Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

GERAK HARMONIS SEDERHANA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar I

Yang dibimbing oleh Nugroho Adi Pramono, S.Si, M.Sc

Disusun oleh :

Nama : Evraniti Iman Praharti

NIM : 220322604061

Offering : O

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
SEPTEMBER 2022
GERAK HARMONIS SEDERHANA

A. Tujuan

1. Mahasiswa memperoleh kemantapan pemahaman pengetahuan tentang hukum elastisitas


Hooke pada pegas spiral.
2. Mahasiswa memperoleh kemantapan pemahaman tentang gerak harmonis sederhana pada
translasi pegas spiral.
3. Mahasiswa memperoleh pengalaman dalam menentukan nilai konstanta pegas yang
digunakan pada percobaan pegas spiral.
4. Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang gerak bandul sederhana sebagai ilustrasi
gerak harmonis sederhana.
5. Mahasiswa memperoleh pengalaman dan menentukan nilai pertepatan gravitasi bumi lokal
g dengan percobaan bandul sederhana.
6. Mahasiswa trampil menggunakan set yang digunakan pada percobaan.
7. Mahasiswa mampu menggunakan metode grafik menentukan hasil ukur k dan g.

B. Landasan Teori
Suatu gerak yang terjadi secara berulang ulang dengan pola waktu yang sama
disebut sebagai gerak periodik. Gerak periodik yang terjadi secara konsisten disebut
gerak harmonis. Seperti sebuah benda yang bersosialisasi pada ujung pegas, yang biasa
disebut dengan gerak harmonis sederhana. Gerak harmonis sederhana dibedakan menjadi
dua bagian yaitu :
Gerak Harmonis Sederhana (Linier) : Misalnya gerak horizontal/vertikal dari pegas

Gambar 1. Gerak harmonis pada pegas

Gambar di atas merupakan visualisasi sederhana dari gerak osilasi pada pegas di
lantai yang licin sehingga terjadi tidak ada gesekan. Jika pegas didorong ke arah kiri
(sesuai pada gambar C ) dengan perpindahan sebesar -x, setelah gaya dorong
dihilangkan maka yang terjadi pegas akan berusaha untuk ke posisi kesetimbangan (pada
gambar di posisi A) . Begitupun sebaliknya jika pegas ditarik lagi jauh dari posisi
kesetimbangnya maka pegas berusaha untuk tetap ke posisi kesetimbanganya. Gaya
yang digunakan pegas untuk kembali ke posisi normal disebut gaya pemulih. Besarnya
gaya yang diperoleh pegas untuk tetap ke posisi kesetimbanganya adalah
F = - k x.....................(1)
F dan x = besaran vektor (F merupakan besaran gaya pemulih)
k = Konstanta kekakuan pegas
x = Perpindahan posisi pegas
Besaran gaya selalu bernilai negatif karena arah gaya selalu berlawanan dengan arah
perpindahan posisi benda. Besarnya gaya pemulih tidak konstan hal ini karena besarnya
gaya tergantung pada nilai x.
Persamaan F = - k x disebut juga hukum Hooke
Karena gaya yang bekerja pada benda tidak konstan maka percepatan gaya pada benda
tidak akan konstan, permasalahan ini tidak bisa diselesaikan dengan rumus.

"Kinematika dengan percepatan konstan"

Gambar 2. Gerak harmonis pada pegas .


Pada gambar B, pegas digantung secara vertikal karena adanya efek gravitasi saat
kondisi setimbang pegas menjadi lebih panjang daripada diletakkan secara horizontal.
Gaya yang bekerja pada pegas ini adalah gaya pemulih pegas ke atas dan gaya gravitasi
ke bawah. Karena dalam keadaan setimbang maka :
ΣF = 0
ΣF = mg - k x' = 0 mg - k x' = 0
x' = mg/k (3)
Hukum Hooke menyatakan bahwa
"Jika sebuah benda diubah bentuknya, maka benda itu akan melawan perubahan bentuk
(deformasi) dengan gaya yang sebanding dengan besar deformasi, asalkan deformasi ini
tidak terlalu besar”.
Hukum Hooke tidak hanya berlaku untuk pegas saja akan tetapi hukum ini juga bisa
diterapkan pada benda padat umum lainya.Bedanya pada benda padat besar pertambahan
atau pengurangan relatif sangat kecil jika dibandingkan dengan pegas.
Besar gaya yang dibutuhkan untuk meregangkan pegas :
F.eksternal = +k x ............ (2)

Dari persamaan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa semakin tinggi nilai k
maka gaya yang dibutuhkan untuk menarik pegas akan semakin besar. Pegas yang
didesain kaku akan memiliki nilai k yang besar .
Gerak Harmonis Sederhana (Angular) : Salah satu contohnya gerak bandul/bandul fisis

