Anda di halaman 1dari 12

Nama : Rini Aprilia

NIM : 1910113120005
Program Studi :Pendidikan Ekonomi
Dosen Pengampu : Ananda Setiawan, S.Pd., M.Pd.

Matematika Ekonomi
4. Konsep dan teori himpunan
Konsep himpunan adalah suatu konsep yang paling mendasar bagi ilmu matematika modern
pada umumnya dan di bidang ilmu ekonomi dan bisnis pada khususnya. Jadi, penggunaan
konsep himpunan akan sering digunakan dalam analisis matematika. Dalam analisa
matematika himpunan penyelesaian dari suatu model ekonomi dan bisnis diperlukan data
observasi di lapangan. Himpunan adalah sekumpulan benda atau obyek, yang didefinisikan
(diterangkan) dengan jelas dan diberikan batasan serta dirumuskan secara tegas dan dapat
dibedakan satu dengan yang lainnya. Yang dimaksudkan diterangkan dengan jelas mana yang
merupakan anggota dan mana yang bukan anggota dari himpunan itu. Tiap obyek, benda atau
simbol yang secara kolektif membentuk suatu himpunan disebut elemen/unsur atau anggota
dari himpunan tersebut.

A. Pengertian dan penulisan himpunan


Suatu himpunan adalah suatu kelompok dari objek-objek yang berbeda. Yang berupa suatu
kelompok bilangan atau suatu kelompok lainnya. Objek atau angota himpunan/ kumpulan
(set) tersebut dinamakan unsur atau elemen. Dalam menuliskan notasi dari keanggotaan
himpunan terdapat beberapa ketentuan seperti dibawah ini
- Penulisan himpunan bisanya dilambangkan dengan huruf kapital dan dalam tanda
kurung kurawa { }, dan dipisahkan dengan tanda koma.
Contoh S adalah himpunan dari 4 bilangan prima dari 1 sampai 10, maka dapat ditulis
menjadi,
S = {2,3,5,7}
- Setiap benda atau objek yang berada dalam suatu himpunan disebut anggota atau
elemen dari himpunan dinyatakan dengan simbol ∈ (epsilon) dan dibaca “suatu elemen
dari atau anggota dari”, anggota dari suatu himpunan S dapat ditulis
X∈ S atau x ∈ S
- Setiap benda atau objek yang tidak termasuk dalam suatu himpunan dikatakan bukan
anggota himpunan dan dinotasikan dengan ∉.
- Gunakanlah tanda “,” untuk memisahkan anggota yang satu dengan yang lain.
- Jika anggota suatu himpunan masih banyak dan tidak dapat dituliskan satu per satu
dapat digunakan tanda tiga titik atau “...”
- Untuk menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan digunakan lambang n.
Bilangan yang menyatakan banyaknya anggota himpunan disebut bilangan kardinal.
Untuk menyatakan banyaknya anggota himpunan A dapat dituliskan dengan notasi
n(A).
Penulisan dari himpunan tersebut dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Cara Daftar (Rester Method)
Semua unsur/ elemen ditulis diantara tanda kurung kurawa misalnya suatu himpunan
yang tediri dari huruf A,B,C,D .............. I, maka dapat ditulis sebagai
S= {A,B,C,D,E,F,G,H,I}
2. Cara Kaidah (Rule Method)
Syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap objek agar dapat dinyatakan
sebagai unsur elemen yang dinyatakan dalam kurung kurawal
Contoh pertama pada metode rester dapat ditulis dengan cara kedua yaitu :
S= {x : x ialah huruf alfhabet dan A≤ x ≤ I}
Anggota dalam suatu himpunan dinyatakan dengan simbol ∈ (epsilon) dan dibaca “suatu
elemen dari atau anggota dari”, anggota dari suatu himpunan S dapat ditulis
X∈ S atau x ∈ S

B. Menyatakan Suatu Himpunan


Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menyatakan himpunan, yaitu :
a. Kata- kata
Dengan cara menyebutkan semua syarat/ sifat keanggotaannya
Contoh
A adalah himpunan bilangan ganjil antara 1 dan 10. Himpunan A ini ditulis
A = {bilangan ganjil antar 1 dan10}
b. Mendaftar Anggota- anggotanya
Dengan cara menyebutkan anggota- anggotanya, menuliskannya dengan menggunakan
kurung kurawal, dan anggota- anggotanya dipisahkan dengan tanda koma
Contoh
Misalkan A = {bilangan ganjil antara 1 dan10}. Jika dinyatakan denngan mendaftarkan
anggota-anggota himpunan A, maka ditulis A= {1,3,5,7,9}
c. Notasi Pembentuk Himpunan
Menyatakan himpunan dengan notasi pembentuk himpunan dilakukan dengan cara
menyebutkan semua syarat/ sifat keanggotaannya.
Contoh
A = {bilangan ganjil antara 1 dan 10 }. Dinyatakan dengan notasi pembentuk
himpunan, maka ditulis
A = { x | 1 < x≤ 10, x ∈ bilangan ganjil}

C. Hubungan antara Himpunan


Dua himpunan adalah sama jika setiap elemen dari dua himpunan adalah sama
Jika A= {1,2,3,4,5,6} dan B = {6,5,4,3,2,1} dapat dikatan sama (A=B). Dan apabila
elemennya berbeda, maka kedua himpunan tersebut berbeda.
Himpunan yang dilambangkan dengan notasi ⊂ (dibaca himpunan bagian dari) contoh
A = {6,7,8,9,10} B = {7,8,9} maka B⊂ A
D. Jenis Jenis Himpunan Matematika
1. Himpunan Bagian
A adalah himpunan bagian dari himpunan B apabila setiap anggota himpunan A juga
menjadi anggota himpunan B dilambangkan dengan A⊂ B atau B ⊃ A. Himpunan A
bukan himpunan bagian dari B dapat dinotasikan A ⊄ B.
2. Himpunan Matematika Semesta
Himpunan semesta atau juga disebut dengan semesta pembicaraan merupakan
himpunan yang memuat seluruh anggota maupun objek himpunan yang dibicarakan.
Himpunan semesta (semesta pembicaraan) pada umumnya dilambangkan dengan
menggunakan huruf U.
Contoh Tentukan himpunan semesta yang mungkin dari A = {1,3,5,7}
Himpunan Semesta yang mungkin dari himpunan A adalah
S = {1,3,5,7}
S = {Bilangan ganjil}
S = {Bilangan cacah}
3. Himpunan terhingga dan tak terhingga
Himpunan terhingga adalah himpunan yang banyak anggota- anggotanya terhingga,
yaitu himpunan kosong atau himpunan yang mempunyai n elemen. Sedangkan
himpunan tak terhingga adalah himpunan yang berkorespondensi satu satu dengan
bilangan asli, yaitu himpunan yang banyak anggotanya tak terhingga. Contohnya
seperti himpunan bilangan genap, himpunan bilangan ganjil,himpunan bilangan bulat,
himpunan bilangan rasional, dan sebagainya.
4. Himpunan Matematika Kosong
Himpunan kosong merupakan suatu himpunan yang tidak memiliki anggota. Serta
dinotasikan dengan menggunakan {} atau ∅.
5. Himpunan nol
Himpunan nol merupakan himpunan yang hanya memiliki l anggota, yakni nol (0).
6. Himpunan Lepas
Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua himpunan itu tidak
mempunyai satupun anggota yang sama
7. Himpunan Sama
Dua himpunan dikatakan sama, apabila kedua himpunan mempunyai anggota yang
tepat sama
Contoh:
E = {A,M,I,R}
F = {R,I,M,A}
Himpunan E dan F disebut dua himpunan yang sama dan bisa dituliskan E = F.
8. Himpunan Tidak Saling Lepas
Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan tidak saling lepas (berpotongaan) jika
kedua himpunan itu mempunyai anggota yang sama
9. Himpunan Matematika Komplemen
Komplemen adalah himpunan dari seluruh elemen dala himpunan universal yang bukan
anggota suatu himpunan tertentu yang sudah didefinisikan. Himpunan dilambangkn
dengan S’ atau S∁
10. Himpunan Ekuivalen
Dua himpunan dikatakan Ekuivalen apabila jumlah anggota kedua himpunan itu sama
tetapi bendanya ada yang tidak sama.
E. Operasi Himpunan
Teori operasi himpunan meliputi : Irisan, Gabungan, dan Komplemen
Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah suatu himpunan berisikan elemen- elemen
atau lebih dari dua himpunan
Contoh
Jika A = {1,2,3,4} dan B {5,6,7,8}
Maka A ∪B = {1,2,3,4,5,6,7,8}
Irisan dua himpunan adalah suatu himpunan yang anggotanya merupakan anggota
persekututan dari dua himpunan tersebut. A dan B berisikan elemen-elemen milik A dan
B
Contoh
Jika A = {1,3,5,7, 9} dan {1,2,3,4,5}
Maka A ∩B = {3,5}
Dan apabila himpunan θ bisa dituis dengan { }
Komplemen dari himpunan A adalah seluruh himpunanyang tidk ada dalam himpunan A
yang dapat disimbolkan dengan A∁
Simbol komplemen sebenarnya berartikan “tidak atau bukan”.
Pengurangan A-B =A\ B
Penjumlahan A+b =
F. Sifat- Sifat Operasi Antar Himpunan
1. Sifat Komutatif
A ∩B = B ∩A
A ∪B = B ∪A
2. Sifat Asosiatif
A ∩ (B∩ C) = (A ∩ B) ∩C
A ∪(B∪ C) = (A ∪ B) ∪C
3. Sifat Idempoten
A∪A=A
A∩A=A
4. Sifat Distributif
A ∩ (B∩ C) = (A ∩ B) ∪ (A∩C)
A ∪(B∪ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪C)
5. Sifat Komplemen
A ∩ AC = ∅
A ∪ AC = S,
C
( AC ) = A,
SC = ∅

