Anda di halaman 1dari 21

Pengukuran Dinamika dan Gerak

(Laporan Praktikum Fisika Dasar Pertanian)

Oleh
Kelompok 7

Siti Fauzia Rochmah 1714151004


Indah Rofifah 1714151010
Veny Anisa 1714151032
Elmo Rialdy Arwanda 1714151064
Ramadhani 1754151008

LABORATORIUM FISIKA DASAR PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK

Praktikum ini bertujuan melakukan pengukuran terhadap suatu benda yang diletakkan
diatas kayu dan dihitung kecepatan serta sudutnya. Praktikum pengukuran dinamika
dan gerak ini memiiki tujuan lain yaitu agar mahasiswa dapat menentukan hasil dan
bisa menghitung dinamika gerak. Dari hasil pengukuran dinamika dan gerak
diketahui bahwa setiap sudut yang berbeda maka kecepetannya pun berbeda. Dalam
praktikum kali ini dibagi menjadi 2 percobaan. Yang pertama percobaan statis yang
kedua percobaan kinetik. Pada praktikum ini yang digunakan adalah alat ukur
mekanik yakni merupakan sebuah alat ukur yang secara khusu didesain untuk
membantu pengukuran sudut dan kecepatan.
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penulisan laporan ini dilatar belakangi sebagai laporan wajib praktikum fisika
dasar pertanian yang masuk mata kuliah wajib semester satu di Jurusan
Kehutanan, Universitas Lampung. Dan sebagai pembelajaran untuk
memahami tentang pengukuran dinamika dan gerak lebih jauh lagi dengan
melaukan praktikum ini.

Praktikum kali ini berkaitan dengan hukum newton dan gaya gesek, Tidak
bergeraknya benda meskipun diberikan gaya dorong menandakan bahwa
resultan gaya yang kita berikan, ada gaya lain yang bekerja pada benda yang
besarnya sama dengan gaya yang kita berikan tapi berlawanan arah. Gaya
apakah itu? Tidak lain daripada gaya gesekan antara permukaan dengan
permukaan bidang. Arah gaya gesekan menyinggung dua permukaan yang
bersentuhan atau tegak lurus garis normal dua permukaan yang bersentuhan.
Jika sebuah benda didorong dengan kekuatan tertentu ke arah tertentu maka
benda akan bergerak dalam satu lintasan. Jika besok benda yang sama
didorong dengan kekuatan yang sama dan dalam arah yang sama maka benda
menempuh lintasan yang persis sama dengan lintasan yang lalu, kecuali ada
penggangu lain yang berpengaruh. Dengan sifat yang deterministik tersebut
tentu ada tentu ada hukum yang menjelaskan sifat-sifat gerak benda tersebut
dengan hukum tersebut kita dapat memprediksi kemana benda akan bergerak
jika diberi dorongan tertentu.

B. Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung gaya gesek dan koefisien gesekan.


2. Menghitung percepatan benda gerak.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak dapat terjadi
tanpa memperdulikan penyebab terjadinya gerak tersebut. Contoh kinematika adalah
penghitungan kecepatan jatuh sebuah benda tanpa memperhitungkan perlambatan
yang disebabkan oleh tekanan udara.

Pengertian dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan menganalisis


seluruh penyebab yang menyebabkan terjadinya gerak tersebut. Contoh dinamika
adalah penghitungan jatuh sebuah benda yang memperhatikan perlambatan yang
disebabkan oleh tekanan udara.

Perbedaan kinematika dan dinamika adalah sebagai berikut: Dinamika dapat


menjelaskan mengapa kertas yang telah diremas kecepatan jatuhnya lebih tinggi
dibandingkan selembar kertas utuh dengan berat yang sama. Sedangkan kinematika
hanya menghitung secara nyata kecepatan kedua kertas tersebut walaupun hasilnya
berbeda dan kesimpulannya berbeda. Sebenarnya, jika tidak ada tekanan udara (ruang
hampa), kecepatan jatuh kedua kertas tersebut sama. Prinsip ini sama seperti prinsip
kerja parasut yang harus mengembang secara sempurna ketika digunakan(Purwanti,
endang:2009)

