Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
B. Pendahuluan
Matematika adalah bidang ilmu yang mencakup studi tentang topik-topik
seperti bilangan (aritmatika dan teori bilangan), rumus dan struktur terkait
aljabar), bangun dan ruang tempat mereka berada (geometri), dan besaran serta
perubahannya (kalkulus dan analisa). Matematika dapat digunakan sebagai media
untuk melatih kemampuan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta pemecahan
masalah. Matematika juga sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Teori himpunan merupakan dasar dari ilmu matematika. Penguasaan konsep
dan ruang lingkup materi tentang himpunan sangat penting karena semua cabang-
cabang matematika bertumpu pada konsep dasar dan teori himpunan. Teori
himpunan bukan saja digunakan dalam penjelasan bilangan-bilangan, namun juga
sangat penting untuk menyelesaikan persamaan, interpretasi grafik, teori
kemungkinan dan statistika. Objek-objek yang memiliki sifat sama atau dengan
sifat umum dapat dikelompokkan ke dalam himpunan-himpunan. Objek-objek
yang telah dikelompokkan ke dalam suatu himpunan disebut anggota himpunan.
Konsep-konsep teori himpunan, seperti relasi dan fungsi muncul secara eksplisit
dan implisit dalam setiap cabang matematika. Hubungan di antara
kejadian/himpunan dengan kejadian/himpunan yang lain dengan suatu pengkaitan
tertentu disebut relasi. Fungsi sering dikatakan relasi khusus, yaitu fungsi
mempunyai sifat-sifat tertentu sehingga suatu relasi dikatakan sebagai suatu
fungsi. Pada makalah ini akan dibahas tentang teori himpunan yang terbagi atas
materi (1) Himpunan dan (2) Relasi dan Fungsi.
Fungsi dan relasi adalah bagian dari Pelajaran matematika, dimana fungsi dan
relasi ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam banyak hal, fungsi
diterapkan dalam berbagai bidang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baik
dalam bidang Teknik, ekonomi, dan bidang lain yang mempelajari hubungan-
hubungan antar variabel, dimana variabel satu sama lainnya saling mempengaruhi
dan dapat diukur. Di dalam fungsi dan relasi ada yang namanya daerah asal,
daerah kawan, dan daerah hasil. Daerah asal disebut domain, daerah kawan
disebut kodomain, sedangkan daerah hasil disebut range.
C. HIMPUNAN
Konsep Himpunan
Kelompok 1 Kelompok 2
1. Kumpulan nama-nama hewan berkaki dua 1. Kumpulan orang gemuk
2. Kumpulan nama-nama hari yang berawalan 2. Kumpulan lukisan indah
huruf S 3. Kumpulan rumah-rumah mewah
3. Kumpulan warna lampu lalu lintas 4. Kumpulan makanan lezat
4. Kumpulan nama-nama bunga 5. Kumpulan siswa pintar
5. Kumpulan bilangan ganjil
Berdasarkan tabel di atas, kumpulan-kumpulan pada kelompok 1 dapat dinyatakan
dengan jelas anggota-anggotanya. Kumpulan benda/obyek yang dapat dinyatakan
dengan jelas anggota-anggotanya inilah yang disebut himpunan.
Pada kelompok 2, anggota-anggotanya tidak dapat dinyatakan dengan jelas.
Kumpulan benda/obyek yang anggotanya tidak dapat dinyatakan dengan jelas
bukanlah himpunan.
Himpunan dinotasikan dengan huruf kapital A, B, C, D, ..., Z. Sedangkan
anggota-anggota himpunan dilambangkan di dalam tanda kurung kurawal { … } dan
setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma.
Jika sebuah obyek merupakan anggota dari suatu himpunan, maka dilambangkan
dengan “∈”. Sedangkan jika bukan anggota dilambangkan dengan “∉”.
Penyajian Himpunan
Himpunan dapat dinyatakan dengan 3 cara, yaitu :
1. Mendaftar anggotanya (enumerasi) yaitu dengan menuliskan semua anggota dari
himpunan tersebut di dalam kurung kurawal dan tiap anggotanya dibatasi dengan
tanda koma.
2. Menyatakan dengan kata-kata/sifat yang dimiliki anggotanya yaitu dengan
menyebutkan semua syarat ataupun sifat dari anggota himpunan tersebut di dalam
kurung kurawal.
3. Menuliskan notasi pembentuk himpunan yaitu dengan menyebutkan semua sifat
dari anggota himpunan tersebut, dengan anggotanya dinyatakan dalam suatu
variabel dan dituliskan di dalam kurung kurawal.
Perhatikan tabel di bawah ini, untuk memahami cara menyatakan himpunan.