G. Diagram Venn
Dalam diagram venn, daerah himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi
panjang, sedangkan himpunan lain dalam semesta pembicaraan dinyatakan dengan karya
mulus tertutup sederhana dan noktah – noktahuntuk menyatakan anggotanya.
Soal A
1. Himpunan dari semua bilangan nyata yang lebih kecil dari 24
Jawaban

2. Misalkan A= {5,6,7} dan B= {8,9}. Daftarkanlah elemen- elemen dalam pernyataan berikut
A×B=

3. Jika P = { faktor dari 10 } Q = { tiga bilangan prima pertama } Maka P ∪Q = . .

4. Jika U {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} himpunan A = {1,3,5,7, 9}dan himpunan B = {2, 4,6,8} dan C


{3,6,7,9} carilah
a. A ∪ B
b. A ∩C
c. A ∩ U

5. Misalkan U = {1,2,3,4,5,6,7,9} dan A = {1,3,5,7,9}, B = {2,4,6,8} dan C = {3,6,7,9}.


Tentukan elemen – elemen dalam himpunan berikut ini.
A. B ∪ C
B. A ∪ B ∪ C
C. A ∪ (B ∩ C)
D. A ∩(B ∪ C)
E. A ∪ C
F. B ∩ C

6. A= {1,3,5,7,9}
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Maka A∁?

7. R = {M,A,T,E,M,A,T,I,K,A}
S = {E,K,O,N,O,M,I}
Carilah
A. R∪ S
B. R∁

8. Bila P = {a,b,c,d,e} dan Q = {d,e,f,g,h}. Tentukan


A. P ∩ Q
B. P ∪ Q
9. S = { x | 10 < x≤ 20, x ∈ B}
M = { x | x¿ 15, x ∈ S}
N = { x | x¿ 12, x ∈ S}
Carilah
M∩N

10. Ada 40 orang peserta yang ingin mengikuti sebuah lomba. Lombanya ialah baca puisi yang
di ikuti oleh 23 orang peserta, lalu ada lagi lomba baca puisi dan menulis cerpen yang di
ikuti oleh 12 orang peserta
Maka hitunglah berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen?

11. A = {a.b.c}
B = {1,2,3,4,5}
C = {2,3,4,5,6,7,8}
Hitunglah banyaknya himpunan bagian dari A, B, dan C !

12. Di dalam sebuah kelas tercatat ada 21 orang siswa yang gemar bermain basket,  lalu ada
juga 19 orang siswa yang gemar bermain sepak bola, kemudian ada juga 8 orang siswa yang
gemar bermain basket dan sepak bola, serta ada juga 14 orang siswa yang tidak gemar
olahraga.
Maka hitunglah berapa banyak siswa di dalam kelas tersebut ?

13. A = { x | 1 < x < 20, maka x ialah bilangan prima }.


B = { y | 1  y  10, maka y ialah bilangan ganjil }.
Maka tentukanlah hasil dari A ∩ B ?

14. Diketahui
A = {x | 1<x<20,x bilangan prima}
B = {y | 1≤y≤10,x bilangan ganjil}.
Hasil dari A∩B =⋯⋅
A. {3,5,7}
B. {3,5,7,9}
C. {1,3,5,7}
D. {1,3,5,7,9}
Jawaban A

1. {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,1,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23}

2. A= {5,6,7} dan B= {8,9}


A×B=
{(5,8), (5,9), (6,8), (6,9), (7,8), (7,9)}

3. P = { 1, 2, 5, 10 } Q = { 2, 3, 5 }, Maka : P ∪Q = { 1, 2, 3, 5, 10 }

4. A. A ∪ B
= {1,3,5,7, 9} ∪ {2,4,6,8}
= {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
B. A ∩C
= {1,3,5,7, 9} ∩ {3,6,7,9}
= {3,7,9}
C. A ∩ U
= {1,3,5,7, 9} ∪ {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
= {1,3,5,7,9}

5. A. B ∪ C
= {2,4,6,8} ∪ {3,6,7,9}
= {2,3,4,6,7,8,9}
B. A ∪ B ∪ C
={1,3,5,7,9}∪{2,4,6,8} ∪ {3,6,7,9}
= {1,2,3,4,5,6,7,8,9}
C. A ∪ (B ∩ C)
= {1,3,5,7,9}∪ ({2,4,6,8} ∩ {3,6,7,9})
= {1,3,5,7,9}∪ ({6})
= {1,3,5,6,7,9}
D. A ∩(B ∪ C)
= {1,3,5,7,9} ∩ ({2,4,6,8} ∪ {3,6,7,9})
= {1,3,5,7,9} ∩ ({2,3,4,6,7,8,9})
= {3,7,9}
E. A ∪ C
={1,3,5,7,9}∪{3,6,7,9}
= {1,3,5,6,7,9}
F. B ∩ C
= {2,4,6,8} ∩ {3,6,7,9}
= {6}

6. A= {1,3,5,7,9}
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
A∁ = {2,4,6,8,10}

7. A. R∪ S
= {M,A,T,E,M,A,T,I,K,A} ∪{E,K,O,N,O,M,I}
= {M,A,T,E,M,A,T,I,K,A,E,K,O,N,O,M,I}
B. R∁
= {E,K,O,N,O,M}

8. A. P ∩ Q
= {a,b,c,d,e} ∩ {d,e,f,g,h}
= {d,e}
B. P ∪ Q
= {a,b,c,d,e} ∪ {d,e,f,g,h}
= {a,b,c,d,e,f,g,h}

9. M∩N
= {16,17,18,19,20} ∩ {13,14,15,16,17,18,19,20}
= {13,14,15,16,17,18,19,20}

10. Misalkan ada banyak peserta yang tidak mengikuti lomba menulis cerpen di tandai
dengan huruf x. Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba puisi ialah sebanyak 23 –
12 = 11 orang peserta. Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk
diagram venn seperti gambar yang di bawah ini :

Banyak peserta yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen ialah :


11 + 12 + x = 40
23 + x = 40
x = 40 – 23 = 17 orang peserta
Jadi, banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen dapat diperoleh dari peserta
yang hanya mengikuti lomba menulis cerpen dan kedua lomba lainnya, yakni dengan
menjumlahkannya 17 + 12 = 29 orang peserta.

11. n (A) = 23 = 2×2×2 = 8


n (B) = 25 = 2×2×2×2×2 = 32
n (C) = 27 = 2×2×2×2×2×2×2 = 128
12. Banyak siswa yang gemar bermain basket dan sepak bola ada 8 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain basket ada 21 – 8 = 13 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya gemar bermain sepak bola ada 19 – 8 = 11 orang siswa.
Banyak siswa yang tidak gemar berolahraga ada 14 orang siswa.
Maka himpunan tersebut dapat digambarkan dengan bentuk diagram venn seperti gambar
yang di bawah ini :

Jumlah total dari siswa nya ada :


S = 13 + 8 11 + 14
S = 46 orang siswa
Jadi, banyak siswa yang di dalam kelas tersebut ada = 46 orang siswa.

13. A = { 2, 3, 5, 7, 11, 13, 16, 17, 19 }


B = { 1, 3, 5, 7, 9 }
A ∩ B = { 3, 5, 7 }

14. A ∩ B
= {2,3,5,7,11,13,17,19} ∩ {1,3,5,7,9}
= {3,5,7}
Soal B
1. Himpunan dari semua bilangan nyata yang lebih kecil dari 24

2. Misalkan A= {5,6,7} dan B= {8,9}. Daftarkanlah elemen- elemen dalam pernyataan berikut
A×B=
3. Jika P = { faktor dari 10 } Q = { tiga bilangan prima pertama } Maka P ∪Q = . .

4. Jika U {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10} himpunan A = {1,3,5,7, 9}dan himpunan B = {2, 4,6,8} dan C


{3,6,7,9} carilah
d. A ∪ B
e. A ∩C
f. A ∩ U

5. Misalkan U = {1,2,3,4,5,6,7,9} dan A = {1,3,5,7,9}, B = {2,4,6,8} dan C = {3,6,7,9}.


Tentukan elemen – elemen dalam himpunan berikut ini.
G. B ∪ C
H. A ∪ B ∪ C
I. A ∪ (B ∩ C)
J. A ∩(B ∪ C)
K. A ∪ C
L. B ∩ C

6. A= {1,3,5,7,9}
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Maka A∁?

7. R = {M,A,T,E,M,A,T,I,K,A}
S = {E,K,O,N,O,M,I}
Carilah
C. R∪ S
D. R∁

8. Bila P = {a,b,c,d,e} dan Q = {d,e,f,g,h}. Tentukan


C. P ∩ Q
D. P ∪ Q

9. S = { x | 10 < x≤ 20, x ∈ B}
M = { x | x¿ 15, x ∈ S}
N = { x | x¿ 12, x ∈ S}
Carilah
M∩N

10. Ada 40 orang peserta yang ingin mengikuti sebuah lomba. Lombanya ialah baca puisi yang
di ikuti oleh 23 orang peserta, lalu ada lagi lomba baca puisi dan menulis cerpen yang di
ikuti oleh 12 orang peserta
Maka hitunglah berapa banyak peserta yang mengikuti lomba menulis cerpen?
11. A = {a.b.c}
B = {1,2,3,4,5}
C = {2,3,4,5,6,7,8}
Hitunglah banyaknya himpunan bagian dari A, B, dan C !

12. Di dalam sebuah kelas tercatat ada 21 orang siswa yang gemar bermain basket,  lalu ada
juga 19 orang siswa yang gemar bermain sepak bola, kemudian ada juga 8 orang siswa yang
gemar bermain basket dan sepak bola, serta ada juga 14 orang siswa yang tidak gemar
olahraga.
Maka hitunglah berapa banyak siswa di dalam kelas tersebut ?

13. A = { x | 1 < x < 20, maka x ialah bilangan prima }.


B = { y | 1  y  10, maka y ialah bilangan ganjil }.
Maka tentukanlah hasil dari A ∩ B ?

14. Diketahui
A = {x | 1<x<20,x bilangan prima}
B = {y | 1≤y≤10,x bilangan ganjil}.
Hasil dari A∩B =⋯⋅
A. {3,5,7}
B. {3,5,7,9}
C. {1,3,5,7}
D. {1,3,5,7,9}

Daftar Pustaka
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/54cdac9e205c71b9f19f3c090c55a9ec.p
df
Kalangi, Josep Bintang. 2017. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Edisi 3. Jakarta: Salemba
Empats
As’ari, Abdur Rahman, Mohammad Tohir, Erik Valentino, Zainul Imron, dan Ibnu Taufiq. 2017.
Matematika. Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tjolleng, Amir. 2019. Matematika Ekonomi. Bandung: Yrama Widya
https://mathcyber1997.com/soal-dan-pembahasan-himpunan-tingkat-smp-sederajat/

Anda mungkin juga menyukai