B. PENULISAN HIMPUNAN
Penulisan himpunan yang biasa dipergunakan ada dua bentuk yaitu;
a. Bentuk Enumerasi yaitu penulisan himpunan dengan menuliskan semua
anggota himpunan diantara dua kurung kurawal. Atau bisa dikatakan
mendaftarkan semua anggota himpunan
Contoh :
1. A = { a, i, u, e, o } menyatakan himpunan 5 huruf vokal.
2. B = { 1, 3, 5, 7, 9, 11 } menyatakan himpunan 6 bilangan ganjil.
3. C = { 11, 13, 17, 19 } menyatakan himpunan 4 bilangan prima.
|1
b. Notasi Pembentuk Himpunan yaitu penulisan himpunan dengan
menuliskan sifat anggotanya pada suatu notasi diantara dua kurung
kurawal.
Contoh :
1. A = { x | 1 < x < 8, adalah bilangan ganjil }
Dibaca = A adalah himpunan yang anggotanya semua x, dengan syarat
xlebih dari 1 dan kurang dari 8 dan y adalah bilangan ganjil. Jadi A =
{ 2, 3, 5 }
Gambar 2.1
Contoh :
1. Tuliskan dalam bentuk enumerasi himpunan berikut serta
kardinalitasnya:
a. A = { x | x himpunan bilangan bulat, 2 < x < 10 }
b. B = { x | x himpunan bilangan bulat, x2 + 1 10 }
c. C = { x | x himpunan bilangan bulat, x bilangan ganjil, 5 < x < 5 }
Penyelesaian:
a. A terdiri dari semua bilangan bulat antara 3 dan 9, sehingga A = { 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9 } dan n ( A ) = 7
|2
b. B memuat semua bilangan bulat yang memenuhi persamaan x 2 + 1 =
10, sehingga B = { 2, 3, 1, 2, 3 } dan n ( B ) = 5
b. C = { 3, 1, 1, 3 } dan n ( C ) = 4
C. MACAM-MACAM HIMPUNAN
Gambar 2.2
Contoh:
1. Jika P adalah himpunan nama-nama bulan yang dimulai dengan
huruf K, nyatakan dalam notasi himpunan P
Penyelesaian :
P = atau P = { } karena tidak ada nama bulan yang dimulai dengan
huruf K
2. R = {x | x adalah bilangan ganjil yang habis dibagi 2}
nyatakan dalam notasi himpunan R
|3
Penyelesaian :
R = atau R = { } karena bilangan ganjil adalah bilangan yang tidak
habis dibagi 2.
3. Apakah {0}=? Jelaskan mengapa demikian?
Penyelesaian:
Himpunan kosong tidak mempunyai anggota, misalkan ada
himpunan Q = {x | x < 1, x C}, maka Q = {0} atau n(Q) = 1. Anggota
himpunan Q adalah 0. Jadi, himpunan Q bukan merupakan
himpunan kosong.
4. Apakah = {}? Jelaskan mengapa demikian?
Himpunan kosong tidak mempunyai anggota, sedangkan {} adalah
himpunan yang anggotanya himpunan kosong, sehingga himpunan
ini memiliki satu anggota, yaitu , jadi dengan demikian jelas bahwa
≠ {}
b. Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang
memuat semua anggota atau objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan
semesta (semesta pembicaraan) biasanya dilambangkan dengan S atau U.
Contoh:
Diketahui:
A = {1,3,5,7,}
Maka semesta pembicaraan dari himpunan A adalah himpunan
S = {Bilangan Prima}. Artinya, S adalah himpunan semesta dari A.
Himpunan S memuat semua anggota himpunan A.
Jika kita membicarakan himpunan bilangan asli kurang dari 8, yaitu:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A ={1, 3, 5, 7}
|4
B = {2, 4, 6}
C = {7, 8, 9}
Maka S adalah semesta dari himpunan A dan B, tetapi bukan semesta
dari himpunan C.
Jika digambarkan dengan diagram Venn:
Gambar 2.3
|5
d. Himpunan Tak Berhingga (Infinite Set)
Himpunan yang memiliki banyak anggota tak berhingga disebut himpunan
tak berhingga.
1. A = {x | x bilangan Asli}
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
A = {1, 2, 3, 4, . . .}
2. A = {x | x bilangan Bulat}
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
B = {. . . , -2, -1, 0, 1, 2, 3, . . .}
3. P adalah himpunan kelipatan 5 dari bilangan asli
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
P = {5, 10, 15, 20, 25, . . .}
4. Q adalah himpunan bilangan cacah
Jika dinyatakan dalam bentuk mendaftar sebagai berikut:
Q = {0, 1, 2, 3, 4, 5, . . .}
|6
LATIHAN 2.a
|7
D. HUBUNGAN ANTAR HIMPUNAN
a. Himpunan Bagian
Semesta pembicaraan (simbol S) adlah himpunan semua obyek yang
dibicarakan. Suatu himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut
himpunan kosong, diberi simbol ∅ atau .
B
A
Gambar 2.4
Perhatikan perbedaan antara (simbol keanggotaan himpunan) dan
(simbol himpunan bagian). xA berarti bahwa elemen x adalah salah satu di
|8
Himpunan A bukan merupakan himpunan bagian dari B,
Ditulis A B, jika ada anggota A yang bukan merupakan
anggota B.
Contoh:
Jika A = { 1 }, maka himpunan bagian dari himpunan A adalah { }, {1}.
Banyaknya himpunan bagian adalah 2. Dengan rumus diperoleh
2n(A) = 21 = 2.
Jika B = { a, b }, maka himpunan bagian dari himpunan B adalah { },{a},
{b}, {a, b}.
Banyaknya himpunan bagian adalah 4. Dengan rumus diperoleh 2 n(B) = 22 =
4.
Jika C = {piring, gelas, sendok}, maka himpunan bagian dari C adalah { },
{piring}, {gelas}, {sendok}, {piring, gelas}, {piring, sendok}, {gelas,
sendok}, {piring, gelas, sendok}.
Banyaknya himpunan bagian adalah 8. Dengan rumus diperoleh 2 n(c) = 23 =
8.
b. Himpunan Sama
Contoh:
c. Himpinan Setara/ekuivalen
Notasi: P ~ Q
|9
Contoh:
Perhatikan himpunan R = {m, e, t, r, o} dan S = {1, 2, 3, 4, 5}
Karena jumlah anggota himpunan R sama banyaknya dengan jumlah
anggota himpunan S, maka dikatakan himpunan R setara dengan himpunan
S, ditulis: R ~ S
| 10
Terlihat bahwa terdapat hubungan antara banyaknya anggota suatu
himpunan dengan banyaknya himpunan bagian himpunan tersebut.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
Banyaknya semua himpunan bagian dari suatu himpunan adalah 2n, dengan
n banyaknya anggota himpunan tersebut.
LATIHAN 2.b
| 11
e. Himpunan saling lepas
(disjoint) Definisi:
Himpunan A dikatakan saling lepas atau saling asing dengan himpunan B
jika kedua himpunan tersebut tidak mempunyai anggota persekutuan.
Contoh:
Diketahui:
A = {1,3,5,7,9}
B = {2,4,6,8,10}
bila disajikan dalam diagram Venn sebagai berikut:
Gambar 2.5
| 12
Contoh:
Diketahui:
P = {2, 4, 6, 8, 10}
Q = {2, 3, 5, 7}
bila disajikan dalam diagram Venn sebagai berikut:
Gambar 2.6
Perhatikan ada anggota himpunan P yang juga menjadi anggota himpunan
Q, yaitu {2}. Dalam hal ini dikatakan bahwa {2} adalah anggota persekutuan
dari himpunan P dan Q. Perhatikan juga ada anggota himpunan P yang
tidak menjadi anggota himpunan Q, demikian pula sebaliknya. Artinya:
himpunan tidak saling lepas (berpotongan)
a. Irisan (intersection)
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang memuat semua anggota A
yang juga menjadi anggota B.
Notasi : A B = { x x A dan x B }
| 13
Gambar 2.7
A B adalah daerah yang diarsir
Jika dua buah himpunan salaing lepas(disjoint) maka A B =
b. Gabungan (union)
Gabungan himpunan A dan himpunan B adalah himpunan semua anggota
A dan/atau menjadi anggota himpunan B
Notasi : A B = { x x A atau x B }
bila disajikan dalam diagram Venn gabungan himpunan A dan
himpunan B sebagai berikut:
Gambar 2.8
c. Komplemen (complement)
Komplemen himpunan A adalah suatu himpunan yang anggota anggotanya
merupakan anggota S tetapi bukan anggota A
Notasi : Ac = { x x S, x A }
| 14
bila disajikan dalam diagram Venn komplemen dari suatu himpunan
sebagai berikut:
Gambar 2.9
d. Selisih (difference)
Selisih (difference) himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
semua anggota dari A tetapi bukan anggota dari B.
Notasi: A – B = { x x A dan x B } = A Bc
bila disajikan dalam diagram Venn selisih himpunan A dan B sebagai
berikut:
Gambar 2.10
Notasi: A B = (A B) – (A B) = (A – B) (B – A)
| 15
bila disajikan dalam diagram Venn selisih simetri dari himpunan A dan B
sebagai berikut:
Gambar 2.11
Contoh
Jika A = { 2, 4, 6 } dan B = { 2, 3, 5 }, maka A B = { 3, 4, 5, 6 }
Teorema: Selisih Simetri memenuhi sifat-sifat berikut:
LATIHAN 2.b
1. Jika S = {1,2,3,4.5,6,7,8} A =
{1,2,3,4}
a. A Ç B
b. A È B
c. A + B
d. A – B
e. A
2. Dari sekelompok anak TK diperoleh: 10 anak senang membuat origami, 8
anak senang mewarnai gambar, 3 anak senang membuat origami dan
mewarnai gambar dan dua anak tidak suka membuat origami maupun
mewarnai gambar. Tentukan jumlah anak dalam kelompok tersebut.
| 16