dε = dW/dQ
Satuan Gaya Gerak Listrik dapat diturunkan dari
persamaan di atas.
satuan Gaya Gerak Listrik adalah J/C atau Volt. J adalah
Joule (satuan dari usaha), sedangkan C adalah Coloumb
(satuan dari besar muatan).
Tegangan dalam biasa disimbolkan dengan simbol Vs.
Besarnya pada gaya gerak listrik atau tegangan yang
menimbulkan arus listrik pada percobaan Faraday sebanding
dengan laju suatu perubahan fluks magnetik yang melalui
kumparan. Jadi Kesimpulan tersebut bila dituliskan secara
matematis yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
N = jumlah lilitan
DF = fluks magnetik (Weber atau Wb)
Dt = perubahan waktu/selang waktu (second)
Ei = ggl induksi (volt)
RUMUS
Rumus Gaya Coloumb / Listrik
F = k Qq/R2 = qE
Dengan
F = gaya listrik (N)
Q atau q = adalah muatan objek
R = jarak antar muatan
E = k Q/R2 = F/q
Dengan
E = medan listrik
k = koefisien dielektrik
Rumus Tegangan Jepit
V=iR
E – ir = iR
E = iR + ir = i (R+r)
i = E/(R+r)
dimana
V dan E = beda potensial (V)
i = arus listrik (A)
R dan r = hambatan listrik (ohm)
SUMBER GAYA GERAK LISTRIK
Baterai yang ideal adalah sumber gaya gerak listrik yang dapat
menjaga agar beda potensial antara kedua kutub (terminal) tetap dan
tidak bergantung pada kecepatan aliran muatan.
Baterai yang ideal mempunyai beda potensial yang sama dengan
gaya gerak listrik (ggl) baterai.
Baterai dapat dianggap sebagai sebuah baterai ideal dengan gaya
gerak listrik (E) disusun seri terhadap hambatan dalam (r). Tegangan
jepit yang merupakan tegangan luar iR disimbolkan dengan VAB.
AB = i.R
Sumber tegangan dapat disusun secara seri
Maka, maupun secara paralel. Perbedaan susunan ini
E – ir = iR akan menyebabkan perbedaan perhitungan
E = iR + ir = i (R + r) besar ggl pada rangkaian.
I = E / (R+r)
Sumber Tegangan disusun Seri
Sejumlah n sumber tegangan disusun seri. Jika susunan sumber
tegangan ini akan diganti dengan sumber tegangan pengganti,
maka tegangan pengganti tersebut dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut.
ε = ε1+ε2+ε3+…+εn
Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai
berikut:
rs =r1 + r2 + r3 +….+rn
Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl
ε dan hambatan dalam r disusun secara seri, maka besar
sumber tegangan pengganti adalah sebesar
εs = n ε
Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai
berikut:
rs = nr
n merupakan jumlah sumber tegangan (baterai) yang
disusun secara seri.
Anda dapat menghitung besar arus (I) dengan cara
berikut:
I = εn/(R + rn)
CONTOH SOAL TEGANGAN SERI
Empat (4) buah baterai yang masing-masing memiliki GGL
3V dan mempunyai hambatan dalam 1 Ω dirangkai dengan
sebuah lampu yang berhambatan 8 Ω. Hitunglah kuat arus
listrik yang mengalir pada rangkaian jika baterai dirangkai
secara seri!
Jawaban: Jawab
Diketahui: I = nε/(R+nr)
– Jumlah baterai (n) = 4 I = 4 . 3 V/(8 Ω + 4. 1 Ω)
– Hambatan dalam baterai (r) = 1 Ω I = 12 V/12 Ω
– Gaya Gerak Listrik (ε) = 3 V I = 1A
– Hambatan Lampu (R) = 8 Ω
Ditanyakan
– Kuat Arus Listrik (i) jika disusun
secara seri
SUMBER TEGANGAN PARALEL
Sejumlah n sumber tegangan jika disusun secara paralel, akan memiliki besar
sumber tegangan jepit yang sama, sehingga berlaku:
V1 = V2=…= Vn= I x R
Ε1 – I1 x r 1 = ε2 – I2 x r2 = …. = εn – In x rn = ( In+In +…+In) R
Untuk hambatan dalam pengganti dapat dihitung sebagai berikut:
rp=r/n
Keterangan:
n menyatakan jumlah baterai (sumber tegangan) yang dirangkai secara paralel.
Jika sumber tegangan yang disusun adalah sejenis dengan ggl ε dan hambatan
dalam r disusun secara paralel, maka besar sumber tegangan pengganti adalah
sebesar
εp=ε
Menghitung besar arus (I) dengan cara berikut:
I = ε/(R + r/n)
CONTOH SOAL
Tiga baterai dengan ggl masing-masing sebesar 1,8V dan
hambatan dalam sebesar 0,15Ω disusun secara paralel dan
digunakan untuk menyalakan lampu yang memilki
hambatan 1,75Ω. Hitunglah besar kuat arus yang mengalir
pada rangkaian tersebut!
Jawab:
I = ε/(R + r/n)
I = 1,8 / [1,75 +(0,15/3)]
I = [1,8 + (1,75+ 0,005)]
I = 1,8/1,8
I = 1A
KOPEL
Arus listrik I yang dialirkan di dalam suatu medan magnet
dengan kerapatan fluks B akan menghasilkan suatu gaya F
sebesar
F=BIl
proses perubahan energi listrik (I) menjadi energi mekanik (F). Bila
jari-jari rotor adalah r, kopel yang akan dibangkitkan adalah:
T = F r = B I l r
PEMBANGKIT TEGANGAN
•Kumparan jangkar terdiri atas banyak lilitan.
Jadi hk gaya
lorentz terdiri
atas medan
listrik dan
medan magnet
CONTOH SOAL GAYA LORENTZ
Dua kawat lurus yang panjangnya 2 m berjarak 1 m satu
sama lain. Kedua kawat dialiri arus yang sama besar dan
arahnya berlawanan. Jika gaya yang timbul pada kawat
1,5 × 10-7 N/m, tentukan kuat arus yang mengalir pada
kedua kawat tersebut!
Diketahui: I = 0,61 A
l=2m
d=1m Karena I = I1 = I2 , maka
F = 1,5 × 10-7 N/m I1 = 0,61 A dan I2 = 0,61 A.
I1 = I2 = I
Diketahui
N = 3.000 Tanda negatif menunjukkan suatu arah
gaya gerak listrik (ggl) Nah, apa yang
ΔΦ = 1.500 Wb terjadi ketika jumlah lilitan dalam
Δt = 2 sekon kumparan ditambah?
Ditanya : Ei = …. ?