Sebagai contoh, kumpulan buku-buku pelajaran, kumpulan bilangan bulat, kumpulan buah-buahan berwarna merah, dan
sebagainya.
Cara menyatakan HIMPUNAN
Biasanya himpunan dilambangkan dengan huruf kapital seperti A, B, C, dan sebagainya yang dituliskan dalam tanda kurung kurawal seperti berikut ini:
Himpunan bisa dinyatakan dengan dua cara, yakni dengan deskripsi dan tabulasi.
Metode Deskripsi dibagi lagi ke dalam dua cara, yaitu dengan kata-kata dan dengan notasi pembentuk himpunan.
Dibaca “A adalah himpunan x dimana x bernilai kurang dari sepuluh dan x adalah anggota bilangan cacah.
Untuk menyatakan himpunan dengan tabulasi, maka kita perlu menyebutkan anggota-anggota yang termasuk himpunan.
Contoh: A adalah himpunan bilangan cacah kurang dari 10, maka A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
Catatan:
● Dalam menyatakan himpunan, anggota himpunan yang sama dituliskan cukup satu kali.
● Urutan tidak diperhatikan dalam penyebutan anggota himpunan.
Contoh soal: Diketahui A adalah himpunan huruf konsonan pada kata ‘THIRUVANANTHAPURAM’. Manakah daftar
anggota himpunan A yang sesuai dari pilihan-lihan berikut?
1. {T, H, I, V, N, P, M}
2. {T, H, R, V, N, A, M}
3. {T, H, R, V, U, P, M}
4. {T, H, R, V, N, P, M}
Sebuah himpunan dikatakan sebagai himpunan kosong jika tidak memiliki anggota himpunan. Selain itu, dapat juga
disebut sebagai himpunan null yang disimbolkan dengan atau “{}”
Contoh, A adalah himpunan nama bulan yang dimulai dengan huruf B, ditulis B = {x|x<1,xϵ bilangan asli}
Himpunan semesta
himpunan semestas adalah himpunan yang berisi semua elemen himpunan atau superset dari setiap himpunan.
Himpunan semesta biasanya dilambangkan dengan “S”
Misalkan A an B adalah dua himpunan dan jika semua anggota himpunan A adalah anggota pada himpunan B, maka A
disebut juga dengan himpunan bagian B.
Contoh
1. {7} ᴄ A
2. {1, 7} ᴄ A
3. {}ᴄA
4. {5, 6, 8, 10} ᴄ A
4. {5, 6, 8, 10} ᴄ A (salah), karena 8 dan 10 tidak termasuk anggota dari himpunan A.