Anda di halaman 1dari 5

KONSEP ELEKTROMAGNETIK

Elektromagnet adalah jenis magnet di mana medan magnet dihasilkan oleh arus listrik.
Elektromagnet biasanya terdiri dari kawat yang dililit menjadi kumparan. Arus yang melalui
kawat menciptakan medan magnet yang terkonsentrasi dalam lubang, yaitu pusat kumparan.
Medan magnet menghilang ketika arus dimatikan. Kawat sering dililit di sekitar inti magnetik
yang terbuat dari bahan feromagnetik atau ferrimagnetik seperti besi; inti magnetik
memusatkan fluks magnetik dan membuat magnet lebih kuat.

Teori elektromagnetik merupakan suatu teori yang menjelaskan hubungan antara medan
listrik dan medan magnet, yang menimbulkan rambatan gelombang elektromagnet. Teori ini
dikemukakan oleh James Clark Maxwell pada tahun 1865. Menurut Maxwell, medan listrik
yang berubah akan menimbulkan medan magnet. Sementara itu, Faraday berpendapat bahwa
perubahan medan magnet menimbulkan medan listrik. Jadi sifat saling terkait dan
berkelanjutan antara medan listrik dan medan magnet inilah yang menyebabkan timbulnya
gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang paduan antara
medan listrik dengan medan magnet, disebabkan oleh muatan listrik bergerak dipercepat

Kemudaian Maxwell menurunkan persamaan rambatan gelombang elektromagnetik itu dalam


ruang hampa sebesar:

1
𝑐= ≈ 1 × 108 𝑚/𝑠
√𝜇0 𝜀0

Dimana, 𝜀0 = permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-12 C/N.m2)

𝜇0 = permeabilitas ruang hampa (12,6 x 10-7 Wb/A.m)

c = cepat rambat gelombang elektromagnetik


TRANSFORMATOR

Transformator atau trafo adalah peralatan listrik yang mengubah bentuk energi listrik menjadi
suatu bentuk energi listrik yang lainnya. Nilai tegangan listrik yang dihasilkan oleh
transformator ditentukan oleh kebutuhan energi listrik. Jenis transformator meliputi
transformator penaik tegangan, transformator penurun tegangan, transformator pengukuran
dan transformator elektronik. Transformator dapat dipasang dari satu rangkaian listrik ke
yang lain, atau beberapa rangkaian. Arus yang bervariasi dalam setiap kumparan
transformator menghasilkan fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang
menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang melilit pada inti
yang sama. Energi listrik dapat ditransfer antara kumparan yang terpisah tanpa koneksi logam
(konduktif) antara kedua sirkuit. Hukum induksi Faraday, ditemukan pada tahun 1831,
menjelaskan efek tegangan yang diinduksi dalam setiap kumparan karena perubahan fluks
magnet yang dikelilingi oleh kumparan.

Transformer paling umum digunakan untuk meningkatkan tegangan AC rendah pada arus
tinggi (transformator step-up) atau mengurangi voltase AC tinggi pada arus rendah
(transformator step-down) dalam aplikasi tenaga listrik, dan untuk menyambungkan tahapan
sirkuit pemrosesan sinyal. Transformer juga dapat digunakan untuk isolasi, di mana tegangan
sama dengan tegangan keluar, dengan kumparan terpisah tidak terikat secara elektrik satu
sama lain.

Sejak penemuan transformator potensial konstan pertama pada tahun 1885, transformer telah
menjadi penting untuk transmisi, distribusi, dan pemanfaatan dari alternatif tenaga arus
listrik. Berbagai macam desain transformator ditemukan dalam aplikasi daya elektronik dan
listrik. Ukuran transformator berkisar dari transformer RF dengan volume kurang dari satu
sentimeter kubik, hingga unit dengan berat ratusan ton yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan listrik.
JENIS-JENIS TRANSFORMATOR

Transformator arus

Transformator arus adalah jenis transformator yang digunakan untuk mengetahui besarnya
kuat arus listrik pada tegangan tinggi. Bagian dalam transformator arus tersusun dari belitan
primer dan belitan sekunder. Jumlah belitan primer sangat sedikit, sedangkan jumlah belitan
sekunder sangat banyak. Bagian belitan sekunder terhubung ke alat ukur listrik yaitu
amperemeter. Bagian sekunder juga terhubung ke rangkaian pengendali dan relai proteksi.

Transformator tegangan

Transformator tegangan adalah jenis transformator yang digunakan untuk mengetahui


besarnya tegangan listrik pada tegangan tinggi. Bagian dalam transformator tegangan
tersusun dari belitan primer dan belitan sekunder. Jumlah belitan primer sangat banyak,
sedangkan jumlah belitan sekunder sangat sedikit. Bagian belitan sekunder terhubung ke alat
ukur listrik yaitu voltmeter. Bagian sekunder juga terhubung ke rangkaian pengendali dan
relai proteksi.

Transformator penaik tegangan

Transformator penaik tegangan adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih
banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator
ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.

Transformator penurun tegangan

Transformator penurun tegangan memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah
ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC.
Autotransformator

Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan
sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga
untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis
dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya
yang kecil dan juga kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi
transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer
dengan lilitan sekunder.

Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari
beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).

Autotransformator variabel

Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan


tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang
berubah-ubah.

Transformator isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain,
gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.
Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio,
transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling

Transformator pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh
sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena
GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,
transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan
primer berbalik arah.

Transformator tiga fase

Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan
secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan
lilitan sekunder dihubungkan secara delta (Δ).

Anda mungkin juga menyukai