Anda di halaman 1dari 23

Matematika SMP : Materi Himpunan Kelas 7 Lengkap

A. Himpunan dan Notasinya

Pengertian Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan jelas.
Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut ini.

Contoh 1
"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak dapat kita sebut
himpunan karena bunga yang indah itu relatif (bunga yang indah  menurut seseorang
belum tentu indah menurut orang lain).  Dengan kata lain, kumpulan bunga indah
tidak dapat didefinisikan dengan jelas.

Contoh 2
"Rombongan siswa SMP MUHI yang berwisata ke pulau dewata". Kalimat kedua ini
adalah himpunan. Mengapa? karena dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan
bahwa yang berwisata ke pulau dewata  ialah siswa-siswi SMP MUHI.

Contoh 3
"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu himpunan, karena
makanan enak seseorang belum tentu enak menurut orang lain. Dengan kata lain,
objek yang terdapat pada kalimat tersebut tidak terdefinisi dengan baik.

Contoh 4
"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari5". Kalimat ini merupakan himpunan
karena anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1, 2, 3 dan 4.

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, X, Z dan


sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan antara
anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).

Untuk lebih jelasnya, coba Gengs perhatikan contoh berikut:


A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.
Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

Menyatakan Suatu Himpunan


Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu
sebagai berikut:
1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata
Perhatikan contoh berikut.
W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}
H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}
A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan


Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:
{x|.......}
Keterangan:
x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan
| = dibaca "di mana"
.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.
Perhatikan contoh berikut
A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}
Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima
huruf pertama dalam abjad latin.
H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}
Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-
tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar


Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung
kurawal yang setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.
Perhatikan contoh berikut ini.
H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo
Bambang Yudoyono}
A = {0, 1, 2, 3}
L = {a, b, c, d, e}

B. Anggota Himpunan

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut


anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek
merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk
menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”. 
Perhatikan contoh berikut
Contoh 1
Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA”  maka H adalah
himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A. 
Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H. Banyaknya anggota
himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R, D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.

Contoh 2
Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA”  maka I adalah
himpunan  yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K
dan A.  Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I. Banyaknya
anggota himpunan I adalah 10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) =
10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga, sedangkan


himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak
berhingga. Misalnya, A adalah himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota
adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka anggota himpunan A adalah tidak
berhingga, ditulis n(A) = tidak berhingga.

C. Himpunan Bagian
Pengertian Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota dari
A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".

Perhatikan himpunan-himpunan berikut:


A = {himpunan hewan}
B = {himpunan hewan berkaki empat}
C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}
Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:
A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}
B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}
C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A,


ditulis B ⊂ A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B,
ditulis C ⊂ B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A yang
bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang demikian
ditulis A ⊄ B.

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)

Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan


menggunakan rumus.
Perhatikan himpunan-himpunan berikut!
A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅
A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅
A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b,
c} dan ∅
A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a,
d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d}  dan ∅
Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa
n(A) = 2 = 2^1
n(A = 4 = 2^2
n(A) = 8 = 2^3
n(A = 16 = 2^4
Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut
dapat dibuat himpunan bagian sebanyak 2n. 
Contoh:
Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}
Jawab:
n(A) = 3
jadi, N = 2³ = 8
Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:
A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

D. Himpunan Kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong
dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3
dan 4.
Jawab:
A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.

Contoh 2
Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan
dalam notasi himpunan L
Jawab :
H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.

Contoh 3
B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}
Jawab:
Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.
Ditulis, B = {} atau B = ∅

Contoh 4
Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!
a. himpunan bilangan prima genap
b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7
c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan
Jawab:
a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2
b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis
dibagi 7 yaitu 6
c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan

E. Himpunan Semesta

Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat


semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan
mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang sedang
dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan disimbolkan S
atau U. 
Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta yang
mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota
A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota
A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.

F. Diagram Venn
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram
Venn. Diagram Venn diperkenalkan oleh pakar Matematika, Inggris pada tahun 1834-
1923 bernama John Venn dalam membuat diagram Venn yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang atau bersegi,
sedangkan anggota-anggotanya digambarkan dengan noktah.
2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh
kurva tertutup sederhana.
3. Jika suatu himpunan anggotanya terlalu banyak atau tak berhingga maka
noktahnya tidak perlu di gambarkan.

G. Irisan

Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan


anggota A sekaligus menjadi anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.


 A ∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}

Contoh :
A = {bilangan asli yang kurang dari sama dengan 5}
B = {bilangan asli antara 3 dan 7}
Tentukan A∩B
Jawab :
A = {1,2,3,4,5}
B = {4,5,6}
Maka A∩B = {4,5}, karena 4 dan 5 adalah anggota himpunan A sekaligus menjadi
anggota himpunan B.

H. Gabungan
Gabungan dari dua buah himpunan akan menghasilkan suatu himpunan baru yang
anggotanya terdiri dari anggota kedua himpunan tersebut. Operasi gabungan pada
himpunan disimbolkan dengan “∪”.

Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan


anggota A atau anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.


A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}

Perhatikan contoh berikut.


Misalkan P = {bilangan asli kurang dari 8} dan Q = {bilangan prima antara 2 dan 13}
Tentukan P ∪ Q !
Jawab:
P = {1,2,3,4,5,6,7}
Q= {3,5,7,11}
Sehingga, P ∪ Q = {1,2,3,4,5,6,7,11}

I. Komplemen

Bila suatu himpunan A, semestanya S, maka komplemen dari A (ditulis Ac) adalah


himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan A.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan sebagai berikut.


Ac = {x | x ∈ S atau x ∉ A} 

Misalkan:
S = {1,2,3,4,5,6,7}
Q = {2,3,4,}

Himpunan S yang anggotanya selain anggota himpunan Q adalah {1,5,6,7}.


J. Penerapan Konsep Himpunan
Himpunan ini tidak hanya dipelajari di sekolah, namun sering digunakan dalam
praktik kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh kasusnya.
Misalkan suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar matematika dan 25 orang
gemar Bahasa Indonesia. Berapa orang yang gemar keduanya?
Pembahasan 
Diketahui:
Banyak siswa di kelas 42 orang
20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar Bahasa Indonesia
Ditanya: Banyaknya siswa yang gemar matematika dan Bahasa Indonesia?
Jawab:
Pertama-tama, kita misalkan banyaknya siswa yang gemar matematika dan IPA
adalah x.
Sehingga,
Banyaknya siswa yang gemar matematika adalah 20 - x
Banyaknya siswa yang gemar Bahasa Indonesia adalah 25 - x
Selanjutnya, kita mencari nilai x-nya.
42 = (20 - x) + (25 - x) + x
42 = 20 - x + 25 - x + x
42 = 45 - x
x=3
Dengan demikian, kita peroleh bahwa siswa yang gemar matematika dan Bahasa
Indonesia adalah 3 orang.

Aljabar SMP Kelas 7: Lengkap dengan Contoh Soal dan


pembahasannya
Bentuk Aljabar
Pengertian Bentuk Aljabar
Bentuk Aljabar merupakan bentuk operasi atau pengerjaan hitung yang terdiri dari satu atau
beberapa suku yang melibatkan peubah atau variabel.
Unsur-unsur bentuk aljabar :
Variabel : lambang pada bentuk aljabar yang dinyatakan dengan huruf kecil
Koefisien : lambang [bilangan] yang memuat suatu variable Konstanta : bilangan yang
tidak memuat suatu variabel
Faktor : bagian dari suatu hasil kali
Suku : bagian dari bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi hitung, yaitu :

1. Suku Sejenis adalah suku-suku dalam bentuk aljabar yang mempunyai


variabel yang sama, sehingga dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
2. Suku Tak Sejenis adalah suku-suku dalam bentuk aljabar yang mempunyai
variabel yang berbeda. 

Operasi Hitung Pada Bentuk Aljabar


Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Penyederhanaan penjumlahan maupun pengurangan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan
mengelompokkan suku-suku yang sejenis.

