Anda di halaman 1dari 21

Laporan

Praktikum Fisika

Disusun Oleh:
Keyza Anindya Masayu Putri / XI IPA 9
NISN : 0034032408

DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA BARAT
SMAN 1 TAMBUN SELATAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya saya
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Fisika ini.Tujuan dibuatnya laporan ini
adalah untuk penilaian tugas mata pelajaran fisika tahun pelajaran 2019/2020.
Selain itu, laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan sebagai sarana
pembelajaran.

Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimaksih sebesar-


besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.
Adapun pihak-pihak tersebut antara lain:

1. Bapak Rusdi Ali selaku guru mata pelajaran fisika


2. Seluruh petugas laboratorium fisika SMAN 1 Tambun Selatan

3. Orang tua, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.

Saya selaku penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini belumlah


dikatakan sempurna. Untuk itu, saya dengan sangat terbuka menerima kritik dan
saran dari pembaca sekalian. Semoga laporan praktikum ini bermanfaat untuk kita
semua.

Bekasi, 8 Maret 2020


Penyusun,
Keyza Anindya Masayu Putri

SMAN 1 Tambun Selatan


PERCOBAAN
AYUNAN BANDUL SEDERHANA
Bidang Studi : Fisika SMA
Nama Siswa/Kelas : Keyza Anindya Masayu Putri / XI IPA 9
Tanggal Praktikum : 17/01/2020
Tujuan Percobaan ; 1.  Menghitung periode pada ayunan bandul sederhana
berdasarkan percobaan.
2.   Menunjukan pengaruh massa, panjang, dan simpangan
pada ayunan bandul sederhana terhadap periode
getaran.
3. Untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi (g)
secara eksperimen

Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Fungsi


1 1 set statif Sebagai penyangga
2 Penggaris logam Untuk mengukur panjang tali
3 Jepit penahan Untuk menjepit batang statif
4 Tali / benang kasur Untuk mengikat beban
5 Stopwatch Untuk menghitung waktu osilasi bandul
Sebagai objek pengamatan atau sebagai
6 Beban
pemberat
7 Busur derajat Untuk memberi simpangan awal pada bandul

Landasan Teori

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dimana banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan. misalnya gerak bandul/bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.
Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana
benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode
adalah sekon atau detik.
Periode getaran dan percepatan gra!itasi pada masing-masing
percobaan menggunakan rumus : T = t/n

Langkah-langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Letakkan statif pada tempat
yang stabil. 
2. Ukurlah panjang tali sepanjang 30 cm dengan menggunakan
penggaris. Ikatkan tali ke beban 50 gr.
3. Kemudian lilitkan ujung tali lainnya pada klem yang diapit oleh statif. 
4. Ayunkan beban dengan simpangan maksimal 10 cm. 
5. Siapkan stopwatch. Amati ayunan bandul hingga bergerak harmonis.
Catatlah waktu sampai 10 kali ayunan dengan stopwatch.
6. Ulangi percobaan dengan panjang tali yang berbeda. Catat hasil percobaan
pada tabel pengamatan.

Tabel Pengamatan
1. Tabel untuk panjang tali 30 cm

Perc.ke- massa (gr) waktu 10 perioda (T) (T)2 g (m/s2)


ayunan (s)
1 50 12,80 s 1,28 s 1,6384 s 9,24 m/s2

2 50 11,29 s 1,129 s 1,274641 s 9,28 m/s2

3 50 11,14 s 1,114 s 1,240996 s 9,53 m/s2


Perc.ke- massa (gr) waktu 10 perioda (T) (T)2 g (m/s2)
ayunan (s)
1 100 11,35 s 1,135 s 1,288225 s 9,18
m/s2
2 100 11,26 s 1,126 s 1,267876 s 9,33
m/s2
3 100 11,46 s 1,146 s 1,31 s 9,01
m/s2

Tabel untuk panjang tali 50 cm

Perc.ke- massa (gr) waktu 10 ayunan (s) perioda (T) (T)2 g (m/s2)
1 50 14,05 s 1,404 s 1,974025 s 9,99 m/s2
2 50 14,32 s 1,432 s 2,050624 s 9,61 m/s2
3 50 14,31 s 1,431 s 2,047761 s 9,62 m/s2

