Anda di halaman 1dari 17

MODUL

MATEMATIKA EKONOMI

“HIMPUNAN”
Dosen Pengampu : Tiur Malasari Siregar,S.pd.,M.Si.

Disusun Oleh :

Nama : Ikke Fatma

Nim : 4191111030

Kelas : Matematika Dik B 19

Mata Kuliah : Matematika Ekonomi

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
Modul : Matematika Ekonomi

HIMPUNAN

Kompetensi Dasar :

1. Menunjukkan sikap logis,bertanggung jawab dan tidak mudah menyerah

dalam menyelesaikan masalah .

2. Memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap permasalahan yang sulit .

3. Memahami pengertian Himpunan, bagian-bagian pada

himpunan ,komponen himpunan, operasi himpunan, dan contoh-contoh soal

Himpunan.

A DEFINISI HIMPUNAN
Himpunan adalah Sekumpulan objek atau benda dengan ciri-ciri tertentu.

B. CARA MENYAJIKAN SUATU HIMPUNAN


Ada dua cara yang umum digunakan, yaitu :
1) Menyajikan sebuah himpunan dengan menggunakan kata-kata(Metode Roster).
2) Menyajikan sebuah himpunan dengan notasi pembentukan himpunan .

 Simbol-simbol Baku
Simbol Baku yang berbentuk huruf tebal (Holdface), anatara lain :
P = himpunan bilangan bulat positif = {1,2,3…}
N = himpunan bilangan asli = {1,2…}
Z = himpunan bilangan bulat = {…,-2,-1,0,1,2,3…}
Q = himpunan bilangan rasional =
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks
 Himpunan Kosong (The empty set)
 Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Dinotasikan dengan :

Contoh : ∅ atau { }
1. E = { x|x < x } , maka |E|= 0
2. P = {Orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka |P|= 0
Perhatikan bahwa himpunan { {} } dapat juga ditulis sebagai { ∅ } , begitu
pula himpunan { {}.{ { } } } dapat juga ditulis { ∅ .{∅ } }.

 Himpunan Nol adalah himpunan yang hanya mempunyai 1 anggota


yaitu nol (0).
Contoh : Jika R = {x | x¿ 1 , x ϵ C } maka R = {0} atau n(R) = 1

 Notasi Untuk Anggota Himpunan (Notations For set bMembership )


Suatu himpunan diberi nama atau dilambangkan dengan Huruf
besar(Kapital) A,B,C,…Z.
Contoh :
Nyatakan Himpunan bilangan cacah kurang dari 6 .

Penyelesaian :
A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 6
A = {0,1,2,3,4,5} , maka 0 ϵ A, 1 ϵ A, 2 ϵ A, 3 ϵ A, 4 ϵ A dan 5 ϵ A.

NB = Simbol ϵ merupakan symbol keanggotaan suatu himpunan.


Syarat yang harus dipenuhi suatu anggota himpunan :

Notasi :{x|syarat yang harus dipenuhi oleh x}


}
Aturan yang digunakan dalam penulisan syarat keanggotaan :
a. Bagian di kiri tanda ‘ ¿ ‘ melambangkan elemen himpunan .
b. Tanda ‘ ¿ ‘ dibaca dimana atau sedemikian sehingga .
c. Bagian di kanan tanda ‘ ¿ ‘ menunjukkan syarat keanggotaan himpunan .
d. Setiap tanda ‘.’ Di dalam syarat keanggotaan dibaca dan .

Contoh :
A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kurang dari 5, dinyatakan
sebagai
A = {x | x adalah himpunan bilangan bulat positif kurang dari 5 }
Contoh :
 Himpunan semua bilangan cacah genap ditulis { x∨x bilangan cacah genap)
atau (bilangan cacah genap).
 Himpunan semua bilangan asli mulai dari 10 sampai 10 sampai dengan 20.

