Anda di halaman 1dari 18

HIMPUNAN

-matematika humaniora-

Nama : Angelina br Lumbanbatu


Nim : 230501134
1. Defenisi Himpunan
Pengertian himpunan dalam ilmu matematika adalah kumpulan objek yang
memiliki sifat yang dapat didefinisikan dengan jelas, atau segala koleksi benda-
benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Sebagai contoh,
kumpulan buku-buku pelajaran, kumpulan bilagan bulat, kumpulan buah-
buahan berwarna merah, dan sebagainya. Biasanya himpunan dilambangkan
dengan huruf kapital seperti A, B, C, dan sebagainya yang dituliskan dalam
tanda kurung kurawal seperti berikut ini: A = {himpunan sayur-sayuran hijau} B
= {merah, kuning, hijau} C = {..., -4, -3, -2, -1, 0, 1,...} Himpunan bisa dinyatakan
dengan dua cara, yakni dengan deskripsi dan tabulasi. Metode Deskripsi dibagi
lagi ke dalam dua cara, yaitu dengan kata-kata dan dengan notasi pembentuk
himpunan. Misal: A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 10. A =
{x|x<10,xϵ bilangan cacah} Dibaca "A adalah himpunan x dimana x bernilai
kurang dari sepuluh dan x adalah anggota bilangan cacah.
Untuk menyatakan himpunan
dengan tabulasi, maka kita
perlu menyebutkan anggota-
anggota yang termasuk
himpunan. Contoh: A adalah
himpunan bilangan cacah
kurang dari 10 A = {0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9}Catatan:Dalam
menyatakan himpunan,
anggota himpunan yang
sama dituliskan cukup satu
kali.
Urutan tidak diperhatikan
dalam penyebutan anggota
himpunan.
2. Jenis - jenis himpunan
Pada dasarnya ada beberapa jenis himpunan yang perlu diketahui,
diantaranya himpunan kosong, himpunan semesta, dan himpunan
bagian.

1.Himpunan kosong
Sebuah himpunan dikatakan sebagai himpunan
kosong jika tidak memiliki anggota himpunan.
Selain itu, dapat juga disebut sebagai himpunan
null yang disimbolkan dengan atau "{}" Contoh A
adalah himpunan nama bulan yang dimulai
dengan huruf B B = {x|x<1,xϵ bilangan asli}
2. Himpunan Semesta
himpunan semestas adalah himpunan
yang berisi semua elemen himpunan atau
superset dari setiap himpunan. Himpunan
semesta biasanya dilambangkan dengan
"S" Contoh A = (2, 4, 6, 8} B = {x|x<10,xϵ
bilangan asli} C = {-3, -2, -1, 0, 1} Himpunan
semesta dari himpunan A, B, dan C adalah
S = {himpunan bilangan bulat}
3. Himpunan Bagian
Misalkan A an B adalah dua
himpunan dan jika semua anggota
himpunan A adalah anggota pada
himpunan B, maka A disebut juga
dengan himpunan bagian B.

ᴄ ᴐ
4. Himpunan terbilang dan himpunan tak terbilang

Himpunan terbilang, anggotanya dapat ditunjukkan


satu per satu.
Contoh:
P = {4,5,6, …}
Q = {r, s, t, v, w, k, d, a}
R = {1, 2, 3, …, 138}.
Himpunan tak terbilang, anggotanya tidak dapat
ditunjukkan satu per satu (kontinu).
Contoh:
D = {xï0 £ x < 7, x bilangan rasional}
F = {xïx £ 4, x bilangan real positip}.
5. Himpunan Terbatas
Himpunan terbatas yaitu himpunan Unsur yang menjadi batas itu tidak
yang mempunyai batas. Ada himpunan harus menjadi anggota himpunan.
terbatas kiri dan ada himpunan Pada himpunan terhingga yang ditulis
terbatas kanan. secara tabulasi, yakni anggota terkecil
Contoh: menjadi batas bawah, dan anggota
terbesar menjadi batas atas.
K = {4, 1, 3, 8, 6}
Khusus untuk bil real, himpunan tak
L = {xï0 < x £ 7, x bilangan asli}
terbilang (kontinu) bisa dinyatakan
B = {xï0 < x £ 7, x bilangan bulat}. dengan interval atau selang:
Himpunan terbatas biasanya a) {x | 2< x £ 7} = (2,7]
beranggotakan bilangan. Batas yang b) {x | 2 £ x < 7} = [2,7)
kecil disebut batas bawah, dan batas c) {x | 2< x < 7} = (2,7)
yang besar disebut batas atas. d) {x | 2 £ x £ 7} = [2,7].
6. Himpunan terhingga dan himpunan tak hingga

Himpunan H disebut himpuan terhingga (finite set)


jika n(H) = c, c bilangan cacah
Contoh:
G : Himpunan nama-nama hari dalam seminggu
N : {7,8,9,10, …, 2015}
Himpunan D disebut himpunan tak hingga (infinite
set, transfinite set) jika n(D) = ~
Contoh:
F = {2, 3, 4, 5, …}
M : {xï2 £ x < 4, x bilangan real}
Sifat - sifat operasi himpunan
Operasi himpunan memenuhi sifat-sifat berikut.
Pada sembarang himpunan P berlaku sifatberikut.
P ∪ P = P dan P ∩ P = P (sifat idempoten) ...
Pada sembarang himpunan P dan Q berlaku
sifatberikut. P∪ Q=Q ∪ P dan P∩ Q=Q ∩ P
(sifatkomutatif)
Pada sembarang himpunan P, Q, dan R berlaku
sifat berikut.
Sifat Komutatif
Sifat komutatif pada operasi himpunan hanya
berlaku pada operasi irisan dan gabungan, yaitu A

B=B ∩
A dan A B=B ∪ A. ∪
Contoh:
Diketahui dua himpunan A = {3, 4, 5, 6} dan B = {2,
3, 4}.
Tunjukkan bahwa A B=B ∩ A dan A∩ B=B ∪ ∪
A.

Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi
irisan dan gabungan, yaitu(A ∩ ∩ ∩ ∩
B) C=A (B ∪ ∪
C) dan (A B)
C=A ∪ ∪ (B C).
Contoh:
Diketahui A = {p, q, r, s}, B = {r, s, t} dan C = {q, r, s}.
Tunjukkan bahwa (A ∩ ∩ ∩ ∩
B) C=A (B ∪ ∪
C) dan (A B) C=A
∪ ∪ (B C).
Diagram Venn
Diagram venn adalah diagram yang menjelaskan mengenai
hubungan antar-himpunan yang memiliki kesamaan antar-
nilai maupun jumlahnya di dalam suatu kelompok. Diagram
adalah suatu bentuk visualisasi atau gambaran untuk
menjelaskan mengenai data tertentu. Diagram terdiri dari
berbagai macam jenis. Namun, di dalam ilmu matematika,
terdapat salah satu diagram yang dipelajari, yaitu diagram
venn.
Pada dasarnya, diagram venn ini digambarkan dalam
bentuk lingkaran di dalam suatu persegi panjang.
Ada 3 ketentuan di dalam membuat
diagram venn, yaitu:
1. Himpunan semesta (S): biasanya
digambarkan dengan persegi
panjang dan lambang S ditulis pada
sudut kiri atas gambar persegi
panjang.
2. Setiap himpunan lain yang
dibicarakan (selain himpunan
kosong) digambarkan dengan
lingkaran (kurva tertutup).
3. Setiap anggota ditunjukkan dengan
noktah (titik) dan anggota
himpunan ditulis di samping noktah
tersebut.
-
Beberapa bentuk diagram venn
Himpunan yang Berpotongan

Himpunan yang pertama adalah


himpunan yang berpotongan.
Himpunan yang berpotongan adalah
jika ada anggota himpunan A dan B
yang sama. Jadi anggota yang masuk
ke dalam himpunan A juga ternyata
masuk ke himpunan B. Himpunan A
berpotongan dengan himpunan B

dapat ditulis A B.
Himpunan Saling Lepas
Selanjutnya, himpunan saling lepas.
Himpunan A dan B dikatakan saling
lepas jika tidak ada anggota himpunan
A dan B yang sama. Himpunan A saling
lepas dengan himpunan B dapat ditulis
sebagai A//B.
Himpunan Bagian
Himpunan yang ketiga adalah himpunan bagian.
Himpunan A dapat dikatakan himpunan bagian
dari himpunan B jika semua anggota himpunan A
merupakan anggota dari himpunan B.
Himpunan yang Sama

Himpunan yang sama dapat


dinyatakan jika setiap anggota A
merupakan anggota B dan setiap
anggota B merupakan anggota A.
Misalnya A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {5,
4, 3, 2, 1}. Nah anggota kedua
himpunan ini sama persis kan
squad? Jadi dapat dikatakan
himpunan A sama dengan
himpunan B. Himpunan yang sama
ini dapat ditulis A = B.

Anda mungkin juga menyukai