Perc.ke- massa (gr) waktu 10 ayunan (s) perioda (T) (T)2 g (m/s2)
1 100 14,44 s 1,444 s 2,085136 s 9,46 m/s2
2 100 14,54 s 1,454 s 2,114116 s 9,33 m/s2
3 100 14,58 s 1,458 s 2,125764 s 9,28 m/s2

Analisis data.
1. Hitunglah masing-masing percepatan gravitasi bumi. Hitunglah percepatan
gravitasi bumi rata-rata.
Jawab :
 P= 30 cm dengan m = 50 gr  P = 50 cm dengan m = 50 gr
grata-rata = (9,24 + 9,28 + 9,53 ) : 3 grata-rata = (9,99 + 9,61 + 9,62) : 3
= 9,35 m/s2 = 9,74 m/s2
 P = 30 cm dengan m = 100 gr  P = 50 cm dengan m = 100 gr
grata-rata = (9,18 + 9,33 + 9,01 ) : 3 grata-rata = (9,46 + 9,33 + 9,28) : 3
= 9,17 m/s2 = 9,35 m/s2
gtotal = (9,35 + 9,17 + 9,74 + 9,35) : 4
= 9,4 m/s2
2. Apakah ada kesesuain nilai g secara teori dengan praktek.? Beri
penjelasan.
Jawab : Ada
Penjelasan :
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua
partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari
mengakibatkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing
dalam mengitari matahari.
Dari percobaan yang sudah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa
teori gravitasi Newton terbukti. Meskipun hasil akhirmya tidak begitu
sama namun hasil akhirnya mendekati dengan ketentuan teori gravitasi
yang dikemukakan oleh Isaac Newton. Saya yakin hasil percobaan tidak
sama persis dikarenakan berbagai macam faktor yang dapat memicu
ketidaksamaan hasil yang telah ditentukan dalam praktikum ini.
Pertanyaan.
1. Apakah massa bandul mempengaruhi nilai ayunan ? Jelaskan.
Jawab : iya, karena semakin berat bebannya maka laju bandul akan
semakin lama karena membawa beban yang berat
2. Sebutkan faktor-faktor kesalahan dalam melakukan praktikum
Jawab :
 ukuran jarak dengan penggaris
 Penempatan waktu
 Ketepatan perhitungan ayunan
 Kurangnya ketelitian dalam praktikum

Kesimpulan dan saran :


Kesimpulannya adalah kami dapat mengambil fakta dari teori yang sudah
dikemukakan oleh ilmuan fisika terdahulu. Teori tersebut dapat dibuktikan
melalui percobaan sederhana dengan memperhatikan berbagai macam variabel
yang berperan penting dalam keberhasilan percobaan.
Saran yang mungkin disampaikan adalah untuk lebih memperhatikan
waktu dan pengukuran serta ketepatan dalam berhitung agar percobaan dapat
menghasilkan hasil yang tepat dan benar.

Lampiran Kegiatan :
SMAN 1 Tambun Selatan
Percobaan: Hukum Hooke
Sman 1 Tambun Selatan

Bidang Studi : Fisika SMA


Nama Siswa/Kelas : Keyza Anindya Masayu Putri / XI IPA 9
Tanggal Praktikum : 24/01/2020
Tujuan Percobaan ; 1. Mencari hubungan antara gaya yang bekerja pada pegas
(F)
dengan pertambahan panjang pegas ( Δx)
2. Menentukan konstanta pegas
Alat dan Bahan :
1. Tiang /dasar statif /penyangga 1 pasang
2. Batang statif pendek 1 buah
3. Batang statif panjang      1 buah
4. Jepitan penahan         1 buah
5. Beban (50 gram)              5 buah         
6. Pegas spiral                      1 buah
7. Penggaris 50 cm               1 buah
8. Kertas milimeter strimin 1 lembar

