Himpunan adalah sekumpulan objek atau benda yang terdefinisi dengan jelas (dapat dibedakan
mana anggotanya, mana yang bukan)
Dari contoh kumpulan di atas, bisakah kalian bedakan mana yang merupakan himpunan dan
yang bukan himpunan?
Jika diperhatikan dengan seksama, contoh yang merupakan himpunan adalah contoh ke 2 dan ke
4. Sedangkan contoh ke 1 dan ke 3 bukan himpunan. Apa kalian tahu alasannya?
Pada contoh ke 2 himpunan bilangan cacah, kita akan memikirkan hal yang sama tentang
bilangan berapa sajakah yang termasuk anggota bilangan cacah. Yaitu 0,1,2, dan 3. Dan kita
semua setuju bahwa kalau bilangan tersebut termasuk bilangan cacah kan?
Pada contoh 1 laki-laki berparas ganteng dan contoh 3 orang yang rajin, keduanya tidak memiliki
definisi yang jelas. Setiap orang memiliki definisi masing-masing tentang kata ganteng dan rajin.
Contoh gampangnya seperti ini misalnya Ani menganggap Bayu ganteng, tapi belum tentu
Anggi menganggap Bayu ganteng juga, bukan? Begitu juga dengan kata rajin. Oleh karena itu,
laki-laki dan orang yang rajin bukanlah suatu himpunan. Karena tidak dapat didefinisikan
dengan jelas.
Nah, berdasarkan contoh kumpulan himpunan di atas, saya harap kalian udah tahu perbedaan
himpunan dan bukan himpunan.
Sekarang kita akan belajar bagaimana cara menyatakan suatu himpunan dan macam-macam
himpunan.
Secara umum, himpunan dapat disimbolkan dengan huruf kapital. Jika anggota himpunan
tersebut berupa huruf, maka anggotanya dituliskan dengan huruf kecil. Ada 3 cara yang dapat
digunakan untuk menyatakan suatu himpunan, yaitu :
Yaitu dengan menyebutkan sifat yang dimiliki setiap anggotanya secara spesifik.
Dari sifat yang disebutkan, kita dapat mengetahui anggota himpunan A yaitu 4, 6 dan 8
2. Menyebutkan anggota-anggotanya
Contoh : A = { 4, 6, 8 }
yaitu menyebutkan semua sifat dari anggota himpunan dengan anggotanya yang dinyatakan
dalam suatu variabel dan dituliskan di dalam kurung kurawal.
Cara baca : “Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya adalah x sedemikian sehingga 2
lebih kecil dari x dan x lebih kecil dari 10, dengan x adalah bilangan genap”
Mungkin teman-teman sekalian masih ada yang bingung, apakah semua himpunan dapat
dinyatakan dengan ketiga cara tersebut?
Jawabannya tentu saja tidak. Karena tidak semua himpunan bisa kita ditulis dengan
menyebutkan semua anggotanya.
Contohnya saja himpunan bilangan real (riil) yang tidak bisa disajikan dengan menyebutkan
semua anggotanya. Sehingga lebih cocok dinyatakan dengan cara notasi pembentuk himpunan.
Contoh Soal
Tulislah himpunan berikut dengan cara menyebutkan anggota nya dan notasi pembentuk
himpunan!
Pembahasan nomor 1
Bilangan ganjil adalah bilangan asli yang bukan kelipatan dari 2 dan tidak habis dibagi 2. Jadi,
anggota himpunan B adalah 5,7,9,11, 13, 15, 17, dan 19. Sehingga dapat ditulis
Atau
Pembahasan nomor 2
Bilangan cacah merupakan bilangan bulat yang tidak negatif yang dimulai dari angka 0. Jadi,
anggota himpunan D adalah 0,1,2,3,4,5,6,7, dan 8. Sehingga dapat ditulis
C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}
Diagram Venn
Suatu himpunan dapat disajikan dengan cara menuliskan anggotanya dalam suatu gambar
(diagram) yang dinamakan diagram Venn. Aturan dalam pembuatan diagram Venn adalah
sebagai berikut:
Contoh 1
Misalkan S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6} adalah himpunan semesta, dan A = {2, 3, 5}. Maka bentuk
diagram venn nya adalah sebagai berikut :
Contoh 2
Misalkan A = {1, 2, 3}, B = {2, 3, 7} dan himpunan semesta S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Maka
bentuk diagram venn nya adalah sebagai berikut
Contoh 3
Jenis Himpunan
Dalam materi himpunan, ada beberapa jenis himpunan yang wajib kalian ketahui. Ada himpunan
semesta, himpunan bagian, himpunan kosong, himpunan kuasa, dan lain-lain. Berikut
pembahasannya
Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan seluruh unsur yang menjadi objek pembicaraan, dan
dilambangkan dengan S. Himpunan semesta disebut juga semesta pembicaraan atau himpunan
universal.
Contoh 1
Sebutkan paling sedikit dua buah himpunan semesta yang mungkin dari himpunan
A = { 3, 5, 7 }
Penyelesaian :
Himpunan semesta dari himpunan A adalah { bilangan asli }, atau { bilangan ganjil }, atau
{ bilangan prima }, atau { bilangan cacah }.
Contoh 2
Sebutkan paling sedikit dua buah himpunan semesta yang mungkin dari himpunan
B = { Januari, Juli}
Penyelesaian
Himpunan semesta dari himpunan B adalah { nama-nama bulan }; atau { nama-nama bulan
yang diawali dengan huruf J }; atau { nama-nama bulan yang jumlah harinya 31 hari}.
Himpunan kosong merupakan suatu himpunan yang tidak memiliki anggota. Untuk lebih
jelasnya, perhatikan contoh himpunan berikut ini!
Contoh 1
Anggota Bilangan cacah yang paling kecil adalah 0, sehingga himpunan tersebut C adalah
himpunan yang tidak memiliki anggota.
Contoh 2
Tidak ada satupun bilangan asli antara 4 dan 5. Dengan demikian himpunan tersebut adalah
himpunan yang tidak memiliki anggota.
Contoh 3
Tidak ada satupun bulan yang lamanya 32 hari. Dengan demikian himpunan tersebut yang
diperoleh adalah himpunan yang tidak memiliki anggota.
Catatan
Himpunan bagian merupakan suatu himpunan yang seluruh anggotanya merupakan anggota dari
himpunan lain. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram venn berikut:
Misalkan
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
A = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}
B = {0, 1, 2}
Coba Kamu amati diagram Venn gambar tersebut. Pada diagram Venn tersebut,
himpunan B berada di dalam himpunan A. Dengan kata lain setiap anggota B juga
merupakan anggota A. Hal ini dikatakan bahwa B adalah himpunan bagian dari A dan
ditulis “A ⊂ B”.
Pada diagram Venn tersebut, himpunan B berada di dalam himpunan S. Dengan kata lain
setiap anggota B juga merupakan anggota S. Hal ini dikatakan bahwa B adalah himpunan
bagian dari Sdan ditulis “B ⊂ S”.
Pada diagram Venn tersebut, himpunan A tidak berada di dalam himpunan B, sebab ada
anggota himpunan A yang bukan anggota himpunan B, yaitu 3, 4, 5, 6. Sehingga
himpunan A bukan himpunan bagian dari himpunan B, ditulis dengan A ⊄ B.
Himpunan B merupakan himpunan bagian dari himpunan A jika setiap anggota himpunan B juga
merupakan anggota himpunan A, dilambangkan B ⊂ A. Jika ada anggota A yang bukan anggota
B, maka B bukan himpunan bagian dari A, maka bisa dilambangkan dengan B ⊄ A.
Himpunan Kuasa
Himpunan Kuasa dari himpunan M adalah himpunan dari semua himpunan bagian dari M,
dinotasikan dengan P(M). Banyak anggota himpunan kuasa dari himpunan M dilambangkan
dengan n(P(M)). Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini :
Sehingga dapat dikatakan bahwa Misalkan A himpunan dan P(A) adalah himpunan kuasa dari A.
Jika n(A) = k, dengan k bilangan cacah, maka n(P(A)) = 2^k.
Dua himpunan P dan Q dikatakan sama jika dan hanya jika P ⊂ Q dan Q ⊂ P. Dilambangkan P =
Q. Atau bisa dibilang bahwa dua himpunan dikatakakan sama apa bila kedua himpunan tersebut
secara keseluruhan memiliki anggota yang sama.
Dari kedua himpunan tersebut, kita harus menyelidiki bilangan mana saja yang menjadi
anggotanya.
