Anda di halaman 1dari 18

HIMPUNAN

A. HIMPUNAN DAN ANGGOTA HIMPUNAN

Himpunan didefinisikan sebagai kumpulan obyek-obyek yang berbeda.


Himpunan dinotasikan dengan huruf besar A, B, C,... Obyek dalam
himpunan disebut elemen/anggota, yang disimbolkan dengan huruf kecil a,
b, c.....
Himpunan biasanya diberi simbol huruf kapital dan anggota himpunan
dibatasi dengan tanda kurung kurawal { … }
Contoh :
1. A = {b, c, d} artinya bahwa himpunan A mempunyai anggota b, c dan d
atau dengan kata lain dapat dikatakan b, c dan d merupakan anggota
himpunan A. Untuk menyatakan bahwa suatu benda atau object menjadi
anggota suatu himpunan digunakan lambang  dan untuk menyatakan
bahwa suatu objek bukan merupakan anggota himpunan digunakan
symbol .
2. A = {b,c,d} dan B =
{e,f} maka b  A dan b
 B c  A dan c  B d
 A dan d  B

B. PENULISAN HIMPUNAN
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;
a. Bentuk Enumerasi yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan semua
anggota himpunan diantara dua kurung kurawal. Atau bisa dikatakan
mendaftarkan semua anggota himpunan
Contoh :
1. A = { a, i, u, e, o } menyatakan himpunan 5 huruf vokal.
2. B = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } menyatakan himpunan 6 bilangan ganjil.
3. C = { 11, 13, 17, 19 } menyatakan himpunan 4 bilangan prima.

|1
b. Notasi Pembentuk Himpunan yaitu penulisan himpunan dengan
menuliskan sifat anggotanya pada suatu notasi diantara dua kurung
kurawal.
Contoh :
1. A = { x | 1 < x < 8, adalah bilangan ganjil }
Dibaca = A adalah himpunan yang anggotanya semua x, dengan syarat
xlebih dari 1 dan kurang dari 8 dan y adalah bilangan ganjil. Jadi A =
{ 2, 3, 5 }

c. Diagram Venn yaitu menuliskan himpuan dalam bentuk diagram dimana


himpunan semestanya digambarkan dengan segi empat sedangkan
himpunanhimpunan yang ada dilingkungannya digambarkan dengan
lingkaran.

Gambar 2.1
Contoh :
1. Tuliskan dalam bentuk enumerasi himpunan berikut serta
kardinalitasnya:
a. A = { x | x  himpunan bilangan bulat, 2 < x < 10 }
b. B = { x | x  himpunan bilangan bulat, x2 + 1  10 }
c. C = { x | x  himpunan bilangan bulat, x bilangan ganjil, 5 < x < 5 }

Penyelesaian:
a. A terdiri dari semua bilangan bulat antara 3 dan 9, sehingga A = { 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9 } dan n ( A ) = 7

|2
b. B memuat semua bilangan bulat yang memenuhi persamaan x 2 + 1 =
10, sehingga B = { 2, 3, 1, 2, 3 } dan n ( B ) = 5
b. C = { 3, 1, 1, 3 } dan n ( C ) = 4

C. MACAM-MACAM HIMPUNAN

Berdasarkan pengamatan dengan memperhatikan jumlah anggotanya,


himpunan dibagi menjadi beberapa macam:
a. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota
dan dinotasikan dengan  atau { }, himpunan kosong merupakan himpunan
bagian dari setiap himpunan.
Himpunan kosong disajikan dalam bentuk diagram Venn sebagai berikut:

Gambar 2.2
Contoh:
1. Jika P adalah himpunan nama-nama bulan yang dimulai dengan
huruf K, nyatakan dalam notasi himpunan P
Penyelesaian :
P =  atau P = { } karena tidak ada nama bulan yang dimulai dengan
huruf K
2. R = {x | x adalah bilangan ganjil yang habis dibagi 2}
nyatakan dalam notasi himpunan R

|3
Penyelesaian :
R =  atau R = { } karena bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak
habis dibagi 2.
3. Apakah {0}=? Jelaskan mengapa demikian?
Penyelesaian:
Himpunan kosong tidak mempunyai anggota, misalkan ada
himpunan Q = {x | x < 1, x  C}, maka Q = {0} atau n(Q) = 1. Anggota
himpunan Q adalah 0. Jadi, himpunan Q bukan merupakan
himpunan kosong.
4. Apakah  = {}? Jelaskan mengapa demikian?
Himpunan kosong tidak mempunyai anggota, sedangkan {} adalah
himpunan yang anggotanya himpunan kosong, sehingga himpunan
ini memiliki satu anggota, yaitu , jadi dengan demikian jelas bahwa
 ≠ {}

b. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang
memuat semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan
semesta (semesta pembicaraan) biasanya dilambangkan dengan S atau U.
Contoh:
Diketahui:
A = {1,3,5,7,}
Maka semesta pembicaraan dari himpunan A adalah himpunan
S = {Bilangan Prima}. Artinya, S adalah himpunan semesta dari A.
Himpunan S memuat semua anggota himpunan A.
Jika kita membicarakan himpunan bilangan asli kurang dari 8, yaitu:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A ={1, 3, 5, 7}

|4
B = {2, 4, 6}
C = {7, 8, 9}
Maka S adalah semesta dari himpunan A dan B, tetapi bukan semesta
dari himpunan C.
Jika digambarkan dengan diagram Venn:

Gambar 2.3

c. Himpunan Berhingga (Finite Set)


Himpunan yang memiliki banyak anggotanya berhingga disebut himpunan
berhingga.
Contoh:
1. A = {a, b, c, d, e, f} dengan n(A) = 6
2. B = {1, 3, 5, 7, 9, 11, 13} dengan n(B) = 7
3. P adalah himpunan bilangan Asli yang kurang dari 20
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
P = {1, 2, 3, . . . , 19} dengan n(P) = 19
4. Q adalah himpunan nama bulan yang diawali dengan huruf
M Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
Q = {Maret, Mei} dengan n(Q) = 2
5. Himpunan mahasiswa program studi matematika UM
Metro (apakah himpunan ini berhingga atau tidak?)

|5
d. Himpunan Tak Berhingga (Infinite Set)
Himpunan yang memiliki banyak anggota tak berhingga disebut himpunan
tak berhingga.
1. A = {x | x bilangan Asli}
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
A = {1, 2, 3, 4, . . .}
2. A = {x | x bilangan Bulat}
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
B = {. . . , -2, -1, 0, 1, 2, 3, . . .}
3. P adalah himpunan kelipatan 5 dari bilangan asli
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
P = {5, 10, 15, 20, 25, . . .}
4. Q adalah himpunan bilangan cacah
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
Q = {0, 1, 2, 3, 4, 5, . . .}

|6
LATIHAN 2.a

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakan


latihan di bawah ini:
1. Berikut ini adalah beberapa contoh kumpulan. Tentukan manakah yang
merupakan himpunan dan manakah yang bukan himpunan.
a. Kumpulan anak-anak cerdas.
b. Kumpulan anak-anak TK Harapan Ibu yang berusia 5 tahun.
c. Kumpulan binatang berkaki empat.
d. Kumpulan siswa kelas Ia yang memakai jam tangan.
e. Kumpulan lagu-lagu indah.
f. Kumpulan makanan lezat.
g. Kumpulan huruf-huruf vokal.
h. Kumpulan warna-warna pelangi.
i. Kumpulan mahasiswa UT yang berambut panjang.
j. Kumpulan kendaraan beroda 3.
2. A= {xlx<5, x  C}
3. Nyatakan himpunan di atas dengan.
a. Metode roster / tabulasi.
b. Menyebutkan syarat keanggotaannya.
4. Berilah dua contoh himpunan kosong yang berkenaan dengan dunia ke-TK-
an.
5. Berikut ini adalah beberapa contoh himpunan. Tentukan manakah yang
merupakan himpunan hingga dan yang merupakan himpunan tak hingga.
a. {1,2,3,4,5,6...}
b. (1000,100,10,1}
c. {...,-3,-2,-1,0.1,2,3.....}
d. {a, b, c. d, f, g}
e. {warna-warna balon di lagu balonku}
f. {bilangan kelipatan dua)

|7
D. HUBUNGAN ANTAR HIMPUNAN
a. Himpunan Bagian
Semesta pembicaraan (simbol S) adlah himpunan semua obyek yang
dibicarakan. Suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut
himpunan kosong, diberi simbol ∅ atau .

Jika A dan B adalah himpunan-himpunan maka A disebut himpunan bagian


(subset) dari B bila dan hanya bila setiap anggota A juga merupakan
anggota B.
A  B  (( x A  x B)

Perhatikan gambar 2.4. Jika A adalah himpunan bagian B, dikatakan juga


bahwa B memuat A (simbol B  A) .

Jika ada anggota A yang bukan anggota B, berarti A bukan himpunan


bagian B (ditulis A  B). Secara matematika, A  B  (( x) x A  x B)

B
A

Gambar 2.4
Perhatikan perbedaan antara (simbol keanggotaan himpunan) dan 
(simbol himpunan bagian). xA berarti bahwa elemen x adalah salah satu di

antara elemen-elemen A. Sedangkan A  B berarti bahwa setiap anggota A


merupakan anggota B.
Dari uraian di atas himpunan bagian didefinisikan:

Himpunan A merupakan himpunan bagian dari B, Ditulis A


 B, jika setiap anggota A juga merupakan
anggota B.

|8
Himpunan A bukan merupakan himpunan bagian dari B,
Ditulis A  B, jika ada anggota A yang bukan merupakan
anggota B.

Contoh:
 Jika A = { 1 }, maka himpunan bagian dari himpunan A adalah { }, {1}.
Banyaknya himpunan bagian adalah 2. Dengan rumus diperoleh
2n(A) = 21 = 2.
 Jika B = { a, b }, maka himpunan bagian dari himpunan B adalah { },{a},
{b}, {a, b}.
Banyaknya himpunan bagian adalah 4. Dengan rumus diperoleh 2 n(B) = 22 =
4.
 Jika C = {piring, gelas, sendok}, maka himpunan bagian dari C adalah { },
{piring}, {gelas}, {sendok}, {piring, gelas}, {piring, sendok}, {gelas,
sendok}, {piring, gelas, sendok}.
 Banyaknya himpunan bagian adalah 8. Dengan rumus diperoleh 2 n(c) = 23 =
8.

b. Himpunan Sama

Dua himpunan dikatakan sama, apabila Dua buah himpunan yang


memiliki anggota yang persis sama, tanpa melihat urutannya.

Contoh:

Perhatikan himpunan A = {m, e, t, r, o} dan B = {m, e, r, o, t}. Terlihat bahwa


setiap anggota A termuat dalam B, demikian juga sebaliknya. Dalam hal
ini, himpunan A dan B disebut dua himpunan sama, ditulis A = B.

c. Himpinan Setara/ekuivalen

Dua himpunan P dan Q dikatakan ekuivalen jika memiliki banyaknya


anggota yang sama atau n(P) = n(Q)

Notasi: P ~ Q

|9
Contoh:
Perhatikan himpunan R = {m, e, t, r, o} dan S = {1, 2, 3, 4, 5}
Karena jumlah anggota himpunan R sama banyaknya dengan jumlah
anggota himpunan S, maka dikatakan himpunan R setara dengan himpunan
S, ditulis: R ~ S

d. Himpunan Kuasa/Power Set


Himpunan kuasa dari himpunan A ditulis dengan P(A) Yaitu himpunan
yang anggotanya adalah himpunan-himpunan bagian dari suatu himpunan.
Perhatikan tabel berikut:
Himpunan Banyaknya Himpunan Bagian Banyaknya
Anggota Himpunan
(i) (ii) Bagian
{a} 1 {} 2 = 21
{a}
{a, b} 2 {} 4 = 22
{a}, {b}
{a, b}
{a, b, c} 3 {} 8 = 23
{a}, {b}, {c}
{a, b}, {a, c}, {b, c}
{a, b, c}
{a, b, c, d} 4 {} 16 = 24
{a}, {b}, {c}, {d}
{a, b}, {a, c}, {a, d}, {b, c}, { b,
d}, {c, d}
{a, b, c}, {a, b, d}, {a, c, d}, {b,
c, d}
{a, b, c, d}
{a, b, c, d, ...} N {} 2n
{a}, {b}, ...

| 10
Terlihat bahwa terdapat hubungan antara banyaknya anggota suatu
himpunan dengan banyaknya himpunan bagian himpunan tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:

Banyaknya semua himpunan bagian dari suatu himpunan adalah 2n, dengan
n banyaknya anggota himpunan tersebut.

LATIHAN 2.b

1. Dari pasangan-pasangan himpunan di bawah ini, tentukan mana yang


merupakan himpunan sama dan mana yang merupakan himpunan ekuivalen.
a. A = {k, l, m} B = {p, g,
r}
b. C adalah warna bendera Indonesia
D adalah warna seragam sekolah nasional siswa SD
c. E = {l, a. u, t} F = {u, l, a.
t}
d. G = {x | x < 10, x ∈ Prima} H = {x | x
< 4, x ∈ Cacah}
e. 1 = { m, a. r, e. t} J = {a. p, r,
i, l}
f. K adalah nama-nama jari di tangan kanan L adalah
nama-nama jari di tangan kiri
2. A = {merah, kuning, hijau, biru}
Tentukan banyaknya himpunan bagian yang mungkin dari A.
3. Buatlah diagram Venn dari:
a. S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} A =
{1,3,5,7}
B = {2,4,6}
b. S = {m, e, l, a, t, i, k, u} A = {m, e,
l, a, t, i}
c. S = {k, u, c, i, n, g, r, e, t, a} A =
{k, u, n, c, i}
B = {c, i, n, t, a}

| 11
e. Himpunan saling lepas
(disjoint) Definisi:
Himpunan A dikatakan saling lepas atau saling asing dengan himpunan B
jika kedua himpunan tersebut tidak mempunyai anggota persekutuan.

Contoh:
Diketahui:
A = {1,3,5,7,9}
B = {2,4,6,8,10}
bila disajikan dalam diagram Venn sebagai berikut:

Gambar 2.5

Perhatikan bahwa tidak ada satupun anggota himpunan A yang menjadi


anggota himpunan B. Demikian pula sebaliknya, tidak ada satu pun anggota
himpunan B yang menjadi anggota himpunan A.

f. Himpunan tidak saling lepas (berpotongan)


Definisi:
Dua himpunan A dan B dikatakan tidak saling lepas (berpotongan) jika A
dan B mempunyai anggota persekutuan, tetapi masih ada anggota A yang
bukan anggota B dan ada anggota B yang bukan anggota A.

| 12
Contoh:
Diketahui:
P = {2, 4, 6, 8, 10}
Q = {2, 3, 5, 7}
bila disajikan dalam diagram Venn sebagai berikut:

Gambar 2.6
Perhatikan ada anggota himpunan P yang juga menjadi anggota himpunan
Q, yaitu {2}. Dalam hal ini dikatakan bahwa {2} adalah anggota persekutuan
dari himpunan P dan Q. Perhatikan juga ada anggota himpunan P yang
tidak menjadi anggota himpunan Q, demikian pula sebaliknya. Artinya:
himpunan tidak saling lepas (berpotongan)

6. Operasi Pada Himpunan

a. Irisan (intersection)
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang memuat semua anggota A
yang juga menjadi anggota B.

Notasi : A  B = { x  x  A dan x  B }

bila disajikan dalam diagram Venn irisan himpunan A dan B sebagai


berikut:

| 13
Gambar 2.7
A  B adalah daerah yang diarsir
Jika dua buah himpunan salaing lepas(disjoint) maka A  B =

b. Gabungan (union)
Gabungan himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua anggota
A dan/atau menjadi anggota himpunan B

Notasi : A  B = { x  x  A atau x  B }
bila disajikan dalam diagram Venn gabungan himpunan A dan
himpunan B sebagai berikut:

Gambar 2.8
c. Komplemen (complement)
Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan yang anggota anggotanya
merupakan anggota S tetapi bukan anggota A

Notasi : Ac = { x  x  S, x  A }

| 14
bila disajikan dalam diagram Venn komplemen dari suatu himpunan
sebagai berikut:

Gambar 2.9

d. Selisih (difference)
Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.

Notasi: A – B = { x  x  A dan x  B } = A  Bc
bila disajikan dalam diagram Venn selisih himpunan A dan B sebagai
berikut:

Gambar 2.10

e. Selisih Simetri (Symmetric Difference)


Selisih simetri dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya ada pada himpunan A atau B, tetapi tidak pada keduanya.

Notasi: A  B = (A  B) – (A  B) = (A – B)  (B – A)

| 15
bila disajikan dalam diagram Venn selisih simetri dari himpunan A dan B
sebagai berikut:

Gambar 2.11
Contoh
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A  B = { 3, 4, 5, 6 }
Teorema: Selisih Simetri memenuhi sifat-sifat berikut:

(a) A  B = B  A (hukum komutatif)


(b) (A  B )  C = A  (B  C )(hukum asosiatif)

LATIHAN 2.b

1. Jika S = {1,2,3,4.5,6,7,8} A =
{1,2,3,4}

a. A Ç B
b. A È B
c. A + B
d. A – B
e. A
2. Dari sekelompok anak TK diperoleh: 10 anak senang membuat origami, 8
anak senang mewarnai gambar, 3 anak senang membuat origami dan
mewarnai gambar dan dua anak tidak suka membuat origami maupun
mewarnai gambar. Tentukan jumlah anak dalam kelompok tersebut.

| 16

Anda mungkin juga menyukai