Gambar 3. Gerak bandul

Gambar di atas merupakan visualisasi sederhana pada gerak harmonis pada bandul
ketika suatu beban digantungkan pada ayunan tidak diberikan gaya, maka benda akan
tetap diam di titik keseimbangan, akan tetapi jika beban ditarik di titik a dan dilepaskan
maka beban tersebut akan bergerak ke titik b, c lalu akan kembali lagi ke titik a. Gerakan
tersebut akan berulang secara periodik dengan ini lah yang biasa disebut sebagai gerak
harmonis sederhana.
Simpangan dan Getaran Jarak suatu benda yang bergetar ke titik keseimbangan
disebut dengan simpangan getaran. Karena posisi benda yang bergetar selalu berubah,
maka simpangan getaran juga akan berubah mengikuti posisi benda tersebut.
Y = A sin (m) atau y = A sin w.t atau y = A sin 2 ft Energi Potensial Getar
Ep = ½ ky²
Energi Kinetik Getar Ek = ½ mv²
Energi Mekanik Getar
Em = Ek + Ep
Keterangan:
Y = simpangan getar (m)
A = amplitudo (m)

C. Alat dan Bahan


N Pegas Bandul Sederhana
o.
1. Jolly Balance Set Meja Udara
Untuk menentukan gravitasi Untuk menentukan gravitasi tertntu
tertentu

2. Stop Watch Tali / Benang


Untuk mengukur lamanya Untuk menggantung massa beban
waktu yang dibutuhkan

3. Set Beban Piringan Apung


Untuk variasi beban Untuk beban percobaan

4. Wadah Beban Stop Watch


Untuk menggantung massa Untuk mengukur lamanya percobaan
beban

5. Water Pass Neraca


Untuk benda atau garis Untuk mengukur massa beban
dalam posisi rata baik secara
vertikaldan horizontal
6. Neraca Pengukur Pajang
Untuk mengukur massa Untuk mengukur panjang
beban

D. SKEMA PERCOBAAN
E. PROSEDUR PERCOBAAN
Pegas
1. Mengatur posisi alat sehingga skala dan pegas benar-benar dalam posisi vertikal,
menggunakan bantuan water pass untuk menetukan ketinggian kaki secara tepat.
2. Menggantungkan massa beban, kemudian catat massa wadah sebagai .
3. Menimbang massa pegas dan wadah kemudian mencatat sebagai dan massa pegas
sebagai .
4. Menggantungkan wadah beban kemudian catat panjang pegas sebagai .
5. Menambah beban bermassa 20 gram pada wadah kemudian mengukur serta mencatat
massanya sebagai .
6. Setelah terjadi penambahan pada panjang pegas, kemudian mencatat panjang pegas
sebagai .
7. Menarik beban dalam keadaan bermassa 20 gram pada wadah vertikal ke bawah
sepanjang jarak tertentu dengan hati-hati sehingga posisi gerak pegas berada dalam
satu garis lurus dan menghindari terjadinya puntiran.
8. Mengamati waktu menggunakan stopwatch yang dilakukan selama 25 kali getaran,
kemudian mencatatnya sebagai .
9. Melakukan kegiatan ini sedikitnya 5 kali dengan menggunakan variasi massa pegas
Bandul
1. Mengambil tali terpanjang kemudian menggantungkan satu ujungnya pada
penggangtung tali yang tersedia pada permukaan alas meja udara dan ujung lainnya
pada piringan apung (Floating Plate).
2. Mengatur simpangan bandul dengan sudut elevasi 10° dan mencatatnya sebagai
3. Setelah semua pencatatan waktu siap dengan alat stopwatch nyalakan switch low
(hembusan angin rendah).
4. Mencatat waktu selama 25 getaran menggunakan stopwatch dengan hitungan 0 (nol)
pada saat bandul tepat dilepaskan.
5. Mencatat periode sebagai .
6. Menghitung kemiringan meja dan mencatatnya sebagai .
7. Melakukan pengulanga sebanyak 6 kali dengan variasi pada panjang tali.
F. DATA PENGAMATAN
1. Pegas
Variabel bebas = Massa beban
Variabel terikat = Panjang pegas dan waktu
Nst stopwatch : 0,01s ± 0,005
Nst neraca digital : 0,01g ± 0,005
Nst mistar : 0,1 cm ± 0,05
 Hubungan antara Massa Bandul dan Perpanjangan Pegas
m p=( 36,9 ) gram
No mb (g) mw (g) m(g) YO (cm) Yeks (cm) Y (cm)
1 50,2 0 87,1 7,6 9,6 2
2 70,38 0 107,28 7,6 10,5 2,9
3 100,42 0 137,32 7,6 11,2 3,6
4 120,6 0 157,5 7,6 12,1 4,5
5 150,13 0 187,03 7,6 13,1 5,5

