Anda di halaman 1dari 6

Karakteristik Siswa Pendekatan yang sesuai Rujukan

Gaya Belajar  Gaya belajar audiotory merupakan https://www.kompasiana.com/yuliad


l/
gaya belajar yang bersumber dari indra 5db316d3097f364d1c00fb44/gaya-
1. Gaya Belajar
Audiotory pendengaran atau sesuai apa yang belajar-peserta-didik

didengar
 Ciri – ciri peserta didik menggunakan
gaya belajar audiotory yaitu:
a. Mampu mengingat informasi
dengan cara mendengarkan
b. Peserta didik lebih mudah
mengingat materi yang
disampaikan oleh guru atau
pendidik dengan hanya
mendengarkan guru berceramah
atau menjelaskan tanpa harus
melihat langsung wajah
gurunya
c. Tidak suka membaca
d. Lebih suka berdiskusi dan
berkomunikasi ,
e. Kurang ahli dalam mengerjakan
tugas karya tulis atau
mengarang cerita, senang
membaca dengan suara yang
keras
 Pendekatan yang dilakukan guru yaitu
:
a. Mengajak peserta didik untuk ikut
serta dalam berdiskusi baik
didalam kelas maupun di dalam
keluarga
b. Mengarahkan peserta didik
memaca dengan suara keras
c. Menggunakan media yang
berhubungan dengan audio.
d. Menjauhkan peserta didik dari sura
keributan supaya peserta didik
yang memiliki gaya belajar
audiotory ini tidak kesulitan dalam
proses belajaranya
2. Gaya Belajar • Gaya belajar visual merupakan gaya belajar
Visual
yang bersumber dari indera penglihatan
atau mata.
• Cari – ciri peserta didik menggunakan gaya
belajar visual yaitu :
a. Mementingkan penampilan atau cara
berpakaian
b. Cara bicaranya cendereung cepat
c. Lebih suka mencatat mencoret-coret
atau menggambar
d. Lebih mudah mengingat apa yang
dilihat bukan apa yang didengar
e. Lebih suka membaca
• Pendekatan yang digunakan guru yaitu :
Menggunakan media belajar yang menyangkut
dengan gambar, atau video, dalam proses
penyampaian materinya.
3. Gaya Belajar • Gaya belajar kinestetik merupakan gaya
Kinestik
belajar yang mengandalkan gerakan tubuh
atau dengan sentuhan sebagai cara
belajarnya
• Ciri – ciri peserta didik yang
menggunakan gaya belajar kinestetik yaitu
:
a. Tipe orang yang tidak suka
berdiam diri selalu ingin
bergerak
b. Saat mendengarkan guru
menjelaskan materi disertai
mencoretcoret buku atau
menggambar
c. Sulit memahami hal-hal yang
bersifat abstarak
d. Lebih suka praktek dan
menyukai hal-hal yang
melibatkan aktivitas fisik
e. Cara menghafal yaitu dengan
berjalan atau di praktekan
dengan gerakan
f. Menggunakan jari sebagai
petunjuk ketika membaca
 Pendeketan yang dilakukan guru yaitu
:
a. Tidak memaksa peserta didik
untuk belajar berjam-jam
b. Menggunakan metode bermain
c. Mengajak peserta duduk
membaca materi sembari
menggunakan objek yang
sesungguhnya .

Motivasi  Motivasi juga mempengaruhi semangat https://text-id.123dok.com/


document/
belajar siswa. Semakin tinggi motivasi
1y9rxjevy-ciri-ciri-siswa-yang-
belajar yang dimiliki oleh siswa, memiliki-motivasi-belajar-
semakin besar pula kesempatan untuk tinggi.html
meraih prestasi belajar yang
memuaskan.
 Ciri – ciri peserta didik yang memiliki
motivasi belajar tinggi yaitu :
a. Tekun menghadapi tugas
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Minat dan ketajaman perhatian
dalam belajar
d. Mandiri dalam belajar
e. Dapat mempertahankan
pendapatnya
f. Senang dalam mencari dan
memecahkan masalah soal-soal
g. Berprestasi dalam belajar
 Pendekatan yang dilakukan guru yaitu :
Untuk dapat meningkatkan,
menumbuhkan, atau meningkatkan
motivasi belajar peserta didik
diperlukan suatu stimulus, misalnya
memberikan reward kepada peserta
didik yng mau berusaha mengikuti
pembelajaran dengan baik dan
reinforcement negatif bagi peserta
didik yang menyalahi aturan atau tidak
mau mengikuti pembelajaran dengan
baik.
Sikap  Perkembangan moral peserta didik https://cdn-gbelajar.simpkb.id/s3/p3k/
Pedagogi/
1. Perkembangan dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu :
Modul%20Bahan%20Belajar%20-
Moral a. Preconventional %20Pedagogi%20-
Spiritual %202021%20-%20P2.pdf
b. Conventional
c. Postconventional
Ketiga tahap perkembangan moral
tersebut di atas, akan dialami oleh
peserta didik, meskipun tidak
selalu bertambahnya usia peserta
didik juga menyebabkan
berpindahnya tahap perkembangan
moral yang lebih tinggi.
 Kecerdasan spiritual ini bersifat
individu dan perlu dikembangkan
khususnya dalam proses pembelajaran.
Kecerdasan spiritual meliputi
kemampuan untuk menghayati nilai
dan makna, memiliki kesadaran diri,
fleksibel dan adatif, cenderung
memandang sesuatu holistik dan
cenderung mencari jawaban-jawaban
fundamental atas situasi-situasi
hidupnya.
 Pendekatan yang dilakukan guru
yaitu :
a. Metode Keteladanan
Pendidik memberi contoh
langsung / menjadi percobaan
kepada peserta didiknya, baik dalam
berbicara, berperilaku, maupun
lainnya. Melalui percontohan akan
lebih berkesan pada peserta didik
dibandingkan hanya dengan kata-
kata
b. Metode Pembiasaan
Metode ini berarti peserta didik
diharapkan melakukan perulangan
untuk hal-hal yang sifatnya baik,
seperti berdoa sebelum melakukan
kegiatan belajar, membaca buku
c. Metode Nasehat
Pendidik diharapkan memberikan
nasihat tentang kebenaran kepada
peserta didiknya secara konsisten
d. Pembinaan akhlak

Pendidik diharapkan dapat selalu


membina akhlak atau budi pekeri
yang mulia peserta didiknya, seperti
sikap rendah hati, hormat pada
orang yang lebih tua dan sabar

Faktor Budaya  Kebudayaan mempengaruhi Maryamah Eva. (2016).


perkembangan sikap dan fisik anak. Pengembangan Budaya Sekolah.
Anak yang hidup dalam budaya yang Jurnal Tarbawi. Vol 2 (2), 1 – 11
membedakan sikap dan per- mainan Yusuf, Choirul Fuad. Budaya
yang pantas terhadap untuk anak laki - Sekolah dan Mutu Pendidikan.
laki dan perempuan akan berpengaruh Jakarta : Pena Citrasatria Modul
terhadap perkembangan. Anak Belajar Mandiri
perempuan akan memilih mainan yang
lebih sedikit membutuhkan
kemampuan fisik, sehingga
pertumbuhan fisiknya tidak sekuat fisik
anak laki - laki. Anak laki -laki dituntut
untuk tidak cengeng seperti anak
perempuan, sehingga anak laki - laki
menjadi lebih tegar dan pemberani
dibandingkan anak perempuan
Jenis Kelamin  Proses pendekatan yang dapat Anis Kurahwati. Hubungan
dilakukan guru untuk melayani Karakteristik (Usia dan Jenis
perbedaan individual sebagai berikut : Kelamin) dan Kadar Trigliserida
a. Akselerasi dan program tambahan Serum dengan Kejadian Karsinoma
b. Pengajaran individual Kolorektal di RSUP DR. Kariadi
c. Pengajaran unit (kelas khusus bagi Semarang. Laporan Hasil Penelitian
siswa yang cerdas, remidi, dan Karya Tulis Ilmiah.
yang lamban)
d. berdasarkan abilitas (kelompok
kecil dalam kelas).
e. Modifikasi metode mengajar.
f. Sistem modul dan sistem tugas.
 Kemampuan yang berbeda dari setiap
individu memerlukan pelayanan
tersendiri bagi guru dalam upaya
penyesuaian program pengajaran yang
akan dibuat dan dilaksanakan. Dengan
adanya penanganan yang berbeda pada
individu dalam proses pembelajaran
diharapkan setiap individu merasa
nyaman dengan pembelajaran yang
diterimanya sehingga diharapkan dapat
berpengaruh terhadap hasil belajar
individu.

Anda mungkin juga menyukai