FISIKA DASAR
MODUL 5
GERAK HARMONIK SEDERHANA
NAMA
NPM
: 240110100035
TANGGAL/JAM
ASISTEN
: DICKY MAULANA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak balik benda malalui
suatu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hukum Hooke
P = F/A
Sedangkanpenambahanpanjangkawat/talidibandingkandenganpanjangmulamuladinyatakandengan :
Strain = l / lo
Hukum Hooke sendiri berbunyi, Jika gaya tarik tidak melampui batas
elastis pegas, maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus (sebanding)
dengan gaya tariknya. Yang dikemukakan oleh Robert Hooke.Besarnya gaya
Hooke ini secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan
pegas dari posisi normalnya.
Secara matematis dapat ditulis :
F = k x
dimana F adalah gaya (N) , k adalah konstanta pegas (N/m), dan x adalah jarak
pergerakan pegas dari posisi normalnya.
2.2 Gerak Harmonik
Gerakan terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut
gerak periodik. Juga terjadi secara teratur maka disebut sebagai gerak harmonik.
Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang sama maka
geraknya disebut gerak osilasi. Bentuk sederhana gerak periodik yakni benda
yang berosilasi pada ujung suatu pegas. Ragam lainnya diantaranya yakni (osilasi
dawai, roda keseimbangan arloji, atom dalam molekul, dan sebagainya) yang
dikatakan hampir menyerupai(sama).
Dalam kehidupan sehari-hari, gerak bolak balik benda yang bergetar
terjadi tidak tepat sama karena pengaruh gaya gesekan. Ketika kita memainkan
gitar, senar gitar tersebut akan berhenti bergetar apabila kita menghentikan
petikan. Demikian juga bandul yang berhenti berayun jika tidak digerakan secara
berulang. Hal ini disebabkan karena adanya gaya gesekan. Gaya gesekan
menyebabkan benda-benda tersebut berhenti berosilasi. Maka disebut getaran
harmonik teredam. Walaupun kita tidak dapat menghindari gesekan, kita dapat
meniadakan efek redaman dengan menambahkan energi ke dalam sistem yang
berosilasi untuk mengisi kembali energi yang hilang akibat gesekan, salah satu
contohnya adalah pegas dalam arloji yang sering kita pakai. Pada kesempatan ini
kita hanya membahas gerak harmonik sederhana secara mendetail, karena dalam
kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini.
T = periode (s)
Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik,
yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan
frekuensi adalah hertz. Frekuensi merupakan kebalikan dari periode sehingga kita
dapat menurunkan persamaan periodenya.
Hubungan antara Periode dan Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik. Dengan
demikian periode atau selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu
getaran adalah :
T = 1/f
Amplitudo adalah simpangan maksimum diukur dari titik keseimbangan.
2.4 Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana
Shockabsorber pada Mobil
Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian
atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan.
Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder bagian bawah yang dipasangkan
dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada
kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut.
Garpu Tala
Garpu tala dengan ukuran yang berbeda menghasilkan bunyi dengan pola titinada
yang berbeda. Makin kecil massa m pada gigi garpu tala, makin tinggi frekuensi
osilasi dan makin tinggi pola titinada dari bunyi yang dihasilkan garpu tala.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
;
Statip
Pegas spiral
Beban tambahan
Stopwatch
3 .2 Prosedur
; Memasang statip dan skala pelengkap statif
; Mula-mula membaca/mencatat posisi mula-mula tabung kosong
pada skala.
; Mengatur sedemikian rupa suatu skala agar jarum penunjuk pada
bagian atas skala tepat dengan jarum penunjuk.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1;
Hasil
m1
m6
m2
m7
m3
m8
m4
m9
m5
m10
BEBAN
member
member+m1+m2
member+m1+...+m4
member+m1+...+m6
member+m1+...+m8
member+m1+...