Landasan Teori

Hukum Hooke yang menyatakan bahwa “selama tidak melampaui batas


elastisitasnya, gaya yang bekerja pada suatu benda elastis akan sebanding
dengan pertambahan panjang.”
            Berdasarkan pernyataan di atas, dapat kita simpulkan bahwa apabila
sebuah benda diregangkan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah.
Panjang atau pendeknya pertambahan panjang benda tergantung pada elastisitas
bahan benda tersebut dan gaya yang diberikan padanya. Menurut Hooke,
pertambahan panjang berbanding lurus dengan besar gaya (F) yang diberikan pada
benda. Secara matematis, hukum Hooke ini dapat di tulis sebagai:

F = k .Δx

dengan : F = gaya yang diberikan (N),


Δx =  pertambahan panjang (m),
k = konstanta pegas (N/m)

Langkah Percobaan
1. Susunlah alat-alat di atas sehingga tersusun seperti gambar berikut:

2. Gantungkan sebuah pegas pada batang penggantung, kemudian ukurlah


panjang pegas bebas (tanpa beban) dengan membaca skala pada mistar dan
catatlah data tersebut pada tabel data pengamatan sebagai .
3. Gantungkan sebuah beban (50 gram) pada ujung bawah pegas, lalu amati
panjang pegas yang terlihat pada skala mistar. Lakukan pengamatan
sebaik mungkin agar diperoleh data yang mendekati akurat dan catat data
yang telah diperoleh pada tabel hasil pengamatan. (catatan: data panjang
pegas ditulis pada kolom , sedangkan data massa beban ditulis pada
kolom )
4. Ulangi langkah bagian 3 dengan 2 beban (100 gram), 3 beban (150 gram),
4 beban (200 gram) dan terakhir 5 beban (250 gram) dan catat untuk
melengkapi tabel data hasil pengamatan.
5. Hitung besar gaya yang bekerja pada pegas (gaya berat beban) dengan
menggunakan rumus F = m.g dengan m adalah massa beban yang
menggantung pada ujung pegas dan  g = 9,8 m/s2 . Tulis hasil perhitungan
pada tabel hasil pengamatan.
6. Hitung pertambahan panjang (Δx) atau Δℓ untuk setiap beban yang
digantungkan pada ujung pegas, dengan menggunakan rumus  lalu tuliskan
data hasil perhitungan pada tabel hasil pengamatan.

Tabel Data : ℓo = 7,2 cm = 0,072 m;


Fo = 0,5 N

NO. Berat beban / W (N) ΔF = (W – Fo) N ℓ(m) Δℓ= (ℓ – ℓo) m

1. 0,5 0 0,045 0

2. 1,0 0,5 0,165 0,52

3. 1,5 1,0 0,215 6,89

4. 2,0 1,5 0,265 7,69

Analisis Data
a. Gambarlah grafik pertambahan panjang pegas terhadap penambahan gaya
Jawab : (terdapat di kertas tambahan)
b. tentukan tetapan pegas 
Jawab :
 k1 = 0  Tetapan Pegas
 k2 = 0,52 k =( k1+k2+k3+k4 ) : 4
 k3 = 6,89 =(0 + 0,52 + 6,89 + 7,69) :
 k4 = 7,69 4
= 3,775
Pertanyaan :
1. faktor apa saja yang menyebabkan nilai tetapan pegas berbeda-beda dari setiap
pegas
Jawab :
 Gaya pegas  Periode pegas
 Perubahan panjang  Frekuensi Pegas
 Bentuk pegas dalam
rangkaian
2. Bagaimana Grafik gaya tarik terhadap pertambahan panjang pegas.?

3. Sebutkan faktor-faktor kesalahan dalam melakukan praktikum


Jawab :
 Kelalaian dalam praktikum  Kesalahan menghitung
 Kurangnya waktu praktikum  Kesalahan penglihatan
 Kesalahan dalam pengukuran

Kesimpulan dan Saran


Kesimpulannya adalah semakin besar beban yang diberikan kepada pegas ,
maka akan semakin besar pula panjang pegasnya dan berlaku pula sebaliknya.
Konstanta pada masing masing percobaan berbeda dikarenakan perbedaan
bahanyang digunakan atau tingkat keregangan pegas.
Sarannya adalah sebisa mungkin mengurangi kegiatan yang tidak
diperlukan dalm melakukan praktikum agar mendapat hasil praktikum yang lebih
baik lagi.