 Hubungan antara Massa Bandul dan Periode Getaran


Jumlah
No mb (g) mw (g) m(g) Ttotal (s)
Getaran
1 50,2 0 87,1 25 7,21
2 70,38 0 107,28 25 8,54
3 100,42 0 137,32 25 9,95
4 120,6 0 157,5 25 11,28
5 150,13 0 187,03 25 12,43

2. Bandul
Nst stopwatch : 0,01s ± 0,005
Nst penggaris busur derajat : 1 ± 0,5
Nst mistar : 0,1cm ± 0,05
Variabel bebas = panjang tali
Variabel terikat = waktu
Simpangan bandul (β ) = 23 °
Kemiringan bidang meja udara (θ) = 21,445 °
No L (cm) Jumlah getaran Ttotal (s)
1 15 25 30,33
2 20 25 34,89
3 25 25 39,55
4 30 25 41,95
5 35 25 46,24

G. ANALISIS DATA
1. Metode Analisis
Percobaan gerak harmonis sederhana ini menggunakan metode analisis berupa ralat
kuadrat terkecil. Penggunaan ralat kuadrat terkecil ini dimanfaatkan dalam garis lurus untuk
menganalisis hasil eksperimen dalam grafik.
Hubungan antara massa beban dan perpanjangan pegas
F=−k xmg=−kx
Dimisalkan m=x , x= y

x=
−m g
k
x=0+
−g
k
.m( )
sudah sama dengan bentuk y=a+bx
 Hubungan antara massa beban dengan kuadrat periode getaran

T =2 π
√ m Dimisalkan m=x , 2
k
T =y

( )
2
2 2 m 2 4π
T =4 π T =0+ m
k k
sudah sama dengan bentuk y=a+bx
 Hubungan antara panjang tali dengan kuadrat periode

T =2 π
√ l Dimisalkan l=x , g= y
g cos β
2
T =4 π
2 l 2 4π2
T =0+ l
g cos β g cos β
sudah sama dengan bentuk y=a+bx
m
dengan β=67 ° ;π =3,14 ; g=9,8
s2
Mencari nilai b

n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n ( ∑ x 2 ) −( ∑ x )
Nilai konstanta pegas
g
k=
b

Mencari nilai s y

√ [ ]
2 2
1 ( ∑ x2 ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy )( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
sy=
n−2
∑y − 2
2
n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )

Mencari nilai sb

√∑
n
sb =s y
x 2 )−( ∑ x )
2
n(
Mencari nilai ralat relatif

ralat relatif b= ||
sb
b
×100 %

Menghitung sk untuk pegas dan bandul sederhana


sk = │
∂k
∂b
2 g

. s b │ ¿ │ 2 . sb │²
b
Menghitung ralat relatif untuk pegas

ralat relatif k = ||
sk
k
×100 %

Menghitung nilai k untuk pegas dengan periode


4π²
k=
b
Menghitung sk untuk pegas dengan periode


sk = │
∂k
∂b
. s b │ ²= │

4π²

. sb │ ²

Menghitung nilai g
4π²
g=
b cos β
Menghitung s g

√ √
2
∂g 4π
s g= │ . s │²= │ 2 . s b │2
∂b b b cos β
Menghitung ralat relatif bandul sederhana

ralat relatif g= || sg
g
×100 %
b. Sajian Hasil
 Pegas
1. Hubungan perpanjangan pegas dengan massa beban
No X=X(m) Y=m(k𝑔) X² (m) Y² (kg) xy
1 0,02 0,0871 0,0004 0,00758641 0,01742
2 0,029 0,10728 0,000841 0,0115089984 0,00311112
3 0,036 0,13732 0,001296 0,0188567824 0,00494352
4 0,045 0,1575 0,002025 0,02480625 0,0070875
5 0,055 0,18703 0,003025 0,0349802209 0,01028665
∑ 0,185 0,67623 0,007587 0,097738667 0,02717079
∑² 0,034225 0,457287013 0,000057562569 0,009552847 0,000738252

Hubungan perpanjangan pegas dengan


massa beban
0.2 0.18703
0.18 0.1575
0.16 f(x) = 1.87013885445078 x + 0.0727833622613439
0.13732
perpanjangan pegas

0.14 R² = 0.898233421566502
0.12 0.10728
0.1 0.0871
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
massa beban

n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n ( ∑ x ) −( ∑ x )
2

5 ( 0,02717079 )−( 0,185 ) ( 0,67623 )