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak suatu benda tanpa
memperdulikan penyebab terjadinya gerakan benda tersebut.
Sedangkan Dinamika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana gerak suatu benda
dengan memperhatikan penyebab terjadinya gerakan pada benda tersebut.
Pada contoh kasus buah kelapa jatuh dari pohon di atas, dalam kinematika, yang
dikaji adalahkecepatan buah kelapa yang jatuh dari ketinggian pohon serta waktu
yang diperlukan buah untuk sampai di tanah tanpa memperhatikan perlambatan yang
disebabkan oleh hambatan udara. Sedangkan dalam dinamika yang dikaji adalah
kecepatan buah kelapa jatuh dari pohonnya dengan memperhitungkan perlambatan
yang disebabkan hambatan udara.
Faktor utama yang menyebabkan buah kelapa jatuh dari pohonnya dalah gravitasi
bumi. Dalam fisika gravitasi bumi adalah jenis gaya yang besarnya sekitar 9,8
m/s2. Jadi dapat dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan suatu benda bergerak
adalah gaya.
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan. Komponen gaya inilah yang menjadi
pembeda suatu peristiwa gerak, apakah termasuk dalam kajian kinematika atau
dinamika gerak. Untuk lebih paham, perhatikan skema berikut ini (nurachmandi,
Setya:2009)
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Tempat dan waktu


Praktikum pengukuran dinamika dan gerak di laksanakan di laboratorium
fisika dasar, pada jurusam teknik pertanian, fakultas pertanian, universitas
lampung. Pada tanggal 06 oktober 2017, pukul 15.30 sampai dengan selesai.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah mistar kayu, mistar busur,
papan, timbangan (neraca), stopwatch, dan balok batu semen.

3.3 Prosedur kerja


Percobaan 1:
Disiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan.

Ditentukan berat balok batu


semen menggunakan timbangan

Diukur papan sesuai dengan


ukuran yang telah ditentukann
(50 cm)

Diletakkan papan pada sudut 20o


Diangkat papan hingga balok
meluncur

Dihitung waktu dan sudut ketika


balok meluncur

Diletakkan balok batu semen


diatas papan

Diulangi sebanyak 3x percobaan

Percobaan 2:

Disiapkan alat dan bahan yang


akan digunakan.

Ditentukan berat balok batu


semen menggunakan timbangan

Diukur papan sesuai dengan


ukuran yang telah ditentukan (75
cm)

Diletakkan papan pada sudut 30o,


45o, 60o
Diletakkan balok batu semen
diatas papan

Dihitung waktu dan sudut ketika


balok meluncur

Diulangi sebanyak 3x percobaan


untuk setiap sudut
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum Koefisien Restitusi Tumbukan adalah sebagai berikut :

Percobaan pertama (Statik)  jarak 50 cm

No. Sudut Waktu


1. 40º 00:00.5
2. 30º 00:00.7
3. 35º 00:00.9

Sudut Fs (N) µs
40º 5,56 0,83

30º 4,32 0,57


35º 5,00 0,70

Percobaan kedua (Kinetik)  jarak 75 cm

∆𝑉 = 𝑉1 − 𝑉0 = 𝑆/∆𝑡
a = ∆𝑉/∆𝑡
Table 1  30º

No. Sudut Waktu


1. 30º 0

Table 2  45º

No. Sudut Waktu


1. 00:01.1
2. 45º 00:008.6
3. 00:00.6

Table 3  60º

No. Sudut Waktu


1. 00:00.4
2. 60º 00:00.3
3. 00:00.4

Pembahasan

4.1 Data

Rumus untuk mencari besarnya gaya gesekan statis maksimum adalah :


40º  𝐹𝑠 = 𝑀𝑠 ∙ 𝑁
= tan 𝜃 ∙ 𝑀 ∙ 𝑔 cos 𝜃

= tan 40º x 0,9 x 9,81 x cos 30º

= 0.83 x 0,9 x 9,81 x 0,76


= 5,56

30º  𝐹𝑠 = 𝑀𝑠 ∙ 𝑁
= tan 𝜃 ∙ 𝑀 ∙ 𝑔 cos 𝜃
= tan 30º x 0,9 x 9,81 x cos 30º
= 0,57 x 0,9 x 9,81 x 0,86
= 4,32

35º  𝐹𝑠 = 𝑀𝑠 ∙ 𝑁
= tan 𝜃 ∙ 𝑀 ∙ 𝑔 cos 𝜃
= tan 35º x 0,9 x 9,81 x cos 35º
= 0,70 x 0,9 x 9,81 x 0,81
= 5,00

Table 2

No. Fm (N) Mm V a F (N)


1. 5,64 0,91 0,69 0,61 0,50
2. 4,31 0,96 1,25 2,08 1,87
3. 4,31 0,96 1,25 2,08 1,87
Rata-rata 4,75 0,76 1,06 1,59 1,42
Standar deviasi 0,76 0,1 0,31 0,84 0,74

Table 3

No. Fm (N) Mm V a F (N)


1. 3,39 0,76 1,87 4,67 4,20
2. 0,1 0,02 2,5 8,33 7,49
3. 3,39 0,76 1,87 4,67 4,20
Rata-rata 2,29 0,51 2,08 5,89 5,29
Standar deviasi 1,89 0,61 0,41 2,10 1,84

4.2 Hukum Newton

Hukum Newton I

Hukum I Newton berbunyi sebagai berikut.

Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, benda yang mula-mula diam
sedangkan benda yang mula-mula bergerak akan terus bergerak dengan kecepatan
tetap.

Secara matematis, hukum I Newton dinyatakan:

∑F = 0 untuk benda diam atau benda bergerak lurus beraturan.

Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya(malas


bergerak), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan
bergeraknya (malas berhenti). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan
geraknya (diam atau bergerak) inilah yang disebut sebagai kelembaman atau inersia
(kemalasan). Oleh karena itu, hukum I newton disebut juga dengan hukum
kelembaman atau hukum inersia (Marthen Kanginan, 2013).

Hukum Newton II

Hukum II Newton berbunyi sebagai berikut.

Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya, dan
berbandingan terbalik dengan massa benda.

Secara sistematis, hukum II Newton dinyatakan :

∑𝑭
a= atau ∑F = ma
𝒎

Hasil eksperimen Newton menunjukan bahwa percepatan benda sebanding dengan


resultan gaya yang diberikan. Akan tetapi, hubungan antara resultan gaya dan
percepatan pada benda satu yang dihasilkan berbeda dengan benda lainnya. Semakin
besar resultan gaya yang diberikan pada benda, semakin besar percepatan yang
dihasilkannya. Jadi, percepan benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut. Arah percepatan sama dengan arah resultan gayanya (Marthen
Kanginan, 2013).

Hukum Newton III

Hukum III Newton berbunyi sebagai berikut.

Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar, tetapi berlawanan arah.
Secara sistematis, hukum III Newton dinyatakan sebagai berikut.

Aksi = - Reaksi

Newton menyatakan bahwa gaya tunggal yang hanya melibatkan satu benda tak
mungkin ada. Gaya hanya hadir jika sedikitnya ada dua benda yang berinteraksi
(Marthen Kanginan, 2013).

4.3 Gaya Berat

Semua benda yang berada dekat dengan permukaan bumi akan memperoleh suatu
percepatan yang sama menuju pusat bumi. Percepatan seperti ini dinamakan sebagai
percepatan gravitasi bumi. Dengan demikian, mengingat benda memiliki suatu massa
tertentu, maka pada benda yang berada dekat dengan permukaan bumi bekerja suatu
gaya (F = ma). Gaya semacam ini disebut gaya berat, dirumuskan:

w = mg

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi
sekitar 9,8 m/s2 (Sabar Nurohman).

4.4 Gaya Normal

Antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan ada gaya dari permukaan
benda yang satu ke permukaan benda yang kedua, dan sebaliknya. Arah gaya normal
tegak lurus terhadap permukaan dan membentuk pasangan aksi – reaksi. Besar gaya
normal dapat diketahui dari persamaan-persamaan hukum Newton, bila besar gaya-
gaya yang lain diketahui (Sabar Nurohman).

4.5 Gaya Gesek

Gaya gesek adalah gaya yang ditimbul akibat gesekan dua benda dan arah gaya gesek
selalu berlawanan dengan arah gerak suatu benda.
Besarnya gaya gesekan tergantung pada keadaan permukaan benda yang bergesekan
(halus atau kasarnya permukaan tersebut), nilai ini disebut dengan koefisien gesekan
(µ).

Gaya gesek dibagi menjadi dua macam, yaitu:

1. Gaya gesek statis (fs), yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika
benda dalam keadaan diam. Gaya gesek statis dirumuskan sebagai berikut.
Fs = µs. N
2. Gaya gesek kinetik (fk), yaitu gaya gesekan yang bekerja pada benda ketika
benda mengalami pergerakan. Gaya gesek kinetik dirumuskan sebagai
berikut.
Fk = µk. N
Gerak atau diamnya suatu benda diperoleh berdasarkan beberapa aturan,
yaitu:
 Jika F < fs benda dalam keadaan diam.
 Jika F = fs benda tepat akan bergerak.
 Jika F > fs benda bergerak dan gaya gesek statis fs berubah menjadi fk
(Siti Khalimatussa’diyah et al, 2016).

4.6 Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Hukum I Newton

 Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yang
bekerja pada benda itu.
 Penumpang akan merasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat di
rem menadadak.
 Ayunan bandul sederhana ( gerak harmonik sederhana).

Hukum II Newton

 Bus yang melaju di jalan raya akan mendapatkan percepatan yang


sebanding dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa bus
tersebut.
 Menggeser benda pada bidang miring.
 Pada saat memakai sabuk sehingga ketika tersentak ke depan, ada gaya
penahan dari sabuk melakukan perlambatan pada gerak kita ke depan dan
tubuh kita tertahan.
 Gaya yang ditimbulkan ketika kita menarik gerobag yang penuh dengan
padi, untuk dipindahkan ke rumah dari sawah.
 Gaya juga terjadi pada sistem pengambilan air dari air sumur, yang
menggunakan katrol.

Gaya Newton III

 Saat menekan papan tulis (aksi) maka papan tulis memberikan reaksi, bila
aksi lebih besar daripada reaksi.
 Peristiwa gaya magnet.
 Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung
paku (Faksi) maka paku akan memberikan gaya pada palu (Freaksi).
 Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok kolam renang (Faksi) maka
tembok kolam renang mengerjakan gaya pada kaki perenang (Freaksi)
sehingga perenang terdorong ke depan (Ayu Ratna, 2013).

Gaya Berat

 Berat benda di daerah kutub akan lebih besar dibandingkan berat benda
khatulistiwa. Hal ini dikarenakan jarak kutub lebih dekat ke pusat bumi
apabila dibandingkan dengan khatulistiwa (Ayu Ratna, 2013).
Gaya Gesek

 Bermain ice skating.


 Saat berjalan yang bergesekan dengan aspal.
 Mobil dan motor yang saling bersenggolan (Ayu Ratna, 2013).

Gaya Normal

 Kertas yang diletakkan di atas meja, kertas tersebut akan diam karena gaya
nettonya adalah nol.
 Manusia yang berdiri dipermukaan tanah.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari hasil praktikum, yaitu sebagai berikut:

1.Dalam mencari gaya gesek dan koefisien gesekan dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:

Gaya gesek: Fs = µs. N = µ𝐬 ∙ 𝐌 ∙ 𝐠 𝐜𝐨𝐬 𝛉

Koefisien gesekan: µs = tan 𝛉

2.dalam mencari percepatan benda gerak dapat diperoleh dengan menggunakan


rumus sebagai berikut:

Percepatan: kecepatan dibagi waktu


DAFTAR PUSTAKA

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Khalimatussa’diyah, Siti dkk. 2016. The King Beda Tuntas SKL UN. Yogyakarta :
Forum Edukasi.

Nurohman, Sabar. 2013. Kuliah Fisika Dasar Dinamika Partikel. Yogyakarta :


Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 1. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen


Pendidikan Nasional.

Purwanti, Endang. 2009. Fisika. Klaten : PT Intan Pariwara.

Ratna, Ayu . 2013. Aplikasi Hukum Newton Dalam Kehidupan Sehari-Hari.


http://ayuratnawati.blogspot.co.id./2013/10/aplikasi -hukum-newton-dalam-
kehidupan.html?m=1

Diakses pada tanggal 12 Oktober 2017 pukul 22.05 WIB.


LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai