Contoh tersebut memperlihatkan bahwa suatu himpunan bisa terdapat anggota himpunan lain.
K={ }
Contoh tersebut adalah himpunan kosong, karena K hanya berisi satu elemen yaitu { }.
Himpunan kosong dapat dilambangkan dengan .
Himpunan 100 buah bilangan asli pertama bisa dituli {1, 2, , 100}
Untuk menuliskan himpunan yang tak berhingga, kita dapat menggunakan tanda ellipsis().
Contoh:
A adalah himpunan bilangan asli
Daftar anggota: A={1,2,3,. . .}
Notasi pembentuk himpunan: A={x | x A }
F. Diagram Venn
Diagram Venn menyajikan himpunan secara grafis. Cara penyajian himpunan ini diperkenalkan
oleh matematikawan Inggris yang bernama John Venn pada tahun 1881. di dalam diagram Venn,
himpunan semesta (U) digambarkan sebagai suatu segi empat sedangkan himpunan lainnya
digambarkan sebagai lingkaran di dalam segi empat tersebut.
Contoh: Misalkan U = {1, 2, , 7, 8},
A = {1, 2, 3, 5} dan B = {2, 5, 6, 8}.
1.3 Kardinalitas
Jumlah elemen di dalam A disebut kardinal dari himpunan A. Misalkan A merupakan himpunan
yang elemen-elemennya berhingga banyaknya. Jumlah elemen A disebut kardinal dari himpunan
A.
Notasi: n(A) atau |A| , notasi |A| untuk menyatakan kardinalitas himpunan.
B = {x|x merupakan HIMA di STTG}, Maka |B| = 4, dengan elemen-elemen B adalah HIMATIF,
HIMAKOM, HIMASIP, HIMATI.
A = {a, {a}, {{a}}, maka |A| = 3, dengan elemen-elemen A (yang berbeda) adalah a, {a}, dan
{{a}}.
Himpunan yang tidak berhingga banyak anggotanya mempunyai kardinalitas tidak berhingga
pula. Sebagai contoh, himpunan bilangan riil mempunyai jumlah anggota tidak berhingga, maka |
R| = .
1.4 Himpunan Kosong
Himpunan yang tidak memiliki satupun elemen atau himpunan dengan kardinal = 0 disebut
himpunan kosong (null set).
Notasi: atau { }
Contoh: A = {x | x < x}, maka n(A) = 0
Perhatikan bahwa himpunan {{ }} dapat juga ditulis sebagai {}.
1.5 Himpunan bagian (subset)
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A
merupakan elemen B. Dalam hal ini, B dikatakan superset dari A.
Notasi: A B
Contoh: A B jika elemen A ada di B
A={1,2,3}
B={1,2,3,4,5,7}
C={1,2,4,5}
Jadi : * A B
* A bukan
himpunan bagian C
1.6 Himpunan yang Sama
Himpunan A dikatakan sama dengan himpunan B jika dan hanya jika setiap elemen A
merupakan elemen B dan sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A.
A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian dari A. Jika tidak
demikian, maka A B.
Notasi : A = B A B dan B A
Contoh: A={a,b,c}, B={c,a,b}
Jadi, A=B
tiga prinsip yang perlu diingat dalam memeriksa kesamaan dua buah himpunan:
1. urutan elemen dalam himpunan tidak penting.
jadi {1,2,3} = {3,2,1} = {1,3,2}
2. pengulangan elemen tidak mempengaruhi kesamaan dua buah himpunan.
Jadi, {1,1,1,1}={1,1}={1}
{1,2,3}={1,2,1,3,2,1}
Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang elemennya
merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan kosong dan himpunan A
sendiri.
Notasi : P(A) atau 2A
Contoh:
Jika A = { 1, 2 }, maka P(A) = { , { 1 }, { 2 }, { 1, 2 }}
Himpunan kuasa dari himpunan kosong adalah P() = {}, & himpunan kuasa dari himpunan
{} adalah P({}) = {, {}}.
1.10 Operasi Pada Himpunan
1. Irisan ( )
Irisan (intersection) dari himpunan A dan B adalah himpunan yg setiap elemennya merupakan
elemen dari himpunan A dan himpunan B.
Notasi: A B={x | x A dan x B}
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka A B={2,3,5}
2. Gabungan ( )
Gabungan(union) dari himpunan A dan B adalah himpunan yang setiap anggotanya merupakan
anggota himpunan A atau himpunan B.
Notasi : A B = { x | x A atau x B }
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka, A B={1,2,3,4,5,7,11}
3. Komplemen
Komplemen dari suatu himpunan A terhadap suatu himpunan semesta U adalah suatu himpunan
yang elemennya
merupakan elemen U yang bukan elemen A.
Notasi : = { x | x U, tapi x A }
Misalkan U={0, 11} dan A={1,3,5,7} maka, = {0,2,4,6,8,9,10,11}
4. Selisih
Selisih dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang elemennya merupakan elemen A
dan bukan elemen B. Selisih antara A dan B dapat juga dikatakan sebagai komplemen himpunan
B relatif terhadap himpunan A.
Notasi : A B = { x | x A dan x B } = A B
Misalkan A={1,2,3,4,5} dan B={2,3,5,7,11} maka A B = {1,4}
5. Beda Setangkup
Beda setangkup dari himpunan A dan B adalah sesuatu himpunan yang elemennya ada pada
himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.
Notasi: AB = (AB) (AB) = (A-B) (B-A)
2.Hukum null:
A=A
A=
AU =A
3. Hukum Komplemen:
AU=U
4. hukum idempotent:
A=U
AA=A
A =
5. Hukum Involusi:
A A=A
6. Hukum Penyerapan:
(A)= A
A (A B) = A
7. Hukum Komutatif:
AB=BA
AB=BA
A (A B) = A
8. Hukum Asosiatif:
A (B C)=(A B) C
A (B C)=(A B) C
9. Hukum distributif :
A (B C)=(A B) C
10. Hukum DeMorgan :
A (B C) = (A B) (A C) AB = A B
A (B C) = (A B) (AC) AB = A B
4. Jika A = atau
B = maka A x B
= B x A=
1.11 Sifat-sifat
Operasi
Himpunan
1.12 Prinsip
Inklusi-Eksklusi
Berapa
banyak
anggota
didalam
gabungan
dua buah
himpunan
A dan B?
Penggabungan dua buah menghasilkan dua buah himpunan baru yang elemen-elemenya
berasal dari himpunan A dan himpunan B.
Himpunan A dan himpunan B mungkin saja memiliki elemen-elemen yang sama.
Banyaknya elemen bersama antara A dan B adalah A B. Setiap unsur yang sama itu
telah dihitung dua kali, sekali pada A dan sekali pada B, meskipun ia seharusnya
dianggap sebagai satu buah elemen didalam A B, karena itu, jumlah elemen hasil
penghubungan seharusnya adalah jumlah elemen dimasing-masing himpunan dikurangi
dengan jumlah elemen didalam irisannya, atau A B = A + B A B.
Prinsip ini dikenal dengan nama prinsip inklusi-eksklusi. Dengan cara yang sama, kita dapat
menghitung jumlah elemen hasil operasi beda setangkup: A B = A + B 2A B
1.13 Partisi
Partisi dari sebuah himpunan A adalah sekumpulan himpunan bagian tidak kosong A1,A2 ..dari
A sedemikian
sehingga :
(a) A1 A2 . = A, dan
(b) Himpunan bagian Ai saling lepas;yaitu Ai Aj = untuk i j.
Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, maka { {1}, {2, 3, 4}, {7, 8}, {5, 6} } adalah partisi A.
1.14 Multiset
Dari definisi himpunan, himpunan adalah kumpulan elemen yang berbeda. Namun pada
beberapa situasi, adakalanya elemen himpunan tidak seluruhnya berbeda, misalnya
himpunan nama-nama mahasiswa di sebuah kelas. Nama-nama mahasiswa di dalam
sebuah kelas mungkin ada yang sama, karena itu ada perulangan elemen yang sama di
dalam himpunan tersebut. Himpunan yang elemennya boleh berulang (tidak harus
berbeda) disebut himpunan-ganda atau multiset. Contoh: {1, 1, 1, 2, 2, 3}, {2, 2, 2}, {2,
3, 4}, {} adalah himpunan ganda.
Multiplisitas dari suatu elemen pada multiset adalah jumlah kemunculan elemen tersebut
pada multiset. Misalkan : Jika M = { 0, 1, 01, 1, 0, 001, 0001, 00001, 0, 0, 1}, maka
multiplisitas elemen 0 adalah 4. Himpunan merupakan contoh khusus dari suatu multiset,
yang dalam hal ini multiplisitas dari setiap elemennya adalah 0 atau 1. Kardinalitas dari
suatu multiset didefinisikan sbg kardinalitas himpunan padanannya, dgn mengasumsikan
elemen2 di dalam multiset semua berbeda.
1. P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas maksimum
elemen tersebut pada himpunan P dan Q.
Contoh:
P = { a, a, a, c, d, d } dan Q ={ a, a, b, c, c },
P Q = { a, a, a, b, c, c, d, d
2. P Q adalah suatu multiset yang multiplisitas elemennya sama dengan multiplisitas
minimum elemen tsb pada himpunan P dan Q.
Misal: Jika P = { a, a, a, c, d, d } dan Q = { a, a, b, c, c } maka P Q = { a, a, c }
1.15 Pembuktian Kalimat Himpunan
Kalimat himpunan adalah pernyataan yang menggunakan notasi himpunan. Kalimat dapat
berupa kesamaan himpunan, misalnya A (B C) = (A B) (A C) adalah sebuah
kesamaan himpunan, atau berupa kalimat implikasi seperti jika A B = dan A (B C)
maka selalu berlaku bahwa A C.
sumber referensi:
informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/
matematikadiskri.blogspot.com/2012/11/teori-himpunan.html