¿ ❑
5 ( 0,007587 )−( 0,034225 )
5(0,04279081)−(0,185)(1,46013)
=
5 ( 0,011187 )−( 0,034225)
=2,897951482

√ [ ]
2 2
1 ( ∑ x2 ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy )( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
sy=
n−2
∑y − 2
2
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2

sy =
√[ 1
3
0,097738667−
( 0,0034694365676 ) +0,006798270229+0,00369126
5 ( 0,007587 ) −( 0,034225 ) ]
Sy=
√ 1
3
⌈ 0,097738667 (−0,69827 ) ⌉

Sy=
√ 1
3
(−0,00667646647469 )

Sy = 0,002225486599


n
sb =s y
n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2

sb =¿0,002225486599
√ 5
5 ( 0,007587 )−(0,034225)

Sb =(0,002225486599)(36,71115)

Sb = 0,0817001235887885

Ralat relatif

b= || sb
b
× 100 ¿ |
0,0817001235887885
2,897951482 |
×100 = 2,81924%

Jadi, nilai b = (2,89 ± 0,0817 ¿ N /m dengan ralat relatif sebesar 2,81% (3AP)

√| |
2
sk = g
.s
b² b

√| |
2
9,8
= . 0,0817001235887885
(2,897951482)²

=0,0953381

g 9,8
k= = = 3,3817 N/m
b 2,897951482

Ralat relatif k = |Skk |×100= |0,0953381


3,3817 |
×100 = 2,81924 %

Jadi, nilai k = (0,0953±3,38) N/m dengan ralat relatif sebesar 2,81% (3AP)

2. Hubungan periode dengan massa


No x T=t/n y= m(kg) x² y² xy
.
1. 0,2884 0,0871 0,08317 0,00758 0,02511964
456 641
2. 0,3416 0,10728 0,01166 0,01108 0,036646848
9056 9984
3. 0,398 0,13732 0,15840 0,01885 0,05465336
4 678824
4. 0,4512 0,1575 0,20358 0,02480 0,071064
144 625
5. 0,4852 0,18703 0,02354 0,03498 0,090746956
1904 02209
∑ 1,9644 0,67623 0,07972 0,09773 0,278230804
696 86617
∑² 3,85887 0,457287013 0,63563 0,00095 0,07741238
8815 5285

Hubungan periode dengan massa


0.2 0.18703
0.18 0.1575
f(x) = 0.492371296535694 x − 0.0581968349829433
0.16 R² = 0.984040505740622 0.13732
0.14
periode pegas

0.12 0.10728
0.1 0.0871
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0.25 0.3 0.35 0.4 0.45 0.5
massa beban

n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n ( ∑ x ) −( ∑ x )
2

5 ( 0,78230804 )−(1,9644)(0,67623)
b=
5 ( 0,7972696 ) −(3,85887)
3,9115402−1,328386212
b̅ =
0,127478
b=20,26353

g 9,8
k= = = 0,483627
b 20,26353
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 (∑ x ) ( ∑ xy )( ∑ y ) + n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1
S y= ∑ y 2−
n−2 n ( ∑ x 2 )− (∑ x )
2

S y=
√| 1
3
0,9773862−
( 0,3645810339397 )−( 2,656772424 )+(0,3870619)
0,127478 |
S y=
√| 1
3
0,9773862−(
−1,9044817060603
0,127478
) |
Sy = 2,30338

Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2

Sb=2,30338
√ 5
5 ( 0,7972696 )−(3,85887)

Sb=¿ 14,42557

Ralat relatif

Rr = ||Sb
b
× 100=
14,42557
20,26353 | |
×100=0,711898 %

Jadi nilai b=( 20,26 ±14,42 ) N /m dengan ralat relative 0,7119 % (4 AP)

2

k= m
b

4 × 3,142
k=
0,483627

k =81,54714

√| |
2
g
Sk = 2 × Sb
b
√| |
2
9,8
Sk = × 14,42557
0,4608112

Sk=665,75338

Rr =|| Sk
k
× 100= |
665,75338
81,54714 |
× 100=¿ 8,16403%

Jadi nilai k =( 665 ± 81,5 ) N /m dengan ralat relative 8,16 % (3AP)

3. Hubungan Periode Kuadrat dengan Massa Beban

No. T=t/n x=T 2 y=m(kg) x


2
y
2
xy
1. 0,2884 0,08317456 0,0871 0,0069180074 0,00758641 0,00724450
311936 4176
2. 0,3416 0,0116691 0,10728 0,01361789 0,01150899 0,01251861
84 048
3. 0,398 0,158404 0, 13732 0,025091827 0,01885678 0,02175203
24 728
4. 0,4512 0,203581 0,1575 0,041445224 0,02480625 0,03206400
75
5. 0,4852 0,235419 0,18703 0,055422106 0,03498022 0,04403041
09 557
∑ 1,9644 0,79726956 0,67623 0,1424939534 0,09773866 0,11760957
311936 17 5006
∑² 3,8588 0,63563875 0,457287 0,0203045 0,00955285 0,01383201
7 13025936 013
213309193
9900036
Hubungan periode kuadrat dengan massa beban
0.2 0.18703
0.18 0.1575
0.16 f(x) = 0.355390105422968 x + 0.091363101043203
R² = 0.923555695884769 0.13732
0.14
periode kuadrat

