Anda di halaman 1dari 33

KAPASITANSI

KELOMPOK 1 :
1. Shang Welly Chin
2. M. Anindya Fausta
3. M. Emerald A.F
4. Faustelian Hafizh
5. Gema Putra R
6. Fashal Firdaus A
7. M. Hanief Fajri
APA ITU KAPASITOR ?
• Alat untuk menyimpan energi dalam bentuk energi
potensial listrik dalam suatu medan listrik.
• Kapasitansi adalah kemampuan alat untuk
menampung atau menyimpan muatan listrik.
Permukaan bagian
bawah dari plat atas Luas Permukaan A V
bermuatan +q

Permukaan bagian
atas dari plat bawah
bermuatan –q

Gambar 1a
Kapasitor plat parallel dengan luas
permukaan A dan jarak antar plat d.
A +q

A –q

Gambar 1b
Garis-garis medan listrik
pada kapaitor plat parallel
Kapasitor dilambangkan dengan huruf C dan
simbol ⊣⊢. Bila kapasitor diberi muatan, maka kedua
plat mempunyai muatan yang sama dan berlawanan,
yaitu +q dan dan –q.
Hubungan antara muatan q dan beda potensial V
ditunjukkan pada persamaan:
q = CV……………(1)
C adalah kapasitansi, yaitu konstanta proporsional
yang nilainya tergantung dari bentuk geometri plat.
Satuan dari kapasitansi adalah C/V atau farad.
q adalah muatan dengan satuan C.
V adalah beda potensial dengan satuan J/C atau volt.
Untuk memberi muatan pada kapasitor, rangkaian
dengan sebuah batere dirangkai seperti Gambar 2
berikut.
h l
C
C
l h

V
– +
S B
(a) (b)
Gambar 2
(a) Kapasitor plat sejajar dihubungkan dengan batere
(b) Diagram skematik dari (a)
Kapasitansi
Langkah-langkah untuk menghitung kapasitansi
adalah sebagai berikut:

- Tentukan q pada kedua plat


- Hitung medan listrik E antara kedua plat dengan
menggunakan hukum Gauss.
- Hitung beda potensial antara kedua plat.

A. Menghitung Medan Listrik


Medan listrik E antara dua plat kapasitor adalah

(2)
Besar medan listrik adalah E, vektor E dan dA
paralel, sehingga persamaan tadi menjadi
q = 0 E A (3)
A = penampang plat.

Permukaan Gauss pada kapasitor dua plat sejajar


ditunjukkan pada Gambar 3, yang didapat
dengan cara menggambarkan bidang yang
menutupi seluruh plat bermuatan positif.
+++++++++++++++++++++++
+q
d
Permukaan Gauss A
–q
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Lintasan integrasi

Gambar 3
Kapasitor plat sejajar yang bermuatan
B. Mengitung beda potensial
Beda potensial antara kedua plat pada kapasitor
ditunjukkan oleh persamaan,

(4)

Persamaan (4) menunjukkan bahwa beda


potensial Vf – Vi selalu negatif, sehingga, pers.
(4) dapat ditulis menjadi,

(5) Tanda + dan – menunjukkan


bahwa integral
mulai dari plat + ke plat –
C. Kapasitor Plat Paralel
Kapasitor plat paralel pada gambar (3)
diasumsikan terdiri dari plat yang sangat besar,
sehingga medan listrik pada tepi plat dapat
diabaikan dan medan listrik E pada permukaan
plat menjadi konstan.
Dari persamaan (5) didapat

(6)

Substitusi q dari pers. (3) dan V dari pers.


(6) ke persamaan (1) didapat,

(7)

– –

Lintasan – –
integrasi + + + r Muatan total
+ + b +q
– + a + –
+ +
+
– + +
– Permukaan
Gauss
Muatan total – –
–q –

Gambar 20.4
Penampang kapasitor berbentuk silindris
D. Kapasitor Silindris

Gambar 4 adalah contoh kapasitor berbentuk silindris


dengan panjang L. Kapasitor ini terdiri dari dua buah
silinder dengan jari-jari b dan a. Diasumsikan L ≫ b,
sehingga medan listrik dari kedua ujun silinder dapat
diabaikan.
Muatan pd permukaan dalam silinder berdiameter b
adalah –q, sedangkan permukaan luar silinder dengan
jari-jari a adalah +q.
Muatan pada permukaan dalam silinder berdiameter
b adalah –q, sedangkan permukaan luar silinder
dengan jari-jari a adalah +q.
Sebagai permukaan Gauss, kita tentukan panjang
silinder L dan jari-jari r (lihat Gambar 4).
Dari persamaan (3) didapat
q = 0 E A = 0 E (2r L)

(8)
Substitusi persamaan (8) ke (5) didapat

(9)

Substitusi persamaan (9) ke (1) didapat

(10)
E. Kapasitor Berbentuk Bola
Gambar 4 dapat dianggap sebagai penampang
pusat sebuah kapasitor yang terdiri dari dua buah
bola konsenterik dengan jari-jari a dan b.
Permukaan Gauss adalah sebuah bola dengan
jari-jari r yang konsenterik dengan bola yang
mempunyai jari-jari a dan b.
Dari persamaan (3) didapat
q = 0 E A = 0 E (4r2)
Besaran 4r2 adalah luas permukaan Gauss yang
berbentuk bola.
Selanjutnya didapat

