Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fisika adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji bagaimana sifat dan cara
alam semesta bekerja. Pada proses pembelajaran fisika, mahasiswa memerlukan
pengalaman secara langsung dalam kegiatan berkesperimen sehingga mahasiswa lebih
memahami tentang konsep fisika secara mendalam bukan hanya secara teori saja. Dalam
kehidupan sehari-hari tentu kita sangat sering bertemu dengan fenomena fisika bahkan
selalu merasakannya, salah satu contohnya adalah bandul pada jam atau daun yang berayun-
ayun hendak mau jatuh. Bandul pada jam merupakan sebuah bagian dari alat yang
menerapkan konsep fisika yaitu bandul fisis.
Pada bandul fisis dijelaskan bahwa suatu batang yang dimana massanya tidak dapat
diabaikan, sehingga dapat diperhitungkan. Berbeda dengan bandul matematis yang dimana
massa dari talinya dapat diabaikan karena semakin tipis tali pada bandul maka semakin
bagus. Bandul fisis di definisikan sebagai benda tegar yang menggantung dan berosilasi
dengan posisi vertical terhadap sumbu yang melewati benda. Massa pada bandul fisis dapat
berubah-ubah dan bandul fisis memiliki momen inersia sehingga nilai kelembaman benda
ketika berotasi terhadap porosnya akan mempertahankan posisinya apabila diberi suatu
gaya. Dimana bandul fisis sendiri adalah benda yang berosilasi (bergerak bolak-balik) ketika
disimpangkan dari titik kesetimbangannya.
Bandul ketika berayun tentu dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dan gerak yang di
hasilkan tidaklah gerak harmonic sederhana Periode pada bandul fisis juga tidak bergantung
pada amplituodo, sehingga pada pemanfaatannya dapat dimanfaatkan untuk Mengukur nilai
percepatan gravitasi pada lapis tertentu dengan teliti pada suatu wilayah. Oleh karena itu,
dengan adanya eksperimen yang berjudul “BANDUL FISIS” diharapkan mahasiswa dapat
mamahami betul konsep fisika dan manfaatnya secara betul dari topik eksperimen kali ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jarak poros terhadap periode yang didapatkan ?
2. Bagaimana pengaruh sudut simpangan terhadap periode yang didapatkan ?
3. Bagaimana nilai percepatan gravitasi yang dihasilkan melalui periode yang
didapatkan dari eksperimen?
1.3 Tujuan
1. Menganalisis pengaruh jarak poros terhadap periode yang didapatkan
2. Menganalisis pengaruh sudut simpangan terhadap periode yang didapatkan
3. Menganalisis percepatan gravitasi yang dihasilkan melalui periode yang didapatkan
dari eksperime
1.4 Manfaat
1. Dapat menambah informasi mengenai praktikum bandul fisis.
2. Sebagai sarana mengeksplorasi pengetahuan mengenai sistem mekanika pada bandul
fisis.
3. Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan terkait mekanika pada bandul
fisisserta dapat dijadikan sebagai sumber referensi
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Set bandul fisis ( 1 buah)
Busur ( 1 buah )
Stopwatch ( 1 buah )
Penggaris ( 1 buah )
3.2 Gambar Percobaan

Gambar 3.2.1 Gambar Percobaan Bandul Fisis


3.3 Variabel Percobaan
 Percobaan 1
Variabel Manipulasi : Jarak Poros (𝑙)
Variabel Kontrol : Sudut simpangan (θ), Banyak Osilasi (n)
Variabel Respon : Waktu (t), Periode (T) dan Percepatan Gravitasi (g)

 Percobaan 2
Variabel Manipulasi : Sudut Simpangan (𝜃)
Variabel Kontrol : Jarak Poros (𝑙), Banyak Osilasi (n)
Variabel Respon : Waktu (t), Periode (T) dan Percepatan Gravitasi (g)
3.4 Langkah Percobaan
 Percobaan 1
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan data.
Setelah itu, memasang batang homogen pada poros yang ditentukan. Mencatat jarak
poros ayunan terhadap ujung atas ayunan (l) sesuai kesepakatan bersama. Menentukan
besar simpangan sudut yang akan digunakan menggunakan busur kayu yang telah
ditempelkan di dekat poros batang (θ1), kemudian melepaskan batang tersebut.
Mengamati gerakan ayunan bandul dan mencatat waktu yang ditempuh selama 10
ayunan. Setelah itu, mengulangi langkah-langkah tersebut dengan simpangan sudut yang
berbeda. Terakhir, mencatat hasil data pengamatan ke kertas yang telah disediakan untuk
dianalisis pada laporan praktikum.
 Percobaan 2
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pengambilan data.
Setelah itu, memasang batang homogen pada poros yang ditentukan. Mencatat jarak
poros ayunan terhadap ujung atas ayunan (l) sesuai kesepakatan bersama. Menentukan
besar simpangan sudut yang akan digunakan menggunakan busur kayu yang telah
ditempelkan di dekat poros batang (θ1), kemudian melepaskan batang tersebut.
Mengamati gerakan ayunan bandul dan mencatat waktu yang ditempuh selama 10
ayunan. Setelah itu, mengulangi langkah-langkah tersebut dengan menggunakan lubang
poros yang berbeda. Terakhir, mencatat hasil data pengamatan ke kertas yang telah
disediakan untuk dianalisis pada laporan praktikum.
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
4.1 Data
Tabel 4.1.1 Data Percobaan 1

l (cm) t (s) t (s) T (s) T² (s) g (m/s²)