Jika digambar dalam diagram venn, Maka hasilnya adalah seperti ini
Karena semua anggota himpunannya sama, maka terbukti bahwa P ⊂ Q dan Q ⊂ P. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa P = Q
Operasi Himpunan
Okay selanjutnya kita akan bahas tentang operasi himpunan nih. Ada irisan, gabungan dan
komplemen. Seperti apa operasinya, simak penjelasan berikut ini!
Irisan
Irisan himpunan A dan B adalah himpunan semua anggota yang merupakan anggota himpunan A
dan himpunan B. Dilambangkan A ∩ B = {x│x ∈ A dan x ∈ B}.
Catatan
Contoh 1
A = { 7, 8, 9, 10 } dan B = { 6, 7, 9 }
Maka A ∩ B = {7, 9}
Hubungan antara himpunan A dan B adalah dua himpunan yang saling beririsan atau tidak saling
lepas.
Contoh 2
C = { 0, 3, 6 } dan D = { 1, 2, 5 }
Maka C ∩ D = { }
Catatan :
Himpunan C dan D dikatakan saling lepas atau saling asing, jika tidak ada anggota C yang
merupakan anggota D dan tidak ada anggota D yang merupakan anggota C. Dinotasikan dengan
C // D
Contoh 3
E = { 4, 6 } dan F = { 2, 4, 6 }
Maka E ∩ F = { 4, 6 }
Catatan
Gabungan
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota himpunan
A atau anggota himpunan B, dilambangkan dengan A ∪ B.
A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}
Jika digambar dalam diagram venn, maka hasilnya adalah seperti ini
Untuk lebih jelasnya, simak contoh berikut ini!
Contoh 1
Contoh 2
Maka P ∪ Q = {1, 2, 3, 7}
Catatan :
Catatan
Komplemen Himpunan
Misalkan S adalah himpunan semesta dan A adalah suatu himpunan. Komplemen himpunan A
adalah suatu himpunan semua anggota himpunan S yang bukan anggota himpunan A,
dilambangkan dengan Ac . Dengan notasi pembentuk himpunan definisi ini dapat dituliskan
sebagai berikut. Ac = {x | x ∈ S dan x ∉ A}
Contoh 1
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
A = {2, 4, 6, 8}
Maka Ac adalah = { 1, 3, 5, 7, 9 }
Contoh 2
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
A = {2, 4, 6, 8}
B = {2, 3, 5, 7}
Maka Bc adalah = { 1, 4, 6, 8, 9 }
Catatan
Sifat Komplemen
1. P ∩ Pc = Ø
2. P U Pc = S
Hukum De Morgan
1. (P ∩ Q)c = Pc U Qc
2. (P U Q)c = Pc ∩ Qc
Selisih Himpunan
Selisih B terhadap A adalah himpunan semua anggota himpunan A yang bukan anggota
himpunan B, dilambangkan dengan A – B. Ditulis : A – B = {x | x ∈A dan x ∉ B} = A ∩ Bc
Contoh 1
A = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 }
B = { 3, 6, 9, 12, 15 }
Maka
A – B = { 2, 4, 8, 10, 14 }
A = { 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14 }
B = { 3, 6, 9. 12, 15 }
Maka
B – A = { 3, 9, 15 }
Catatan
Jika A ⊂ B, maka A – B = ∅
Sifat Komutatif
1. A ∪ B = B ∪ A
2. A ∩ B = B ∩ A
Sifat Asosiatif
1. (P ∪ Q)∪ R = P ∪ (Q ∪ R)
2. (P ∩ Q) ∩ R = P ∩ (Q ∩ R)
3. P ∪ (Q ∩ R) = (P ∪ Q) ∩ (P ∪ R)
4. P ∩ (Q ∪ R) = (P ∩ Q) ∪ (P ∩ R)
Sifat komplemen
(A ∪ B)c = Ac ∩ Bc
(A ∩ B)c = Ac ∪ B c
(Ac) c = A
Sifat identitas
A∪Ø=A
A∩Ø=Ø
Sifat idempoten
A∪A=A
A∩A=A
Sifat distributif
A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B) ∩ (A ∪ C)
A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C)
3) Jika A ⊂ B maka A ∩ B = A.
5) Jika A ⊂ B, maka A – B = Ø.
8) Jika A ⊂ B maka A ∪ B = B
MATERI HIMPUNAN
Belongs to ………………………………………