(11)

Substitusi (11) ke (5) didapat

(12)

Substitusi (12) ke (1) didapat

(13)
F. Kapasitor Berbentuk Bola yang Diisolasi
Jenis kapasitor ini hanya terdiri dari satu shell
berbentuk bola dengan jari-jari R.
Sedangkan peremukaan lainnya adalah bola
khayal dengan jari-jari tak hingga (infinity).
Untuk menentukan kapasitansi jenis kapasitor
ini, kita tulis persamaan (13) dalam bentuk

Karena b   dan a = R, maka


C = 40 R (14)
Tabel Rumus Kapasitansi
Jenis Kapasitansi Rumus
Kapasitor

Plat Paralel (7)

Silindris (10)

Bola (13)

Bola Diisolasi (14)


C = 40 R
Contoh 1
Sebuah kapasitor plat paralel dipisahkan sejarak 1,0 mm.
Berapakah luas penampang plat jiak kapasitansi 1,0 F?
Penyelesaian
Dari persamaan (7)
Contoh 2
Kabel koaksial yang sangat panjang terdiri dari silinder
dalam dan luar. Kabek tersebut digunakan untuk
mentransmisikan signal TV. Jika diameter dilinder dalam
0,15 mm dan b = 2,1 mm, berapaka kapasitansi per satuan
panjang kabel tersebut?
Penyelesaian
Dari persamaan (10)
Contoh 3
Berapakah kapasitansi bumi, jika dianggap sebagai
sebuah bola konduksi yang diisolasi dengan jari-jari
6370 km?
Penyelesaian
Dari persamaan (14)
C = 40 R = (4)(8,85 x 10–12 F/m)(6,37 x 106 m)
= 7,1 x 10–4 F = 710 F
Rangkaian Kapasitor Seri dan Paralel
Sebuah kombinasi kapasitor di rangkaian dapat diganti
kapasitor ekuivalen, yaitu satu kapasitor yang
mempunyai kapasitansi yang sama dengan kombinasi
yang ada pada rangkaian.
Kombinasi kapasitor pada suatu rangkaian dapat dalam
kombinasi paralel, seri, atau keduanya.
A. Rangkaian Kapasitor Paralel
Pada kombinasi paralel seluruh plat positif
dihubungkan ke suatu titik, dan plat negatif
dihubungkan ke titik lainnya. Rangkaian ini memiliki
nilai V yang tetap pada setiap kapasitor.
V
C1
–q1 +q1

V Ceq
C2 -q1 +q1
–q2 +q2
V
V
C3
–q3 +q3 - +
B

Gambar 5
Kombinasi Paralel Kapasitor
Dari persamaan (1) q = CV, sehingga
q1 = C1V ; q2 = C2V ; q3 = C3V

Muatan total
q = q1 + q2 + q3 = C1V + C2V + C3V
= (C1 + C2 + C3)V

Kapasitansi ekuivalen

atau

15
B. Rangkaian Kapasitor Seri
Pada kombinasi seri, plat negatif dari salah satu
kapasitor dihubungkan dengan plat positif dari
kapasitor lainnya. Rangkaian ini memiliki q yang tetap
pada setiap kapasitor.

C1 C2 C3 Ceq
-q1 +q1 -q2 +q2 -q3 +q3 -q1 +q1
V1 V2 V3
V V
Terminal Terminal
Gambar 6 - + - +
B B
Kombinasi Seri Kapasitor
Dari persamaan (1) q = CV, sehingga
q = C1V1 ; q = C2V2 ; q = C3V3
Beda potensial

Kapasitansi ekuivalen

atau
(16)
Contoh 4
Tentukan kapasitansi ekivalen dari kombinasi kapasitor
berikut. Jika beda potensial V pada terminal input adalah
12,5 V, berapakah muatan pada C1?

C1 = 12,0 F
C1 C2
C2 = 5,30 F
C3 = 4,50 F
C3
Kombinasi kapasitor C1 dan C2 adalah kombinasi paralel.
C12 = C1 + C2 = 12,0 F + 5,30 F = 17,3 F

C1 C2 C12

C3 C3

(a) (b)
Kombinasi kapasitor C12 dan C3 adalah kombinasi seri.

C12

C123

C3

(b) (c)
q123 = C123 V = (3,57 F)(12,5 V) = 44,6 C

q12 = q123 (lihat gambar b dan c)

V1 = V12 = (lihat gambar a)

q1 = C1 V1 = (12,0 F)(2,58 V) = 31,0 C


Contoh 5
Sebuah kapasitor C1 yang mempunyai kapasitansi sebesar
3,55 F diberi muatan hingga mencapai beda potensial V0
6,30 V dengan menggunakan batere 6,30 V. Selanjutnya
batere dilepas dan kapasitor C1 dihubungkan ke kapasitor
8,95 F yang tidak bermuatan (lihat Gambar berikut).
Pada saat switch ditutup muatan mengalir dari C1 ke C2
hingga kedua kapasitor mencapai beda potensial V yang
sama. Tentukan beda potensial V tersebut!
S

q1 C2
C1
Muatan awal q0 dibagai untuk dua kapasitor C1 dan C2,
sehingga
q0 = q1 + q2
C1 V0 = C1V + C2V

Anda mungkin juga menyukai