0.12 0.10728
0.1 0.0871
0.08
0.06
0.04
0.02
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
massa beban

n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
b= 2
n ( ∑ x ) −( ∑ x )
2

5 ( 0,117609575006 )−(0,79726956)(0,67623)
= 5 ( 0,1424939534311936 )−(0,6356387513025936)

305689252945
= 49411825160679

=0,618656

√ [ ( ∑ x2 ) ( ∑ y ) −2 ( ∑ x )( ∑ xy )( ∑ y ) +n ( ∑ xy )
]
2 2
1
sy=
n−2 ∑y − 2

n ( ∑ x 2 )−( ∑ x )
2

sy =
√[ 1
3
0,0977386617−
( 0,0651606343351 )−( 0,1268832536108)+( 0,06916006654)
5(0,1424939534311936) ]
Sy=
√ 1
3
⌈ 0,0977386617 ( 0,0105142 ) ⌉

Sy=
√ 1
3
(0,966872417)

Sy=√ 0,322291
Sy=0,567707

√∑
n
sb =s y
x 2 )−( ∑ x )
2
n(
sb =¿0,567707
√ 5
5(0,1424939534311936)(0,6356387513025936)

Sb =(0,567707 ¿(3,32274)

Sb = 1,88634275718

Ralat relatif

b= || sb
b
× 100= |
1,88634275718
0,618656 |
× 100=¿ =3,0491%

Jadi, nilai b = (0,618± 1,88 ¿ N /m dengan ralat relatif sebesar 3,049 % (3AP)

√| |
2
sk = g
.s
b² b

√| |
2
9,8
= . 1,88634275718
(0,618656) 2

=48,30012

g 9,8
k= = = 15,84079 N/m
b 0,618656

Ralat relatif k = |Skk |×100= |48,30012


15,84079 |
× 100=¿ 3,0491 %

Jadi, nilai k = (48,3±15,8) N/m dengan ralat relatif sebesar 3,04% (3AP)

 Bandul
1. Percepatan Gravitasi

No. L (m) Peride (T) Periode Kuadrat (T 2 ¿


1. 0,15 1,2132 1,471854
2. 0,20 1,3956 1,947699
3. 0,25 1,582 2,502724
4. 0,30 1,678 2,815684
5. 0,35 1,8496 3,42102
∑ 1,25 7,7184 12,158981
∑² 1,5625 59,573699856 147,840819

2. a. Hubungan antara periode dengan panjang bandul

No x (T) y (m) x² y² xy
1 1,2132 0,15 1,471854 0,0225 0,18198
2 1,3956 0,20 1,947699 0,04 0,27912
3 1,582 0,25 2,502724 0,0625 0,39955
4 1,678 0,30 2,815684 0,09 0,5034
5 1,8496 0,35 3,42102 0,1225 0,64736
∑ 7,7184 1,25 12,158981 0,3375 2,00736
∑² 59,573699856 1,5625 147,840819 0,11390625 4,02949417

Hubungan periode dengan panajang bandul


0.4
0.35
0.35
0.30
f(x) = 0.318372698872882 x − 0.241465567796091
0.3 R² = 0.990266442574212
0.25
0.25
0.20
Periode

0.2
0.15
0.15
0.1
0.05
0
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9
Panjang bandul

n (∑ xy )−(∑ x )(∑ y )
b=
n ( ∑ x ) −( ∑ x )
2 2

5 (2,00736 )−(7,7184)(1,25)
b=
5 ( 12,158981 )−(59,573699856)

0,3888
b=
1,221205144

b=0,318374
√ |
( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 (∑ x ) ( ∑ xy )( ∑ y ) + n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1
S y= ∑ y 2−
n−2 n ( ∑ x 2 )− (∑ x )
2

S y=
√| 1
3
0,3375−
( 18,9984078125 )−( 38,73401856 ) +( 20,14747085)
5 ( 12,158981 )−(59,573699856) |
Sy=
√ 1
3
0,3375−0,335036

Sy=
√ 1
3
(0,002464)

Sy=0,0286589

Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2

Sb =0,0286589
√ 5
5 (12,158981 ) −(59,573699856)