Lampiran Kegiatan :
SMAN 1 Tambun Selatan

PERCOBAAN
PEMBIASAN PADA KACA PLAN PARALEL

Bidang Studi : Fisika SMA


Nama Siswa/Kelas : Keyza Anindya Masayu Putri/XI IPA 9
Tanggal Praktikum : 31/01/2020
Tujuan Percobaan ; 1. Menentukan besarnya indeks bias kaca plan paralel.
2.  Menentukan besarnya pergeseran sinar cahaya pada
kaca plan paralel.
Alat dan Bahan
1.  Kaca plan paralel 1 buah
2.  Jarum pentul 4 buah
3.  Penggaris 1 buah
4.  Busur derajat 1 buah
5.  Sterofoam 1 buah
6. Kertas hvs 5 lembar

Landasan Teori

Kaca plan paralel adalah benda yang terbuat dari kaca berbentuk kubus dengan
enam sisi yang rata dengan sisi yang berhadapan sejajar.
Peristiwa yang terjadi ketika seberkas sinar melewati sebuah kaca plan paralel
adalah sinar tersebut akan mengalami pergesaran. Cahaya atau berkas sinar akan
mengalami dua kali pembiasan oleh dua medium yang berbeda kerapatannya.
Berkas cahaya dari udara yang masuk ke dalam kaca akan mengalami
pembelokan. Peristiwa tersebut disebut pembiasan cahaya. Hal ini disebabkan
medium udara dan medium kaca memiliki kerapatan optik yang berbeda.
Sinar bias akan mendekati garis normal ketika sinar datang dari medium kurang
rapat atau udara ke medium lebih rapat atau kaca. Sinar bias akan menjauhi garis
normal ketika cahaya merambat dari medium lebih rapat atau kaca ke medium
kurang rapat atau udara.
Menurut hukum Snellius, “dalam peristiwa pembiasan cahaya, perbandingan sinus
sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan”.

Keterangan : n= indeks bias


i = sudut datang
r = sudut bias
Berkas cahaya hanya mengalami pergeseran sebesar t (besaran panjang). Jika
berkas datang dengan sudut i maka pergeserannya dapat dihitung sebagai berikut :

Keterangan : t = pegeseran sinar


d = tebal kaca
Langkah kerja
1. Meletakkan balok kaca plan paralel diatas kertas buram dan
menggambarnya.
2. Membuat garis vertikal yang tegak lurus dengan kaca plan paralel sebagai
garis normal.
3. Membuat sinar datang dan menentukan sudutnya misalnya : 25°.
4. Menancapkan jarum pada garis sinar datang.
5. Mengamati posisi jarum dari sisi lain kaca plan paralel.
6. Menancapkan jarum pada titik tertentu sehingga kedudukan jarum berhimpit
dengan jarum yang berbeda pada garis sudut datang.
7. Membuat garis pada titik jarum yang berimpit, garis tersebut merupakan
garis yang meninggalkan kaca plan paralel.
8. Membuat garis dari titik sudut datang pada batas sisi kaca planparalel sampai
titik sinar
yang meninggalkan kaca plan paralel pada batas sisi kaca planparalel. Garis
ini adalah
garis sinar bias.
9. Mengukur sudut bias dengan busur derajat.
10.  Mengukur besarnya pergeseran dengan penggaris.
11.  Mengulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan sudut datang yang berbeda
(30°,35°, 40°, dan 45°).
12.  Menghitung nilai indeks bias dan pergeseran secara teoritis.
Tabel Pengamatan
No i r Sin i Sin r Indeks bias (n) t hitung t gambar
1 41 31 0,65 0,51 1,27 1,01 cm 1,5 cm
2 45 27 0,70 0,45 1,56 2,02 cm 2,1 cm
3 42 26 0,66 0,43 1,52 1,78 cm 2,2 cm
4 46 29 0,71 0,48 1,48 1,93 cm 1,9 cm
5 40 32 0,64 0,53 1,21 1,09 cm 1,4 cm
6 44 30 0,69 0,50 1,38 2,68 cm 2 cm
7 39 26 0,62 0,43 1,43 1,39 cm 1,4 cm
8 43 36 0,68 0,58 1,58 1,43 cm 1,16 cm
Pertanyaan
1. Tentukan indeks bias rata-rata balok kaca plan parallel
Jawab :
n = (n1+n2+n3+n4+n5+n6+n7+n8) : 8
= (1,5+2,1+2,2+1,9+1,4+2+1,4+1,16) : 8
= 1,7
2. Bagaimanakah arah sinar datang dengan sinar keluar dari kaca plan paralel ?
Jawab :
Sinar datang dari media yang tingkat kerapatannya rendahyaitu udara
menuju media yang tingkat kerapatannya lebih tinggi yaitu kaca plan paralel,
maka sinar tersebut akan dibiaskan atau dibelokkan mendekati garis normal dan
apabila sinar tersebut diteruskan menuju media yang tingkatkecepatannya
lebihrendah, yaitu udara maka arah pembiasannya akan menjauhi garis normal.

