Anda di halaman 1dari 14

OLIMPIADE MATEMATIKA SMP

MATERI ALJABAR 1: HIMPUNAN, RELASI, DAN FUNGSI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Olimpiade Matematika SMP

Dosen Pengampu : Yesi Franita, S.Si.,M.Sc.

Disusun Oleh :

Kelompok 1 :

1. Anisa Wulandari (2010306032)


2. Anif Muslihatun (2010306058)
3. Intan Puji Lestari (2010306080)
4. Frisca Dwiky Centika (2010306097)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2023
DAFTAR ISI
A. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan dalam modul ini sebagai berikut:
(1) Untuk mengetahui pengertian notasi dan operasi himpunan.
(2) Untuk mengetahui pengertian relasi dan fungsi beserta grafiknya.
(3) Untuk mengetahui operasi fungsi suku banyak, rasional dan akar
beserta sifat-sifatnya
(4) Untuk mengetahui contoh soal dan latihan soal mengenai topik
Aljabar dengan sub-materi Himpunan dan Relasi Fungsi pada
Olimpiase Matematika jenjang SMP

B. Pendahuluan
Matematika adalah bidang ilmu yang mencakup studi tentang topik-topik
seperti bilangan (aritmatika dan teori bilangan), rumus dan struktur terkait
aljabar), bangun dan ruang tempat mereka berada (geometri), dan besaran serta
perubahannya (kalkulus dan analisa). Matematika dapat digunakan sebagai media
untuk melatih kemampuan berpikir kritis, inovatif, kreatif, serta pemecahan
masalah. Matematika juga sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Teori himpunan merupakan dasar dari ilmu matematika. Penguasaan konsep
dan ruang lingkup materi tentang himpunan sangat penting karena semua cabang-
cabang matematika bertumpu pada konsep dasar dan teori himpunan. Teori
himpunan bukan saja digunakan dalam penjelasan bilangan-bilangan, namun juga
sangat penting untuk menyelesaikan persamaan, interpretasi grafik, teori
kemungkinan dan statistika. Objek-objek yang memiliki sifat sama atau dengan
sifat umum dapat dikelompokkan ke dalam himpunan-himpunan. Objek-objek
yang telah dikelompokkan ke dalam suatu himpunan disebut anggota himpunan.
Konsep-konsep teori himpunan, seperti relasi dan fungsi muncul secara eksplisit
dan implisit dalam setiap cabang matematika. Hubungan di antara
kejadian/himpunan dengan kejadian/himpunan yang lain dengan suatu pengkaitan
tertentu disebut relasi. Fungsi sering dikatakan relasi khusus, yaitu fungsi
mempunyai sifat-sifat tertentu sehingga suatu relasi dikatakan sebagai suatu
fungsi. Pada makalah ini akan dibahas tentang teori himpunan yang terbagi atas
materi (1) Himpunan dan (2) Relasi dan Fungsi.
Fungsi dan relasi adalah bagian dari Pelajaran matematika, dimana fungsi dan
relasi ini saling berhubungan satu dengan yang lain. Dalam banyak hal, fungsi
diterapkan dalam berbagai bidang untuk menyelesaikan persoalan-persoalan baik
dalam bidang Teknik, ekonomi, dan bidang lain yang mempelajari hubungan-
hubungan antar variabel, dimana variabel satu sama lainnya saling mempengaruhi
dan dapat diukur. Di dalam fungsi dan relasi ada yang namanya daerah asal,
daerah kawan, dan daerah hasil. Daerah asal disebut domain, daerah kawan
disebut kodomain, sedangkan daerah hasil disebut range.

C. HIMPUNAN

Konsep Himpunan

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan banyak sekali


kumpulan/kelompok. Kumpulan tersebut dapat berupa kumpulan nama benda, nama
orang, jenis makanan/minuman, nama hari/bulan, dan masih banyak yang lainnya.

Berbicara tentang himpunan, berarti berbicara tentang kumpulan. Tetapi dalam


himpunan tidak setiap kumpulan pasti merupakan himpunan. Perhatikan tabel di
bawah ini !