Sb=(0,0286589)(2,02344)

Sb=0,057989564616

Ralat Relatif

b= ||Sb
b
× 100= |
0,057989564616
0,318374
×100=18,21429% %|
Jadi nilai b=( 0,31 ±0,057 ) N /m dengan ralat relative 18 % (2 AP )

2

g=
b cos β
39,4384
g=
0,318374 × cos 23 °
g=134,57228
√| |
2
4 π2
S g= 2 Sb
b cos β

√| |
2
39,4384
S g= 0,057989564616
( 0,318374 )2 (0,920505)
S g=24,5419

Ralat Relatif

R R= || Sg
g
×100= |
24,5419
134,57228 |
× 100=¿ 18,23697 %

Jadi nilai g= (134 ±24 ) N /s 2 dengan ralat relatif sebesar 18 % (2 AP).

b. Hubungan antara periode kuadrat dengan panjang bandul

No. x (T 2 ¿ y (m) x2 y2 xy
1. 1,471854 0,15 2,166342423 0,0225 0,2207781
2. 1,947699 0,20 3,79353529 0,04 0,3895398
3. 2,502724 0,25 6,26362742 0,0625 0,625681
4. 2,815684 0,30 7,928076388 0,09 0,8447052
5. 3,42102 0,35 11,70337784 0,1225 1,197357
∑ 12,158981 1,25 31,854959361 0,3375 3,2780611
∑² 147,840819 1,5625 1014,738435891 0,113906 10,745684458
25

Hubungan periode kuadrat dengan panjang


bandul
0.4
0.35
0.35
0.30
f(x) = 0.104213525713325 x − 0.00342605581826605
0.3 R² = 0.993429398474716
0.25
Periode kuadrat

0.25
0.20
0.2
0.15
0.15
0.1
0.05
0
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Panjang bandul
n (∑ xy )−(∑ x )(∑ y )
b=
n ( ∑ x2 ) −( ∑ x )
2

5 ( 3,2780611 )−(3,2780611)(1,25)
b=
5 ( 31,854959361) −(147,840819)

819515275
b=
762265187

b=1,07511

√ | ( ∑ x ) ( ∑ y ) −2 (∑ x ) ( ∑ xy )( ∑ y ) + n ( ∑ xy )
|
2 2 2
1
S y= ∑ y 2−
n−2 n ( ∑ x )− (∑ x )
2 2

S y=
√| 1
3
0,3375−
( 18,9984078125 )−( 38,73401856 ) +( 20,14747085)
5 ( 12,158981 )−(59,573699856) |
Sy=
√ 1
3
0,3375−0,335036

Sy=0 , 341219

Sb =S y
√ n
n ( ∑ x )−( ∑ x )
2 2

Sb =0,341219
√ 5
5 ( 31,854959361) −(147,840819)

Sb=0 ,225642

Ralat Relatif

b= ||Sb
b
× 100= |
0,225642
1,07511 |
× 100=20,98781 2 %%

Jadi nilai b=( 1 ,1 ± 0 ,22 ) N /m dengan ralat relative 20% (2 AP)


2

g=
b cos β
39,4384
g=
1,07511 ×0,920505
g=39,8511

√| |
2 2

S g= 2 Sb
b cos β

√| |
2
39,4384
S g= 0,225642
(1,07511 )2 (0,920505)
S g=8,36387

Ralat Relatif

R R= ||Sg
g
×100= |
8,36387
39,8511 |
×100=¿ 20,9878 %

Jadi nilai g= ( 39± 8,3 ) N /s 2 dengan ralat relatif sebesar 20 % (2 AP).

H. PEMBAHASAN
Gerak harmonis sederhana adalah gerakan suatu benda yang memiliki massa dari satu
titik berayun kemudian kembali ke titik semula. Suatu benda mengalami gerak harmonis
sederhana pada saat percepatannya berbanding lurus dengan posisinya namun berlawanan
arah dengan perpindahannya.
Dalam praktikum gerak harmonis sederhana ini, memiliki tujuan untuk memperoleh
kemantapan pemahaman pengetahuan tentang hukum elastisitas Hooke dan gerak harmonis
sederhana pada pegas spiral, mendapat pengalaman dalam menentukan nilai konstanta pegas
k yang digunakan pada percobaan pegas spiral, memperoleh pemahaman tentang gerak
bandul sederhana sebagai ilustrasi gerak harmonis sederhana mendapat pengalaman dan
menentukan nilai pertepatan gravitasi bumi lokal g dengan percobaan bandul sederhana,
terampil dalam menggunakan set yang digunakan pada percobaan, mampu menggunakan
metode grafik untuk menentukan hasil ukur k dan g.
Pada percobaan menggunakan pegas, didapatkan hubungan antara perpanjangan
pegas dengan massa beban pada pegas yaitu k =¿ (0,0953 ± 3,38) N /m dengan ralat relatif
sebesar 2,81 %(3AP). Lalu hubungan antara periode dengan massa beban pada pegas yaitu
k =¿(665± 81,5 ¿ N /m dengan ralat relatif sebesar 8,16% (3 AP). Dan hubungan anatara
periode kuadrat dengan massa beban pada pegas yaitu k =¿(48,3 ± 15,3) N /m dengan ralat
relatif sebesar 3,04 % (3 AP). Sedangkan pada percobaan bandul sederhana hubungan antara
periode dengan panajang tali yaitu g=¿(134±24) m/s 2 dengan ralat relatif sebesar 18% (2
AP). Dan hubungan anatara periode kuadrat dengan panjang tali yaitu g=¿(39 ±3,8 ) m/s 2
dengan ralat relatif sebesar 20% (2 AP).
Berdasarkan data percobaan dan perhitungan, didapatkan pula grafik hubungan antara
massa dengan perpanjangan pegas membentuk garis linier yang artiya besarnya massa
igberbanding lurus dengan perpanjangan pegas, dimana saat massa beban semakin besar,
maka perpanjangan pegasnya semakin besar. Pada hubungan antara massa dengan kuadrat
periode juga membentuk garis linier, dimana besarnya massa sebanding dengan besarnya
periode kuadrat. Begitu pula pada grafik hubungan antara panjang tali dengan kuadrat
periode membentuk garis linier, dimana besarnya panjang tali sebanding dengan periode
kuadrat.
Pada percobaan gerak harmonis sederhana ini, menghasilkan ralat yang cukup besar
karena masih terdapat beberapa kesalahan seperti, ketidaktelitian dalam membaca skala ukur,
ketidaktepatan dalam menggunakan stopwatch, faktor dari tali yang sudah usang serta
kurangnya pemahaman dari materi percobaan ini.
Sebelum melakukan percobaan diharapkan mempelajari materi yang akan diuji
sehingga lebih menguasai materi dan mempermudah percobaan, serta saat percobaan lebih
teliti dalam membaca alat ukur dan memperhatikan alat-alat yang akan digunakan dan lebih
teliti dalam melakukan perhitungan.
Gerak periodik atau gerak harmonis sederhana adalah gerak yang berulang secara
teratur. Gerak ini berkaitan dengan hukum hooke, hukum hooke menyatakan bahwa ketika
pegas mengalami perpanjangan yang besarnya sebanding dengan gaya yang diterima pegas
dengan syarat elastisitas ambang pegas tidak terlampaui.
Nilai konstanta yang didapatkan dari percobaan gerak harmonis sederhana pada
pegas, yang memiliki hubungan antara massa dengan perpanjangan pegas adalah sebesar
sebesar k =(0,0953±3,38) N/m dengan ralat relatif sebesar 2,82% (3 AP). Kemudian
percobaan pegas kedua yang memiliki hubungan antara massa dengan kuadrat periode
didapatkan hasil sebesar g= ( 39± 3,8 ) m/ s 2 dengan ralat relatif sebesar 20 % (2 AP).
Gerak bandul adalah gerak harmonis sederhana yang amplitudo geraknya kecil.
Bandul sederhana merupakan sistem mekanik lain yang menunjukan gerak periodik suatu
bandul yang terdiri atas cakram yang menyerupai pertikal bermassa m yang digantungkan
pada seutas tali ringan dengan suatu panjang L dan bagian atasnya tidak bergerak dan
diikatkan ke suatu titik.
Nilai percepatan gravitasi yang didapat dari percobaan bandul sederhana adalah
melalui hubungan antara panjang tali dengan periode bandul. Besar gravitasi yang didapatkan
adalah sebesar g= (134 ±24 ) N /s 2 dengan ralat relatif sebesar 18 % (2 AP).
Pada percobaan gerak harmonis sederhana ini, menghasilkan ralat yang cukup besar
karena masih terdapat beberapa kesalahan seperti, ketidaktelitian dalam membaca skala ukur,
ketidaktepatan dalam menggunakan stopwatch, faktor dari tali yang sudah usang serta
kurangnya pemahaman dari materi percobaan ini.

I. KESIMPULAN
Gerak periodik atau gerak harmonis sederhana adalah gerak yang berulang secara
teratur. Gerak ini berkaitan dengan hukum hooke, hukum hooke menyatakan bahwa ketika
pegas mengalami perpanjangan yang besarnya sebanding dengan gaya yang diterima pegas
dengan syarat elastisitas ambang pegas tidak terlampaui.

Nilai konstanta yang didapatkan dari percobaan gerak harmonis sederhana pada
percobaan menggunakan pegas, didapatkan hubungan antara perpanjangan pegas dengan
massa beban pada pegas yaitu k =¿ (0,0953 ± 3,38) N /m dengan ralat relatif sebesar 2,81
%(3AP). Lalu hubungan antara periode dengan massa beban pada pegas yaitu k =¿(665
± 81,5 ¿ N /m dengan ralat relatif sebesar 8,16% (3 AP). Dan hubungan anatara periode
kuadrat dengan massa beban pada pegas yaitu k =¿(48,3 ± 15,3) N /m dengan ralat relatif
sebesar 3,04 % (3 AP).
Gerak bandul adalah gerak harmonis sederhana yang amplitudo geraknya kecil.
Bandul sederhana merupakan sistem mekanik lain yang menunjukan gerak periodik suatu
bandul yang terdiri atas cakram yang menyerupai pertikal bermassa m yang digantungkan
pada seutas tali ringan dengan suatu panjang L dan bagian atasnya tidak bergerak dan
diikatkan ke suatu titik.
Nilai percepatan gravitasi yang didapat dari percobaan bandul sederhana adalah
melalui hubungan antara periode dengan panajang tali yaitu g=¿(134±24) m/s 2 dengan ralat
relatif sebesar 18% (2 AP). Dan hubungan anatara periode kuadrat dengan panjang tali yaitu
g=¿(39 ±3,8 ) m/s 2 dengan ralat relatif sebesar 20% (2 AP).

Pada percobaan gerak harmonis sederhana ini, menghasilkan ralat yang cukup besar
karena masih terdapat beberapa kesalahan seperti, ketidaktelitian dalam membaca skala ukur,
ketidaktepatan dalam menggunakan stopwatch, faktor dari tali yang sudah usang serta
kurangnya pemahaman dari materi percobaan ini.

J. DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2015. Physics: Principles with Applications. Pearson.

Halliday, Michael Alexander Kirkwood. 2009. The Essential Halliday. Bloomsbury


Publishing.

Serway, Raymond A., and John W. Jewett. 2014. Physics for Scientists and Engineers with
Modern Physics. Cengage learning.

Tim Praktikum Fisika Dasar 2. 2019. “Modul Praktikum Fisika Dasar 2.” Malang :
Universitas Negeri Malang.

K. LAMPIRAN
 TUGAS
1.Jika pencatatan satu getaran dilakukan dengan (1) setiap kali ujung pegas berada di posisi
setimbang (posisi nol) dan (2) setiap kali ujung pegas berada pada posisi terendah (Ekstrim),
diantara kedua cara ini menurut pendapat anda mana yang lebih tepat hasil perhitungannya :
Berdasarkan apa yang kami ketahui dari dosen kami sebelum praktikum ini, akan lebih
mudah mencatat satu getaran dengan menagmati setiap kali ujung pegas dalam posisi
terendah ekstrim (pernyataan ke 2) karena mengikuti kaidah Hukum Hooke yang menyatakan
bahwa x yaitu perpanjangan pegas. Jika x sama dengan nol maka tidak ada gaya pegas
sedangkan ketukan saat berada di titik ekstrim akan memudahkan pengamat untuk
menghitung banyaknya getaran, serta akan berpengaruh dengan frekuensi yang diperoleh
dimana frekuensi adalah banyaknya waktu dalam sekali getaran.
2.Pada persamaan 6 apakah dimensi ruas kiri sama dengan dimensi ruas kanan :

T =2 π
√ L
g
Catatan 2 π tidak termasuk dimensi karena tidak memiliki besaran melainkan sebagai
konstanta.

[T ]=
√ [M]
[ M ][ T ]−2
[T ]=√ [ T ]
2

[T ]=[T ]

3.Bandul A mempunyai panjang tali lA dan massa bandul mA, bandul B mempunyai panjang
tali lB dan massa bandul mB. lA= lB dan massa mA= mB, maka berapakah TA : TB

T =2 π
√ L
g
T a=T b


√ L
g
=2 π
L
g √
L A=¿ L B ¿

LA T a
=
LB T b
Ta 1
= jadi perbandingan T a :T b=1 :1
Tb 1

4.Bandingkan gerak dari 2 bandul sederhana, keduanya memiliki panjang tali dan diameter
beban yang sama, salah satu diantaranya berbahan beban kayu dan yang lain baja. Jadi gerak
masing-masing bandul menurut pendapat saya :
Kedua gerakan yang terjadi pada masing-masing bandul adalah sama. Karena dalam

pergerakan kedua benda periode hanya dipengaruhi oleh panjang tali saja T =
√ l
g
 Laporan Sementara

 Dokumentasi Praktikum
 Plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai