Himpunan (set)
Himpunan merupakan suatu konsep dasar
dlm matematika. Teori tentang himpunan
dikembangkan pertama kali oleh ilmuwan
George Cantor (1845-1918)
• Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang
mempunyai sifat tertentu.
• Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur,
atau anggota.
Himpunan matematika adalah
himpunan yang mempunyai sifat
yang jelas yaitu himpunan yang
terdefinisi dengan baik (well
defined set), sebaliknya
himpunan yang tak terdefinisi
dengan baik disebut ill-defined
set.
Contoh:
• Tabulasi
• Cara Perincian/Deskripsi
• Simbol-simbol Baku
• Diagram Venn
• Diagram Cartesius
Tabulasi
Contoh
Contoh
(i) A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5
A = { x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5}
atau
A = { x | x P, x < 5 }
yang ekivalen dengan A = {1, 2, 3, 4}
Contoh
Misalkan U = {1, 2, …, 7, 8}, A = {1, 2, 3, 5} dan
B = {2, 5, 6, 8}.
Diagram Venn: U A B
7
1 2 8
5 4
3 6
Kardinalitas
Kardinal dari himpunan A dinotasikan dengan
n(A) adalah jumlah elemen di dalam A.
Contoh
(i) A = { x | x merupakan bilangan bulat positif yang
lebih kecil dari 7 },
atau A = {1, 2, 3, 4, 5, 6 } maka n(A) = 6
Notasi : atau {}
Contoh
(i) A = { x | x adalah manusia yang berkaki 10 },
maka n(A) = 0
B
A
Himpunan Bagian (Subset)
Contoh
(i) { 2, 3} {1, 2, 3, 4}
(ii) {1, 2, 3,4} {1, 2, 3,4}
(iii) N Z R C
Himpunan Bagian (Subset)
TEOREMA 1.
Contoh:
(i) {1,6} dan {2, 3} adalah proper subset dari {1, 2,
3,4,5,6}
(ii) A B : digunakan untuk menyatakan bahwa A
adalah himpunan bagian (subset) dari B yang
memungkinkan A = B.
Himpunan yang Sama
A dikatakan sama dengan B (A= B) jika dan hanya jika
setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya
setiap elemen B merupakan elemen A.
Notasi : A = B A B dan B A
Himpunan yang Sama
Contoh
(i) Jika A = { 0, 1 } dan B = { x | x 2 x 0 }, maka A = B
(ii) Jika A = { 2,1, 8, 1 } dan B = {2, 1, 8 }, maka A = B
(a) A = A, B = B, dan C = C
(b) jika A = B, maka B = A
(c) jika A = B dan B = C, maka A = C
Himpunan yang Ekivalen
Himpunan A dikatakan ekivalen dengan himpunan B
dinotasikan dengan A ~ B jika dan hanya jika kardinal
dari kedua himpunan tersebut sama.
Contoh
Misalkan A = { 4, 3, 9, 7,1 } dan B ={ 2, 3, 1, 8,4 },
maka A ~ B sebab n(A)=n(B)=4
Himpunan Saling Lepas
Contoh :
Jika A = { x | x N, x > 4 } dan B = { 1, 2, 3 }, maka A //
B.
Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah
suatu himpunan yang elemennya merupakan semua
himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong
dan himpunan A sendiri.
Notasi : P(A) ;
n ( A)
n( P( A)) 2
Contoh
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
Contoh
Jika B={a,b,c}, Tentukan P(B)!
Operasi Terhadap Himpunan
a. Irisan (intersection)
b. Gabungan (union)
c. Komplemen (complement)
d. Selisih (difference)
e. Beda Setangkup (Symmetric Difference)
f. Perkalian Kartesian (cartesian product)
Irisan (intersection)
Notasi : A B = { x x A dan x B }
Irisan (intersection)
Contoh
(i)Jika A = {3, 4, 9, 8, 10} dan B = {6, 8, 10, 14 },
maka A B = {8, 10}
(ii) Jika A = { 1, 5, 11 } dan B = { 0, 6 }, maka
A B = .
Artinya: A // B
Gabungan (union)
Notasi : A B = { x x A atau x B }
Contoh
(i) Jika A = { 2, 5, 8 } dan B = { 7, 5, 22 }, maka A B = { 2,
5, 7, 8, 22 }
(ii) A = A
Komplemen (complement)
Notasi : = { x x U, x A }
Contoh
Misalkan U = { 1, 2, 3, ..., 9 },
jika A = {1, 3, 7, 9}, maka = {2, 4, 6, 8}
jika A = { x | x/2 P, x < 9 }, maka
= { 1, 3, 5, 7, 9 }
Contoh
Misalkan:
A = himpunan semua mobil buatan dalam negeri
B = himpunan semua mobil impor
C = himpunan semua mobil yang dibuat sebelum tahun 1990
D = himpunan semua mobil yang nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta
E = himpunan semua mobil milik mahasiswa universitas tertentu
“mobil mahasiswa di universitas ini produksi dalam negeri atau diimpor dari
luar negeri” (E A) (E B) atau E (A B)
“semua mobil produksi dalam negeri yang dibuat sebelum tahun 1990 yang
nilai jualnya kurang dari Rp 100 juta” A C D
“semua mobil impor buatan setelah tahun 1990 mempunyai nilai jual lebih
dari Rp 100 juta”
Selisih (difference)
Notasi : A – B = { x x A dan x B } = A
Contoh
(i) Jika A = { 1, 2, 3, ..., 10 } dan B = { 2, 4, 6, 8, 10 }, maka A – B
= { 1, 3, 5, 7, 9 } dan B – A =
(ii) {1, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}, tetapi {1, 2, 3} – {1, 3, 5} = {2}
Beda Setangkup (Symmetric Difference)
Notasi: A B = (A B) – (A B) = (A – B) (B – A)
Contoh
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A B = { 3, 4,
5, 6 }
Beda Setangkup (Symmetric
Difference)
(b) (A B ) C = A (B C )
(hukum asosiatif)
CARTESIAN PRODUCT
(PERKALIAN KARTESIAN)
• Contoh
n
A1 A2 ... An Ai
i 1
A1 A2 ... An i1 Ai
n
A1 A2 ... An
i 1
Ai
Perampatan Operasi Himpunan
• Contoh
A (B1 B2 ... Bn) = (A B1) (A
B2) ... (A Bn)
n n
A (Bi ) ( A Bi )
i 1 i 1
Hukum-hukum Himpunan
• Hukum identitas:
• A Ø=A
• AU=A
• Hukum null/dominasi:
• A Ø=Ø
• A U=U
• Hukum komplemen:
• A Ā=U
• A Ā=Ø
Hukum-hukum Himpunan
• Hukum idempoten:
• A A=A
• A A=A
• Hukum involusi:
• =A
• Hukum penyerapan (absorpsi):
• A (A B) = A
• A (A B) = A
Hukum-hukum Himpunan
• Hukum komutatif:
• A B=B A
• AB=B A
• Hukum asosiatif:
• A (B C) = (A B) C
• A (B C) = (A B) C
Hukum-hukum Himpunan
• Hukum distributif:
• A (B C) = (A B) (A C)
• A (B C) = (A B) (A C)
• Hukum De Morgan:
• A B = A B
• =
A B A B
Hukum-hukum Himpunan
• Hukum 0/1
•
=U
•
U =