Kelompok 1 Kelompok 2
1. Kumpulan nama-nama hewan berkaki dua 1. Kumpulan orang gemuk
2. Kumpulan nama-nama hari yang berawalan 2. Kumpulan lukisan indah
huruf S 3. Kumpulan rumah-rumah mewah
3. Kumpulan warna lampu lalu lintas 4. Kumpulan makanan lezat
4. Kumpulan nama-nama bunga 5. Kumpulan siswa pintar
5. Kumpulan bilangan ganjil
Berdasarkan tabel di atas, kumpulan-kumpulan pada kelompok 1 dapat dinyatakan
dengan jelas anggota-anggotanya. Kumpulan benda/obyek yang dapat dinyatakan
dengan jelas anggota-anggotanya inilah yang disebut himpunan.
Pada kelompok 2, anggota-anggotanya tidak dapat dinyatakan dengan jelas.
Kumpulan benda/obyek yang anggotanya tidak dapat dinyatakan dengan jelas
bukanlah himpunan.
Himpunan dinotasikan dengan huruf kapital A, B, C, D, ..., Z. Sedangkan
anggota-anggota himpunan dilambangkan di dalam tanda kurung kurawal { … } dan
setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma.
Jika sebuah obyek merupakan anggota dari suatu himpunan, maka dilambangkan
dengan “∈”. Sedangkan jika bukan anggota dilambangkan dengan “∉”.
Penyajian Himpunan
Himpunan dapat dinyatakan dengan 3 cara, yaitu :
1. Mendaftar anggotanya (enumerasi) yaitu dengan menuliskan semua anggota dari
himpunan tersebut di dalam kurung kurawal dan tiap anggotanya dibatasi dengan
tanda koma.
2. Menyatakan dengan kata-kata/sifat yang dimiliki anggotanya yaitu dengan
menyebutkan semua syarat ataupun sifat dari anggota himpunan tersebut di dalam
kurung kurawal.
3. Menuliskan notasi pembentuk himpunan yaitu dengan menyebutkan semua sifat
dari anggota himpunan tersebut, dengan anggotanya dinyatakan dalam suatu
variabel dan dituliskan di dalam kurung kurawal.
Perhatikan tabel di bawah ini, untuk memahami cara menyatakan himpunan.
Mendaftar Menyatakan dengan Menuliskan notasi
No.
anggotanya kata-kata pembentuk himpunan
1. A={ a , i, u , e , o } A=¿ himpunan huruf vokal A={ x∨x adalah huruf vokal }

B=¿ himpunan bilangan asli B= { x∨x <7 , x adalahbilangan asli }


2. B= {1 , 2 ,3 , 4 ,5 , 6 }
kurang dari 7 B= { x∨x <7 , x ∈ A }

C=¿ Himpunan bilangan prima


3. C={ 7 , 11 ,13 } C={ x∨4< x <15 , x adalah bilangan prima }
antara 4 dan 15
Himpunan Kosong dan Himpunan Semesta
1. Himpunan Kosong
Perhatikan himpunan-himpunan berikut!
1. Himpunan bilangan cacah yang kurang dari 0 .
Ingat kembali bilangan cacah yang telah dipelajari. Bilangan cacah yang paling
kecil adalah 0 , sehingga himpunan tersebut tidak mempunyai anggota
2. Himpunan bilangan bulat yang lebih dari 0 dan kurang dari 1.
Tidak ada satupun bilangan bulat antara 0 dan 1, sehingga himpunan tersebut
tidak memiliki anggota.
3. Himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi 2.
Seluruh bilangan ganjil tidak akan habis dibagi dengan 2. Berarti himpunan
tersebut tidak memiliki anggota.
Himpunan pada contoh tersebut adalah himpunan kosong. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki
anggota dan dinotasikan dengan ∅ atau {} .
2. Himpunan Semesta
Misalkan A={ 3 ,5 , 7 , 9 } maka kita bisa menuliskan himpunan semesta yang mungkin
adalah S= { bilangan ganjil } atau S= { bilangancacah } atau S= { bilanganreal }. Tetapi
kita tidak bisa menuliskannya sebagai S= { bilangan prima } karena ada angka 9 yang
bukan termasuk bilangan prima. Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa
himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota yang sedang
dibicarakan, dilambangkan dengan S.
Sifat-Sifat Himpunan
1. Kardinalitas Himpunan
Kardinalitas himpunan adalah banyaknya anggota yang ada di dalam sebuah
himpunan.
Contoh : Sebuah himpunan yang beranggotakan { merah , kuning ,biru , hijau } maka
kardinalitas himpunannya adalah 4 . Kardinalitas himpunan dilambangkan dengan
n ( A ) . Dari kardinalitas himpunan, kita dapat menentukan hubungan dari dua
himpunan. Jika dua himpunan memiliki kardinalitas yang sama, maka kedua
himpunan tersebut dikatakan himpunan yang ekuivalen.
2. Himpunan Bagian
Himpunan A merupakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B atau B superset
dari A jika dan hanya jika setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan
B, dinotasikan A ⊂ B atau B ⊃ A. Jika ada anggota A yang bukan anggota B maka A
bukan himpunan bagian dari B, dinotasikan dengan A ⊄ B. Contoh : P= {1 , 2 ,3 } dan
Q= {1 , 2 ,3 , 4 , 5 } maka P ⊂ Q atau Q ⊃ P.
3. Himpunan Kuasa
Himpunan Kuasa dari himpunan A adalah himpunan-himpunan bagian dari A,
dilambangkan dengan P ( A ). Banyak anggota himpunan kuasa dari himpunan A
dilambangkan dengan n ( P ( A ) ). Jika n ( A ) =k , dengan k bilangan cacah, maka
n ( P ( A ) )=2 .
k
Operasi Himpunan
1. Irisan
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan dan anggota himpunan B, dilambangkan dengan A ∩ B. Jadi irisan dua
himpunan dinotasikan

A ∩ B= { x∨x ∈ A dan x ∈ B }

2. Gabungan (Union)
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
himpunan A atau anggota himpunan B, dilambangkan dengan A ∪B . Jadi gabungan
dua himpunan dinotasikan

A ∪B= { x∨x ∈ A atau x ∈ B }

Dengan kata lain, gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang


anggotanya merupakan semua anggota himpunan A dan anggota himpunan B, tetapi
anggota yang sama hanya ditulis satu kali
3. Komplemen (Complement)
Misalkan S adalah himpunan semesta dan A adalah suatu himpunan. Komplemen
himpunan A adalah suatu himpunan semua anggota himpunan S yang bukan anggota
himpunan A, dinotasikan dengan AC . Notasi pembentuk himpunan AC adalah

A ={ x∨x ∈ S tetapi x ∉ A }
C

Misalkan A dan B adalah himpunan, maka berlaku sifat-sifat komplemen dari


himpunan sebagai berikut :

1. ( A ∪B )C = AC ∩ BC
2. ( A ∩ B )C = A C ∪ B C
C
3. Jika AC adalah komplemen himpunan A, maka ( AC ) = A
C
. 4. A ∪ A =S
5. ( A ∩ A )C =∅
4. Selisih(difference)
Selisih himpunan B terhadap himpunan A adalah himpunan semua anggota himpunan
A yang bukan anggota himpunan B, dinotasikan dengan A−B . Dengan notasi
pembentuk himpunan dapat dituliskan

A−B={ x∨x ∈ A dan x ∉ B }=A ∩B


C

Sifat-sifat operasi himpunan


Sifat-sifat yang berlaku pada operasi himpunan adalah :
1. Sifat Idempoten
Untuk sebarang himpunan A berlaku A ∪ A= A ; A ∩ A=A .
2. Sifat Identitas
Untuk sebarang himpunan A , berlaku A ∪∅= A ; A ∩∅=∅ .
3. Sifat Komutatif
Misalkan A dan B adalah himpunan: A ∪B=B ∪ A ; A ∩ B=B ∩ A .
4. Sifat Asosiatif
Untuk sebarang himpunan P, Q , dan R , berlaku:
 ( P ∪Q ) ∪ R=P∪ ( Q ∪ R )
 (P ∩Q)∩ R=P∩ (Q ∩ R )
5. Sifat Distributif
Untuk sebarang himpunan P, Q , dan R , berlaku:
 P ∪ ( Q∩ R )=( P ∪Q ) ∩ ( P ∪ R )
 P ∩ ( Q∪ R )=( P ∩Q ) ∪ ( P ∩ R )
Contoh Soal
1. P adalah himpunan “bilangan ganjil positif yang habis dibagi 3 dan kurang dari
30” bentuk P dalam notasi pembentukan himpunan adalah
Penyelesaian :
Himpunan “bilangan ganjil positif yang habis dibagi 3 dan kurang dari 30” jika
kita tuliskan adalah 3, 9, 15, 21, 27 yang paling tepat menyatakan bilangan itu
dalam notasi himpunan adalah P= { x ∨x=6 n−3 ,0< x <30 , n ∈ N }
2. Dari 30 anak, terdapat ( 20−x ) anak yang gemar makan permen dan ( 14−x ) gemar
makan cokelat. Jika 5 anak tidak gemar makan permen dan cokelat, tentukan
banyaknya anak yang gemar memakan cokelat!
Penyelesaian :
Misal :
S=¿ himpunan semesta
P=¿ anak yang gemar makan permen.
C=¿ anak yang gemar makan cokelat.
T =¿ anak yang tidak gemar makan keduanya
Diketahui :
n ( S )=30 anak
n ( P )= (20−x ) anak
n ( C )=( 14−x ) anak
n ( T )=5 anak
Ditanya : banyak anak yang gemar makan cokelat?
Jawab :
n ( S )=n ( P )+ n (C ) +n ( P ∩C ) +n ( T )
30=( 20−x ) + ( 14−x )+ x+5
30=39−x
x=9
n ( C )=( 14−x )
n ( C )=( 14−9 )
n ( C )=5
D. Relasi dan Fungsi

RELASI
1. Pengertian Relasi
Relasi adalah hubungan. Relasi adalah aturan yang menghubungkan anggta-
anggota dua himpunan. Akan tetapi, relasi dari himpunan A ke himpunan B tidak
selalu berupa fungsi. Relasi juga tidak memaksakan bahwa banyak pasangan dari
setiap unsurnya harus Tunggal. Relasi merupakan konsep yang lebih longgar
dibandingkan fungsi. Karena itu, setiap fungsi adalah relasi, tetapi tidak setiap
relasi merupakan fungsi.
Maka dapat disimpulkan bahwa relasi antara dua himpunan, misalnya himpunan A
dan himpunan B adalah suatu aturan memasangkan anggota-anggota himpunan A
dengan anggota-anggota himpunan B.
2. Menyatakan relasi
a. Diagram panah
Diketahui A={ 3,4,5 } : B={ 6,7,8 } dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang dari”.
b. Himpunan pasangan berurutan
Diketahui A={ 3,4,5 } ; B={ 6,7,8 } ; dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang
dari”.
Jawab:
R={( 3,6 ) , ( 3,7 ) , ( 3,8 ) , ( 4,6 ) , ( 4,7 ) , ( 4,8 ) , ( 5,6 ) , ( 5,7 ) , (5,8 ) }
c. Diagram Kartesius
Diketahui A={ 3,4,5 } ; B={ 6,7,8 } ; dan relasi dari A ke B adalah relasi “kurang
dari”.

FUNGSI
1. Pengertian Fungsi (Pemetaan)
Pemetaan adalah relasi (hubungan) yang memasangkan setiap anggota domain
dengan tepat satu anggota kodomain. Notasi fungsi: f : A → B (dibaca fungsi f
memetakan himpunan A ke himpunan B). Himpunan A disebut daerah asal
(domain) Himpunan B disebut daerah kawan (kodomain). Pasangan anggota A di
B disebut daerah hasil (range).
2. Menentukan banyaknya pemetaan
Jika A¿ { 2,3,5,7 } dan B¿ { 4,6,8,9,10 }. Tentukan banyaknya pemetaan yang
mungkin.
Jawab:
A¿ { 2,3,5,7 } → n ( A )=4
B¿ { 4,6,8,9,10 } → n ( B )=5
Banyak pemetaan f : A → B ditentukan oleh rumus:
n(A)
n ( f : A → B )=( n ( B ) )
Sehingga:
Banyak pemetaan f : A → B adalah:
n ( f : A → B )=( 5 )4 =625pemetaan.
Banyak pemetaan f : B → A ditentukan oleh rumus:
n( B )
n ( f : B → A )=( n ( A ) )
Sehingga:
Banyak pemetaan f : B → A adalah:

n ( f : B → A )=( 4 )5=256 pemetaan


3. Menentukan rumus
Jika notasi ( f : x → y ) dituliskan dalam bentuk rumus fungsi maka diperoleh
y=f ( x ) .
a. Jika f ( x )=x 2−4 x , tentukan f ( x−3 ) .
Jawab:
2
f ( x )=x −4 x
f ( x−3 )=( x−3 )2−4 ( x−3) (substitusikan ( x−3 )ke x )
2
f ( x−3 )=x −6 x +9−4 x +12 (penjabaran)
f ( x−3 )=x 2−10 x+ 21 (penyederhanaan)
b. Diberikan r :3 t−1→ t , tentukan r ( t )
r : 3 t−1→ t ditulis r ( 3 t−1 )=t
Misal p=3 t−1
3 t= p+1
p+ 1
t=
3
p+ 1
Substitusikan t= ke persamaan r ( 3 t−1 )=t
3
p+ 1
r (t )=
3
Jadi, formula fungsinya adalah
p+ 1
r (t )=
3
4. Menghitung nilai fungsi
Menghitung nilai fungsi berarti kita mensubstitusikan nilai variabel bebas ke dalam
rumus fungsi sehingga diperoleh nilai variabel bergantungnya.
Contoh soal 1:
1. Diberikan T :3 t−1 →t . Hitunglah:
a. Peta dari 2
b. Nilai fungsi T untuk t=5
c. Nilai x, jika T ( x )=0 (juga disebut pembuat nol fungsi T)
Jawab:
T ( 3 t−1 )=t , mula-mula kita harus mengubah T ( 3 t −1 ) menjadi T ( p ) .
Misalnya, 3 t−1= p →3 t= p+1
p+ 1
t=
3
p+ 1
Substitusikan t= ke persamaan T ( 3 t−1 )=t ,diperoleh:
3

p+1 t+ 1
T ( p)= atau T (t)=
3 3
t+ 1
Sekarang rumus pemetaan adalah T (t)=
3
2+1
a. Peta dari 2 adalah T ( 2 ) = =1
3
5+ 1
b. Nilai fungsi T untuk t=5 berarti T ( 5 )= =2
3
x +1
c. Nilai x, jika T ( x )=0→ =0 → x=−1
3
2. Jika f adalah sungsi sehingga f ( xy ) =f ( x− y ) dan f ( 6 )=1 , maka
f (−2 )−f ( 4 ) =¿
Faktor positif dari 6 adalah { 1,2,3,6 }
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 6.1 )=f ( 6−1 )
f ( 6 )=f (5)
f ( 5 )=1
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 5.1 ) =f ( 5−1 )
f ( 5 )=f (4)
f ( 4 )=1
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 4.1 )=f ( 4−1 )
f ( 4 )=f (3)
f ( 3 )=1
f ( xy ) =f ( x− y )
f ( 3.1 ) =f ( 3−1 )
f ( 3 )=f (2)
f ( 2 ) =1
Maka nilai dari f (−2 )−f ( 4 ) =1−1=0
Contoh soal 2:

Suatu fungsi memenuhi f ( 2022x ) + x . f ( 2022−x )=2023−x untuk semua bilangan real x
. Nilai dari f ( 2022 ) adalah…
Penyelesaian:
Dengan mensubstitusikan x=1 diperoleh

f ( 2022 ) + f ( 2022 )=2023−1 …(1)


−1

Dengan mensubstitusikan x=−1 diperoleh

f ( 2022 )−f (2022 ) =2023+1 …(2)


−1

Dengan mengeliminasi persamaan (1) dan (2) diperoleh f ( 2022 ) =−1


Contoh soal 3:
Perhatikan gambar dibawah ini!

Relasi yang tepat dari himpunan A ke himpunan B adalah….


Penyelesaian:
 Anggota (A) yaitu 2 berelasi ke (B) pada 2,4,6,8
 Anggota (A) yaitu 3 berelasi ke (B) pada 6
 Anggota (A) yaitu 4 berelasi ke (B) pada 4,8
dari data diatas relasi yang bisa mewakili semua relasi adalah “faktor Dari”.

E. Latihan Soal

Anda mungkin juga menyukai