Anda di halaman 1dari 27

DASAR ELEKTROMEKANIK

MK PENGENALAN KONVERSI ENERGI


JUR. TEKNIK ELEKTRO
DOSEN: SARAH CHAIRUL A.
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
ELEKTROMEKANIK
 Apa itu elektromekanik?
 Konversi energi dari energi listrik menjadi energi mekanik
yang disebut motor. sebaliknya dari energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator yang berlangsung
melalui medium medan magnet.
PROSES KONVERSI ENERGI
Proses konversi energi elektromekanik (dalam hal ini sebagai
aksi motor) dapat dinyatakan sebagai berikut:
 Energi listrik (input) = Energi (output) + Energi yang panas +
Energi tersimpan pada medan magnet.
atau setelah ∑ rugi dikelompokkan:
 Energi litrik minus rugi tahanan = Energi mekanik minus rugi
gesekan + Energi tersimpan pada medan magnet plus ∑ rugi
yang menyertainya.
atau dalam bentuk diferensial
dWE = dWm + dWf
dWF = 0
dWE = dWM
ELEMEN SISTEM ELEKTROMEKANIK

Dalam hal ini, radiasi elektromagnetik diabaikan dan anggap


bahwa sistem pelistrikan beroperasi pada frekuensi yang cukup
rendah sehingga sistem sistem pelistrikan dapat ditinjau
sebagai sekumpulan parameter sistem.
GAYA GERAK LISTRIK
 Gaya yang timbul dari perbedaan potensial antara
ujung-ujung penghantar tanpa dialiri arus listrik. Gaya
Gerak Listrik atau biasa disingkat GGL ini merupakan
energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan
listrik yang berada di antara dua kutub baterai atau
generator. Satuan untuk Gaya Gerak Listrik adalah
Volt.
 aksi listrik yang dihasilkan oleh sumber non-
listrik. Perangkat yang mengubah bentuk energi lain
menjadi energi listrik (transduser), seperti baterai
 (mengubah energi kimia) atau generator (mengubah 
energi mekanik), menghasilkan ggl sebagai keluarannya.
Apabila sebuah konduktor digerakkan tegak lurus
sejauh ds memotong suatu medan magnet dengan
kerapanan fluks B, maka perubahan fluks pada
konduktor dengan panjang efektif l ialah:
SEJARAH GGL
Michael Faraday

 Ketika kutub utara magnet digerakkan


mendekati kumparan, jarum pada
galvanometer akan menyimpang ke kanan.
 Jika magnet diam di dalam kumparan,
jarum galvanometer tidak bergerak atau tidak
menyimpang sama sekali.

Peristiwa timbulnya arus listrik ini disebut


induksi elektromagnetik. Beda potensial yang
timbul di antara ujung-ujung kumparan
disebut dengan Gaya Gerak Listrik (GGL)
Induksi.
 Gaya gerak listrik, secara sederhana adalah energi per
satuan muatan. Jika muatan yang digerakkan disimbolkan
dengan dQ dan usaha yang dibutuhkan disimbolkan
dengan dW, maka hubungan yang diperoleh adalah

dε = dW/dQ
 Satuan Gaya Gerak Listrik dapat diturunkan dari
persamaan di atas.
 satuan Gaya Gerak Listrik adalah J/C atau Volt. J adalah
Joule (satuan dari usaha), sedangkan C adalah Coloumb
(satuan dari besar muatan).
 Tegangan dalam biasa disimbolkan dengan simbol Vs.
 Besarnya pada gaya gerak listrik atau tegangan yang
menimbulkan arus listrik pada percobaan Faraday sebanding
dengan laju suatu perubahan fluks magnetik yang melalui
kumparan. Jadi Kesimpulan tersebut bila dituliskan secara
matematis yaitu sebagai berikut.

 Keterangan:
 N = jumlah lilitan
DF = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Dt = perubahan waktu/selang waktu (second)
Ei = ggl induksi (volt)
RUMUS
 Rumus Gaya Coloumb / Listrik

F = k Qq/R2 = qE
Dengan
F = gaya listrik (N)
Q atau q = adalah muatan objek
R = jarak antar muatan

 Rumus Medan Listrik

E = k Q/R2 = F/q
Dengan
E = medan listrik
k = koefisien dielektrik
 Rumus Tegangan Jepit

V=iR
E – ir = iR
E = iR + ir = i (R+r)
i = E/(R+r)
dimana
V dan E = beda potensial (V)
i = arus listrik (A)
R dan r = hambatan listrik (ohm)
SUMBER GAYA GERAK LISTRIK
 Baterai yang ideal adalah sumber gaya gerak listrik yang dapat
menjaga agar beda potensial antara kedua kutub (terminal) tetap dan
tidak bergantung pada kecepatan aliran muatan.
 Baterai yang ideal mempunyai beda potensial yang sama dengan
gaya gerak listrik (ggl) baterai.
 Baterai dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan gaya
gerak listrik (E) disusun seri terhadap hambatan dalam (r). Tegangan
jepit yang merupakan tegangan luar iR disimbolkan dengan VAB.
 AB = i.R
Sumber tegangan dapat disusun secara seri
 Maka, maupun secara paralel. Perbedaan susunan ini
E – ir = iR akan menyebabkan perbedaan perhitungan
E = iR + ir = i (R + r) besar ggl pada rangkaian.
I = E / (R+r)
Sumber Tegangan disusun Seri
Sejumlah n sumber tegangan disusun seri. Jika susunan sumber
tegangan ini akan diganti dengan sumber tegangan pengganti,
maka tegangan pengganti tersebut dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut.
ε = ε1+ε2+ε3+…+εn
 Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai
berikut:
rs =r1 + r2 + r3 +….+rn
 Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl
ε dan hambatan dalam r disusun secara seri, maka besar
sumber tegangan pengganti adalah sebesar
εs = n ε
 Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai
berikut:
rs = nr
 n merupakan jumlah sumber tegangan (baterai) yang
disusun secara seri.
Anda dapat menghitung besar arus (I) dengan cara
berikut:
I = εn/(R + rn)
CONTOH SOAL TEGANGAN SERI
Empat (4) buah baterai yang masing-masing memiliki GGL
3V dan mempunyai hambatan dalam 1 Ω dirangkai dengan
sebuah lampu yang berhambatan 8 Ω. Hitunglah kuat arus
listrik yang mengalir pada rangkaian jika baterai dirangkai
secara seri!
Jawaban: Jawab
Diketahui: I = nε/(R+nr)
– Jumlah baterai (n) = 4 I = 4 . 3 V/(8 Ω + 4. 1 Ω)
– Hambatan dalam baterai (r) = 1 Ω I = 12 V/12 Ω
– Gaya Gerak Listrik (ε) = 3 V I = 1A
– Hambatan Lampu (R) = 8 Ω
Ditanyakan
– Kuat Arus Listrik (i) jika disusun
secara seri
SUMBER TEGANGAN PARALEL
Sejumlah n sumber tegangan jika disusun secara paralel, akan memiliki besar
sumber tegangan jepit yang sama, sehingga berlaku:
V1 = V2=…= Vn= I x R
Ε1 – I1 x r 1 = ε2 – I2 x r2 = …. = εn – In x rn = ( In+In +…+In) R
 Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:

rp=r/n
Keterangan:
n menyatakan jumlah baterai (sumber tegangan) yang dirangkai secara paralel.
 Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl ε dan hambatan
dalam r disusun secara paralel, maka besar sumber tegangan pengganti adalah
sebesar
εp=ε
Menghitung besar arus (I) dengan cara berikut:
I = ε/(R + r/n)
CONTOH SOAL
Tiga baterai dengan ggl masing-masing sebesar 1,8V dan
hambatan dalam sebesar 0,15Ω disusun secara paralel dan
digunakan untuk menyalakan lampu yang memilki
hambatan 1,75Ω. Hitunglah besar kuat arus yang mengalir
pada rangkaian tersebut!

Jawab:
I = ε/(R + r/n)
I = 1,8 / [1,75 +(0,15/3)]
I = [1,8 + (1,75+ 0,005)]
I = 1,8/1,8
I = 1A
KOPEL
 Arus listrik I yang dialirkan di dalam suatu medan magnet
dengan kerapatan fluks B akan menghasilkan suatu gaya F
sebesar
F=BIl

proses perubahan energi listrik (I) menjadi energi mekanik (F). Bila
jari-jari rotor adalah r, kopel yang akan dibangkitkan adalah:

T = F r = B I l r
PEMBANGKIT TEGANGAN
•Kumparan jangkar terdiri atas banyak lilitan.

•Rotor diputar pada kecepatan konstan oleh


penggerak mula yang terkopel pada poros.

•Gelombang fluks menyapu sisi lilitan a dan -


a. Tegangan yang terinduksi pada lilitan
merupakan fungsi waktu sinusoidal.

•Frekuensi tegangan yangterinduksi pada


mesin 2 kutub sama dengan kecapatan rotor
dalam putaran per detik.

•Generator sinkron 2 kutub harus berputar


dengan kecepatan 3000 rpm untuk
menghasilkan tegangan 50 Hz.
HUKUM GAYA LORENTZ

Jadi hk gaya
lorentz terdiri
atas medan
listrik dan
medan magnet
CONTOH SOAL GAYA LORENTZ
 Dua kawat lurus yang panjangnya 2 m berjarak 1 m satu
sama lain. Kedua kawat dialiri arus yang sama besar dan
arahnya berlawanan. Jika gaya yang timbul pada kawat
1,5 × 10-7 N/m, tentukan kuat arus yang mengalir pada
kedua kawat tersebut!
Diketahui: I = 0,61 A
l=2m
d=1m Karena I = I1 = I2 , maka
F = 1,5 × 10-7 N/m I1 = 0,61 A dan I2 = 0,61 A.
I1 = I2 = I

Besarnya kuat arus yang


mengalir pada kedua
kawat adalah:
CONTOH SOAL
 Suatu kumparan dengan 3.000 lilitan, terjadi suatu perubahan
fluks magnetik 1.500 Wb selama selang waktu 2 sekon.
Hitunglah besar ggl induksinya!
 Penyelesaian

Diketahui
N = 3.000 Tanda negatif menunjukkan suatu arah
gaya gerak listrik (ggl) Nah, apa yang
ΔΦ = 1.500 Wb terjadi ketika jumlah lilitan dalam
Δt = 2 sekon kumparan ditambah?
 Ditanya  : Ei = …. ?

Ei = -3.000 (1.500:2) = 2250000 volt = 2250 Kvolt


Jadi di dalam suatu kumparan tersebut timbul ggl induksi
sebesar 2250 Kvolt (tanda – menunjukkan arah ggl).
CONTOH SOAL GGL
Sebuah akumulator (aki) memiliki ggl sebesar 5,6V. aki
tersebut dialiri dengan arus sebesar 10A. Tegangan jepitnya
adalah 6,8V. Hitungalah besar hambatan dalam yang
dimiliki oleh aki tersebut!
Jawab Jawab:
Diketahui: Vjepit = I.R
– Tegangan Jepit (Vjepit) = 6,8V R = Vjepit / I
– Gaya Gerak Listrik (GGL) = 5,6V R = 6,8V / 10 A
– Kuat Arus (I) = 10A R = 0,68 ohm
Ditanyakan: Hambatan dalam aki dapat dihitung sebagai
– Besar hambatan dalam aki berikut:
V = ε – I.r
6,8V = 5,6V – (10A).r
r = 0,12 ohm
DERAJAT LISTRIK & MEKANIK
 Derajat listrik merupakan sudut yang diukur dalam besaran listrik yang
berupa tegangan ataupun arus listrik yang timbul di mesin itu, sedangkan
derajat mekanik merupakan sudut yang diukur dalam besaran ruang di
dalam mesin tersebut.
 Hubungan antara derajat mekanik dengan derajat listrik dapat dituliskan
sebagai berikut :
Θe = p . Θm 
Dimana :   
Θe  = derajat listrik
Θm    = derajat mekanik
p = jumlah pasang kutub
 Dari persamaan di atas dapat diketahui, bahwa untuk menghasilkan
tegangan satu gelombang penuh diperlukan
1 / p kali putaran kumparan.

Anda mungkin juga menyukai