3. Sebutkan bunyi hukum pembiasan Snellius


Jawab :
a. “Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang
datar, dan ketiganya saling berpotongan”
b. “Sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang
lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang
dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat
dibiaskan menjauhi garis normal”.

4. Sebutkan faktor-faktor kesalahan dalam melakukan praktikum


Jawab :
 Kurang teliti
 Waktu untuk praktikun kurang
 Kesalahan dalam menghitung
 Kesalahan dalam mengukur

Kesimpulan dan saran :


Kesimpulannya adalah sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak
pada satu bidang datar, dan ketiganya saling berpotongan dan juga sinar akan
mengalami pembiasan apabila melalui dua medium yang tingkat kerapatannya
berbeda. Sinar tersebut akan dibiaskan atau dibelokkan mendekati garis normal
dan apaila sinar tersebut diteruskan menuju media yang tingjkat kerapatannya
lebih rendah, yaitu udara maka arah pembiasannya akan menjauhi garis normal.
Sarannya adalah lebih teliti lagi dan jangan membuang buang waktu dan
bermain-main dalam mengerjakan praktikum.

Lampiran Kegiatan :
SMAN 1 Tambun Selatan
Praktikum Fisika SMA
Keberlakuan Asas Black
Bidang Studi : Fisika SMA
Nama Siswa/Kelas : Keyza Anindya Masayu Putri/XI IPA 9
Tanggal Praktikum : 14/02/2020
Tujuan Percobaan ; 1. Siswa dapat menggunakan kalorimeter dengan baik
2. Siswa dapat menentukan kalor jenis benda dengan
menggunakan teori asas black
.Alat dan Bahan
Cairan spirtus Pembakar spirtus Kalorimeter
Kalorimeter Kaki tiga Gelas ukur
Termometer Neraca Ohaus Air
Korek api

Landasan Teori

Azas Black menyatakan bahwa apabila dua jenis zat A dan B


temperaturnya berbeda maka setelah dicampurkan zat yang bertemperatur lebih
tinggi (tA) akan memberikan kalor (panas) pada benda yang bertemperatur lebih
rendah (tB) terus-menerus sampai dicapai temperatur kesetimbangan tc (konstan).
Dalam sebuah persamaan matematis dan dalam keadaan ideal dimana
tidak ada zat lain yang terlibat dalam proses ini, maka azas Black dapat dituliskan
sebagai berikut :
Q lepas = Q terima
(m1 C1) (T1-Ta) = (m2 C2) (Ta-T2)
Prosedur Percobaan
a.       Timbanglah bejana kalorimeter kosong beserta pengaduknya.isilah
bejana tersebut dengan air hingga hampir penuh. Timbang lagi
kalorimeter setelah berisi air
b.      Ukurlah suhu air di dalam kalorimeter.
c.       Siapkan pembakar spirtus, gelas beker yang diisi air dan logam yang
akan diukur. Masukkan benda kubus kedalam gelas beker, kemudian
panaskan. Tunggu hingga air mendidih
d.      Ukurlah suhu air di dalam gelas beker pada saat mendidih sebagai
suhu awal benda kubus
e.       Pindahkan benda kubus secepatnya ke dalam kalorimeter dan tutup
rapat-rapat sambil di aduk-aduk
f.       Catatlah suhu akhir campuran
g.      Ulangi langkah a sampai f sebanyak 3 kali untuk jenis kubus yang
berbeda.

