Anda di halaman 1dari 51

HIMPUNAN

Disusun oleh Kelompok 5:

1. Rizki Aziz Radyantama


2. Ovin Ranica Pratiwi
3. Astrid Aisya Rahmi
4. Alfian Alfarisi Habsya
Disampaikan di Kelas A Statistika dan Probabilitas
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2018
APA ITU
“HIMPUNAN?“
PENGERTIAN
HIMPUNAN

“Adalah kumpulan dari objek-objek yang mempunyai


sifat tertentu dan didefinisikan secara jelas.”

Objek di dalam himpunan disebut


elemen, unsur, atau anggota himpunan.
BAGAIMANA
MENYAJIKAN DATA
DALAM BENTUK
HIMPUNAN?
BENTUK PENYAJIAN
HIMPUNAN

HIMPUNAN DAPAT DISAJIKAN DALAM BEBERAPA BENTUK,


DIANTARANYA:
1. Enumerasi
2. Simbol-simbol Baku
3. Notasi Pembentuk Himpunan
4. Diagram Venn
1. ENUMERASI
ENUMERASI

Dengan menyebutkan semua (satu per satu) elemen


himpunan.
Contoh:

1. Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.


2. Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {2, 4, 6, 8, 10}.
3. Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }.
3. Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
2. SIMBOL – SIMBOL
BAKU
SIMBOL-SIMBOL
BAKU

P = himpunan bilangan bulat positip, contoh P = {1, 2, 3, ...}


N = himpunan bilangan natural, contoh N = {1, 2, ...}
Z = bilangan bulat, contoh Z = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks

Himpunan yang universal: semesta, disimbolkan dengan U atau S.


Contoh: Misalkan U = {1, 2, 3, 4, 5} dan A adalah himpunan bagian dari U,
dengan A = {1, 3, 5}.
3. NOTASI PEMBENTUK
HIMPUNAN
NOTASI PEMBENTUK
HIMPUNAN

Dengan menyebutkan sifat atau syarat keanggotaan dari


himpunan.

Contoh 1:
B = { x | x ≤ 5, x ∈ N }

Aturan dalam penulisan syarat keanggotaan himpunan :


a. bagian kiri tanda ‘|’ melambangkan elemen himpunan,
b. tanda ‘|’ dibaca sebagai dimana atau sedemikian sehingga , bagian di
kanan tanda ‘|’ menunjukkan syarat keanggotaan himpunan,
c. setiap tanda ‘,’ dibaca sebagai dan.
NOTASI PEMBENTUK
HIMPUNAN

A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari


A = { x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
atau
A={x|x Z+, x < 5 }

yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}
4. DIAGRAM VENN
DIAGRAM VENN

Dengan menggambarkan keberadaan himpunan terhadap


himpunan lain. Himpunan Semesta (U) digambarkan sebagai
suatu segi empat sedangkan himpunan lain digambarkan
sebagai lingkaran.
Contoh:
U = { 1,2, … , 7, 8 }, A = { 1,2,3,5 }, B = { 2,5,6,8 }. Buatlah dalam diagram venn!

Jawaban:
KARDINALITAS

Jumlah elemen di dalam A disebut kardinalitas.


Notasi: n(A) atau |A|
Contoh:
B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 },
atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19},
maka n(B ) = 8
HIMPUNAN-HIMPUNAN
KHUSUS
HIMPUNAN KHUSUS
1. Himpunan semesta ( universal );
2. Himpunan kosong ( null set );
3. Himpunan bagian ( subset );
4. Himpunan yang sama;
5. Himpunan yang ekuivalen;
6. Himpunan saling lepas; dan
7. Himpunan kuasa.
1. HIMPUNAN SEMESTA
(UNIVERSAL)

Himpunan
Khusus
1. HIMPUNAN SEMESTA
(UNIVERSAL)

Himpunan Semesta adalah himpunan yang anggota-anggotanya


Terdiri atas semua obyek yang sedang dibicarakan.
Simbol : S atau U
2. HIMPUNAN KOSONG
(NULL SET )

