Disusun Oleh :
Aliza Cahyani (212101070041)
Siti Anisyah (214101070012)
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI ii
HIMPUNAN 3
A. Definisi Himpunan 3
B. Cara Menyajikan Himpunan 3
1. Enumerasi (Mencacahkan Anggotanya) 4
2. Simbol-Simbol Baku Pada Himpunan 4
3. Notasi Pembentuk Himpunan (Set Builder) 4
4. Diagram Venn 5
C. Jenis-Jenis Himpunan 5
1. Himpunan Kosong 5
2. Himpunan Semesta 5
3. Himpunan Berhingga dan Tak Berhingga 4
4. Himpunan Bagian 7
5. Himpunan Sama 8
6. Himpunan Saling Lepas 8
7. Himpunan Ekivalen8
D. Operasi Pada Himpunan 9
1. Gabungan 9
2. Irisan 9
3. Selisih Dua Himpunan 10
4. Jumlah Dua Himpunan 11
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN 12
RANGKUMAN 13
DAFTAR PUSTAKA 15
ii
3
HIMPUNAN
A. Definisi Himpunan
Georg Cantor adalah seorang matematikawan Jerman asal Yahudi.
Dia termasuk orang pertama yang dikenal sebagai penemu teori himpunan.
Istilah himpunan dalam matematika berasal dari kata “set” dalam bahasa
Inggris. Kata lain yang sering digunakan untuk menyatakan himpunan
antara lain kumpulan, kelas, gugus, dan kelompok. Secara sederhana, arti
dari himpunan adalah kumpulan objek-objek (riil atau abstrak). Objek
yang terdapat dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.
Dengan kata lain, himpunan dalam pengertian matematika objeknya atau
anggotanya harus tertentu (well defined), jika tidak ia bukan himpunan.
Setiap objek yang termasuk ke dalam sebuah himpunan
dinamakan anggota atau elemen dari himpunan itu. Secara umum,
himpunan ditulis dengan huruf kapital, seperti : A, B, C, sedangkan
anggota-anggota himpunan ditulis dengan huruf kecil, seperti : a, b, c.
Contoh :
Himpunan huruf vokal a, i, u, e dan o (himpunan).
Kumpulan bunga berwarna putih (himpunan).
Kumpulan orang kaya (bukan himpunan).
Kumpulan mahasiswa pintar di kelasku (bukan himpunan).
B. Cara Menyajikan Himpunan
Terdapat beberapa cara dalam menyajikan himpunan. Berikut
merupakan bentuk penyajian himpunan yang telah banyak diketahui.
1. Enumerasi (Mencacahkan Anggotanya)
Penyajian himpunan menggunakan enumerasi artinya menuliskan
semua elemen himpunan yang bersangkutan Siantar dua buah tanda
kurung kurawal. Pada umumnya satu himpunan diberi nama dengan
menggunakan huruf kapital atau dengan menggunakan simbolsimbol
lainnya.
Contoh :
- Himpunan B memiliki empat anggota, yaitu 1, 2, 3, dan 4.
4
C. Jenis-Jenis Himpunan
Terdapat beberapa jenis himpunan, diantaranya adalah himpunan
kosong, himpunan semesta, himpunan berhingga dan tak berhingga,
himpunan bagian, himpunan sama, himpunan saling lepas, dan himpunan
ekivalen. Mari kita bahas satu persatu mengenai jenis-jenis tersebut.
1. Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota.
Himpunan kosong biasanya dinotasikan dengan ∅ atau { }.
Contoh :
- A={ x| x 2=−1 , x bilangan nyata }.
Dalam hal ini, nilai x tidak ada yang memenuhi x 2=−1. Jadi A
merupakan himpunan kosong atau A=∅ .
- B = himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi 2.
Dalam hal ini, tidak ada bilangan yang habis dibagi 2. Jadi B
merupakan himpunan kosong atau B = { }.
2. Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang anggotanya merupakan
objek yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta biasanya
dinotasikan dengan S (semesta) atau U (universal).
Contoh :
- S= { huruf vocal }.
- U adalah himpunan negara Asia Tenggara.
3. Himpunan Berhingga dan Tak Berhingga
Himpunan berhingga adalah himpunan yang jumlah anggotanya
berbeda dan terbatas (banyaknya tentu). Himpunan ini juga bisa
disebut sebagai himpunan finit.
7
Contoh :
- A = himpunan huruf vocal. Maka A={ a , i, u , e , o }.
Himpunan ini merupakan himpunan finit karena banyak
anggotanya terbatas dapat dihitung dengan tentu.
- B = himpunan gula dalam toples.
Himpunan ini merupakan himpunan finit, karena anggotanya masih
bisa dihitung dengan tentu. Walaupun proses menghitungnya butuh
waktu yang lama, namun pada suatu saat akan berhenti dan diketahui
jumlahnya
Himpunan tak berhingga adalah himpunan yang tidak memenuhi
syarat himpunan finit. Artinya himpunan yang jumlah anggotanya
tidak terbatas. Himpunan ini juga bisa disebut dengan himpunan
infinit.
Contoh :
- A = himpunan bilangan asli genap. Maka A={ 2 , 4 , 6 , … }.
Himpunan ini merupakan himpunan infinit. Karena banyak
anggotanya tidak terbatas dan proses membilangnya tidak akan
berhenti.
- B = himpunan bilangan cacah kelipatan 5. Maka B= {5 , 10 , 15 ,… }.
4. Himpunan Bagian
Misalkan terdapat himpunan A dan himpunan B. Himpunan A
dikatakan himpunan bagian dari himpunan B, jika dan hanya jika
setiap anggota pada himpunan A juga merupakan anggota himpunan
B. Himpunan ini biasanya disebut dengan himpunan subset dan
dinotasikan dengan ⊂.
Contoh :
- Misalkan A={ 1 ,5 , 7 } , dan B= {1 , 2 ,3 , 5 , 7 }.
Maka A ⊂ B, karena setiap anggota A juga merupakan anggota dari
B.
- Diketahui P = himpunan bilangan bulat, dan Q = himpunan
bilangan bulat genap.
8
Contoh :
Diketahui A={ a , b , c } dan B= {1 , 2 ,3 }.
Kedua himpunan tersebut dikatakan ekivalen atau A ∼ B. Karena
jumlah anggota himpunan A sama dengan jumlah anggota himpunan
B.
D. Operasi Pada Himpunan
Ada beberapa operasi pada himpunan yang dikenal, yaitu gabungan
(∪), irisan (∩), komplemen, selisih(−), dan jumlah (+).
1. Gabungan (∪)
Gabungan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang terdiri
atas semua anggota A atau B atau keduanya, atau himpunan dari
semua anggota paling sedikit satu dari A dan B. Gabungan himpunan
A dan B ditulis dengan A ∪ B. Atau jika digambarkan dalam diagram
venn akan seperti berikut.
Contoh :
- Misalkan A={ 1 ,2 , 3 } dan B= { 4 , 5 , 6 }.
Maka A ∪ B= {1 , 2 ,3 , 4 ,5 , 6 }.
- Diketahui P= {7 ,14 ,21 } dan Q= { f , g ,h , i }.p
Maka P ∪ Q= {7 , 14 , 21 , f , g ,h , i }.
2. Irisan (∩)
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan dari anggota
persekutuan himpunan A dan B atau himpunan yang anggotanya
terdiri atas semua anggota A dan B. Irisan himpunan A dan B ditulis
dengan A ∩ B. Dan jika digambarkan dalam diagram venn akan
berbentuk seperti berikut.
10
Contoh :
- Diketahui A={ m, a , t , e , m, a , t , i , k , a } dan
B= {h , i , m, p ,u , n , a , n } .
Maka A ∩ B= {m , a , i }.
- Misalkan P= {1 , 2 ,3 , 4 , 5 ,6 ,7 , 8 , 9 } dan
Q= {−16 ,−9 ,−4 ,0 , 1 , 4 , 9 }.
Maka P ∩Q= {1 , 4 ,9 }.
3. Komplemen
Komplemen dari himpunan A adalah himpunan anggota-anggota di
dalam semesta pembicaraan yang bukan anggota A. komplemen
himpunan A ditulis dengan Ac atau A' atau A . Jika digambarkan dalam
diagram venn akan berbentuk seperti berikut.
Contoh :
- Diketahui S= { b , i, l ,a ,n , g , a , n } dan A={ huruf vocal }.
Maka Ac = { b ,l , n , g }.
- Misalkan S = himpunan bilangan bulat positif, dan P = himpunan
bilangan bulat ganjil.
Maka P= {2 , 4 , 6 , 8 … }.
4. Selisih Dua Himpunan
11
Contoh :
Diketahui A={ 1 ,2 , 3 , 4 } dan B= {2 , 5 , 4 , 6 , 7 } .
Maka A−B={ 1 ,3 } dan B− A={ 5 , 6 ,7 }
5. Jumlah Dua Himpunan
Jumlah dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
terdiri atas semua anggota himpunan A dan B tetapi bukan anggota
persekutuan dari kedua himpunan tersebut. Jumlah dua himpunan
ditulis dengan notasi +¿ .
Contoh :
Misalkan A={ h , e , l , p } dan B= { s , h , o , p }.
Maka A+ B= { e , l , s , o }.
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Buktikan bahwa ¿⊆ A∁ ∪ B ∁
Ambil sebarang x ∈ ¿ maka x ∉ A ∩B , sehingga x ∈ A ∁ atau x ∈ B ∁ ,
jadi x ∈ A ∁ ∪ B∁
Karena x ∈ ¿ dan ∈ A ∁ ∪ B∁ , maka ¿⊆ A∁ ∪ B ∁
Contoh agar mudah dipahami :
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
A = {2, 3, 4}
B = {2, 3, 5}
∁
A = {0, 1, 5, 6, 7}
∁
B = {0, 1, 4, 6, 7}
A ∪ B = {2, 3, 4, 5} A ∩ B={2 ,3 }
∁ ∁
A ∪ B ={0 , 1 , 4 , 5 , 6 ,7 }
¿
Jadi terbukti benar bahwa ¿⊆ A∁ ∪ B ∁
2.
P={a , b , c , d , i. k }
Q={d , e , f , g , i, k }
R={c , d , g , h , j }
P−Q={a .b ,c }
∁
R ={a , b , e , f ,i , k ,l , m ,n }
( P−Q ) ∩ R∁ ={a , b }
12
RANGKUMAN
1. Himpunan adalah Kumpulan obyek yang mempunyai syarat tertentu dan
jelas.
2. Ada beberapa cara dalam menyajikan himpunan, diantaranya yaitu :
a. Enumerasi
b. Simbol-simbol baku
c. Notasi
d. Diagram venn
3. Himpunan memiliki bentuk dan jenis yang beragam.
a. Himpunan kosong. Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak
mempunyai anggota. Himpunan kosong biasanya dinotasikan dengan
∅ atau { }.
b. Himpunan semesta. Himpunan semesta adalah himpunan yang
anggotanya merupakan objek yang sedang dibicarakan. Himpunan
semesta biasanya dinotasikan dengan S (semesta) atau U (universal).
c. Himpunan berhingga dan tak berhingga. Himpunan berhingga adalah
himpunan yang jumlah anggotanya berbeda dan terbatas (banyaknya
tentu). Himpunan ini juga bisa disebut sebagai himpunan finit.
Sedangkan himpunan tak hingga adalah himpunan yang tidak
memenuhi syarat himpunan finit. Artinya himpunan yang jumlah
anggotanya tidak terbatas. Himpunan ini juga bisa disebut dengan
himpunan infinit.
d. Himpunan bagian. Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari
himpunan B, jika dan hanya jika setiap anggota pada himpunan A juga
merupakan anggota himpunan B. Himpunan ini biasanya disebut
dengan himpunan subset dan dinotasikan dengan ⊂.
e. Himpunan sama. Dua himpunan A dan B dikatakan sama, jika dan
hanya jika setiap anggota pada A juga merupakan anggota pada B dan
13
setiap anggota pada B juga anggota pada A ( A ⊂ B dan B⊂ A ).
Himpunan ini dinotasikan dengan =.
f. Himpunan saling lepas. Dua himpunan A dan B dikatakan himpunan
saling lepas jika dan hanya jika kedua himpunan bukan himpunan
kosong dan tidak memiliki anggota yang sama. Himpunan saling lepas
dinotasikan dengan //.
g. Himpunan ekivalen. Dua himpunan dikatakan ekivalen jika dan hanya
jika banyak anggota kedua himpunan tersebut sama. Himpunan
ekivalen dinotasikan dengan ∼.
4. Operasi dalam himpunan meliputi :
a. Gabungan
b. Irisan
c. Komplemen
d. Selisih dua himpunan
e. Jumlah dua himpunan
14
DAFTAR PUSTAKA
Herrhyanto, N., & Gantini, T. (2018). Pengantar Statistika Matematis. YRAMA WIDYA.
Mahmud Rizki Wahyu Yunian Putra, A., Netriwati, Mp., & Khairiyyah, M. (2020).
HIMPUNAN TOERI DAN CONTOH SOAL. Ahlimedia Press. www.ahlimediapress.com
Sri Suryanti. (2017). Teori Grup (Struktur Aljabar 1) (M. Pd. Nur Fauziyah, Ed.). UMG Press.
\cite{Robert2004}
15