𝑔 cos 𝜃
= tan 35º x 0,9 x 9,81 x cos 35º
= 0,70 x 0,9 x 9,81 x 0,81
= 5,00
Table 2
Table 3
Hukum Newton I
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam
sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan
tetap.
Hukum Newton II
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan
berbandingan terbalik dengan massa benda.
∑𝑭
a= atau ∑F = ma
𝒎
Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar, tetapi berlawanan arah.
Secara sistematis, hukum III Newton dinyatakan sebagai berikut.
Aksi = - Reaksi
Newton menyatakan bahwa gaya tunggal yang hanya melibatkan satu benda tak
mungkin ada. Gaya hanya hadir jika sedikitnya ada dua benda yang berinteraksi
(Marthen Kanginan, 2013).
Semua benda yang berada dekat dengan permukaan bumi akan memperoleh suatu
percepatan yang sama menuju pusat bumi. Percepatan seperti ini dinamakan sebagai
percepatan gravitasi bumi. Dengan demikian, mengingat benda memiliki suatu massa
tertentu, maka pada benda yang berada dekat dengan permukaan bumi bekerja suatu
gaya (F = ma). Gaya semacam ini disebut gaya berat, dirumuskan:
w = mg
dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi
sekitar 9,8 m/s2 (Sabar Nurohman).
Antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan ada gaya dari permukaan
benda yang satu ke permukaan benda yang kedua, dan sebaliknya. Arah gaya normal
tegak lurus terhadap permukaan dan membentuk pasangan aksi – reaksi. Besar gaya
normal dapat diketahui dari persamaan-persamaan hukum Newton, bila besar gaya-
gaya yang lain diketahui (Sabar Nurohman).
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbul akibat gesekan dua benda dan arah gaya gesek
selalu berlawanan dengan arah gerak suatu benda.
Besarnya gaya gesekan tergantung pada keadaan permukaan benda yang bergesekan
(halus atau kasarnya permukaan tersebut), nilai ini disebut dengan koefisien gesekan
(µ).
1. Gaya gesek statis (fs), yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika
benda dalam keadaan diam. Gaya gesek statis dirumuskan sebagai berikut.
Fs = µs. N
2. Gaya gesek kinetik (fk), yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika
benda mengalami pergerakan. Gaya gesek kinetik dirumuskan sebagai
berikut.
Fk = µk. N
Gerak atau diamnya suatu benda diperoleh berdasarkan beberapa aturan,
yaitu:
Jika F < fs benda dalam keadaan diam.
Jika F = fs benda tepat akan bergerak.
Jika F > fs benda bergerak dan gaya gesek statis fs berubah menjadi fk
(Siti Khalimatussa’diyah et al, 2016).
Hukum I Newton
Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang
bekerja pada benda itu.
Penumpang akan merasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat di
rem menadadak.
Ayunan bandul sederhana ( gerak harmonik sederhana).
Hukum II Newton
Saat menekan papan tulis (aksi) maka papan tulis memberikan reaksi, bila
aksi lebih besar daripada reaksi.
Peristiwa gaya magnet.
Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung
paku (Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu (Freaksi).
Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang (Faksi) maka
tembok kolam renang mengerjakan gaya pada kaki perenang (Freaksi)
sehingga perenang terdorong ke depan (Ayu Ratna, 2013).
Gaya Berat
Berat benda di daerah kutub akan lebih besar dibandingkan berat benda
khatulistiwa. Hal ini dikarenakan jarak kutub lebih dekat ke pusat bumi
apabila dibandingkan dengan khatulistiwa (Ayu Ratna, 2013).
Gaya Gesek
Gaya Normal
Kertas yang diletakkan di atas meja, kertas tersebut akan diam karena gaya
nettonya adalah nol.
Manusia yang berdiri dipermukaan tanah.
V. KESIMPULAN
1.Dalam mencari gaya gesek dan koefisien gesekan dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Khalimatussa’diyah, Siti dkk. 2016. The King Beda Tuntas SKL UN. Yogyakarta :
Forum Edukasi.