Anda di halaman 1dari 25

HIMPUNAN

Oleh:
Dr. Parulian Silalahi, M.Pd
http://virtual-learning.v-babel.id/
HIMPUNAN
o Himpunan  kumpulan objek – objek yang berbeda.
o Objek didalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
o Penyajian himpunan :
1. Tabulasi/Enumerasi/roster methods ( menyebutkan semua anggota
himpunan yang ada)
Contoh 1 : A = {1,2,3,4}; B = {2,4,6,8}
2. Simbol – simbol baku (ditulis dengan menggunakan huruf kapital yang dicetak
tebal)
Contoh 2: N = himpunan bilangan asli = {1,2,…}
P = himpunan bilangan bulat positif ={1,2,3,…}
Z = himpunan bilangan bulat = { ..., -2, -1, 0, 1, 2, ... }
Q = himpunan bilangan rasional
R = himpunan bilangan riil
C = himpunan bilangan kompleks 2
3. Notasi pembentuk himpunan/ rule method /deskriptif/pencirian

Notasi: { x  syarat yang harus dipenuhi oleh x }

contoh 3: A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5


A = { x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
atau A = { x | x P, x < 5 } yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3,
4}
contoh 4: M = { x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah MATEMATIKA}

4. Diagram Venn (Diagram Venn adalah gaya diagram yang banyak digunakan
untuk menunjukkan hubungan logis antara himpunan, dipopulerkan oleh John
Venn pada tahun 1880-an. 
Contoh 5:
Misalkan U = {1, 2,A…,
 7,
B 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.
Diagram Venn :

3
Kardinalitas
• Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.
• Misalkan A merupakan himpunan berhingga,maka jumlah elemen berbeda
di dalam A disebut kardinal dari himpunan A.

• notasi : n(A) atau |A|

• Contoh 6:
a. A = {x | x merupakan bilangan prima yang lebih
kecil dari 20}, maka |A| = 8
b. B = {a, {a}, {{a}}, { }}, maka |C| = 4
c. B = { x | x merupakan bilangan prima yang lebih kecil dari 20 },
atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19} maka B = 8
d. T = {kucing, a, Amir, 10, paku}, maka T = 5
e. A = {a, {a}, {{a}} }, maka A = 3

4
Himpunan Kosong
• Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan
kardinal = 0.
• Notasi :  atau { }
• Contoh 7:

(i) A = {x | x > x}, maka |A| = 0


(ii) B (iv) P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }, maka n(P) = 0
(iii) A = {x | x adalah akar persamaan kuadrat x2 + 1 = 0 }, n(A) = 0

 
• himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}
• himpunan {{ }, {{ }}} dapat juga ditulis sebagai {, {}}
• {} bukan himpunan kosong karena ia memuat satu elemen yaitu himpunan
kosong.

5
Himpunan Bagian (Subset)
• Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B jika dan
hanya jika setiap elemen A merupakan elemen dari B. B dikatakan superset
dari A.
• Notasi : A  B
• Contoh 8:
a. {1, 2, 3}  {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
b. {1, 2, 3}  {1,2,3}
c. A = {(x,y) | x+y < 4, x≥0, y≥0} dan B = {(x,y) | 2x+y < 4, x≥0, y≥0} maka
BA
d. Jika A  B maka bentuk diagram venn-nya:

6
Himpunan yang Sama
• A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan
sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A.
• A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian
dari A. Jika tidak demikian, maka A  B.
 
• Notasi : A = B  A  B dan B  A

• Contoh 9:
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x (x – 1) = 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
(iii) Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A  B

• Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut:


(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jika A = B, maka B = A
(c) jika A = B dan B = C, maka A = C 7
Himpunan yang Ekivalen
• Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika
kardinal dari kedua himpunan tersebut sama.

• Notasi : A ~ B  A = B


  
• Contoh 10: Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka A ~ B
sebab A = B = 4

8
Himpunan Saling Lepas
• Dua himpunan dikatakan saling lepas, jika dan hanya jika keduanya tidak
memiliki elemen yang sama.
• Notasi : A // B
• Diagram Venn:

• Contoh 11:
JIka A = {1,3,5,7} dan B = {a,b,c,d}, maka A//B

9
Himpunan Kuasa
• Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan
kosong dan himpunan A sendiri.

• Notasi : P(A) atau 2A


• Jika A = m, maka P(A) = 2m.
• Contoh 12.
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { {}, { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}

• Contoh 13.
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, dan himpunan
kuasa dari himpunan {} adalah P({}) = {, {}}.

10
Operasi Himpunan (1)
• Irisan (intersection)
– Irisan dari himpunan A dan B adalah sebuah himpunan yang
setiap elemennya dari himpunan A dan B.
– Notasi : A  B = {x|x є A dan x є B}

Contoh :
Jika A = {2, 4, 6, 8, 10} dan B
= {4, 10, 14, 18},
maka A  B = {4, 10}

11
Operasi Himpunan (2)
• Gabungan (union)
– Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap
anggotanya merupakan anggota himpunan A dan B.
– Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }

Contoh :
Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 },
maka A U B = { 2, 5, 7, 8, 22 }

12
Operasi Himpunan (3)

• Komplemen (complement)
– Komplemen dari himpunan A adalah himpunan yang
mengandung semua elemen dalam semesta
pembicaraan yang tidak ada didalam A.
– Notasi : A= { x  x  U, x  A }

Contoh :
Misalkan U = { 1, 2, 3, ...,
9 },
jika A = {1, 3, 7, 9}, maka
Ac = {2, 4, 5, 6, 8}
13
Operasi Himpunan (4)
• Selisih (difference)
– Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan
yang elemennya merupakan elemen dari A tetapi bukan elemen
dari B. Selisih dari A dan B dapat juga dikatakan sebagai
komplemen himpunan B relatif terhadap himpunan A.
– Notasi :

A – B = { x  x  A dan x  B } = A  B
Contoh :
{1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi
{1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}

14
Operasi Himpunan (5)
• Beda Setangkup (Symmetric Difference)
– Beda stangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan
yang elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada
keduanya.
– Notasi : A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)

Contoh :
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 },
maka A  B = { 3, 4, 5, 6 }

15
Operasi Himpunan (6)
• Perkalian Kartesian (cartesian product)

– Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan


yang elemennya semua pasangan berurutan yang dibentuk dari
himpunan A dan komponen kedua dari himpunan B.
– Notasi : A  B = {(a, b)  a  A dan b  B }

– Contoh :

Misalkan C = { 1, 2, 3 }, dan D = { a, b }, maka


C  D = { (1, a), (1, b), (2, a), (2, b), (3, a), (3, b) }

16
1. Hukum identitas: 2. Hukum null/dominasi:
 A   = A  A   = 
 A  U = A  A  U = U

3. Hukum komplemen: 4. Hukum idempoten:


Hukum – hukum  A  A = U  A  A = A

himpunan  A  A =   A  A = A

5. Hukum involusi: 6. Hukum penyerapan (absorpsi):


 ( A) = A  A  (A  B) = A
 A  (A  B) = A

7. Hukum komutatif: 8. Hukum asosiatif:


 A  B = B  A  A  (B  C) = (A  B)  C
 A  B = B  A  A  (B  C) = (A  B)  C

9. Hukum distributif: 10. Hukum De Morgan:


 A  (B  C) = (A  B)  A B = A B
 (A  C)  A B = A B
 A  (B  C) = (A  B)
 (A  C)

11. Hukum 0/1


  =U
 U =
17
PRINSIP 1. Hukum identitas: Dualnya:
A=A AU =A
DUALITAS 2. Hukum null/dominasi: Dualnya:
A= AU=U

3. Hukum komplemen: Dualnya:


A A =U A  A= 
• Prinsip dualitas: dua
konsep yang 4. Hukum idempoten:
AA=A
Dualnya:
AA=A
berbeda dapat
5. Hukum penyerapan: Dualnya:
dipertukarkan A  (A  B) = A A  (A  B) = A
namun tetap 6. Hukum komutatif: Dualnya:
memberikan AB=BA AB=BA

jawaban yang 7. Hukum asosiatif: Dualnya:


benar. A  (B  C) = (A  B)  C A  (B  C) = (A  B)  C

8. Hukum distributif: Dualnya:


A  (B  C)=(A  B)  (A  C) A  (B  C) = (A  B)  (A  C)

9. Hukum De Morgan: Dualnya:


A B = A  B A B = A  B

10. Hukum 0/1 Dualnya:


= U U =
18
      
CONTOH SOAL

1. Perhatikan diagram Venn pada gambar di bawah


2. Dari suatu kelas terdapat 25 mahasiswa suka Kimia, 30 mahasiswa suka
Matematika. Jika 12 orang mahasiswa suka Kimia dan Matematika, banyak
mahasiswa dalam kelas tersebut adalah.

Misal: yang suka Kimia adalah K, dan yang suka Matematika adalah M,
maka:
n(S) = n(K) + n(M) – n(K∩M)
n(S) = 25 + 30 – 12
n(S) = 43
Jadi, banyak mahasiswa dalam kelas adalah 43 orang
3. Suatu kompleks perumahan mempunyai 43 orang warga, 35 orang
diantaranya aktif mengikuti kegiatan olahraga sedangkan sisanya tidak
mengikuti kegiatan apapun. Kegiatan bola voli diikuti 17 orang, tenis diikuti 19
orang, dan catur diikuti 22 orang ; warga yang mengikuti bola voli dan catur
12 orang, bola voli dan tenis 7 orang, sedang tenis dan catur 9 orang. Berapa
banyak warga yang mengikuti kegiatan bola voli, tenis, dan catur.

Jawab:
N(S) = n(V ᴜ T ᴜ C) + n(V ᴜ T ᴜ C)ᶜ
= [n(V) + n(T) + n(C) – n (V ∩ T) – n(V ∩ C) – n(T ∩ C) + n(V ∩ T ∩ C)] +
S V T
n(V ᴜ T ᴜ C)ᶜ
43     =  (17 + 19 + 22 – 7 -12 -9 + x) + 8
x
43     = (58 – 28 + x) + 8
C
x       = 5

maka banyaknya warga yang mengikuti kegiatan voli, tenis dan catur adalah 5
orang.
Diketahui himpunan seperti yang diberikan pada diagram Ven berikut:
Jawab:
4. Dari60 orang mahasiswa kelas 1 Teknik
elektronika, diketahui 50 orang aktif mengikuti
perkuliahan Matematika, Fisika dan Bahasa
Indonesia. Yang aktif mengikuti mata kuliah
Matematika sebanyak 28 orang, Fisika 30 orang
dan B.Indonesia 34 orang. Yang mengikuti
perkuliahan Matematika dan Fisika 15 orang,
Matematika dan B.Indoensia 14 orang dan Fisika
dan B.Indonesia 16 orang. Berapa orang yang
mengikuti perkuliahan Matematika, Fisika dan
B.Indonesia.
Jawab:
N(S) = n(M ᴜ F ᴜ B) + n(M ᴜ F ᴜ B)ᶜ
= [n(M) + n(F) + n(B) – n (M ∩ F) – n(M ∩ B) – n(F ∩ B) + n(M ∩ F ∩ B)] +
n(M ᴜ F ᴜ B)ᶜ
S M F
60     =  (28 + 30 + 34 – 15 -14 -16 + x) + 10
60     = (92 – 45 + x) + 10 x
x       = 60-57 = 3
B

maka banyaknya mahasiwa yang mengikuti perkuliahan Matematika, Fisika


dan B.Indonesia adalah 3 orang.

Anda mungkin juga menyukai