+m10
Tetapan Pegas:
m 5x10-4
T (10T) 0,5
T = t/20
T2
(kg)
64,57 x 10-3
74,57 x 10-3
84,57 x 10-3
94,57 x 10-3
104,57 x 10-3
(s)
5,8
6,5
7,2
7,7
8,2
(s)
0,58
0,65
0,72
0,77
0,82
(s2)
0,3364
0,4225
0,5184
0,5929
0,6724
114,57 x 10-3
9,0
0,90
0,81
k=
k=
k = 4,407
Massa Pegas:
mpegas=
mpegas=
mpegas=
= 3,22 x 10-3 kg
Beban
F = m.g
(X+ 5.10-4)
(X- 5.10-4)
(<X> 5.10-4)
(X = <X>-X0)
(N)
M
0,65 x 10-2
1,6 x 10-2
-2
-2
-2
m1
5 x 10
4,3 x 10
4,0 x 10
4,15 x 10-2
m1+m2
10 x 10-2
5,1 x 10-2
5,1 x 10-2
5,1 x 10-2
-2
-2
-2
m1+m2+
m3
m1+...+m4
m1+...+m5
m1+...+m6
m1+...+m7
m1+...+m8
m1+...+m9
m1+...+m10
15 x 10
6,0 x 10
5,9 x 10
5,95 x 10-2
20 x 10-2
25 x 10-2
30 x 10-2
35 x 10-2
40 x 10-2
45 x 10-2
50 x 10-2
7,1 x 10-2
8,0 x 10-2
9,1 x 10-2
10 x 10-2
11 x 10-2
11,7 x 10-2
12,5 x 10-2
7 x 10-2
7,6 x 10-2
8,3 x 10-2
9,9 x 10-2
10,9 x 10-2
11,8 x 10-2
12,7 x 10-2
7,05 x 10-2
7,8 x 10-2
8,7 x 10-2
9,95 x 10-2
10,95 x 10-2
11,75 x 10-2
12,6 x 10-2
g = 9,78 m/s2
Besarnya percepatan gravitasi menurut data di atas:
b = 1,905
g=k.b
g = 4,407 . 1,905
g = 8,395 m/s2
2,45 x 10-2
3,55 x 10-2
4,3 x 10-2
5,2 x 10-2
6,45 x 10-2
7,45 x 10-2
8,25 x 10-2
9,1 x 10-2
4.2 Pembahasan
Pada praktikum yang telah dilakukan diperolehlah data dan hasil percobaan. Dari
data hasil percobaan 1 yaitu mengenai tetapan pegas, massa awal tanpa beban
sebesar 63,810-3 kg. Dan semakin ditambahnya beban maka massanya pun akan
bertambah. Dan pegasnya pula akan semakin panjang yang merupakan akibat
pertambahan beban tersebut.Data di buat dalam suatu grafik. Data yang sudah
dipindahkan dalam grafik sudah menunjukkan hasil yang benar yaitu merupakan
garis linier namun tidak konstan. Seharusnya gambar grafik menunjukan gambar
garis yang linier dan konstan. Sedangkan percobaan 2 mengenai percepatan
gravitasi, sudah menunjukkan garis linier yang konstan. Hal ini sudah sesuai
dengan teori yang ada.
Jika dibandingkan dengan literatur, percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, hasil
yang didapatkan tidak sesuai bahkan sangat jauh berbeda.
Adapun ketidakkonstanan yang terjadi pada percobaan 1 dan ketidaksesuaian hasil
dengan literatur disebabkan adanya kesalahan yang dilakukan oleh praktikan baik
dalam perhitungan maupun dalam melakukan percobaan. Selain itu kesalahan
mungkin terjadi dalam penggunaan alat, alat yang digunakan kurang baik
sehingga memberikan hasil yang kurang akurat dan mengakibatkan hasil
percobaan kurang sesuai dengan teori.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditari kesimpulan :
1L
Hukum Hooke berbunyi, Jika gaya tarik tidak melampui batas elastis
Dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu
DAFTAR PUSTAKA
http:file:///F:/TUGAS/PRAKTIKUM%20FISIKA/gerak%20harmonik
%20sederhana/Getaran%20Gudang%20Ilmu%20Fisika%20Gratis.htm (Jumat,
12 November 2010, 20.00 WIB)
http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&q=gerak+harmonik+sederhana&met
a=&btnG=Penelusuran+Google (Jum,at 12November 2010, 19.00 WIB)
http://www.scribd.com/doc/14355716/GERAK-HARMONIK-SEDERHANA
(sabtu, 13 November 2010, 15.00 WIB)
http://www.gurumuda.com/getaran-gerak-harmonik (Sabtu, 13 November 2010,
16.00 WIB)