Anda di halaman 1dari 8

Himpunan

Definisi :
Himpunan adalah suatu kumpulan/koleksi dari obyek-obyek sebarang, yang berdasarkan
sifat / aturan tertentu.
Contoh :
1. Himpunan yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa Jakarta
2. Himpunan dari merk-merk motor buatan China
3. Himpunan dari bintang-bintang sinetron Indonesia
4. Dsb

Notasi Himpunan
Himpunan dalam Matematika di notasikan dengan huruf besar ; misalnya A ,B , M
,dsb

Notasi Anggota
Obyek-obyek yang membentuk himpunan disebut dengan anggota himpunan atau
elemen dan biasanya di notasikan dengan huruf kecil; misalkan a,b,d,p , dsb

Notasi Yang menyatakan anggota/elemen


Untuk menyatakan bahwa suatu obyek merupakan elemen dari dari suatu himpunan

maka di notasikan dengan  , dan jika bukan elemen dari suatu himpunan di

notasikan dengan 

Bentuk penulisan himpunan


Ada 2 (dua) bentuk /cara penulisan himpunan, yaitu :
1. Bentuk pendaftaran (Tabular Form) yaitu dengan menuliskan semua elemen
himpunan tersebut di dalam kurung kurawal.
Sebagai contoh :
 Himpunan A = {Jakarta,Bandung,Bogor, Cirebon}
 Himpunan N = {2, 4, 6, 8, …….}
 Himpunan P = {Kambing, Kuda, Kerbau, Sapi }
2. Bentuk Pencirian ( Set Builder Form) yaitu dengan menuliskan sifat/aturan/
ketentuan mengenai elemen himpunan tersebut.
Eko Hadiyanto 1
Sebagai contoh :
 S = {x x adalah bilangan ganjil}
( dibaca : Himpunan S merupakan himpunan dari x , dimana x adalah
bilangan ganjil)
 T = { x x adalah mahasiswa yang berkaca mata}
 B= {p p adalah hewan berkuku genap}

Soal :
1. Ubahlah cara penulisan himpunan-himpunan dibawah ini menjadi bentuk daftar
(Perhatikan ! Ada yang tidak bisa di ubah karena penciriannya tidak jelas )
a. A=(x | x bilangan ganjil antara antara 5 dan 19}
b. B={p | p=n-2 , n adalah bilangan asli yang lebih kecil dari 10 }
c. C={m | m nama-nama mahasiswa/i kelas ini yang berkacamata}
d. D={m | m nama-nama mahasiswi kelas ini yang cantik}
2. Ubahlah cara penulisan himpunan-himpunan dibawah ini menjadi bentuk pencirian
a. A = {2,4,6,8,10}
b. B = {3,5,7,9,13}
c. C = {1/2, 2/3 , 3/4 , 4/5 , …………… }
d. D = (-1,1,-2,2,-3,3,-4,4, ………..)

Eko Hadiyanto 2
 Himpunan berhingga
Suatu himpunan disebut berhingga jika banyak anggotanya (yang berbeda) berhingga
banyaknya.
Contoh : A={a,b,c,d,e}
 Himpunan tak berhingga
bilangan Suatu himpunan disebut tak berhingga jika banyak anggotanya (yang berbeda)
tak berhingga banyaknya.
Contoh : A={x | x adalah riil }
 Himpunan kosong (Hampa)
Suatu himpunan disebut himpunan kosong jika himpunan tersebut tidak mempunyai
anggota.
Notasi : 
Contoh : A={x | x2 = 9 , x genap }
 Himpunan Bagian (Subset)
Suatu himpunan A disebut himpunan bagian himpunan B bila setiap anggota dari A juga
menjadi anggota dari B.
Notasi subset :  notasi bukan subset : 
Contoh : A={1,2,3} , B={1,2,3,4,5,6,7,8}
Karena setiap anggota dari A , juga merupakan anggota dari B maka dikatakan
A B
 Kesamaan Himpunan
Himp. A dikatakan sama dengan himp.B (A=B) jika dan hanya jika A B dan B A .
 Comparable Set
Dua himpunan dapat diperbandingkan ( Comparable) bila A B atau B A
Contoh : A={1,2,3,4} , B={1,2} maka A Comparable B karena B A

S = {2,3,4} , T = {2,4,6,8,10} maka S tidak comparable T karena S  T dan T


S
 Keluarga Himpunan (Family Set )
Suatu himpunan yang elemennya/anggotanya juga berupa himpunan
Contoh : A={ {1,2} , {3} , {1,2,3,4}, {4} } maka A disebut keluarga himpunan
S = { {2,3} ,4 , (5,6,7} } , maka S bukan suatu keluarga himpunan karena ada
anggotanya yang bukan himpunan.