40 12,85 12,85 1,285 1,654 9,706
12,84
12,86
45 13,68 13,69 1,369 1,874 9,600
13,70
13,69
50 14,41 14,41 1,441 2,078 9,594
14,41
14,43
55 15,01 15,00 1,500 2,251 9,725
15,00
15,00
60 15,73 15,73 1,573 2,442 9,761
15,72
15,73

Tabel 4.1.2 Data Percobaan 2

θº t (s) t (s) T (s) T² (s) g (m/s²)


3 15,60 15,62 1,562 2,439 9,777
15,67
15,59
4 15,74 15,63 1,563 2,442 9,765
15,67
15,50
5 15,57 15,59 1,559 2,430 9,813
15,72
15,49
6 15,73 15,60 1,560 2,443 9,854
15,61
15,46
7 15,51 15,58 1,558 2,427 9,853
15,78
15,47

4.2 Analisis
Pada tabel 4.1.1 menggunakan lima manipulasi panjang lengan dari titik poros terhadap
massa bandul atau dapat dikatakan jarak poros (l) sehingga menghasilkan variabel respon yaitu
waktu yang ditempuh pada bandul sebanyak 10 osilasi. Setiap manipulasi jarak poros diulang
sebanyak tiga kali untuk mendapatkan data yang lebih valid, kemudian waktu tempuh yang
didapatkan dirata-rata untuk mencari nilai periode yang bekerja pada bandul fisis dan juga nilai
percepatan gravitasi bandul fisis. Berdasarkan tabel di atas, dapat dikatakan semakin besar jarak
poros yang diterapkan pada sistem bandul fisis maka semakin besar juga nilai waktu rata-rata
yang diperoleh sehingga nilai periode juga semakin besar. Atau dapat disimpulkan berbanding
lurus, sedangkan nilai percepatan gravitasi pada percobaan 1 mendekati teori atau ketetapan
percepatan gravitasi bumi yang bernilai 9,8 m/s².
Pada tabel 4.1.2 menggunakan lima manipulasi sudut simpangan (θ) sehingga
menghasilkan variabel respon yaitu waktu yang ditempuh pada bandul sebanyak 10 osilasi.
Setiap manipulasi sudut simpangan diulang sebanyak tiga kali untuk mendapatkan data yang
lebih valid, kemudian waktu tempuh yang didapatkan dirata-rata untuk mencari nilai periode
yang bekerja pada bandul fisis dan juga nilai percepatan gravitasi bandul fisis. Berdasarkan
tabel di atas, waktu tempuh yang dihasilkan untuk bandul yang bergerak relatif konstan
sehingga periode yang dihasilkan bernilai hampir sama antara datu dengan yang lain, atau dapat
disebut konstan. Maka dapat dikatakan semakin besar sudut simpangan yang diterapkan pada
sistem bandul fisis tidak mempengaruhi besarnya periode yang didapatkan. Sedangkan nilai
percepatan gravitasi pada percobaan 2 mendekati teori atau ketetapan percepatan gravitasi bumi
yang bernilai 9,8 m/s².
4.3 Pembahasan
Berdasarkan dari tabel data 4.1.1, panjang poros (l) memiliki pengaruh terhadap
perubahan waktu yang ditempuh oleh bandul untuk berosilasi sebanyak 10 kali, dimana
perubahan waktu tersebut akan bertambah apabila jarak poros (l) bertambah. Dari hal tersebut
bisa simpulkan bahwa panjang poros (l) berbanding lurus dengan waktu (t) sehingga apabila
waktu yang diperlukan untuk berosilasi sebanyak 10 kali bertambah atau semakin lama maka
periode yang bekerja pada bandul semakin besar. Hal tersebut sesuai dengan dasar teori dengan
t
persamaan ketik persamaan di sini. T = , dimana semakin besar waktu yang diperlukan untuk
n
mencapai suatu getaran yang dikontrol maka nilai periode atau waktu yang diperlukan pada
bandul untuk mencapai satu osilasi juga semakin besar. Apabila kita tinjau kembali
pertambahan panjang poros (l) tidak mempengaruhi percepatan gravitasi yang dialami oleh
gerak bandul fisis. Hal ini dikarenakan gravitasi pada bandul fisis dipengaruhi oleh momen
inersia bandul itu sendiri dan momen inersia pada girasi (beban yang dipasangkan pada bandul
fisis) dan juga pada dasarnya gerak pada bandul fisis termasuk ke dalam gerak rotasi dan juga
terjadi gerak osilasi. Maka dari itu jari jari dari girasi (k) dan panjang dari lengan gaya berat
bandul (𝑙) juga ikut diperhitungakan atau berpengaruh terhadap percepatan gravitasi, disaat
yang bersamaan apabila lengan gaya berat bandul (l) dan jari jari girasi (k) diperbesar maka
waktu yang diperlukan oleh suatu bandul fisis berosilasi akan semakin lama atau membesar.
Jika kita tinjau persamaan antara pembilang yakni (k) dan (l) dan penyebut yakni, (t) dan
(l) maka secara ekuivalen hasil yang diperoleh juga akan sama atau keduanya sama sama
beriringan, oleh karena itu percepatan gravitasi yang bekerja pada bandul fisis dengan gerak
osilasi adalah sama atau tidak terjadi anomali karena pada dasarnya percepatan gaya gravitasi
apabila kita ubah atau manipulasi baik jarak poros (l) ataupun jari-jari girasi (k) maka nilai
gravitasi akan tetap sama atau tidak berubah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan
jarak poros tidak membawa perubahan terhadap nilai percepatan gaya gravitasi atau dapat
dikatakan tidak berpengaruh. Akan tetapi jarak poros (l) memiliki pengaruh yang berbanding
lurus terhadap waktu tempuh osilasi (t) dan periode (T). Pengaruh jarak poros (l) terhadap
periode dapat diperjelas dengan penjabaran grafik yang ada di bawah.
Pengaruh Jarak Poros Terhadap Periode
1.8
1.6
1.4 f(x) = 0.01414 x + 0.7266
R² = 0.996684027500837
Periode (s) 1.2
1
periode
0.8 Linear (periode )
0.6
0.4
0.2
0
35 40 45 50 55 60 65
Jarak Poros (cm)

Grafik 4.2.1 Pengaruh Jarak Poros Terhadap Periode


Berdasarkan grafik (4.2.1) diatas yang diperoleh dari tabel (4.1.1) Hasil Percobaan 1,
dihasilkan grafik yang lineara ke atas, maka dapat dikatakan bahwa jarak poros (l) memiliki
pengaruh terhadap periode yang bekerja pada bandul fisis. Pada grafik di atas, koefisien
determinasi (R2) pada percobaan 1 bernilai sebesar 0,0,9967 dimana angka tersebut
menandakan bahwa terdapat tingkat ketidakpastian yang terbilang cukup kecil. Dan apabila kita
amati tabel 4.1.1 secara seksama nilai percepatan gravitasinya berbeda dari nilai percepatan
gaya gravitasi bumi yaitu 9,8 m/s 2. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya error dan
ketidakpastian diantaranya adalah pembacaan waktu pada stopwatch, lalu keakuratan dan
ketepatan ketika menekan tombol stop untuk stopwatch ketika bandul benar benar berhenti pada
osilasi yang ke-sepuluh, dan ketika hendak melepaskan bandul, penulis atau praktikan tidak
berhasil melepaskan bandul dengan gaya F = 0 dan apabila tidak berhasil memberikan gaya F =
0 pada bandul maka akan mengakibatkan gaya dan gaya akan berpengaruh terhadap kecepatan
bandul berosilasi. Sehingga apabila terdapat gaya eksternal maka akan membuat waktu yang
ditempuh oleh bandul menjadi semakin cepat, dan apabila semakin cepat atau kecil waktu yang
ditempuh maka periode juga ikut mengecil dan apabila periode semakin kecil dari yang
sebenarnya terjadi maka nilai percepatan gravitasi akan berubah yakni semakin lebih kecil dan
mengakibatkan nilai percepatan gravitasi pada bandul menjadi berbeda dari ketetapan gaya
gravitasi bumi yaitu 9,8 m/s2. Percobaan I kali ini setidaknya mendekati teori pada bandul fisis
dimana angka dari nilai gravitasi tidak jauh berbeda dari ketetapan percepatan gravitasi bumi
yaitu 9,8 m/s2.
Berdasarkan dari tabel data 4.1.2, sudut simpangan (θ) tidak memiliki pengaruh terhadap
perubahan waktu yang ditempuh oleh bandul untuk berosilasi sebanyak 10 kali, dimana
perubahan waktu tersebut konstan saat sudut simpangan diperbesar. Dari hal tersebut bisa
simpulkan bahwa sudut simpangan (θ) tidak berpengaruh terhadap waktu (t) sehingga apabila
waktu yang diperlukan untuk berosilasi sebanyak 10 kali relatif konstan maka periode yang
bekerja pada bandul juga bernilai hampir sama di setiap manipulasi sudut simpangannya atau
dapat juga dikatakaan konstan. Hal ini dikarenakan sudut simpangan yang dipakai pada
percobaan adalah kurang dari 10º atau kecil sekali sehingga nilai sin dari sudut simpangannya
mendekati nilai 0. Pengaruh sudut simpangan (θ) terhadap periode dapat diperjelas dengan
penjabaran grafik yang ada di bawah.
Pengaruh Sudut Simpangan Terhadap Periode
1.6