Soal: Selesaikan bentuk aljabar berikut ini:


1. 4a + 2a
2. 5m + 3m
3. 8x - 2x
4. 6p - 3m

Jawab:
1. 4a + 2a = [4 + 2] a = 6a
2. 5m + 3m = [5 + 3] m = 8m
3. 8x - 2x = [8 - 2] x = 6x
4. 6p - 3m = [6 - 3] m = 3m

Ternyata untuk suku-suku sejenis dapat dilakukan penjumlahan dan pengurangan.


Pertanyaannya sekarang?? Pada suku tak sejenis, apakah dapat dilakukan penjumlahan dan
pengurangan.

Perhatikan contoh berikut ini


4x + 2y = ...
Hukum distributif tidak berlaku pada contoh di atas. Sehingga, jelas bahwa untuk suku-suku
yang tak sejenis tidak dapat dilakukan penjumlahan dan pengurangan.
3p - 2p = [3 -2]p = 1p = p

-5r + 3r = [-5 + 3]r = -2r

5r - 2r + 4r = [5 - 2 + 4]r = 7r

-7r + 4p + 5r + 2p = [-7 + 5] r + [4 + 2]p


                              = -2r + 6p

Soal: Selesaikan bentuk aljabar berikut ini [3x - 2y] - [x - 3y] !


Jawab:
[3x - 2y] - [x - 3y] = 3x - 2y - x - 3y
                              = [3 - 1] x + [-2 - 3]y
                              = 3x - x - 2y - 3y
                              = 2x + [-5]y
                              = 2x - 5y
Dari contoh 2 dapat kita simpulkan bahwa ternyata menjumlahkan ataupun mengurangkan
suku-suku sejenis secara cepat dapat dilakukan dengan menjumlahkan/mengurangkan
koefisiennya.

Soal: Selesaikan bentuk aljabar berikut: [7x + 5y – 3] + [7x + 12y – 1]


Jawab:
[7x + 5y – 3]+ [7x + 12y – 1]  = 7x + 5y – 3 + 7x + 12y – 1
                                                  = 7x + 7x + 5y +12y – 3 – 1
                                                  = 14x + 17y – 4

Soal: Bentuk paling sederhana dari 5x + 3y – 2 – x + y + 2


Jawab:
5x + 3y – 2 – x + y + 2 = 5x + 3y – 2 – x + y + 2
                                      = 5x – x + 3y + y – 2 + 2
                                      = 4x + 4y

Soal: Bentuk paling sederhana dari 6a – 3b + a + 4b !


Jawab:
6a – 3b + a + 4b = 6a – 3b + a + 4b
                           = 6a + a – 3b + 4b
                           = 7a + b

Soal: Sederhanakan bentuk-bentuk aljabar berikut.


a. 6mn + 3mn
b. 16x + 3 + 3x + 4
c. –x – y + x – 3
d. 2p – 3p2 + 2q – 5q2 + 3p
e. 6m + 3[m2 – n2] – 2m2 + 3n2
Jawab:
a. 6mn + 3mn = 9mn
b. 16x + 3 + 3x + 4 = 16x + 3x + 3 + 4
                                = 19x + 7
c. –x – y + x – 3 = –x + x – y – 3
                           = –y – 3
d. 2p – 3p2 + 2q – 5q2 + 3p = 2p + 3p – 3p2 + 2q – 5q2
                                             = 5p – 3p2 + 2q – 5q2
                                             = –3p2 + 5p – 5q2 + 2q
e. 6m + 3[m2 – n2] – 2m2 + 3n2 = 6m + 3m2 – 3n2 – 2m2 + 3n2
                                                     = 6m + 3m2 – 2m2 – 3n2 + 3n2
                                                     = m2 + 6m

Soal: Tentukan hasil dari 10x2 + 6xy – 12 dan –4x2 – 2xy + 10


Jawab:
10x2 + 6xy – 12 + [–4x2 – 2xy + 10] = 10x2 – 4x2 + 6xy – 2xy – 12 + 10
                                                             = 6x2 + 4xy – 2

Soal: Tentukan hasil dari


[4p2 – 10p – 5] – [8p2 + 10p + 15]
Jawab:
[4p2 – 10p – 5] – [8p2 + 10p + 15]  = 4p2 – 8p2 – 10p –10p – 5 – 15
                                                          = –4p2 – 20p – 20

Soal: Tentukanlah jumlah dari A = 2p + 3q – 4 dan B = p – 3q + 2


Jawab:
A + B = [2p + 3q – 4]+ [p – 3q + 2]
           = 2p + p + 3q – 3q – 4+ 2
           = 3p – 2

Soal: Jumlah dari A = 6xy + 3yz + 4z dan B = 3yz + 4yx – 4z


Jawab:
A + B  = 6xy + 3yz + 4z + [3yz + 4yx – 4z]
            = 6xy + 4xy + 3yz + 3yz + 4z– 4z
            = 10xy + 6yz

Perkalian dan Pembagian Bentuk Aljabar


Contoh-contohnya sebagai berikut:
3y x 5y = 15y2

3b x [-2b] = -6b2

2a x 4b = 8ab

-3 [2y - 4] = -3 [2y] - 3[-4]


                 = -6y + 12

5 [2x + 4] = 5[2x]+ 5[4]


                 = 10x + 20

3ab x [-2c] = -6abc

[x + 1] [x + 2] = x [x + 2] + 1[x + 2]
                       = x[x] + x[2] + x[3] +1[2]
                       = x2 + 2x + 3x +2
                       = x2 + 5x + 2
[2p - 3] [p + 2] = 2p [p + 2] - 3[p + 2]
                        = 2p2 + 2p[2] - 3[p] - 3[2]
                        = 2p2 + 4p - 3p- 6
                        = 2p2 + p - 6

Soal: Gunakan hukum distributif untuk menyelesaikan perkalian berikut: 2[x + 3]


Jawab:
2[x + 3] = 2x + 6

Soal: Gunakan hukum distributif untuk menyelesaikan perkalian berikut: 3x[y + 5]


Jawab:
3x[y + 5] = 3xy + 15x

Soal: Gunakan hukum distributif untuk menyelesaikan perkalian berikut: –5[9 – y]


Jawab:
–5[9 – y] = –45 + 5y

Soal: Gunakan hukum distributif untuk menyelesaikan perkalian berikut: –9p[5p – 2q]


Jawab:
 –9p[5p – 2q] = –45p2 + 18pq

Soal: Tentukan hasil perkalian suku dua berikut, kemudian sederhanakan menjadi bentuk
yang paling sederhana!
a. [x + 5][x + 3]
b. [2x + 4][3x + 1]
c. [x – 4][x + 1]
d. [–3x + 2][x – 5]
Jawab:
a. [x + 5][x + 3] = [x + 5]x + [x + 5]3
                          = x2 + 5x + 3x + 15
                          = x2 + 8x + 15
b. [2x + 4][3x + 1] = [2x + 4]3x + [2x + 4]1
                               = 6x2 + 12x + 2x + 4
                               = 6x2 + 14x + 4
c. [x – 4][x + 1] = [x – 4]x + [x – 4]1
                          = x2 – 4x + x – 4
                          = x2 – 3x – 4
d. [–3x + 2][x – 5] = [–3x + 2]x + [–3x + 2][–5]
                               = –3x2 + 2x + 15x – 10
                               = –3x2 + 17x – 10

Soal: Diketahui sebuah persegipanjang memiliki panjang [5x + 3] cm dan lebar [6x– 2] cm.
Tentukan luas persegipanjang tersebut.
Jawab:
Diketahui : p = [5x + 3] cm dan l = [6x – 2] cm
Ditanyakan : luas persegipanjang
Luas = p × l
         = [5x + 3][6x – 2]
         = [5x + 3]6x + [5x + 3][–2]
         = 30x2 + 18x – 10x – 6
         = 30x2 + 8x – 6
Jadi, luas persegipanjang tersebut adalah [30 x2 + 8x – 6]

Ternyata perkalian dua suku bentuk aljabar [a + b] dan [c + d] dapat ditulis


sebagai berikut.
 [a + b][c + d] = [a + b]c + [a + b]d
                       = ac + bc + ad + bd
                       = ac + ad + bc + bd
Cara seperti ini merupakan cara lain yang dapat digunakan untuk menyelesaikan perkalian
antara dua buah suku bentuk aljabar. Pelajari contoh-contoh soal berikut.

Soal: Selesaikan perkalian-perkalian berikut dengan menggunakan cara skema.


a. [x + 1][x + 2]
b. [x + 8][2x + 4]
c. [x – 2][x + 5]
d. [3x + 4][x – 8]
Jawab:
a. [x + 1][x + 2] = x2 + 2x + x + 2
                           = x2 + 3x + 2
b. [x + 8][2x + 4]= 2x2 + 4x + 16x + 32
                             = 2x2 + 20x + 32
c. [x – 2][x + 5] = x2 + 5x –2x –10
                          = x2 + 3x – 10
d. [3x + 4][x –8]= 3x2 – 24x + 4x – 32
                            = 3x2 – 20x – 32

Soal: Bentuk paling sederhana dari 4[2x – 5y] – 5[x + 3y]


Jawab:
4[2x – 5y] – 5[x + 3y] = 4[2x – 5y] – 5[x + 3y]
                                    = 8x – 20y – 5x - 15y
                                    = 3x - 35y

Soal: Jika P = 4x2 + 3x dan Q = 5x - x2 , maka tentukan nilai dari P – 2Q!


Jawab:
P – 2Q = 4x2 + 3x - 2[5x - x2]
            = 4x2 + 3x - 10x + 2x2
            = 4x2 + 2x2+ 3x - 10x
            = 6x2 - 7x

Soal: Bentuk sederhana dari 4[p – 3q] – 3[5q + 4p] adalah ?


Jawab:
4[p – 3q] – 3[5q + 4p] = 4p – 12q – 15q - 12p
                                    = 4p - 12p –12q – 15q
                                    = - 8p – 27q

Perpangkatan Bentuk Aljabar

Berikut ini adalah contoh-contoh untuk a bilangan riil dan n bilangan asli.
a^5 = a × a × a × a × a

(2a)3 = 2a × 2a × 2a
               = [2 × 2 × 2]× [a × a × a]
               = 8a3

[–3p]4 = [–3p] × [–3p] × [–3p] × [–3p]

            = [[–3] × [–3]× [–3] × [3]] × [p × p × p × p] = 81p4

[4×2y]2 = [4 × 2y] × [4 × 2y]


                          = [4 × 4] × [x2 × x2] × [y × y]
                          = 16x4y2

[a+b]2 = [a + b] [a + b]
             = [a + b]a + [a + b]b
             = a2 + ab + ab + b2
             = a2 + 2ab + b2

[a–b]2 = [a – b] [a – b]
             = [a – b]a + [a – b][–b]
             = a2 – ab – ab + b2
             = a2 – 2ab + b2

[a+b]3=[a+b][a+b]2
       =[a+b][a2+2ab+b2][a+b]2=a2+2ab+b2
       =a[a2+2ab+b2]+b[a2+2ab+b2]
       =a3+2a2b+ab2+a2b+2ab2+b3
       =a3+2a2b+a2b+ab2+2ab2+b3
       =a3+3a2b+3ab2+b3

Untuk menguraikan bentuk aljabar [a + b]2, [a + b]3, dan [a + b]4, kamu dapat
menyelesaikannya dalam waktu singkat. Akan tetapi, bagaimana dengan bentuk aljabar
[a + b]5, [a + b]6, [a + b]7, dan seterusnya? Tentu saja kamu juga dapat menguraikannya,
meskipun akan memerlukan waktu yang lebih lama. Untuk memudahkan penguraian
perpangkatan bentuk-bentuk aljabar tersebut, kamu bisa menggunakan pola segitiga
Pascal. Perpangkatan bentuk aljabar [a – b]n dengan n bilangan asli juga mengikuti pola
segitiga Pascal. Akan tetapi, tanda setiap koefisiennya selalu berganti dari [+] ke [–],
begitu seterusnya.

Pecahan Bentuk Aljabar


Berikut ini adalah contoh-contoh bentuk pecahan.

2x5

3+x5

2x5y

2x+65x

2xx+8

Berikut ini adalah contoh-contoh dari KPK dan FPB bentuk aljabar.
Untuk contoh-contoh dari KPK dan FPB.. Gengs dapat membuka link berikut ini di sini

Berikut ini adalah contoh-contoh dari operasi hitung pecahan bentuk aljabar suku tunggal.
1a+12a=22a+12a
                    =2+12a
                    =32a

5a+3ab=5bab+3ab
                    =5b+3ab

3qq2+4q=3qq2+4qq2
                    =3q+4qq2
                    =7qq2
                    =7q

2b×3b=2×3b×b=6b2
2b:3b=2b×b3=2×bb×3=2b3b=23

(2p3)2=2p3×2p3=4p29

b3a:c=b3a×1c=b×13a×c=b3ac

(−32q)3=(−32q)×(−32q)×(−32q)=(94q2)×(−32q)=278q3

Penerapan Bentuk Aljabar


Berikut ini merupakan contoh-contohnya:

Soal: Pak Bambang memberi 600 sen kepada ke tiga anaknya. Anak yang ke dua diberi 25
sen lebih banyak dari yang anak yang ketiga. Anak yang pertama mendapatkan tiga kali dari
anak yang ke dua. Berapakah masing masing anak mendapatkan bagian?

Jawab:

Misal 

x = uang yang diterima anak ketiga,

x +25= uang yang diterima anak ke dua ,

3x +75=uang yang diterima anak pertama.

Selanjutnya kita buat menjadi susunan aljabar seperti berikut.

x + x +25+3x +75 = 600

                5x +100 = 600

                         5x = 500

                           x = 100

x +25= 125

3x +75= 375

Anak yang pertama mendapatkan 375 sen, anak yang kedua mendapatkan 125 sen dan
anak yang ketiga mendapatkan 100.

Soal: Pada tahun ini umur seorang adik 5 tahun kurangnya dari umur kakak. Lima tahun
kemudian jumlah umur kakak dan adik menjadi 35 tahun. Tentukanlah masing-masing
umurnya.
Jawab:
Misalkan : Umur kakak = x tahun
                  Umur adik = [x - 5] tahun
5 tahun kemudian umur kakak = x + 5 tahun
umur adik = [x - 5] + 5 = x tahun
Jumlah umur mereka 5 tahun lagi adalah 35 tahun,
maka kalimat matematikanya adalah:
x + 5 + x = 35,              
Dengan demikian dapat diselesaikan sebagai berikut:    
    2x + 5 = 35         
          2x = 30
            x = 30/2          
            x = 15
Sehingga,
umur kakak sekarang adalah 15 tahun dan adik adalah 15 – 5 = 10 tahun.

Soal: Harga 3 buah buku dan 5 pensil adalah Rp 42.000. Jika harga sebuah buku adalah 3
kali harga sebuah pensil, tentukanlah harga masing-masing pensil dan buku.
Jawab:
Misalkan : harga sebuah pensil = x rupiah maka harga 5 pensil = 5x rupiah
harga sebuah buku adalah 3 kali harga sebuah pensil,        
         maka harga sebuah buku = 3x rupiah.
Jadi, harga 5 buah pensil = 5x rupiah dan harga 3 buah buku = 9x rupiah.
Jadi, harga 3 buku dan 5 pensil adalah Rp 42.000
Kalimat matematikanya.
5x + 9x = 42.000    
      14x = 42.000
          x = 42.000/14        
          x = 3.000
Jadi, harga sebuah pensil adalah Rp 3.000 dan harga sebuah buku adalah 3 × Rp 3.000 = Rp
9.000.

Soal: Jumlah dua bilangan berturut-turut adalah 603. Bilangan manakah itu?


Jawab:
Misalkan bilangan itu adalah a dan a+1
Maka diperoleh:
a + [a + 1] = 603
             2a = 602
               a = 301
Dengan demikian, bilangan itu adalah 301 dan 302

Soal: Suatu kolam renang berbentuk persegi panjang memiliki lebar 7 kurangnya dari
panjangnya dan keliling 86 m. Tentukanlah ukuran panjang dan lebarnya.
Jawab:
Misalkan : panjang = x meter
                  lebarnya [x – 7] meterKeliling = 2p + 2l
Keliling = 2[x] + 2[x– 7]        
         k = 2x+ 2x– 14      
        86 = 4x– 14      
        86 = 4x– 14
86 + 14 = 4x      
        4x = 100          
           x = 100/4
           x = 25
Jadi Ukuran kolam, panjang 25 m dan lebar [25 – 7] = 18 m.
 
Soal: Jika dua bilangan selisihnya adalah 48, dan angka yang satu adalah lima kali dari
angka yang lain, bilangan berapakah itu?
Jawab:
Misal x = bilangan yang lebih kecil;
maka  5x = bilangan yang lebih besar,     
5x - x = 48,      
     4x = 48;
dengan demikian  x = 12,      
5x = 60.
Sehingga, bilangan tersebut adalah 12 dan 60.

Soal: Umur ibu 3 kali umur anaknya. Selisih umur mereka adalah 26 tahun. Tentukanlah
umur mereka.
Jawab:
Misalkan : umur anak = x tahun, maka umur ibunya 3x tahun.
Selisih umur mereka 26 tahun,
Pernyataan diatas dapat kita transformasikan dalam bentuk kalimat matematika seperti
berikut.
3x – x = 26    
      2x = 26
        x = 26/2      
        x = 13
Jadi, umur anaknya 13 tahun dan ibunya [3 × 13] tahun = 39 tahun

Soal: Jumlah 3 bilangan ganjil positif yang berurutan adalah 21. Tentukanlah ketiga bilangan
tersebut.
Jawab:
Misalkan : bilangan I = n,
                  bilangan II = n + 2,
                  bilangan III = n + 4,
dari permisalan yang telah kita buat, selanjutnya kita dapat menyusun sebuah aljabar
sebagai berikut ini.
n + [n + 2] + [n + 4] = 21    
     n + n + 2 + n + 4 = 21                    
                     3n + 6 = 21 
                           3n = 21 – 6
                           3n = 15      
                             n = 15/3
                             n = 5
Dengan demikian, ketiga bilangan tersebut adalah 5, [5 + 2], [5 + 4] atau 5, 7, dan 9.

Soal: Ada tiga angka yang apabila di jumlahkan adalah 96. angka yang ke dua adalah tiga
kali dari angka yang pertama. angka yang ke tiga adalah empat kali dari angka ang pertama.
Bilangan berapakah itu?

Jawab:
Misal x= angka yang pertama,
3x= angka yang ke dua,
4x= angka yang ke tiga.

Selanjutnya kita buat dalam bentuk aljabar seperti berikut.


x +3x +4x = 96
            8x = 96
              x = 12
3x= 36
4x= 48
Sehingga, bilangan tersebut adalah 12, 36, dan 48.

Soal: Jumlah dua bilangan adalah 25.  Tiga kali bilangan yang lebih kecil dikurangi bilangan
yang lebih besar adalah 3. Bilangan berapakah itu?

Jawab:

Misalkan

x= bilangan yang lebih kecil,

3x - 3= bilangan yang lebih besar.

Dengan demikian dapat kita buat dalam bentuk aljabar sebagai berikut.

x + 3x - 3 = 25

      4x - 3 = 25

           4x = 28

             x = 7

Bilangan pertama telah kita peroleh, selanjutnya kita mencari bilangan kedua.
3x - 3= 18

Sehingga, bilangan tersebut adalah 7 dan 18.

Soal: Hendri akan membeli  apel  dan jeruk. Hendri menpunya uang 78 cent. Total jeruk yang
mau dibeli dua kali dari jumlah apel. Harga apel adalah 3 cent per buah dan harga jeruk 5
cent per buah. Berapakah jumlah masing-masing buah yang bisa dibeli Hendri?

Jawab:

Agar lebih mudah pengerjaannya, pertama-tama kita melakukan permisalan.

y =  jumlah apel,

2y = jumlah jeruk,

3x =  harga semua apel,

10x =  harga semua jeruk.

3x +10 x =  78

        13x =  78

            x =  6

Setelah diperoleh banyaknya apel yang akan dibeli. Selanjutnya yaitu mencari berapa banyak
jeruk yang akan dibeli.

2 y = 12

Dengan demikian, Hendri akan membeli  6 apel dan 12 jeruk.

Demikian contoh-contoh soalnya...


Rangkuman Materi Matematika Persamaan
Linear Satu Variabel (PLSV) Untuk SMP
A. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Persamaan linear satu variabel adalah kalimat terbuka yang dihubungkan dengan tanda
sama dengan (=) dan hanya memiliki satu variabel berpangkat satu.

Bentuk Umum Persamaan Linear Satu Variabel adalah:

ax + b = 0

dengan a ≠ 0, x disebut variabel/peubah dan b merupakan konstanta. Semua suku di


sebelah kiri tanda ‘=’ disebut ruas kiri. Semua suku di sebelah kanan tanda ‘=’ disebut ruas
kanan

Contoh:

1. x - 4 = 0

2. 5x + 6 = 0

Catatan :
Kalimat terbuka adalah kalimat yang mengandung satu atau lebih variabel dan belum
diketahui nilai kebenarannya.

contoh:

 x + 2 =5
 p+1=7
x dan p disebut variabel

Jika x dan p diganti dengan suatu bilangan/angka maka kalimat matematika terbuka
tersebut merupakan suatu pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah. Jika x dalam
kalimat terbuka di atas diganti dengan nilai x = 3 maka x + 2 menjadi 3 + 2 = 5 merupakan
pernyataan benar. Sedangkan jika diganti dengan nilai x = 1 maka x + 2 = 5 menjadi 1 + 2 =
5 merupakan pernyataan salah.

B. Penyelesaian Persamaan Linear Satu Variabel


1. Menambah atau mengurangi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama contoh :

a. Carilah penyelesaian dari persamaan x + 10 = 5

Jawab : hal pertama yang harus kita selesaikan adalah bagaimana menghilangkan angka 10.
Angka 10 dihilangkan dengan menambahkan lawan dari 10 yaitu -10 sehingga PLSV tersebut
menjadi :

x + 10 - 10 = 5 – 10

x=-5

b. Carilah penyelesaian dari 2x - 5 = 11

Jawaban :

lawan dari -5 adalah 5, sehingga PLSV tersebut menjadi :

2x - 5 + 5= 11 + 5

2x = 16
x = 16/2 = 8

2. Mengalikan atau membagi kedua ruas (kanan kiri) dengan bilangan yang sama

Suatu PLSV dikatakan ekuivalen (sama) apabila kedua ruas dikalikan atau dibagi dengan
bilangan yang sama. Contoh, tentukan penyelesaian dari 2x/3 = 6

Jawab:

(1) kalikan kedua ruas dengan penyebutnya (dalam soal di atas adalah 3)

2x/3 . 3 = 6. 3

2x = 18

(2) bagi kedua ruas dengan koefisien dari x yaitu 2

2x/2 = 18/2

x=9

3. Menyelesaikan PLSV dengan menggunakan gabungan dari 1 dan 2 di atas.

Contoh, carilah penyelesaian dari 3(3x + 2) = 6(x - 2) !

Jawab :

9x + 6 = 6x – 12

9x + 6 – 6 = 6x – 12 – 6  (kedua ruas dikurang 6)

9x = 6x – 18

9x – 6x = 6x – 18 – 6x  (kedua ruas dikurangi -6x)

3x = -18

3x/3 = -18/3  (kedua ruas dibagi 3)

 x = - 6
Demikian Rangkuman Materi Matematika Tentang Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)
Untuk SMP. Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai