Anda di halaman 1dari 15

HIMPUNAN MATEMATIKA

Himpunan adalah (kumpulan objek yang memiliki sifat yg dapat didefinisikan dengan
jelas) segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan.
Walaupun hal ini merupakan ide yang sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan
salah satu konsep penting dan mendasar dalam matematika modern, dan karenanya, studi
mengenai struktur kemungkinan himpunan dan teori himpunan, sangatlah berguna.

Teori himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan
bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan
sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika
modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua
aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan.

Irisan dari dua himpunan yang dinyatakan dengan diagram Venn


NOTASI HIMPUNAN

Notasi Himpunan : Adalah salah satu cara memberi simbol suatu himpunan.

Contoh :

Suatu himpunan selalu dinyatakan dengan huruf besar.

A adalah himpunan siswa-siswa berotak cerdas.

B Adalah himpunan siswa-siswa DCC.

Anggota-Anggota Suatu Himpunan : Selalu dinyatakan dengan huruf kecil.

Contohnya:

A adalah himpunan alat-alat sekolah.

{Buku,Pena,Pensil,Pengaris}.

Cara Menyatakan Suatu Himpunan Terbagi Menjadi 2.

1. Metode Pendaftaran Tabulasi (Roster)

Metode ini dapat di gunakan dengan mencantumkan seluruh anggota himpunan


dan di pisahkan dengan tanda koma dan diakhiri dengan tanda kurung kurawal.

2. Metode Pencirian Deskripsi (Ruler)

Metode ini dapat di gunakan dengan menyebutkan salah satu sifat himpunan.

Contoh :

A adalah himpunan anak-anak TK alhidayah kelas Bunga Mawar

Catatan : Bila dalam suatu himpunan unsurnya hanya boleh muncul sekali. Dan bila
dalam suatu himpunan unsur-unsur yang muncul lebih dari satu.maka peryataan itu bukan
suatu himpunan

Contoh :

A{Mawar,Lili,Melati} Himpunan.

B {Mawar,Mawar,Lili,Melati}Bukan Himpunan.
MACAM-MACAM HIMPUNAN

1. Himpunan Berhingga (finite set) himpunan yg unsurnya bila di hitung akan di peroleh
jumlahnya.

Contoh :

P : himpunan bulan dalam setahun

Q : Himpunan siswa dalam satu kelas

2. Himpunan Tak Berhingga (Infinet set) himpunan yg unsurnya bila di hitung tidak akan
di peroleh hasilnya sampai kita berhenti menghitungnya.

Contoh :

R : Himpunan bilangan cacah {0,1,2…}

3. Himpunan Kosong (Hampa) adalah Himpunun yg tidak memiliki anggota sama sekali.

Contoh :

Kuda bermata 3.

Alasan pada umumnya kuda bermata 2

4. Himpunan Semesta usaha untuk menyatakan sekumpulan objek yang merupakan


bagian dari kumpulan objek-objeck tertentu tetapi memiliki batasan tertentu.

Contoh :

Himpunan warga di salah satu negara bagian Amerika Selatan maka di sini kita
memiliki batasan dalam membahas himpunan tersebut. Dan secara keseluruhan
warga negara di bagian Amerika Selatan adalah sebagian dari warga negara
Amerika Lambang S atau U.

5. Himpunan Sederajat adalah himpunan dua buah himpunan yang memiliki jumlah
bilangan kardinal yang sama.

Contoh :

R = { Putih, biru, merah, kuning}

S = { Rakit, Sampan, Perahu, Kapal }


N(R)=4

N ( S) = 4

6. Himpunan Kuasa suatu pengelompokan himpunan yang dapat di bedakan dgn jalas
anggotanya.

Contoh :

A{a,b,c)maka ini adalah himpunanya

{{a,b,c},{a,b},{a,c},{b,c},{a},{b},{c}}

Dimana n (2A) = 23 = 8

7. Himpunan bagian ada 2 yaitu suatu himpunan A juga merupakan

himpunan B.

Notasinya : A C B

Himpunan bagian A di sebut himpunan murni dan himpunan B paling sedikit harus ada 1
unsur yang bukan unsur A.

Contoh :

A{2,4,6,8}

B {2,4,6,8,1}

Himpunan S juga termasuk himpunan R.

Contoh :

S{6,8,10,12}

R {6,8,10}

Notasinya : R C S

Dan jika suatu himpunan tidak memikiki unsur di sebut himpunan kosong.

8. Himpunan bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari nol
dan seterusnya .
Contohnya :

K = {0,1,2,3,4,5}

9. Himpunan bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga
anggota A, maka B merupakan bagian dari himpunan A.

Contohnya:

B = {a,c,e} A = {a,b,c,d,e}

jadi B bagian dari A.Anggota himpunan n adalah suatu unsur dari suatu himpunan.

Contohnya :

A = (a,b,c,d,e} maka a elemen A

10. Himpunan lepas adalah ssuatu himpunan yang tidak mempunyai anggota persekutuan
dengan himpunan lain.

Contohnya:

A = {d,e,f} B = {g,h,i} maka himpunan A tidak mempunyai anggota persekutuan


dengan himpunan B atau A//B bukan anggota himpunan adalah unsur ini tidak
termasuk dalam himpunan tersebut contohnya A = {a,b,c,d} e bukan anggota
himpunan A.

11. Himpunan bilangan asli adalah himpunan bilangan yang anggotanya dimulai dari
bilangan satu dan seterusnya.

Contohnya:

D = {1,2,3,4,...}

12. Himpunan bilangan genap adalah himpunan yang anggotanya dimulai dari angka dua
dan selalu genap atau habis dibagi dua.
Contohnya:

G = {2,4,6,8,10}

13. Himpunan bilangan ganjil adalah himpunan yang anggota bilanganya tidak habis dib
agi dua .

Contohnya:

K = {1,3,5,7}

14. Himpunan bilangan prima adalah himpunan bilangan yang anggotanya semua
bilangan yang memiliki dua faktor.

Contohnya:

Y = {2,3,,5,7}

15. Himpunan kuadrat bilangan cacah adalah himpunan bilangan cacah yang anggotanya
dipangkatkan dua.

Contohnya:

Y = {0^2,1^2,3^2)
Fungsi Karakteristik Himpunan Matematika

Fungsi karakteristik menunjukkan apakah sebuah anggota terdapat dalam sebuah


himpunan atau tidak.

Jika

maka:

Terdapat korespondensi satu-satu antara himpunan kuasa P(S) dengan himpunan dari
semua fungsi karakteristik dari S. Hal ini mengakibatkan kita dapat menuliskan
himpunan sebagai barisan bilangan 0 dan 1, yang menyatakan ada tidaknya sebuah
anggota dalam himpunan tersebut.
Representasi Biner

Jika konteks pembicaraan adalah pada sebuah himpunan semesta S, maka setiap
himpunan bagian dari S bisa dituliskan dalam barisan angka 0 dan 1, atau disebut juga
bentuk biner.

Bilangan biner menggunakan angka 1 dan 0 pada setiap digitnya. Setiap posisi bit
dikaitkan dengan masing-masing anggota S, sehingga nilai 1 menunjukkan bahwa
anggota tersebut ada, dan nilai 0 menunjukkan bahwa anggota tersebut tidak ada. Dengan
kata lain, masing-masing bit merupakan fungsi karakteristik dari himpunan tersebut.
Sebagai contoh, jika himpunan S = {a, b, c, d, e, f, g}, A = {a, c, e, f}, dan B = {b, c, d,
f}, maka:

Himpunan Representasi Biner

---------------------------- -------------------

abcdefg

S = { a, b, c, d, e, f, g }  1 1 1 1 1 1 1

A = { a, c, e, f }  1010110

B = { b, c, d, f }  0111010

Cara menyatakan himpunan seperti ini sangat menguntungkan untuk melakukan operasi-
operasi himpunan, seperti union (gabungan), interseksi (irisan),
dan komplemen (pelengkap), karena kita tinggal menggunakan operasi bit untuk
melakukannya. Representasi himpunan dalam bentuk biner dipakai oleh kompiler-
kompiler Pascal dan juga Delphi.
Operasi dasar himpunan matematika

1. Gabungan

Gabungan antara himpunan A dan B

Dua himpunan atau lebih yang digabungkan bersama-sama. Operasi


gabungan A ∪ B setara dengan AatauB, dan anggota himpunannya adalah semua anggota
yang termasuk himpunan A ataupun B.

Contoh:

 {1, 2} ∪ {1, 2} = {1, 2}.

 {1, 2} ∪ {2, 3} = {1, 2, 3}.

 {Budi} ∪ {Dani} = {Budi, Dani}.

Beberapa sifat dasar gabungan:

 A ∪ B = B ∪ A.

 A ∪ (B ∪ C) = (A ∪ B) ∪ C.

 A ⊆ (A ∪ B).

 A ∪ A = A.

 A ∪ ∅ = A.

 A ⊆ Bjika dan hanya jikaA ∪ B = B.

2. Irisan
Irisan antara himpunan A dan B

Operasi irisan A ∩ B setara dengan AdanB. Irisan merupakan himpunan baru yang
anggotanya terdiri dari anggota yang dimiliki bersama antara dua atau lebih himpunan
yang terhubung. Jika A ∩ B = ∅, maka A dan B dapat dikatakan disjoint (terpisah).

Contoh:

 {1, 2} ∩ {1, 2} = {1, 2}.

 {1, 2} ∩ {2, 3} = {2}.

 {Budi, Cici} ∩ {Dani, Cici} = {Cici}.

 {Budi} ∩ {Dani} = ∅.

Beberapa sifat dasar irisan:

 A ∩ B = B ∩ A.

 A ∩ (B ∩ C) = (A ∩ B) ∩ C.

 A ∩ B ⊆ A.

 A ∩ A = A.

 A ∩ ∅ = ∅.

 A ⊂ B jika dan hanya jika A ∩ B = A.

3. Komplemen
Komplemen B terhadap A

Komplemen A terhadap U
Diferensi simetris himpunan A dan B

Operasi pelengkap A^C setara dengan bukanA atau A’. Operasi komplemen merupakan
operasi yang anggotanya terdiri dari anggota di luar himpunan tersebut.

Contoh:

 {1, 2} \ {1, 2} = ∅.

 {1, 2, 3, 4} \ {1, 3} = {2, 4}.

Beberapa sifat dasar komplemen:

 A \ B ≠ B \ A untuk A ≠ B.

 A ∪ A′ = U.

 A ∩ A′ = ∅.

 (A′)′ = A.

 A \ A = ∅.

 U′ = ∅ dan ∅′ = U.

 A \ B = A ∩ B′.

Ekstensi dari komplemen adalah diferensi simetris (pengurangan himpunan), jika


diterapkan untuk himpunan A dan B atau A – B menghasilkan
Contohnya, diferensi simetris antara:

 {7, 8, 9, 10} dan {9, 10, 11, 12} adalah {7, 8, 11, 12}.

 {Ana, Budi, Dedi, Felix} dan {Budi, Cici, Dedi, Ela} adalah {Ana, Cici, Ela,
Felix}.
Hukum himpunan

 Hukum komutatif
p∩q≡q∩p

p∪q≡q∪p

 Hukum asosiatif
(p ∩ q) ∩ r ≡ p ∩ (q ∩ r)

(p ∪ q) ∪ r ≡ p ∪ (q ∪ r)

 Hukum distributif
p ∩ (q ∪ r) ≡ (p ∩ q) ∪ (p ∩ r)

p ∪ (q ∩ r) ≡ (p ∪ q) ∩ (p ∪ r)

 Hukum identitas
p∩S≡p

p∪∅≡p

 Hukum ikatan
p∩∅≡∅

p∪S≡S

 Hukum negasi
p ∩ p’ ≡ ∅

p ∪ p’ ≡ S

 Hukum negasi ganda


(p’)’ ≡ p

 Hukum idempotent
p∩p≡p

p∪p≡p

 Hukum De Morgan
(p ∩ q)’ ≡ p’ ∪ q’

(p ∪ q)’ ≡ p’ ∩ q’

 Hukum penyerapan
p ∩ (p ∪ q) ≡ p

p ∪ (p ∩ q) ≡ p

 Negasi S dan ∅
S’ ≡ ∅

∅’ ≡ S

Anda mungkin juga menyukai