Eko Hadiyanto 3
 Himpunan Kuasa (Power set)
Suatu himpunan disebut himpunan kuasa (power set) dari suatu himpunan (S) apabila
anggotanya adalah semua himpunan bagian dari himpunan tersebut (S).
Notasi : 2S dan jumlah anggotanya 2n dimana n adalah jumlah anggota S termasuk ,
karena  merupakan subset dari himpunan manapun.
Contoh : A={1,2,3} , subset-subset dari A adalah , {1},{2},{3},(1,2},{1,3},{2,3} dan
{1,2,3}, jadi 2A ={, {1},{2},{3},(1,2},{1,3},{2,3},{1,2,3}} , banyaknya anggota 23 =8

 Saling Asing
Dua himpunan di sebut saling asing / saling lepas / Disjoint apabila tidak ada elemen
yang menjadi anggota kedua himpunan tersebut.
Contoh :
S = {2,3,4} , T = {8,10} maka S saling asing dengan T
A={1,2} , B={1,3,5} maka A tidak saling asing dengan B karena 1 A dan 1 B

 Diagram Venn

Untuk mempermudah melihat hubungan antara himpunan yang satu dengan lainnya
digunakan sebuah gambar diagram yang dikenal dengan nama diagram Venn , bentuk
gambar diagramnya boleh apa saja, tetapi biasanya untuk menggambarkan himpunan semesta
(universal) digambarkan dengan empat persegi panjang dan untuk himpunan digambar
dengan bentuk lingkaran/ellips .
Contoh :
Misalkan AB dan A dapat digambar sebagai berikut :

Eko Hadiyanto 4
 Operasi Antar Himpunan

1. Gabungan ( Union)
Notasi : 
AB = { x | x  A atau x  B }

Dalam diagram Venn :

U U

A B A B

Contoh : S= {a,b,c} , T={a,b,i,s} maka ST={a,b,c,i,s}

Catatan :
Pada operasi gabungan berlaku :
i. AB=BA
ii. A{ AB } ; B { AB }
iii.Bila AB maka AB = B
iv. A = A ; AU = U

2. Irisan ( Intersection)
Notasi : 
AB = { x | x  A dan x  B }

Dalam diagram Venn :

U U

A B A B

Contoh : S= {a,b,c} , T={a,b,i,s} maka ST={a,b}

Catatan :
Pada operasi Irisan berlaku :
i. AB=BA
ii. { AB } A ; { AB } B
iii. Bila AB maka AB = A
iv. A =  ; AU = A

3. Selisih ( Difference)
Notasi : 
A-B = { x | x  A dan x  B }

Eko Hadiyanto 5
Dalam diagram Venn :

U U

B
A B A

Contoh : S= {a,b,c} , T={a,b,i,s} maka S -T={c}dan T-S={i,s}

Catatan :
Pada operasi Selisih berlaku :
i. A-B  A
ii. { A-B }B-A , bila A  B
iii. Bila AB maka A-B = 

4. Komplemen (Complement) dari A


Notasi : AC , A , Ā
AC = { x | x  A dan x  U }

Dalam diagram Venn :

U
A

Contoh : S= {a,i} , U={x x semua huruf hidup} maka SC ={u,e,o}

Catatan :
Pada operasi komplemen berlaku :
i. AAC = 
ii. A AC = U
iii. UC =  ,  C = U
iv. (AC)C = A
v. A-B = A BC
vi. Bila A  B maka BC  AC

5. Selisih simetri ( Symetric difference)


Notasi : 
A  B = { x | x  A atau x  B , x  AB}
= (A B) – (AB)
= (A-B)  (B-A)

Eko Hadiyanto 6
Dalam diagram Venn :

A B

Contoh : S= {a,b,c} , T={a,b,i,s} maka S T={c,i,s}

6. Hasil Kali Kartesis ( Cartesian Product) dari dua himpunan


Notasi : x
A x B = { (x,y) | x  A dan y  B }

(x,y) disebut pasangan terurut

Contoh :
A={1,2) , B=(a,b,c)

A x B = { (1,a), (1,b), (1,c), (2,a), (2,b), (2,c) }

 Diagram Garis

Untuk menggambarkan hubungan antara himpunan, dapat pula digunakan diagram garis.
Apabila B himpunan bagian dari himpunan A maka ditulis A lebih tinggi dari B, kemudian
dihubungkan dengan sebuah garis.
A

Contoh : A  B , C  A , D  B maka dengan diagram garis digambar sbb :

D A

Eko Hadiyanto 7
 Aljabar Himpunan

Dari operasi himpunan diatas, terlihat banyak sekali hukum dan kesamaan aljabar, dan jika
dirangkum dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Hukum Idempoten 1a AA=A 1b AA=A
Hukum Asosiatif 2a (AB) C=A(B C) 2b (AB)C=A(BC)
Hukum Komutatif 3a AB= BA 3b AB= BA
Hukum Distributif 4a A(BC) = (AB)(A C) 4b A(B C) = (AB) (AC)
Hukum Identitas 5a A=A 5b A=
6a AU = U 6b AU=A
Hukum Involusi 7 (A’)’ = A
Hukum 8a AA’ = U 8b AA’=
Komplemen 9a U’ =  9b ’ = U
Hukum DeMorgan 10a (AB)’ = A’B’ 10b (AB)’ = A’B’

Himpunan hingga dan jumlah anggota/elemen

Apabila suatu himpunan A mempunyai jumlah anggota yang berhingga, maka disebut
himpunan hingga dan untuk menyatakan jumlah anggotanya digunakan notasi n(A) atau #(A)

Beberapa sifat yang berkaitan dengan jumlah anggota :


1. Jika A dan B himpunan hingga yang saling lepas /disjoint/saling asing maka :
n(AB)=n(A)+n(B)
2. Jika A dan B sebarang himpunan hingga , maka (AB) juga hingga , demikian
juga (AB) dan n(AB)=n(A)+n(B)-n(AB)
3. sifat (2) dapat dipeluas untuk sebarang 3 himpunan A ,B dan C berarti untuk
jumlah anggota gabungan ketiganya menjadi :
n(ABC)=n(A)+n(B)+n(C)-n(AB) - n(AC) - n(BC)+
n(ABC)

Eko Hadiyanto 8

Anda mungkin juga menyukai