1.55 f(x) = − 0.00109999999999999 x + 1.5659


Periode (s) R² = 0.703488372093028

1.5 periode
Linear (periode )

1.45

1.4
2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5
Sudut Simpangan (°)
.
Grafik 4.2.2 Pengaruh Sudut Simpangan Terhadap Periode
Berdasarkan grafik (4.2.2) diatas yang diperoleh dari tabel (4.1.2) Hasil Percobaan 2,
dapat dikatakan bahwa sudut simpangan (θ) tidak memiliki pengaruh terhadap periode yang
bekerja pada bandul fisis. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hal ini dikarenakan sudut
yang dipakai pada percobaan ini adalah kurang dari 10º sehingga nilai sin dari sudut simpangan
adalaha kecil sekali mendekati 0. Sehingga didapatkan grafik seperti di atas yang hampir lurus.
Dapat dikatakan nilai periode yang didapatkan pada percobaan kedua ini adalah konstan yaakni
sekitar 1,56 s. Pada grafik di atas, koefisien determinasi (R 2) pada percobaan 2 bernilai sebesar
0,7035 dimana angka tersebut menandakan bahwa terdapat tingkat ketidakpastian yang
terbilang cukup kecil. Dan apabila kita amati tabel 4.1.2 secara seksama nilai percepatan
gravitasinya memiliki sedikit perbedaan dari nilai percepatan gaya gravitasi bumi yaitu 9,8 m/s 2
. Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya error dan ketidakpastian diantaranya adalah
pembacaan waktu pada stopwatch, lalu keakuratan dan ketepatan ketika menekan tombol stop
untuk stopwatch ketika bandul benar benar berhenti pada osilasi yang ke-sepuluh, dana terdapat
gaya gesek udara yang tidak bisa diprediksi besarnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan terdapat beberapa point penting yang
dapat dijadikan kesimpulan unruk menjawab rumusan masalah, diantaranya yaitu jarak poros
memiliki pengaruh terhadap periode yang dihasilkan yaitu ketika panjang poros diperbesar
maka nilai periode juga ikut membesar sehinghga hubungan keduanya adalahn berbanding
lurus, namun sudut simpangan tidak berpengaruh terhadap periode yanag dihasilkan karena
sudut yang digunakan yaitu sudut kecil yang kurang dari 10º sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk berisolasi relatif konstan yang nantinya mengakibatkan periode yang dihasilkan juga ikut
konstan, kemudian perbandingan nilai gravitasi menurut teori dengan percobaan yang
dihasilkan adalah 1:1 dan nilainya hampir mendekati dengan nilai teori yaitu 9,8 m/s2. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu adanya error dan ketidakpastian antara
pembacaan waktu pada stopwatch, lalu keakuratan dan ketepatan ketika menekan tombol stop
untuk stopwatch ketika bandul benar benar berhenti pada osilasi yang ke-sepuluh, dana terdapat
gaya gesek udara yang tidak bisa diprediksi besarnya.
5.2 Saran
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam percobaan ini antara lain, meningkatkan
ketelitian dalam mengukur jarak poros dan jari jari girasi pada bandul fisis, meningkatkan
keterampilan dalam menekan tombol stopwatch agar tidak terjadi ketidakakuratan yang berlebih
pada data waktu diperoleh ketika percobaan, mengkondisikan bandul fisis agar tepat pada posisi
setimbang terlebih dahulu sebelum pengambilan data, menghitung waktu ideal terlebih dahulu
pada jarak poros dan sudut simpangan yang hendak dimanipulasi agar data waktu yang diambil
tidak terlampuh jauh dari keadaan yang sebenarnya dan mendekati teori yang sebagaimana
mestinya.

DAFTAR PUSTAKA
Cutnell, J. D., & Johnson, K. W. (2006). Physics 9e. In Buku (Nineth Edi). John Wiley & Sons,
Inc.
Serway, R. a., & Jewett, J. W. (2008). Physics for Scientists and Engineers with Modern Physic,
7 ed. In Brooke/cole: Vol. Cengage Le.
Tim Laboratorium Eksperimen. (2019). Panduan Praktikum Mekanika, Jurusan Fisika. FMIPA.
UNESA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai