Anda di halaman 1dari 20

Gelombang

BAB
IX

9.1 Pengantar
9.2 Penjalaran Gelombang
9.3 Gelombang Pada Permukaan Air
9.4 Superposisi Gelombang
9.5 Dispersi
9.6 Pantulan dan Transmisi=
9.7 Resonansi
9.8 Efek Doppler
9.9 Daya dan Intensitas Gelombang

9.1 Pengantar
Gelombang adalah fenomena perambatan gangguan dalam bentuk energi baik dengan
atau tanpa medium. Contohnya gelombang pada tali, bunyi dan cahaya. Arah
perambatannya dapat hanya satu arah saja yang disebut gelombang 1 dimensi,
misalnya gelombang simpangan tali, atau dua arah yang disebut gelombang 2
dimensi atau gelombang bidang, misalnya gelombang permukaan air atau tiga
arah yang disebut gelombang 3 dimensi , misalnya gelombang bunyi di udara.
Gelombang yang menjalarkan energi dan momentum sehingga memerlukan
wadah/medium untuk perambatan gangguan disebut gelombang mekanik, contohnya
gelombang pada tali, pada permukaan air dan bunyi. Tetapi gelombang yang tidak
memerlukan medium untuk perambatannya, hanya menjalarkan energi dalam ruang
hampa dan bukan gelombang mekanik, yang biasa disebut dengan gelombang
elektromagnetik.

Gelombang mekanik berasal dari suatu sumber dan menjalar di dalam medium.
Penjalarannya di dalam medium terjadi karena satu bagian medium mengganggu
bagian medium sekitarnya. Penjalaran gelombang di dalam medium terjadi karena
adanya interaksi di dalam medium. Makin kuat interaksi di dalam medium makin cepat

Fisika Dasar II IX-1


Gelombang

penjalaran gelombang. Kelajuan penjalaran gelombang juga bergantung pada


inersia medium, yaitu seberapa liat medium digerakkan. Makin besar inersia
medium, makin pelan penjalaran gelombang. Gelombang yang terjadi secara
periodic/berulang, maka gelombang itu disebut gelombang periodik
Gelombang dibedakan atas dua jenis berdasarkan arahperambatannya yaitu
- Gelombang transversal yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarannya.
- Gelombang longitudinal yang arah rambatnya searah dengan arah getaran.

9.2 Penjalaran Gelombang


Marilah kita tinjau sebuah gelombang pulsa yang terjadi pada tali. Pada gelombang
ini terlihat dua hal berikut :
1. Adanya gangguan berupa pulsa yang menjalar tanpa perubahan bentuk dengan
kecepatan konstan. Hal ini terjadi bila tidak ada energi yang hilang, misalnya
berupa energi gesekan antara molekul dengan udara. Akibat gesekan pulsa akan
teredam, dan bentuk akan berubah.
2. Jika gelombang bergerak transversal bagian tali yang dilewati gelombang
bergerak dengan arah tegak lurus arah jalar gelombang. Hal ini terjadi bila
digambarkan :

y y y = f(x-vt)

(a ) (b)
Gambar 9.1 a) Gelombang diam dengan fungsi gelombang y = f(x), b) Fungsi
gelombang yang bergerak ke kanan dengan kecepatan v :y = f(x-vt)

Secara umum fungsi gelombang dapat dituliskan sebagai :


y = f(xvt) (9.1)
dengan v adalah cepat rambat gelombang dan t adalah waktu.
Dari gambar 9.1 terlihat bahwa fungsi gelombang berbentuk fungsi sinus atau

Fisika Dasar II IX-2


Gelombang

cosinus, sehingga kita dapat mengambil fungsi gelombang yang menjalar ke arah
sumbu x positif dengan kecepatan v sebagai berikut :
y = yo cos (2/)( x vt) (9.2)

Bila besar x seharga , maka sudut (2/+ ). naik sebesar 2. Jadi adalah
panjang gelombang atau gelombang akan mengalami perulangan setelah menempuh
jarak . Bila sudut (2/)( x vt) pada persamaan (9.2) sama dengan nol, harga y
akan maksimum bila terjadi bukit.

Sehingga berlaku
(2/)( x vt)=0, atau x = vt dan v = x/t
yang merupakan kecepatan gelombang dan jika dituliskan dengan menggunakan
frekuensi, dapat diberikan sebagai berikut :
f = v (9.3)
dengan f adalah frekuensi gelombang.

y y y

t =0 t =/4 t =/2

Gambar 9.2 Gelombang bergerak

Dari persamaan 9.3, yang dikalikan kedua ruasnya dengan 2. Diperoleh



.2f v atau v
2 2
dengan adalah frekuensi sudut. Jika pada persamaan (9.2) kecepatan v diganti dengan
/2 maka diperoleh :
y = y0 cos (2x/ -t)
kuantitas k = 2/ sering digunakan dan disebut sebagai bilangan gelombang. Akibatnya

Fisika Dasar II IX-3


Gelombang

kita dapat tuliskan :


y = y0 cos (kx-t)
Dengan
k = 2/ a d a l a h bilangan gelombang (9.4)
/k = v disebut kecepatan gelombang (9.5)
Kadang kala persamaan y ditulis sebagai y = y0 cos (t-) dimana adalah sudut fasa.
Dalam hal ini dikatakan setiap titik pada tali akan berisolasi naik-turun dengan gerakan
harmonik sederhana. Selanjutnya akan diturunkan persamaan kecepatan gelombang
sebagai fungsi gaya tegangan tali T dan rapat massa persatuan panjang . Dengan
panjang tali x kemudian sudut 1 dan 2 terbentuk pada ujung-ujungnya dengan
sumbu-x. Anggap adalah kecil, sehingga sin = dy/dx. Gaya vertical total pada tali
adalah F total = (T 1 - T 2 ). Dan ini harus sama dengan massa x yang dikalikan
dengan percepatan arah vertikal d2y/dt2 . Jadi
Ftotal = (T 1 - T 2 )= (x) d2y/dt2
d2y
T 2
dt

d d 2 y

d T dt 2
dy
Subtitusikan pada ruas kiri, didapat persamaan gelombang tali:
dx
d2y d2y
(9.6)
dx 2 T dt 2
Untuk memperoleh kecepatan jalar gelombang, turunkan persamaan (9.2) dan masukkan
ke persamaan (9.6) :
2
d2y 2 2
2
y0 cos x vt
dx
2
d2y 2 2 2
2
y0 v cos x vt
dt
Masukkan kedua persamaan diatas pada persamaan (9.6) sehingga didapat kecepatan
gelombang tali
2 2 1 2
2 2 2 T
v ; dengan v (9.7)
T

Fisika Dasar II IX-4


Gelombang

dan bila /T diganti dengan 1/ 2 , maka persamaan (9.6) menjadi persamaan


gelombang
d2y 1 d2y
(9.8)
dx 2 2 dt 2
Contoh 1 :
Suatu gelombang transversal yang menjalar pada tali yang rapat massanya 1 kg/m,
mempunyai fungsi gelombang berbentuk : y= 0,4 cos (2x - 20t), dengan x, y
dalam meter dan t dalam detik.
Hitunglah :
a. panjang gelombang
b. kecepatan jalar gelombang
c. besar gaya tegangan tali
Jawab :
2
a. Bilangan gelombang k 2 .m 1

2
Jadi panjang gelombang 1.m
2
20
b. Kecepatan jalar gelombang : v 10.m / s
k 2
T 2
c. v 2 T v 2 1.kg / m 10.m / s 10 N

9.3 Gelombang Pada Permukaan Air
Gelombang air merupakan gelombang dua dimensi karena medium gelombang
ini adalah permukaan air berbentuk dua dimensi. Di sini akan terbentuk dua macam
gerak gelombang yaitu gelombang lingkaran yang terjadi pada permukaan air dan
gelombang lurus, yaitu gerak vertikal medium.
Pada gelombang lingkaran yang terjadi pada permukaan air, setiap titik pada puncak
lingkaran setiap saat mempunyai fasa yang sama. Kedudukan titik-titik tersebut disebut
muka gelombang. Jadi muka gelombang untuk gelombang lingkaran akan berbentuk
lingkaran dan muka gelombang untuk gelombang lurus akan berbentuk garis lurus.
Gelombang lurus sinus yang menjalar dengan arah k. Pada medium dua dimensi
mempunyai hubungan antara vektor kecepatan v dan bilangan gelombang k sebagai
berikut :

Fisika Dasar II IX-5


Gelombang


k
v
Sudut fasa di P dan di Q sama karena kedua titik ini terletak pada muka gelombang
yang sama yang besar fasanya yaitu
P Q k .x t kr cos t
dengan sudut adalah sudut vektor r dengan k, sehingga:
r , t k .r t
Akibatnya bentuk fungsi gelombang menjadi :
y y0 cosk .r t 0

Gambar 9.3 Gelombang lurus sinus menjalar pada arah k

Kecepatan jalar gelombang air bergantung pada tegangan permukaan ,


kedalaman dasar h, rapat massa dan gravitasi g . Persamaan kecepatan jalar
gelombang air dapat dituliskan sebagai berikut :

g 2 2h
v tanh
2
Fungsi tanh x berpengaruh jika h mempunyai harga sekitar .Untuk harga h jauh lebih
besar dari 1, kecepatan jalar gelombang tidak bergantung pada h, sehingga :
2h 2h
1 atau tanh 1 , sehingga :

g 2
v (9.9)
2

Untuk cukup besar, suku kedua persamaan 9.9 dapat diabaikan, akibatnya

Fisika Dasar II IX-6


Gelombang

g
v
2
Gelombang semacam ini disebut gelombang gravitasi. Pada gelombang semacam ini,
makin besar makin cepat penjalarannya.
Untuk yang kecil, suku pertama pada persamaan (9.9) dapat diabaikan sehingga

2
v

Gelombang semacam ini disebut riak, yang tampak jika ada angin kecil meniup
permukaan air.
Contoh 2 :
Diketahui kecepatan fasa suatu gelombang adalah :

g 2
vf
2

a. Tunjukkanlah bahwa kecepatan fasanya minimum maka panjang gelombang adalah


2
g
1
4
4 g
b. Tunjukkan bahwa kecepatan fasa minimum tersebut adalah : v

Jawab :
a) Gelombang yan g kecep atan fasanya minimum harus memiliki turunan
dV f
terhadap yang nilainya nol, atau 0 , sehingga
d
12
dV f1 g 2 g 2
.......... .......... ..(1)
d 2 2 2
2

g 2
Untu k menjadi nol maka 0 atau 2 g
2 2

dV f
Subtitusi 2 0 pada pers. (1)
g d

Turun an kedua terhad ap di peroleh

Fisika Dasar II IX-7


Gelombang

3 2
d 2V f d dV f 1 1 g 2 2
g 2

d 2 d d 2 2 2 2
2
1
2
1 g 2 4
2 3
2 2

d 2V f
Subtitusi 2 ke dalam persamaan di atas maka diperoleh 0
g d 2


Jadi jelaslah bahwa 2 adalah yang membuat Vf minimum.
g
Vf minimum diperoleh dengan mensubtitusi pada pers. (1)
1
2

1
g 2 2
2 1
2 g 2
b) Vf minimum 2
g
1 1
1 1 2 1 2 1
g 2
g 2 g 2 4 g 4
2

9.4 Superposisi Gelombang
Kita pandang lebih dahulu dua gelombang pulsa pada tali. Sebuah pulsa datang dari
sebelah kiri dan sebuah pulsa lain datang dari sebelah kanan, seperti pada Gambar 9.22.
Tampak kejadian setelah kedua pulsa ini bertemu dimana keduanya meneruskan
penjalarannya mereka tanpa ada perubahan bentuk. Merupakan suatu fakta
eksperimental bahwa dua gelombang atau lebih dapat menjalar dalam ruang yang sama
secara bebas satu sama lain. Ini berarti gerakan pada elemen gelombang adalah jumlah
dari elemen tiap gelombang. Proses penjumlahan vector perpindahan dari tiap elemen
disebut prinsip superposisi.
Kedua gelombang tersebut mempunyai persamaan matematis sebagai
y ( x, t ) y1 x, t y 2 x, t (9.15)
yang merupakan penjumlahan gelombang y1 dan y2. Ada berbagai kemungkinan
variasi superposisi gelombang di antaranya dengan frekuensi, amplitudo atau fasa
yang berbeda.

Fisika Dasar II IX-8


Gelombang

A B

A B

Gambar 9.4 Kedua gelombang bertemu


9.4.1 Superposisi gelombang dengan frekuensi dan amplitudo sama, tetapi fasa
berbeda
Apabila dua gelombang sinus mempunyai frekuensi dan amplitudo sama akan tetapi
fasa berlainan dijumlah hasilnya adalah :
y1 A sin kx t 01 dan y 2 A sin kx t
Adapun hasil dari superposisi 2 gelombang adalah
y y1 y 2

Asinkx t 01 sinkx t

2 A cos 01 / 2 sin kx t 01 (9.16)


Jadi gelombang superposisi mempunyai amplitudo sebesar {2A cos ((01/2)} dan
beda fasa (01/2) . Jika beda fasa berharga nol maka cos ( 01/2) = cos 0, dan cos 0 o
= 1, dengan demikian amplitudo = 2A dan gelombang y1 dan y2 mempunyai fasa yang
sama dimana-mana. puncak y1 dan y2 juga pada tempat yang sama. Peristiwa ini
dikatakan terjadi interferensi konstruktif, dan jika beda fasa sebesar 150 o, sehingga
cos(01/2)= 0, maka amplitudo gelombang resultan nol di puncak y1 dan Iembah pada
y2. Peristiwa ini disebut interfensi destruktif.

9.4.2 Superposisi gelombang dengan frekuensi sama, amplitudo dan fasa


berbeda
Kasus ini diselesaikan dengan diagram fasor seperti pada gambar 9.6. Misalkan dua
gelombang sebagai berikut
y1 A1 coskx t 01 ; y 2 A2 coskx t 02

Fisika Dasar II IX-9


Gelombang

kedua fungsi gelombang harus dipandang sebagai vektor, yaitu


y1 A1 1 kx t 01 ; y 2 A2 2 kx t 02
yang dapat diartikan sebagai suatu vektor dengan panjang A 1 dan A2 serta
membentuk 1 dan 2 terhadap sumbu x. Vektor ini disebut fasor, karena arah
vektor dinyatakan oleh sudut fasa. Superposisi kedua gelombang adalah y R y1 y 2
dan membentuk dari diagram adalah
y R AR coskx t R
Harga AR dan R bergantung pada nilai fasa dan dapat ditentukan bila A1, A2, dan 1, 2
diketahui.

Gambar 9.5 Diagram fasor

9.4.3 Superposisi gelombang dengan amplitude dan fasa sama, frekuensi


berbeda
Superposisi gelombang menghasilkan bentuk gelombang berubah-berubah
bergantung pada waktu. Apabila pada gelombang bunyi terdapat perbedaan dari
dua frekuensi, maka akan terdengar suara nyaring secara periodic. Peristiwa ini
disebut pelayangan. Adapun superposisi dari fungsi gelombang yang mempunyai karakter
seperti di atas adalah,
y1 Am cosk1 x 1t y 2 Am cosk 2 x 2 t
Superposisi menghasilkan : y= y 1 + y 2
k k 2 1 2 k 1 k 2 1 2
y 2 y m cos 1 x t sin x t
2 2 2 2
Jika perbedaan frekuensi cukup kecil, maka dapat dituliskan :
1 = + dan k1 = k + k

Fisika Dasar II IX-10


Gelombang

2 = dan k2 = k
dengan pendekatan
1 2 2 k 1 k 2 2k k
; k
2 2 2 2
1 2 k 1 k 2 k
;
2 2 2 2
maka hasil dari superposisi adalah,
k
y 2 y m cos x t sin kx t (9.17)
2 2
Amplitudo pada persamaan 9.17 berbentuk fungsi gelombang. Amplitudo demikian ini
disebut modulasi dan hasil superposisinya disebut gelombang pembawa. Sedangkan
frekuensi gelombang dapat dinyatakan dengan frekuensi pelayangan yang
besarnya:pelayangan = 1 2

9.5 Dispersi
Peristiwa dispersi atau penyebaran cahaya disebabkan karena bergantungnya kecepatan
gelombang di dalam medium terhadap panjang gelombang. Medium dimana kecepatan
jalar gelombang bergantung pada panjang gelombang disebut medium dispersif.
Contohnya gelas dan kaca. Sedangkan medium tak dispersif seperti tali, mempunyai
kecepatan jalar gelombang yang tak bergantung pada panjang gelombang. Bila kita
kembali persoalan pelayangan gelombang yaitu gelombang modulasinya, besar frekuensi
1 2 k 1 k 2 k
sudutnya adalah dan bilangan gelombangnya .
2 2 2 2
k1, k2, , 1, dan 2 adalah komponen gelombang yang berpadu. Kecepatan jalar gelombang
modulasi ini disebut kecepatan kelompok gelombang pembawa yaitu Vg = /k, dan u
ntuk k 0 diperoleh
d
Vg (9.18)
dk
Pada gelombang pembawa yang menjalar adalah gelombang dengan sudut fasa tertentu.
Kecepatan jalarnya disebut kecepatan fasa yaitu

Vf (9.19)
k
Hubungan antara frekuensi sudut dan bilangan gelombang k disebut sebagai

Fisika Dasar II IX-11


Gelombang

dispersi dan dapat ditulis sebagai


= Vf k
Bentuk kurva dispersinya tampak pada gambar 9.7.

Untuk medium dispersif, Vf bergantung pada k maka, V f k k.

0
Jadi V f tan (k) sedangkan V g d adalah sudut yang dibentuk garis
k0 dk

singgung terhadap sumbu k yang nilainya sama dengan tan . Dengan demikian ,
maka Vf Vg

1
k

k1 k2

Gambar 9.6 Kurva dispersif untuk medium tak dispersif


Contoh 4:
1
2 2
Kecepatan fasa suatu gelombang adalah V f , dimana dan adalah tetapan-

tetapan positif. Tentukan kecepatan kelompoknya (Vg).
Jawab :
1 1
2 2 2 1
V f k k k 12 k

2
k
3
2

1
d d 2 12 3
3 12
Vg k 2 k
dk dk 2

1 1
2 k 2 3 2 2
k
3 2


Fisika Dasar II IX-12
Gelombang

(k)


0
k
k0
Gambar 9.7 Kurva dispersif untuk medium yang bersifat dispersif.

9.6 Pantulan dan Transmisi


Jika gelombang menjalar melewati sambungan dua macam tali dengan rapat massa
yang berbeda maka pada sambungan akan terlihat ada suatu pulsa yang men .jalar
terus pada tali kedua yang disebut gelombang transmisi, dan ada suatu pulsa yang
terbalik menjalar pada tali pertama dan menjauhi sambungan yang disebut gelombang
transmisi.

9.6.1 Gelombang pada tali dengan ujung terikat


Misalkan kita mempunyai tali yang terikat tetap, akan timbul gelombang pantul yang
bentuknya terbalik atau mempunyai fasa yang berlawanan dengan gelombang datang.
Untuk membahas peristiwa ini, kita andaikan bahwa ada pulsa khayal yang datang
pada sambungan tali, yang fasanya berlawanan sebagai berikut :

y d y m sin kx t

y k y m sin kx t
Gambar 9.8 Gelombang berdiri pada tali ujung
Gelombang superposisinya :
terikat


y y d y k y m sin kx t sin kx t 180 0
2 y m cos t sin kx (9.20)

Persamaan 9.20 bukanlah persamaan gelombang menjalar,

s
Fisika Dasar II IX-13
Gelombang

melainkan gelombang berdiri. Simpangan maksimum pada


titik tertentu pada gelombang berdiri disebut perut (p) dan
simpangan yang selalu sama dengan nol disebut simpul (s).

9.6.2 Gelombang pada tali dengan ujung bebas


Misalkan di ujung tali terdapat cincin yang dimasukkan pada sebuah tongkat, sehingga
dapat bebas bergerak. Pada ujung bebas tidak terjadi pembalikan fasa, sehingga pada
titik sambungan simpangan tidak sama dengan nol.
Misalkan fungsi gelombang datang adalah:
y d y m sin kx t
Fungsi gelombang pantul adalah :
Gambar 9.9 Gelombang berdiri y d y m sin kx t (9.21)
pada tali ujung bebas

Hasil superposisi kedua gelombang :


y y d y p y m sin kx t y m sin kx t
2 y m sin t cos kx

Persamaan diatas adalah gelombang berdiri, yang pada ujung bebas simpangan
terbesar.

9.6.3 Gelombang Pada Sambungan Tali


Jika kedua tali dengan rapat massa berbeda, yaitu 1 dan 2 dihubungkan, apabila
tegangan tali adalah sama maka kecepatan jalar gelombang akan berbanding sebagai
V1 1
. Bila suatu gelombang datang pada tali dengan rapat massa kecil ke tali
V2 2
dengan rapat massa yang besar maka gelombang, akan dipantulkan terbalik. Sebaliknya
gelombang datang dari tali dengan rapat massa besar ke tali dengan rapat massa kecil,
akan mengalami pantulan tanpa pembalikan fasa.

Untuk gelombang sinus dapat dicari hubungan antara amplitudo gelombang datang,
gelombang pantul, dan gelombang transmisi. Untuk ini digunakan kenyataan bahwa

Fisika Dasar II IX-14


Gelombang

pada waktu gelombang sampai di sambungan, bentuk gelombang berupa simpangan


tali dan kemiringan fungsi gelombang haruslah sinambung (kontinyu). Jika
simpangan gelombang datang dinyatakan oleh yd(x,t,), simpangan gelombang
transrnisi oleh yt(x,t), dan simpangan gelombang pantul oleh y p(x,t), maka syarat
kesinambungan pada titik sambungan dapat dituliskan sebagai berikut :
yd + yp = yt (9.22)
y d y p y t
(9.23)
x x x
y x, t
Pada persamaan (9.23), adalah turunan parsial y(x,t) terhadap x, yang
x
berarti y(x,t) diturunkan terhadap x, dengan t diambil sebagai konstan. Untuk
gelombang sinus yang datang dari tali ringan, maka jika titik sambungan diambil x =
0, dapat dituliskan
Yd ( x, t ) Ad cosk1 x t


Y p x, t A p cos k1 x t 180 o (9.24)

Yt x, t At cosk 2 x t (9.24a)
Pada fungsi gelombang transmisi dianggap gelombang transmisi tidak mengalami
perubahan fasa. Jika digunakan syarat kcsinambungan, diperoleh :
Ad - Ap = At (9.25)
k 1 A d + kA p = k 2 A .(9.26)
Persamaan 9.26 dapat ditulis sebagai :
Ad A p At
Ad Ap At atau (9.27)
v1 v1 v2 v1 v1 v2
maka diperoleh amplitudo transmisi dan amplitude sebagai berikut pantul
2v 2
At Ad (9.28)
v1 v 2

v1 v 2
Ap Ad (9.29)
v1 v 2
Contoh 5:
Dua utas tali yang massanya tiap satuan panjangnya masing-masing 1 = 1 kg/m dan
2 = 4 kg/m disambung. Gelombang harmonik transversal yang fungsi gelombang : Y
= 0,4 cos 2(x-l0t), dengan x,y dalam meter dan t dalam detik, menjalar pada tali

Fisika Dasar II IX-15


Gelombang

menuju sambungan. Tentukanlah fungsi gelombang transmisi.


J awab :
v 2 = v 1 ; v = T/
20
v1 10 m / s ; v 2 = (10) = 5 m/s
k1 2

2v1 2(5) 4
At Ad m
v1 v 2 (10 5) 5

k 2 v 2 v1
2 k 2 2k1 2(2 ) 4
k1 v1 v 2
setelah semua variabel yang dicari sudah ditemukan maka fungsi gelombang adalah
y 1(x,t) = 4/5 cos (4x - 20t).

9.7 Resonansi
Suatu tali yang ditegangkan, bila diberikan gangguan akan bergetar dengan frekuensi
tertentu. Frekuensi ini disebut frekuensi alamiah yang bergantung pada panjang
tegangan. rapat massa dan cara getarnya. Jika tali ini dihubungkan dengan sumber
yang memiliki frekuensi sama dengan frekuensi alamiahnya, maka tali akan
beresonansi dengan amplitudo yang sangat besar sekali, bahkan dari amplitudo
gelombang sumber.
Perhatikan gambar 9.11, sumber gelombang di titik P menggetarkan gelombang ke
titik Q, sedangkan Q akan memantulkan kembali ke P.

P
Q
penggetar

beban

Gambar 9.10 Gelombang berdiri pada kawat yang digetarkan

Pemantulan ini berlangsung terus-menerus, sehingga pada suatu saat pemantulan P

Fisika Dasar II IX-16


Gelombang

akan sama dengan pantulan oleh Q, sehingga keduanya saling memperkuat. Bila
energi yang hilang akibat gesekan oleh udara dan gesekan katrol cukup besar dan
membatasi besar amplitudo, maka keadaan ini disebut keadaan resonansi. Titik Q
misalkan berada pada x = 0, maka ada x = - L. Kedua titik P dan Q adalah ujung
terikat, sehingga simpangan akan sama dengan nol. Fungsi gelombang berdiri
adalah:
y = A cos t sin kx
Maka
y ( x = -L) = A cos t sin k(-L) =0 (9.30)
sin kL= 0 atau kL = n
n 2L
atau : k , n = 1,2,3,..
L n
Sehingga frekuensinya :
1
2
V 1 T n T
f (9.31)
2 L

9.8 Efek Doppler


Jika sebuah sumber bunyi atau pendengar , maka terasa ada perubahan frekuensi.
Bertambah besar jika sumber bergerak saling mendekati, dan berkurang jika saling
menjauhi kita. Peristiwa ini berlaku untuk gelombang bunyi, dan disebut dengan efek
Doppler.
Untuk gelombang dengan kecepatan yang jauh lebih kecil dari kecepatan
cahaya, maka berlaku
V Vp
fp fs (9.32)
V VS
dimana :
V adalah kecepatan bunyi di udara
Vp adalah kecepatan pendengar
Vs adalah kecepatan sumber bunyi
fp adalah frekuensi yang diterima pendengar
fs adalah frekuensi sumber bunyi

Fisika Dasar II IX-17


Gelombang

Contoh 7:
Suatu sirine yang menghasilkan gelombang bunyi dengan frekuensi 1000 Hz bergerak
ke arah barat dengan kecepatan konstan 20 m/s. Dua pengamat berusaha mendekati
sirine tersebut, masing-masing A dari barat ke timur dengan kecepatan 40 m/s, dan B
dari timur ke barat dengan kecepatan konstan 40 m/s. Kecepatan gelombang bunyi
di udara pada saat tersebut 360 m/s. Tentukanlah frekuensi gelombang yang diterima
A dan B.
Jawab :
Untuk pengamat A :
Vp = - 40 m/s, Vs = 20 m/s, sehingga
360 ( 40) 3
fp 10 Hz 1,18 x10 3 Hz
360 20

Untuk pengamat B :
Vp = - 40 m/s, Vs = -20 m/s, sehingga
360 (40) 3
fp 10 Hz 1,05 x10 3 Hz
360 (20)
9.9 Daya dan Intensitas Gelombang
Jika ingin mencari berapa besar energi yang dipindahkan persatuan waktu oleh
gelombang y = A sin (kx-t) berarti kita menghitung daya. Untuk itu kita tinjau
kembali gelombang tali yang bergerak secara transversal.
Komponen transversal gaya tegangan tali F menyebabkan tali sebelah kanan bergerak
arah transversal, sehingga energi yang diberikan kepada bagian kanan mclalui
kerja dilakukan terhadapnya transversal adalah V = dy/dt, maka besar daya yang
diberikan pada tali di sebelah kanan persatuan waktu adalah :
P=FyV
Komponen gaya Fy = -F dy/dx. Tanda (-) diberikan, sebab arah F y selalu berlawanan
dengan arah dy/dx, yaitu kemiringan.
Misalkan gelombang tali yang datang adalah y = ym sin (kx:-t) maka besar daya
persatuan waktu adalah :
P F dy dxV
F kYm coskx t V

Fisika Dasar II IX-18


Gelombang

V dy / dt Ym coskx t

Y 2 m kF cos 2 (kx t ) (9.33)


Harga rata-rata daya yang dibawa oleh gelombang dalam satu perioda ialah :

P Y 2 M kF cos 2 kx t

d iman a cos kx t sebagai harga


2
rata-rata dapat ditunjukkan nilainya sama
dengan 1/2 sehingga didapatkan daya rata-rata:
1 F
P Y 2 M kF 2 2 Ym2 f 2 .
2 V
Untuk gelombang tali v F dimana rapat massa tali atau massa tali per
satuan panjang, sehingga daya rata-rata yang dibawah oleh gelombang dapat ditulis
sebagai: P 2 2 Y m2 f 2 v . Jika dinyatakan dalam tiga dimensi harus diubah menjadi
, yaitu rapat massa per satuan permukaan, sehingga
P 2 2 Y m2 f 2 vA .
Intensitas didefinisikan sebagai daya yang diteruskan persatua luas permukaan
P 1 2 2
I 2 2 Ym2 f 2
Ym v .
A 2
Untuk bahan dispersif energi yang menjalar dari kecepatan kelompok, sehingga
1 2
intensitasnya: I y m v g 2 (9.34)
2
Gelombang bunyi di udara, besar intensitasnya dapat diperoleh dengan mencari amplitude
gelombang tekanan, yaitu:
Pm k 0 v 2 y m (9.35)
dengan demikian intensitas bunyi dapat dituliskan :
PM2
I
2v 0
Intensitas bunyi sering dinyatakan dalam decibel (dB) dan didefinisikan sebagai :
I
d B 10 log (9.36)
I0
dimana I0 merupakan intensitas acuan sebesar 10-12 watt/m2 yang merupakan intensitas
ambang pendengaran manusia.

Fisika Dasar II IX-19


Gelombang

Soal-soal latihan
1. Gelombang dengan amplitudo 4 cm merambat ke kanan sepanjang tali yang
mempunyai rapat massa linier 10 gram/m dan tegangan tali 16 N. jika frekuensi
gelombang 100 Hz dan pada saat awal yang dipilih sebagai pusat koordinat
mempunyai simpangan 2 cm dan sedang bergerak naik, tentukan,
a. Kecepatan gelombang dan bilangan gelombang b.Fungsi gelombang c.
Simpangan dan kecepatan titik pada x=2,4 cm dan t=1/16 s.
Jawab : a. v = 40 m/s dan k = 8 rad/m b. y = 4 sin (200 t x /6)
c.y = 3,46 cm dan v = - 1286 cm/s
2. Gelombang berfrekuensi 1000 Hz dan beramplitudo tekanan 10 Pa.
Tentukan: a. b. perubahan amplitude c.kecepatan maksimum.
Jawab : a. = 33 cm b . Ym = 4 m c. v = 2,8 m/s.
3. Gelombang menjalar pada seutas tali dan persamaan matematis pada gelombang
adalah y = 2 sin 2 (0,1 x- 8t) dengan x dalam meter dan t dalam detik.
Hitunglah: a. panjang gelombang b.kecepatan jalar gelombang c.Kecepatan
maksimum gerak bagian tali.
d. Simpangan bagian tali yang terletak pada x=1 m dan t=0,1detik
Jawab : a. = 10 m, b. v = 80 m/s c. Vm= 20 m/s d. y= 1,18 cm.
22. Sebuah pegas dengan panjang 4 m dan massa 200 gram. Bila pegas ditarik dengan
massa 100 gram akan bertambah panjang sejauh 8 cm. Hitung kecepatan gelombang
longitudinal pada pegas ? Jawab : v = 20 m/s
5. Gelombang transversal yang fungsi gelombangnya Y1= 2 sin(kx t+600) dan Y2 = 2
sin(kx - t) bersuperposisi. Tentukan hasil superposisinya.
Jawab: Ym = 23 sin (kx - t+30)
6. Dua gelombang merambat ke satu arah, masing-masing berfrekuensi 1 kHz
merambat berkecepatan 100 m/s, dan 1100 Hz merambat berkecepatan 90 m/s.
a. Berapakah tetapan jalar k dan gelombang resultanta yang terjadi
b. Berapa gelombang fasa yang terdapat dalam satu meter
c. Berapa gelombang modulasi yang terdapat dalam satu meter
d. Berapa kecepatan kelompok gelombang.
Jawab : (a) k p = 22,2 m-1 , km = 2,2 m-1 (b) 1/ f = 11,1 m -1
(c) 1/ m = 1,1 m-1 (d) vg = 45 m/s

Fisika Dasar II IX-20

Anda mungkin juga menyukai