PENDAHULUAN
A. Definisi Himpunan
“Himpunan adalah kumpulan dari benda atau objek yang berbeda dan didefiniskan secara
jelas”. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur atau anggota
Contoh :
Kelas 1EA36 dan 1EA23 adalah contoh sebuah himpunan, di dalamnya berisi anggota
berupa mahasiswa. Tiap mahasiswa berbeda satu sama lain.
Himpunan Huruf: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X,
Y, Z
B. Penyajian Himpunan
1) Enumerasi
Setiap anggota himpunan didaftarkan secara rinci.
Contoh :
Himpunan empat bilangan asli pertama: A = {1, 2, 3, 4}.
Himpunan lima bilangan genap positif pertama: B = {4, 6, 8, 10}.
C = {kucing, a, Amir, 10, paku}
R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} }
K = { {} }
Himpunan 100 buah bilangan asli pertama: {1, 2, ..., 100 }
Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {…, -2, -1, 0, 1, 2, …}.
Keanggotaan
x € A : x merupakan anggota himpunan A;
x ∉ A : x bukan merupakan anggota himpunan A.
1
Contoh :
Misalkan: A = {1, 2, 3, 4}, R = { a, b, {a, b, c}, {a, c} } K = {{}}
maka 3 € A
{a, b, c} € R
{} € K
{} ∉ R
2) Simbol-simbol Baku
Contoh :
A adalah himpunan bilangan bulat positif lebih kecil dari 5
A = { x | x bilangan bulat positif lebih kecil dari 5} atau
A = {x|x P, x < 5 }
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}
2
4) Diagram venn
Diagram venn yaitu dengan menyajikan himpunan secara grafis denagn tiap-tiap himpunan
digambarkan sebagai lingkaran dan memilki himpunan semesta yang digambarkan dengan segi
empat .
1.2 Kardinalitas
Contoh :
B = { x | x merupakan bilangan prima lebih kecil dari 20 },
atau B = {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19}
maka |B| = 8
T = {kucing, a, Amir, 10, paku},
maka |T| = 5
A = {a, {a}, {{a}} }, maka |A| = 3
3
Contoh :
A = {x|x adalah bilangan genap > 2 }= {4,6,8,10,11, ... }
B = {x|x adalah bilangan asli >5 } = {6,7,8,9,10, ... }
4) Himpunan Sama
A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya
setiap elemen B merupakan elemen A.
A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A.
Jika tidak demikian, maka A ≠ B.
Notasi : A = B ↔ A B dan B A
Contoh :
Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {5, 3, 8 }, maka A = B
Jika A = { 3, 5, 8, 5 } dan B = {3, 8}, maka A ≠ B
Untuk tiga buah himpunan, A, B, dan C berlaku aksioma berikut:
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jika A = B, maka B = A
(c) jika A = B dan B = C, maka A = C
5) Himpunan Ekivalen
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B jika dan hanya jika kardinal dari
kedua himpunan tersebut sama.
Notasi : A ~ B ↔ |A| = |B|
Contoh :
Misalkan A = { 1, 3, 5, 7 } dan B = { a, b, c, d }, maka
A ~ B sebab |A| = |B| = 4
4
6) Himpunan Lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak memiliki
elemen yang sama.
Notasi : A // B
Diagram Venn:
Notasi: A B
Diagram Venn:
Kita dapat melakukan operasi terhadap dua buah himpunan atau lebih untuk menghasilkan
himpunan lain. Jenis operasi yang dapat digunakan terhadap himpunan adalah operasi irisan
(intersection), gabungan (union), selisih (difference), komplemen (complement), beda-setangkup
(symmetric difference) dan perkalian kartesian (cartesian product). Masing-masing dari jenis
operasi tersebut akan dibahas lebih detail dalam artikel ini
1. Irisan (intersection)
Irisan dari himpunan A dan B adalah sebah himpunan yang setiap elemen nya merupakan bagian
dari himpunan A dan himpunan B.
Notasi : A ∩ B = { x | x ∈ A dan x ∈ B }
5
Jika dua himpunan saling lepas, maka irisan nya adalah
himpunan kosong, karena tidak ada elemen yang sama didalam
kedua himpunan tersebut.