Himpunan
Khusus
2. HIMPUNAN KOSONG
(NULL SET )

Himpunan Kosong adalah himpunan yang tidak memiliki


Elemen di dalamnya
Simbol : { } atau ∅
Contoh : F={ x|x<x}
3. HIMPUNAN BAGIAN
(SUBSET)

Himpunan
Khusus
3. HIMPUNAN BAGIAN
(SUBSET)
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika
dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B
Notasi : A B
Contoh : Misalkan U = { 1,2,3,4,5 }, A={1,2} dan B = {3,2,1}
Maka A B

Diagram Venn :
4. HIMPUNAN YANG SAMA

Himpunan
Khusus
4. HIMPUNAN
YANG SAMA
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya
jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya setiap
elemen B juga merupakan elemen A
Simbol : A = B A ⊆ B dan B ⊆ A

Diagram Venn :
5. HIMPUNAN YANG
EKUIVALEN

Himpunan
Khusus
5. HIMPUNAN YANG
EKUIVALEN
Himpunan A dikatakan ekuivalen dengan himpunan B jika dan
hanya jika cardinal dari kedua himpunan tersebut sama.
Simbol : A ~B atau n(A)=n(B)

Diagram Venn :
6. HIMPUNAN SALING
LEPAS
(DISJOINT )

Himpunan
Khusus
6. HIMPUNAN SALING LEPAS
(DISJOINT)
Dua Himpunan A dan B memiliki
dikatakan sailing lepas jika tidak
elemen yang sama.
Notasi : A // B.
Contoh : A = {x|x<8,x ∈ P} ; B={10,20,30,…}
Maka A dan B adalah himpunan yang saling lepas

Diagram Venn :
7. HIMPUNAN KUASA
(POWER SET )

Himpunan
Khusus
7. HIMPUNAN SALING LEPAS
(DISJOINT)
Himpunan kuasa dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk
himpunan kosong dan himpunan A sendiri.
A
Notasi P:(A) atau 2 .
m
Jika n(A)=m, maka n(P(A))=2 .
Contoh 1 :
Jika A={1,2}, maka P(A)={∅ ,{1},{2},{1,2}}.
Contoh 2 :
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P(∅)={∅}, dan
himpunan kuasa dari himpunan {∅} adalah P({∅})={∅, {∅}}.
OPERASI-OPERASI
HIMPUNAN
HIMPUNAN KHUSUS
1. Irisan ( Intersection );
2. Gabungan ( Union );
3. Komplemen ( Complement );
4. Selisih ( Difference );
5. Jumlah dua Himpunan; dan
6. Perkalian Kartesian.
1. IRISAN
(INTERSECTION)

Operasi
Operasi
Himpunan
1. IRISAN
(INTERSECTION)
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
elemennya merupakan elemen B. dari himpunan A dan Himpunan
Simbol : A ∩ B ={x|x ∈ A dan x ∈ B}.
Contoh :
Jika A={2,4,6,8,10} dan B={4,10,14,18},
maka A ∩ B={4,10}.

Diagram Venn :
2. GABUNGAN
(UNION)

Operasi
Operasi
Himpunan
2. GABUNGAN
(UNION)
Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A atau anggota
himpunan B atau anggota keduanya.
Simbol : A ∪ B = {x|x ∈ A atau x ∈ B
Contoh :
Jika A={2,5,8} dan B={7,5,22},
maka A ∪ B={2,5,7,8,22}.

Diagram Venn :
3. KOMPLEMEN
(COMPLEMENT)

Operasi
Operasi
Himpunan
3. KOMPLEMEN
(COMPLEMENT)
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan
semesta adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan
elemen U yang bukan elemen A.
Simbol : A’ = {x|x ∈ U dan x ∉ A}=U - A
Contoh :
Misalkan U={1,2,3,…,9}
Jika A ={1,3,7,9}, maka A’={2,4,5,6,8}.

Diagram Venn :
4. SELISIH
(DIFFERENCE)

Operasi
Operasi
Himpunan
4. SELISIH
(DIFFERENCE)
Selisih dari 2 buah himpunan A dan B adalah suatu himpunan
yang elemennya merupakan elemen A dan bukan elemen B.
Simbol : A-B = {x|x ∈ A dan x ∉ B}=U ∩ A’
Contoh :
Jika A={1,2,3,…,10} dan B={2,4,6,8,10},
maka A - B ={1,3,5,7,9}, dan B - A={ }.

Diagram Venn :
5. JUMLAH DUA
HIMPUNAN

Operasi
Operasi
Himpunan
5. JUMLAH DUA HIMPUNAN
Jumlah dua himpunan A dan B adalah himpunan A atau
himpunan B tetapi bukan anggota persekutuan A dan B.
Simbol : A+B = {x|x ∈ (A ∪ B), x ∉(A ∩ B)}.
Contoh :
P ={1,2,3} dan Q={3,4,5},
maka P + Q ={1,2,4,5}.

Diagram Venn :
6. PERKALIAN KARTESIAN

Operasi
Operasi
Himpunan
6. PERKALIAN KARTESIAN
Diberikan himpunan H dan K, perkalian kartesian himpunan H
dan K disimbolkan HxK, ialah himpunan yang terdiri dari semua
pasangan berurutan (h,k) dengan h anggota H, k anggota K.

Contoh :
H={a,b,c} dan K={d,e}
HxK = {(a,d),(a,e),(b,d),(b,e),(c,d),(c,e)} dan
KxH = {(d,a),(d,b),(d,c),(e,a),(e,b),(e,c)}
CONTOH SOAL DAN
PEMBAHASAN
CONTOH SOAL DAN
PEMBAHASAN
1. Jika A = {A,Z,I,S}, B = {O,V,I,N}, C = {A,S,T,R,I,D}
Tentukan : a. A ∪ B
b. B ∩ C
c. Gambarlah Diagram Venn dari himpunan tersebut
Pembahasan :
A B
a. A ∪ B = { A,Z,I,S,O,V,N} c.
O
b. B ∩ C = { I } Z V
I N
A S

T D R

C
1. Jika A = {A,Z,I,S}, B = {O,V,I,N}, C = {A,S,T,R,I,D}
Tentukan : a. A ∪ B
b. B ∩ C
c. Gambarlah Diagram Venn dari himpunan tersebut
Pembahasan :
A B
a. A ∪ B = { A,Z,I,S,O,V,N} c.
O
b. B ∩ C = { I } Z V
I N
A S

T D R

C
CONTOH SOAL DAN
PEMBAHASAN
2. Tentukan 2 himpunan semesta untuk himpunan berikut :
a. A ={Jakarta,Serang,Bandung,Semarang,Jogjakarta,Surabaya}
b. B ={2,4,6,8}
c. C ={Jupiter,Saturnus,Uranus,Neptunus}
Pembahasan :
a. Himpunan semesta dari A =
(i) Nama kota di Pulau Jawa
(ii) Nama Ibu Kota Provinsi di Pulau Jawa
b. Himpunan semesta dari B =
(i) Bilangan asli
(ii) Bilangan genap yang kurang dari 10
c.Himpunan semesta dari C =
(i) Nama Planet dalam tata surya
(ii) Nama Planet yang berukuran lebih besar dari Bumi
CONTOH SOAL DAN
PEMBAHASAN
3. Dalam sebuah kelas terdapat 17 siswa gemar menabung, 15
siswa belajar, 8 siswa gemar kedua nya. Banyak siswa dalam kelas
tersebut adalah ...
Pembahasan :
n(A) = 17 orang
n(B) = 15 orang
n(A ∩ B ) = 8 orang
Jadi n(A ∪ B ) =n(A)+n(B) – n(A ∩ B)
= 17 + 15 – 8
= 24 orang

Anda mungkin juga menyukai