Tabel Pengamatan

No Percobaan ke Mair cair Tair Mbenda Tbenda Tcampuran cbenda

1 I 0,138
1 kal/grᵒC
106,1 29°C 59 85°C 33°C
2 II 0,103
1 kal/grᵒC
106,1 29°C 98,3 87°C 34°C
Pertanyaan
1.      Hitunglah kalor jenis setiap benda dengan menggunakan persamaan
asas black !
Qterima = Qlepas
mair cair ∆T = mbenda cbenda ∆T
mair cair (Tcamp – Tair) = mbenda cbenda (Tbenda – Tcamp)
Jawab :
*Percobaan pertama(Besi) *Percobaan kedua(Kuningan)
Qterima = Qlepas Qterima = Qlepas
mair cair ∆T = mbenda cbenda ∆T mair cair ∆T = mbenda cbenda ∆T
106,1 . 1 . 4 = 59 . X . 52 106,1 . 1 . 5 = 98,3 . X . 53
X = 424,4 : 3068 X = 530,5 : 5209,9
X = 0,138 kal/g°C X = 0,101 kal/g°C
2.      Bandingkan kalor jenis yang diperoleh dari perhitungan pada setiap jenis
benda dan pada tabel dan tentukan kalor jenis benda sesuai dengan tabel

Jawab:

Kalor jenis yang


didapat pada
percobaan pertama
adalah 0,138 kal/g°C.
Menurut tabel kalor
jenis benda itu
mendekati ke kalor jenis pada besi

3.      Jelaskan mengapa setiap benda memiliki kalor jenis yang berbeda-beda!
Jawab :
Setiap benda yang berbeda memiliki kalor jenis yang berbeda. Penelitian
lebih seksama bahkan menunjukkan bahwa kalor jenis bergantung kepada
suhu zat. Pada suhu yang berbeda, nilai kalor jenis suatu benda berbeda,
meskipun perbedaannya kecil. Untuk keperluan praktis, pengaruh suhu ini
seringkali diabaikan.
Menurut penelitan diperoleh bahwa jika kalor diberikan pada dua buah
benda yang berbeda, maka akan mendapatkan suhu yang berbeda pula. Hal
tersebut disebabkan karena adanya perbedaan kalor jenis yang dimiliki suatu
benda. Kalor jenis benda merupakan banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu dari 1 Kg massa benda tersebut menjadi 1oC
4. Sebutkan faktor-faktor kesalahan dalam melakukan praktikum\
Jawab :
 Kurang teliti
 Kesalahan berhitung
 Kurang keterampilan
 Pemborosan waktu
Kesimpulan dan Saran
 Prinsip kerja kalorimeter adalah menggunakan prinsip Asas Black yaitu
dengan cara mencampurkan kedua zat yang mempunyai perbedaan suhu
dengan kalorimeter. Zat yang mempunyai suhu tinggi akan melepaskan
kalor sedangkan zat yang bersuhu rendah akan menerima kalor. Sehingga
suhu akhir campuran dapat ditentukan. Kemudian salah satu variabel yang
belum diketahui seperti kalor jenis benda, massa benda, dan kapasitas
bahan kalor dapat dintetukan dengan persamaan.
 Hubungan massa air dengan suhu campuran yakni, semakin di tambahkan
massa air dinginnya, semakin rendah pula suhu campuran tersebut.
 Kalor jenis benda yang ditemukan pada percobaan kali ini adalah 0,14
kal/g°C yang berupa besi dan 0,35 kal/g° yang berupa kuningan sesuai
dengan tabel kalor jenis.
Saran:
 Percobaan harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai menumpahkan
spirtus atau memecahkan termometer yang berisi raksa.
 Perhatikan dengan seksama suhu air yang sedang dipanaskan, jangan
sampai melebihi 100°C karena dapat pecah.
 Teliti dalam menimbang benda dengan nera

Lampiran Kegiatan :
SMAN 1 Tambun Selatan

Anda mungkin juga menyukai