Contoh lainnya :
a. Jika A = {3, 6, 9, 12} dan B = {2, 4, 6, 8, 10, 12}, maka A ∩ B = {6, 12}
b. Jika A = {4, 7, 9} dan B = {-2, 5}, maka A ∩ B = ∅. Yang berarti A || B
2. Gabungan (union)
Gabungan (union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan
anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi : A ∪ B = { x | x ∈ A atau x ∈ B }
Jadi, misalkan :
A = {2, 4, 6} dan B = {1, 3, 5}, maka
A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
6
Contoh lainnya :
3. Selisih (difference)
Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen
dari A tetapi bukan elemen dari B. Operasi selesih hanya mengambil bagian yang tidak terdapat
pada pasangan himpunan nya.
Notasi : A – B = { x | x ∈ A dan x ∉ B }
Contoh lainnya :
7
4. Komplemen (complement)
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu himpunan
yang elemennya merupakan elemen U yang bukan elemen A.
Notasi : Ā = {x | x ∈ U dan x ∉ A}
Contoh 1 :
Misalkan U = {1,2,3,..10}
a. Jika A = {2,4,6,8,10}, maka Ā = {1,3,5,7,9}
Contoh 2 :
A = himpunan semua rumah yang berada di Jakarta
B = himpunan semua rumah yang berada di Medan
C = himpunan semua rumah yang dibangun setelah tahun 2016
D = himpunan semua rumah yang nilai jualnya diatas dari
Rp 500 juta
E = himpunan semua rumah milik mahasiswa univeristas tertentu
b. Pernyataan "semua rumah yang berada di Jakarta yang dibuat setelah tahun
2016 yang nilai jualnya diatas dari Rp 500 juta" dapat dinyatakan dalam
notasi himpunan sebagai A ∩ C ∩ D
c. Pernyataan "semua rumah yang nilai jualnya diatas Rp 500 juta yang berada
di luar Jakarta yang bukan milik mahasiswa di Universitas tertentu" dapat
dinyatakan dalam notasi himpunan sebagai Ā ∩ Ē ∩ D
8
5. Beda-Setangkup (symmetric difference)
Operasi beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemen nya ada
pada himpunan A dan B tetapi tidak pada keduanya. Dengan kata lain, operasi beda setangkup
mengambil semua bagian yang berbeda dari kedua himpunan.
Notasi : A ⊕ B = (A ∪ B)– (A ∩ B)
Contoh :
a. Jika A = {2, 5, 8} dan B = {2, 4, 6}, maka
A ⊕ B = {4,5,6,8}
b. A = himpunan segitiga sama kaki
B = himpunan segitiga sama siku-siku
A ⊕ B = himpunan segitiga sama kaki yang tidak siku-siku
dan segitiga siku-siku yang tidak sama kaki.
Perkalian kartesian dari himpunan A dan B adalah himpunan yang elemennya semua pasangan
yang berurutan (ordered pairs) yang dibentuk dari komponen pertama dari himpunan A dan
komponen kedua dari himpunan B.
Contoh 1:
Misalkan C = {1,2,3}, dan D = {a,b}, maka perkalian kartesian
C dan D adalah C x D = {(1,a),(1,b),(2,a),(2,b),(3,a),(3,b)}
Contoh 2:
Misalkan :
A = himpunan makanan = {n = nasi lemak, b = bubur,
m = mie rebus, g = gorengan }
B = himpunan minumam = {j = jus jerus, t = teh manis,
a = air putih}
9
Berapa banyak kombinasi makanan dan minuman yang dapat
dihasilkan dari kedua himpunan diatas?
= |A x B| = |A|.|B| = 4 . 3 = 12 kombinasi makanan dan
minuman, yaitu {(n,j),(n,t),(n,a),(b,j),(b,t),(b,a),(m,j),
(m,t),(m,a),(g,j),(g,t),(g,a)}.
b. Susunan (a, b) berbeda dengan (b, a), artinya (a, b) ≠ (b, a).
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram Venn. Diagram
Venn diperkenalkan oleh pakar Matematika Inggris pada tahun 1834 – 1923 bernama John
Venn.
1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S diletakkan
disudut kiri atas persegi panjang.
2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh kurva
tersebut.
3. Setiap anggota ditunjukkan dengan noktah (titik)
4. Bila anggota suatu himpunan banyak sekali, maka anggota-anggotanya tidak perlu
dituliskan.
1. A = {Hasya,Yasmin,Sinta,Fauzan,Heldan,Firman,Kafa,Tyo}
B = {Fajrin,Fajar,Jami,Hasya,Fauzan,Heldan,Tyo,Sinta,Agung}
10
Dari himpunan A dan B tersebut, terdapat anggota-anggota himpunan sdari kedua himpunan
tersebut yang sama. Maka anggota himpunan A dan B yang sama inilah yang disebut dengan
Irisan. Dengan menggunakan diagram venn maka irisan A dan B adalah sebagi berikut :
Ditanyakan : K ∪ L ?
11
BAB 2
Hukum – Hukum Aljabar Himpunan
Ada banyak hukum yang terdapat dalam himpunan, namun di bawah ini hanya dijelaskan 11
buah hukum yang penting saja. Hukum didalam himpunan ini juga sering disebut
sebagai hukum-hukum aljabar himpunan karena hukum tersebut mirip dengan hukum aljabar
dalam bilangan riil yaitu hukum distributif, seperti a(b+c) = ab + bc.
12
13
2.2 Prinsip Dualitas Pada Himpunan
14
2.3 Prinsip Inklusi-Eksklusi
Sebelum ke prinsip inklusi dan eksklusi kita harus mengenal operasi yang ada di inklusi dan
eksklusi terlebih dahulu. Sebagai berikut :
a. Irisan ( ∩ )
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yg setiap elemennya merupakan
elemen dari himpunan A dan himpunan B.
Notasi: A ∩ B={x | x ∈ A dan x ∈ B}
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka A ∩ B={2,3,5}
b. Gabungan ( ∪ )
Gabungan(union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan
anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi : A ∪ B = { x | x ∈ A atau x ∈ B }
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka,
A ∪ B={1,2,3,4,5,7,11}
Prinsip Inklusi dan Eksklusi merupakan perluasan ide dalam Diagram Venn beserta
operasi irisan dan gabungan, namun dalam pembahasan kali ini konsep tersebut diperluas, dan
diperkaya dengan ilustrasi penerapan yang bervariasi dalam matematika kombinatorik. Berapa
banyak anggota di dalam gabungan dua buah himpunan A dan B? penggabungan dua buah
himpunan menghasilkan himpunan baru yang elemen-elemennya berasal dari berasal dari
himpunan A dan himpunan B. Himpunan A dan himpunan B mungkin saja memiliki elemen-
elemen yang sama. Banyaknya elemen bersama A dan B adalah . Setiap unsur yang sama itu
telah dihitung dua kali, sekali pada dan sekali pada , meskipun ia seharusnya dianggap sebagai
satu buah elemen di dalam . Karena itu, jumlah elemen hasil penggabungan seharusnya adalah
jumlah elemen di masing-masing himpunan dikurangi dengan jumlah elemen di dalam irisannya,
atau Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip inklusi-eksklusi.
Prinsip inklusi-eksklusi dapat dirampatkan untuk operasi lebih dari dua buah himpunan.
Untuk tiga buah himpunan A, B, dan C berlaku teorema berikut.
Misalkan A, B, dan C adalah himpunan berhingga, maka berhingga dan
15
Bukti
16
Sehingga, untuk r buah himpunan berlaku teorema berikut:
17
2. 4 Pembuktian Proposisi Himpunan
Proposisi himpunan adalah pernyataan yang menggunakan notasi himpunan. Pernyataan
dapat berupa kesamaan (set identity), misalnya A (B C) = (A B) (A C) adalah kesamaan
himpunan atau dapat berupa implikasi seperti “ jika A B = dan (B C), maka selalu berlaku
bahwa A Terdapat beberapa metode untuk membuktikan kebenaran proposisi himpunan. Untuk
suatu proposisi himpunan . untuk suatu proposisi himpunan kita dapat membuktikannya dengan
beberapa metode yang menghasilkan kesimpulan yang sama. Di bawah ini dikemukakan
beberapa metode pembuktian proposisi perihal himpunan.
a. Dengan diagram venn
Buatlah diagram venn untuk bagian ruas kiri kesamaan dan diagram venn untuk ruas kanan
kesamaan. Jika diagram venn keduanya sama beraarti kesamaan tersebut benar. Kelebihan
metode ini yaitu pembuktian dapat dilakukan dengan cepat sedangkan kekurangannya hanya
dapat digunakan jika himpunan yang digambarkan tidak banyak jumlahnya. Metode ini lebih
mengilustrasikan dibandingkan membuktikan fakta. Dan banyak matematikawan tidak
menganggap sebagai pembuktian valid untuk pembuktian secara formal. Oleh karena itu
pembuktian dengan diagram venn kurang dapat diterima.
b. Pembuktian dengan tabel keanggotaan
Kesamaan himpunan dapat dibuktikan dengan menggunakan tabel keanggotaan. Kita
menggunakan angka 1 untuk menyatakan bahwa suatu elemen adalah anggota himpunan , dan 0
untuk menyatakan bukan himpunan. (nilai ini dapat dianalogikan dengan true dan false).
Contoh : Misalkan A, B, dan C adalah himpunan. buktikan bahwa A (B C) = (A B) (A C) tabel
keanggotaan untuk kesamaan tersebut adalah seperti dibawah ini. Karena kolom A (B C) dan
kolom (A B) (A C) sama maka kesamaan tersebut benar.
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0
0 1 0 1 0 0 0 0
0 1 1 1 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
c. Pembuktian dengan aljabar himpunan
Aljabar himpunan mengacu pada hukum- hukum aljabar himpunan, termasuk di dalamnya
teorema-teorema ( yang ada buktinya ), definisi suatu operasi himpunan dan penerapan prinsip
dualitas. Contoh :
Misalkan A dan B himpunan . buktikan bahwa A (B A) = A Penyelesaian :
A (B A) = A (B Ac) definisi operasi selisih
c
= (A B) (A A ) hukum distributif
= (A B) hukum komplemen
=AB hukum identitas
18
d. Pembuktian dengan menggunakan definisi
Metode ini digunakan untuk membuktikan proposisi himpunan yang tidak berbentuk kesamaan ,
tetapi proposisi yang berbentuk implikasi. Biasanya di dalam implikasi tersebut terdapat notasi
himpunan bagian ( ).
Ambil sembarang x X
Dengan langkah-langkah yang benar tunjukkan bahwa x Y
Oleh karena itu x diambil sembarang dalam X , maka berarti bahwa setiap anggota X merupakan
anggota Y atau X Y. Pembuktian yang melibatkan kesamaan himpunan (X = Y) haruslah
melalui 2 arah sesuai dengan definisinya , yaitu X Y dan Y X.
Contoh :
Bagaimana membuktikan A∪(B∩C) = (A∪B)∩(A∪C)?
x ∈A ∪ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ x ∈ (B ∩ C)
⇔x ∈ A ∨ (x ∈ B ∧ x ∈ C)
⇔(x ∈ A ∨ x ∈ B) ∧ (x ∈ A ∨ x ∈ C)
(hukum distributif untuk logika matematika)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∧ x ∈ (A ∪ C)
⇔x ∈ (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
19
BAB 3
SOAL-SOAL LATIHAN
P adalah himpunan nama bulan dalam satu tahun yang diawali huruf K. karena
tidak ada nama bulan yang diawali dengan huruf K, maka meru,pakan himpunan
kosong dan dapat di tulis P={ }
Dari contoh di ats kalian dapat kembangkan sendiri untuk bentuk - bentuk
himpunan kosong yang kalian temukan sendiri agar dapat menambah pemahaman
kalian mengenai himpunan kosong.
2. Himpunan terhingga
Kemudian yang kedua adalah himpunan terhinggaa. yang dinamakan terhingga
berarti tidak terbatas dan jika tidak terbatas berarti dapat kita hitung atau dapat
kita tentukan jumlah anggotanya, naha sudah muali bingungkan , :) makanya
makan dulu seblum belajar biar tidak bingung :) . oke kita kembali ke materi tadi
tentang himpunan terhingga. dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan untuk
pngertian himpunan terhingga yaitu Himpunan yang banyak anggotanya terhingga
atau terbatas. contoh di bawah ini akan memperjelas pengertian himpunan
terhingga di atas :
Nah dari contoh di atas saya rasa sudah cukup jelas bahwa jika ada sebuah
himpunan yang dapat kita cari anggotanya dan juga banyaknya anggota himpunan
tersebut maka himpunan tersebut merupakan himpunan terhingga. Sekarang giliran
kalian untuk mencari himpunan terhingga sebanyak - banyaknya menurut kalian.
20
himpunan tak terbatas. kalau kita mengakatan bahwa himpunan tak terbatas ini
kebalikan dari himpunan terhingga maka pengertian dari himpunan tak terhingga
yaitu Himpunan yang banyak anggotanya tak terhingga atau tak terbatas. langsung
saja perhatikan contoh di bawah ini:
Penjelasan : jika ada himpuan q yang di definisikan himpunan bilangan cacah maka
dapat kita tentukan anggota dari himpunan Q itu adalah 1, 2, 3, 4...... dan seterusnya
sampai tak terhingga.
maka jika Q himpunan bilangan cacah ini berarti himpunan q adalah himpunan tak
terhingga dan dapat di tulis Q={0,1,2,3,...}
4. Himpunan semesta
Hah sudah muali capek nulis nih langsung saja ke pengertian himpunan semesta
deh, himpunan semesta yaitu Himpunan yang memuat semua objek (anggota
himpunan) yang dibicarakan.
Himpunan semesta dilambangkan dengan “S”. dsn langsung juga ke contoh nya :
jika ada himpunan R yang memiliki anggota {1,2,3,4,5} maka Himpunan semesta
yang mungkin adalah: S={bilangan asli di bawah 10}, S={Bilangan cacah} dsb.coba
kalian cari lagi untuk himpunan semesta dari R yang kalian tahu.
contoh:
Diketahui himpunan A={2,3,5}
n(A) = 3 Banyak himpunan yang mungkin dari himpunan A adalah : 2pangkatn(A)=
2 pangkat 3 = 8
Himpunan bagian dari A adalah: { }, {2}, {3}, {5}, {2,3}, {2,5}, {3,5}, {2,3,5}
Himpunan kosong merupakan himpunan bagian dari setiap himpunan.
6. Himpunan Ekuivalen
Himpunan A dan B dikatakan Ekuivalen jika banyak anggota kedua himpunan
tersebut sama==> n(A) = n(B).
contoh:
21
A={1,2,3} ==> n(A) = 3
B={4,5,6} ==> n(B) = 3
n(A) = n(B), maka A ekuivalen dengan B
Jawab :
P = { 0,1,2,3,4,5,6 }
Q ={ 1,3,5,7}
R = {2,3,4,5,6,7,8 }
Q ∩ R = {3,5,7}
P ∪ {Q ∩ R} = { 0,1,2,3,4,5,6 } ∪ {3,5,7}
= { 0,1,2,3,4,5,6,7 }
Jadi, P∪ {Q ∩ R} = { 0,1,2,3,4,5,6,7 }
Di sebuah jurusan dalam suatu perguruan tinggi terdapat 134 mahasiswa tingkat 3. Dari sekian
banyak mahasiswa tersebut, 87 di antaranya mengambil mata kuliah teori graf diskrit, 73
mengambil mata kuliah matematika ekonomi, dan 29 mengambil mata kuliah teori graf dan
matematika ekonomi. Berapa banyak mahasiswa yang tidak mengambil sebuah mata kuliah baik
dalam teori graf maupun dalam matematika ekonomi?
Penyelesaian:
Untuk menentukan banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang tidak mengambil mata kuliah teori graf
ataupun matematika ekonomi, kurangilah banyaknya mahasiswa yang mengambil mata kuliah
dari salah satu mata kuliah ini dari keseluruhan banyaknya mahasiswa tingkat 1. Misalkan A
merupakan himpunan semua mahasiwa tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori graf, dan B
adalah himpunan mahasiswa yang mengambil mata kuliah matematika ekonomi. Maka n(A)=87,
n(B)=73, dan n(A ∩ B) = 29. Banyaknya mahasiswa tingkat 3 yang mengambil mata kuliah teori
graf atau matematika ekonomi adalah
22
= 87 + 73 – 29
= 160-29
= 131
Ini artinya terdapat sebanyak 134–131 = 3 mahasiswa tingkat 3 yang tidak mengambil mata
kuliah teori graf ataupun matematika ekonomi.
Bukti Langsung
Bukti langsung ini biasanya diterapkan untuk membuktikan teorema yang berbentuk implikasi p
g q. Di sini p sebagai hipotesis digunakan sebagai fakta yang diketahui atau sebagai asumsi.
Selanjutnya, dengan menggunakan p kita harus menunjukkan berlaku q. Secara logika
pembuktian langsung ini ekuivalen dengan membuktikan bahwa pernyataan p g q benar dimana
diketahui p benar.
Contoh :
Pembahasan: Diketahui x ganjil, jadi dapat ditulis sebagai x = 2n-1 atau x=2n+1 untuk suatu
bilangan bulat n. Selanjutnya, x2 = (2n - 1)2 = 4n2 + 4n + 1 = 2 (2n2 + 2)+1= 2m + 1
Keterangan : 2n2+2 diibaratkan sebagai m, karena adanya sifat ketertutupan operasi penjumlahan
pada himpunan semua bilangan bulat. Penjumlahan dua bilangan bulat adalah bilangan bulat.
23