Mendaftar Menyatakan dengan Menuliskan notasi
No.
anggotanya kata-kata pembentuk himpunan
1. A={ a , i, u , e , o } A=¿ himpunan huruf vokal A={ x∨x adalah huruf vokal }
A ∩ B= { x∨x ∈ A dan x ∈ B }
2. Gabungan (Union)
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan A atau anggota himpunan B, dilambangkan dengan A ∪B . Jadi gabungan
dua himpunan dinotasikan
A ={ x∨x ∈ S tetapi x ∉ A }
C
1. ( A ∪B )C = AC ∩ BC
2. ( A ∩ B )C = A C ∪ B C
C
3. Jika AC adalah komplemen himpunan A, maka ( AC ) = A
C
. 4. A ∪ A =S
5. ( A ∩ A )C =∅
4. Selisih(difference)
Selisih himpunan B terhadap himpunan A adalah himpunan semua anggota himpunan
A yang bukan anggota himpunan B, dinotasikan dengan A−B . Dengan notasi
pembentuk himpunan dapat dituliskan
RELASI
1. Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan. Relasi adalah aturan yang menghubungkan anggta-
anggota dua himpunan. Akan tetapi, relasi dari himpunan A ke himpunan B tidak
selalu berupa fungsi. Relasi juga tidak memaksakan bahwa banyak pasangan dari
setiap unsurnya harus Tunggal. Relasi merupakan konsep yang lebih longgar
dibandingkan fungsi. Karena itu, setiap fungsi adalah relasi, tetapi tidak setiap
relasi merupakan fungsi.
Maka dapat disimpulkan bahwa relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A
dan himpunan B adalah suatu aturan memasangkan anggota-anggota himpunan A
dengan anggota-anggota himpunan B.
2. Menyatakan relasi
a. Diagram panah
Diketahui A={ 3,4,5 } : B={ 6,7,8 } dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang dari”.
b. Himpunan pasangan berurutan
Diketahui A={ 3,4,5 } ; B={ 6,7,8 } ; dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang
dari”.
Jawab:
R={( 3,6 ) , ( 3,7 ) , ( 3,8 ) , ( 4,6 ) , ( 4,7 ) , ( 4,8 ) , ( 5,6 ) , ( 5,7 ) , (5,8 ) }
c. Diagram Kartesius
Diketahui A={ 3,4,5 } ; B={ 6,7,8 } ; dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang
dari”.
FUNGSI
1. Pengertian Fungsi (Pemetaan)
Pemetaan adalah relasi (hubungan) yang memasangkan setiap anggota domain
dengan tepat satu anggota kodomain. Notasi fungsi: f : A → B (dibaca fungsi f
memetakan himpunan A ke himpunan B). Himpunan A disebut daerah asal
(domain) Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain). Pasangan anggota A di
B disebut daerah hasil (range).
2. Menentukan banyaknya pemetaan
Jika A¿ { 2,3,5,7 } dan B¿ { 4,6,8,9,10 }. Tentukan banyaknya pemetaan yang
mungkin.
Jawab:
A¿ { 2,3,5,7 } → n ( A )=4
B¿ { 4,6,8,9,10 } → n ( B )=5
Banyak pemetaan f : A → B ditentukan oleh rumus:
n(A)
n ( f : A → B )=( n ( B ) )
Sehingga:
Banyak pemetaan f : A → B adalah:
n ( f : A → B )=( 5 )4 =625pemetaan.
Banyak pemetaan f : B → A ditentukan oleh rumus:
n( B )
n ( f : B → A )=( n ( A ) )
Sehingga:
Banyak pemetaan f : B → A adalah:
p+1 t+ 1
T ( p)= atau T (t)=
3 3
t+ 1
Sekarang rumus pemetaan adalah T (t)=
3
2+1
a. Peta dari 2 adalah T ( 2 ) = =1
3
5+ 1
b. Nilai fungsi T untuk t=5 berarti T ( 5 )= =2
3
x +1
c. Nilai x, jika T ( x )=0→ =0 → x=−1
3
2. Jika f adalah sungsi sehingga f ( xy ) =f ( x− y ) dan f ( 6 )=1 , maka
f (−2 )−f ( 4 ) =¿
Faktor positif dari 6 adalah { 1,2,3,6 }
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 6.1 )=f ( 6−1 )
f ( 6 )=f (5)
f ( 5 )=1
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 5.1 ) =f ( 5−1 )
f ( 5 )=f (4)
f ( 4 )=1
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 4.1 )=f ( 4−1 )
f ( 4 )=f (3)
f ( 3 )=1
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 3.1 ) =f ( 3−1 )
f ( 3 )=f (2)
f ( 2 ) =1
Maka nilai dari f (−2 )−f ( 4 ) =1−1=0
Contoh soal 2:
Suatu fungsi memenuhi f ( 2022x ) + x . f ( 2022−x )=2023−x untuk semua bilangan real x
. Nilai dari f ( 2022 ) adalah…
Penyelesaian:
Dengan mensubstitusikan x=1 diperoleh
E. Latihan Soal