 Kardinalitas dan Himpunan Ekuivalen (Cardinality and Equivalent Sets)


Himpunan Ekuivalen Dibagi Menjadi 2 jenis yaitu :
 Himpunan Berhingga
Sebuah himpunan dikatakan Berhingga (finite sef ) jika terdapat n elemen
berbeda (distinct) maka n adalah bilangan bulat tak negative atau himpunan
yang banyak memiliki banyak anggota berhingga .
Contoh : Himpunan Berhingga
A = { 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
 Himpunan Tak Berhingga
Sebaliknya himpunan tersebut dinamakan tak terhingga (infinite set ) jika
tidak mempunyai banyak anggota tak berhingga .
Contoh : Himpunan Tak berhingga
Asli = {1,2,3,4,5,6..}
Cacah = {0,1,2,3,4,5..}
Prima = {2,3,5,7,11,13,…}
Bulat = {…,-3,-2,-1,0,1,2,3,..}

Misalkan A merupakan himpunan berhingga ,maka banyak elemen berbeda du


dalam A disebut cardinal dari himpunan A .

Notasi :n (A) atau |A|

Contoh :
Tentukan banyak cardinal dari himpunan berikut :
C= { 13,14,15,…22,23}
Penyelesaian :
Maka himpunan yang dihasilkan yaitu sebanyak n (C)= 11

Himpunan A dikatakab ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika


kardinat dari kedua himpunan tersebut sama,atau himpunan A dan himpunan
B memuat anggota yang sama .

Notasi :|A| = |B| , atau n(A) = n(B)


Contoh :
Misalkan A = {1,2,3,5,7} dan B = { a,b,c,d },maka A ekuivalen B sebab |A| =
|B| = 4 atau n ( A) = n(B) = 4

 Himpunan Yang Sama

Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B artinya Himpunan A dan


B memuat tepat banyak elemen/anggota yang sama,yang selanjutnya dapat
dilambangkan A = B

C. HIMPUNAN BAGIAN

Himpunan A adalah subset himpunan B dinyatakan A ⊆ B ,jika dan hanya


jika anggota (elemen) himpunan A juga anggota himpunan B

TEOREMA

Untuk sembarang himpunan A,berlaku hal-hal sebagai berikut :

1) A adalah himpunan bagian dari A itu sendiri (yaitu A ⊆ A)


2) Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari A (∅ ⊆ A)
3) Jika A ⊆ B dan B ⊆ C, maka A ⊆ C

(i) A ⊆ B → A adalah himpunan bagian dari B tetapi A≠ B.


A adalaah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B.
Contoh: {1} dan {2,3} adalah proper subset dari {1,2,3}
(ii) A ⊆ B → digunakan untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan bagian
(subset) dari B yang memungkinkan A=B.
D. DIAGRAM VENN DAN OPERASI PADA HIMPUNAN
Menyajikan dua himpunan dalam Diagram Venn,yaitu :
a. Irisan (intersection)
 Notasi : A ∩ B= { x|x ϵ A dan x ϵ B }

A B

Contoh :
(i) Jika A = {2,4,6,8,10} dan B = {4,10,14,18}, maka A ∩ B = {4,10}
(ii) Jika A = { 3.5,9} dan B = { -2,6} ,maka A ∩ B = ∅ ,artinya :A// B
b. Gabungan (union)
 Notasi : A ∪ B = { x | x ϵ B }

A B

Contoh :
(i) Jika A ={2,5,8} dan B = { 7,5,22}, maka A ∪ B = { 2,5,7,8,22}
(ii) A∪∅ =A
c. Komplemen Suatu Himpunan (The complement of a set )
 Notasi : A’= { x | x ϵ , U , x ∉ A

Contoh :
Misalkan U = {1,2,3,…9},
(i) Jika A = {1,3,7,9},maka A’= {2,4,6,8}

(ii) { | x2 ∈ A , x <9}, maka A ={1 ,2 , 5 ,7 ,9 }


Jika A x
'

d. Selisih Suatu Himpunan (Difference of a set }


 Notasi : A – B = x| x ∈ A dan x ∉ B }= A ∩ B'

Contoh :
(i) Jika A = {1,2,3…10} dan B = {2,4,6,8,10}
Maka A – B = {1,3,5,7,9} dan B – A = ∅
(ii) { 1, 3, 5} – { 1, 2, 3} = {5} ,tetapi {1,2,3} – {1,3,5} = {2}

e. Beda Setangkup (symmetric Difference)


Notasi : A ⊕ B=( A ∪ B )− ( A ∩ B ) =( A−B)∪(B−A )
Contoh :
Jika A ={2,4,6} dan B = {2,3,5} ,maka A ⊕ B = {3,4,5,6}

E. HUKUM HUKUM OPERASI HIMPUNAN


1. Hukum Komutatif
a. A ∪ B = B ∪ A
b. A ∩ B = B ∩ A
2. Hukum Asosiatif
(a) (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C)
(b) (A ∩B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C)

3. Hukum Distributif
(a) A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) (A ∩C)
(b) A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) (A ∩ C)

4. Hukum De Morgan
(a) (A ∪ B)C = AC ∩ BC
(b) (A ∩ B)C = AC ∪ BC

5. Hukum Idempoten
(a) A ∪ A = A
(b) A ∩ A = A

6. Hukum Kelengkapan
(a) IC = S (d) A ∪ AC = S
(b) SC = I (e) A ∩ AC = I
C c
(c) (A ) = A

7. Sifat -sifat Lain dari Operasi Himpunan.


(a) sifat reflektif : A⊂A
(b) sifast transitif : A ⊂ B dan B ⊂ C A ⊂ C
(c) sifat anti simetris : A ⊂ B dan B ⊂ A A = B
(d) sifat penyerapan : A⊂(A∩B)=A
: A⊂(A∪ B)=A
(e) ɸ ⊂A⊂S
ɸ ∪ A = A dan ɸ ∩ A = ɸ
S ∪ A = S dan S ∩ A = A
Untuk dapat lebih memahami tentang himpunan perhatikanlah beberapa contoh
berikut.
Contoh :
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 250 KK warga suatu desa, menya- takan
60 KK pemilik sawah dan 110 KK penggarap sawah. Sementara itu ada pula 100
orang yang bukan pemilik sawah maupun penggarap sawah. Tentukanlah banyak
KK sebagai pemilik sekaligus penggarap sawah.
Penyelesaian
Misalkan :
S = warga desa
A = Himpunan pemilik sawah
B = Himpunan penggarap sawah

n(S) = 250, n(A) = 60, n(B) = 110 dan n(A ‰ B)C = 100 n(A ˆ B) = . . . ?
n(A ‰ B) = n(S) - n(A ‰ B)C
= 250 - 100 = 150

n(A ‰ B) = n(A) + n(B) - n(A ˆ B)


150 = 60 + 110 - n(A ˆ B)
150 = 170 - n(A ˆ B) n(A ˆ B) = 20
Jadi, banyaknya KK sebagai pemilik dan
sekaligus penggarap sawah = 20
F. RELASI DAN FUNGSI.
Dalam matematika lama fungsi didefinisikan sebagai berikut : "Variabel y
dikatakan fungsi dari variabel x, bilamana nilai y bergantung pada nilai variabel x."
Dalam maternatika modem fungsi didefinisikan sebagai suatu relasi khusus. Relasi
adalah suatu himpunan pasangan-urut. Himpunan X dari unsur-unsur pertama x,
dari pasangan-urut relasi (x,y), dinamakan wilayah ('domain') dari relasi itu, sedang
himpunan Y dari unsur-unsur kedua y dinamakan jangkauan ('range'), sehingga
relasi itu dapat dirumuskan :((x,y)
Contoh :
S ((1,2), (2,8), (2,3)) adalah relasi pasangan-urut dengan wilayah ( 1,2) dan
jangkauan Jika suatu relasi iłu sedemikian rupa sehingga setiap anggota dari
wilayah relasi iłu hanya berpadanan dengan satu anggota dari jangkauannya, maka
relasi iłu merupakan suatu fungsi.
Contoh

x x

1 1 3
2 2 5
5 5 4
5 6 7
8 8 9
9 9 4
Relasi bukan fungsi Relasi fungsi

Maka dennisi lengkap ft— menjadi :

"Fungsi f ialah himpunan pasangan-urut dengan anggota-anggota himpunan A, yang


dinamakan wilayah sebagai unsurpertama, dan anggota-anggota himpunan Y, yang
dinamakan jangkauan, sebagai unsurpertama, dan anggota-anggota himpunan Y, yang
dinamakan jangkauan, sebagai unsur kedua, yang dihubungkan menurut suatu kaidah
sedemikian rupa, sehingga tidak ada dua pasasnagan-urut yang unsur pertamanya
sama."

Fungsi dapat ditulis dengan berbagai cara. Misalnya fungsi f, yang wilayah dan
jangkauannya adalah himpunan-cabang dari bilangan nyata (real) dan kaidahnya
ditentukan oleh persamaan: y x2 - 4, dapat ditulis dengan salah satu cara berikut ini :

1. Y = x2
2. (x) x2 - 4 atau: g(x) x2 – 4
3. f : X -9 Y ialah fungsi yang harganya diberikan oleh f(x) x2 - 4.
4. f : (x,y) ialah fungsi pasangan-urutnya (x, x2 - 4)
5. { x,y} ;y = x 2−4

Dalam fungsi y = f(x), y merupakan variabel-gayut (dependent variable), karena


nilainya bergantung pada nilai x, yaitu vaiabel bebas (independent variable). Fungsi
yang dinyatakan sebagai f(x,y) O, dinamakan fungsi implisit; misalnva 4v 2 - 2y - x - 6
O. Di dalam ilmu ekonomi sering kita jumpai fungsi implisit untuk menyatakan
hubungan, yang sifatnya timbal-balik. Maka fungsi implisit dengan dua variabel dapat
dijadikan dua fungsi eksplisit, walaupun tidak selalu mudah.

Contoh : f(x,y) = 2x2 + 3xy - 2y2 - 5y - 2 = O dapat dijadikan: y = g(x) = 2x - 2 atau y


= G(x) = — 1/2x 1/2 dan x = h(y) = y - 2 atau x = H(y) = -2y – 1

g(x) dan h(y) disebutfungsi-fimgsi balikan (inverse functions), yang satu terhadap
yang lain. Balikan dari fungsi T dilambangkan f l . Ingat bahwa notasi -1 bukanlah
eksponen.Apabila sesuatu nilai dari x disubstitusikan ke dalam rumus sesuatu fungsi,
maka hasilnya adalah nilai fungsi yang berpadanan dengan nilai x tersebut.

Contoh : Jikaf(x) = x2 - x +2, maka f(z) = z2 - z + 2',

F(2) = 22-2+2 ; f(-3) (-3)2 + 14 = 0 2 -0+2=2 f(x +2) f(x + h) - f(x) = (x + (x + h) + 2 -


(x2 - x + 2) = 2hx + h2 – h.

Jika y =f(x) =, maka tentukanlah x = f(y).

Pemecahan :y(l +x) = 1 x x + xy = 1- y

x(l + y)= 1 – y

x = 1. Y = f(y)

Jika f(x) = 10x dan g(x) = logi0X, buktikan bahwa f{g(x)} - g{f(x)} = x.
Bukti :

f{g(x)} = f(logwx) = 1010g10x = x g{f(x)} = g(10x) logi010X = x. 010 = x

Jika y = f(x) serta u = g g(y), dan jika u = g{g(x)} = h(x), maka h disebut komposit g
dari f.

G. SISTEM DAN HIMPUNAN BILANGAN


A. Pengelompokkan bilangan
Pembagian bilangan atau hubungan antara macam-macam bilangan da- pat
dijelaskan dengan diagram cabang dan diagram Venn berikut :
1. Diagram Cabang

Bil. Komplek

Bil .R eal Bil. Imaginer

Bil. Rasional Bil. Irrasional

Bil. Pecahan Bil. Bulat

Bil.Bulat Bil cacah


negatif

Bil Asli Bil Nol

Bil. Genap Bil. Ganjil Bil. Prima

2. Diagram Venn
Pengertian bilangan dan himpunan bilangan
Di bawah ini akan diberikan pengertian beberapa bilangan beserta
himpunannya.
a) Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah hasil bagi antara dua bilangan yang hasilnya bulat
termasuk nol. Jika himpunan bilangan bulat dilambangkan B, maka :
B = { - 5, - 4, - 3, - 2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5, }

b) Bilangan Asli
Bilangan asli adalah bilangan - bilangan bulat positif.
Jika himpunan bilangan asli dilambangkan A, maka :
A = {1, 2, 3, 4, 5, }

c) Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan asli dan nol (0) Jika himpunan bilangan
cacah dilambangkan C, maka :
C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, }
d) Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan asli yang besarnya tidak sama dengan 1,
dan hanya habis dibagi oleh dirinya sendiri dan juga hanya habis dibagi
oleh 1. Jika himpunan bilangan prima dilambangkan dengan P, maka:
P = {2, 3, 5, 7, 11, 13, }
e) Bilangan Rasional
a
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
b
dengan a dan b bilangan bulat dan b z 0.
Jika himpunan bilangan rasional dilambangkan dengan Q, maka :
a
Q = { x _ x = , a dan b bulat dan b z 0}
b
Contoh :
Q = {2, 3, 4, 5, 6}
Q = {- 4, - 3, - 2, -1, 0}
f) Bilangan Irrasional
a
Bilangan irrasional adalah bilangan yang tak dapat dituliskan sebagai
b
dengan a dan b bilangan bulat b z 0.
Jika himpunan bilangan irrasional dilambangkan dengan Q C, maka : QC = {
x _ x Real dan x ≠ Q}
Contoh :
Q = ( √ 3 , √5 , √ 7 , √1 )
C

Q = { π ,2 π ,3 π }
C

C
Q = { log 5 .log 6, log 7 }
g) Bilangan Komplek
Bilangan komplek adalah sebuah bilangan yang berbentuk a + b i de- ngan
a dan b bilangan- bilangan real dan i adalah lambang dari suatu bilangan
yang bersifat bahwa, kuadratnya sama dengan -1, jadi i2 = - 1.
Jika himpunan bilangan komplek dilambangkan dengan K , maka : K = {a
+ b.i a, b adalah bilangan real dan i = √ −1 }
LATIHAN 1
PILIHAN BERGANDA

SOAL

1. Diketahui: A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {0, 3, 6, 9}, maka A ∪ B adalah ....


A. {0, 1, 3, 5, 6, 7, 9}
B. {1, 3, 5, 6, 7, 9}
C. {0, 1, 3, 5, 6, 7}
D. {3, 9}

2. Diketahui : { x | -1 ≤ x < 3 ; x є bilangan asli}. Semua bilangan bulat x adalah ....


A. {-1, 0, 1, 2, 3}
B. {0, 1, 2, 3}
C. {-1, 0, 1, 2}
D. {1, 2}

3. Diketahui B = {1, 2, 3, 4}. Banyaknya himpunan bagian dari B adalah ....


A. 4
B. 8
C. 16
D. 32

4. Diketahui : K = {x | -1 ≤ x ≤ 3; x є bilangan bulat} dan L = {x | 0 < x ≤ 5; x є bilangan


prima}. Maka K – L adalah ....
A. {-1, 0, 1, 2, 3}
B. {-1, 0, 1, 2}
C. {-1, 0, 1}
D. {2, 3, 5}

5. Diketahui : S = {0, 1, 2, 3, .... , 10}


A = {2, 3, 4, 5, 7} dan B = {1, 3, 5, 7, 9}, maka Ac adalah ....
A. {3, 5, 7}
B. {0, 1, 6, 8, 9, 10}
C. {0, 6, 8, 9, 10}
D. {0, 1, 6, 8, 10}
JAWABAN :

1. Diketahui: A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {0, 3, 6, 9}, maka A ∪ B adalah ....


Pembahasan
A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {0, 3, 6, 9}
A ∪ B = {0, 1, 3, 5, 6, 7, 9}
Jawaban: A

2. Diketahui : {x | -1 ≤ x < 3 ; x є bilangan asli }. Semua bilangan bulat x adalah ....


Pembahasan
Diketahui : { x | -1 ≤ x < 3 ; x є bilangan asli }
: {1, 2}
Jawaban: D

3. Diketahui B = {1, 2, 3, 4}. Banyaknya himpunan bagian dari B adalah ....


Pembahasan
n(B) = 4
Banyaknya himpunan bagian = 2n
24 = 16
Jawaban: C

4. Diketahui : K = {x | -1 ≤ x ≤ 3; x є bilangan bulat} dan L = {x | 0 < x ≤ 5; x є bilangan


prima}. Maka K – L adalah ....
Pembahasan
K = {x | -1 ≤ x ≤ 3; x є bilangan bulat}
= {-1, 0, 1, 2, 3}
L = {x | 0 < x ≤ 5; x є bilangan prima}
= {1, 2, 3, 5}
K – L = ({-1, 0, 1, 2, 3} - {2, 3, 5})
= {-1, 0, 1}
Jawaban: C

5. Diketahui : S = {0, 1, 2, 3, .... , 10}


A = {2, 3, 4, 5, 7} dan B = {1, 3, 5, 7, 9}, maka Ac adalah ....
Pembahasan
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {2, 3, 4, 5, 7}
B = {1, 3, 5, 7, 9}
Ac = {0, 1, 6, 8, 9, 10}
Jawaban: B
LATIHAN 2
ESSAY

SOAL :

1. Diketahui sebuah P = { h, e, l, l, o }. Banyaknya himpunan dari bagian P tadi ialah ?


2. Di ketahui :

A = { x | 1 < x 5, maka x ialah bilangan bulat }.

B = { x | x 5, maka x ialah bilangan prima }.

Maka tentukanlah hasil dari A ∪ B ?

3. Ada 40 orang peserta yang ingin mengikuti sebuah lomba. Lombanya ialah ada baca
puisi yang di ikuti oleh 23 orang peserta, lalu ada lagi lomba baca puisi dan menulis
cerpen yang di ikuti oleh 12 orang peserta.

Maka hitunglah berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen ?

4. Di ketahui :

K = { x | 5 x 9, maka x ialah bilangan asli }.

L = { x | 7 x 13, maka x ialah bilangan cacah }.

Maka tentukanlah hasil dari K ∪ L ?

5. Buatlah himpunan semesta yang mungkin dari himpunan berikut A = {2,4,6,8}


JAWABANNYA :

1. Banyaknya anggota dari P yakni n( P ) = 5

Banyaknya himpunan dari bagian P bisa diketahui dengan menggunakan rumus


seperti di bawah ini :

2n( P )

Maka caranya ialah seperti ini :

= 2n( P )
= 25
= 32

jadi, hasil banyaknya himpunan dari bagian P tadi ialah = 32.

2. A = { 2, 3, 4 ,5 }

B = { 2, 3, 5, 7, 11, 13 }

Simbol dari ( union atau gabungan ) yang artinya ialah salah satu cara untuk
menggabungkan anggota himpunan yang saling terkait.

A ∪ B = { 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13 }

Jadi, hasil dari A ∪ B ialah = { 2, 3, 4, 5, 7, 11, 13 }

3. Misalkan ada banyak peserta yang tidak mengikuti lomba menulis cerpen di tandai
dengan huruf x.Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba puisi ialah sebanyak 23
– 12 = 11 orang peserta.Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk
diagram venn seperti gambar yang di bawah ini :

40 Puisi Cerpen

11 12 q
Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen ialah :

11 + 12 + x = 40
23 + x = 40
x = 40 – 23 = 17 orang peserta

Jadi, banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen dapat diperoleh dari
peserta yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen dan kedua lomba lainnya, yakni
dengan menjumlahkannya 17 + 12 = 29 orang peserta.

4. K = { 5, 6, 7, 8, 9 }
L = { 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }

Simbol ( union atau gabungan ) yang artinya ialah salah satu cara untuk
menggabungkan anggota himpunan yang saling terkait.

K ∪ L = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }

Jadi, hasil dari K ∪ L ialah = { 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13 }.

5. Jika A = {2,4,6,8} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan-himpunan


semesta yang mungkin.
a. A1 = {bilangan genap} karena himpunan bilangan genap memuat semua anggota A
b A1 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggots A
c. A1 = {2,4,6,8,10} karena himpunan ini memuat semua anggota A

Anda mungkin juga menyukai