Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 4 :

HIMPUNAN

NAMA: - ANJUNG YUDO ANGGORO


- MUHAMAD ISNGADUR ROFIQ
- RAMZI SELPORA WIDIYANTO
- RISKI ADI PRADANA
Pengertian Himpunan
 Himpunan adalah kumpulan dari objek tertentu yang memiliki
definisi yang jelas dan dianggap sebagai satu kesatuan.
 perhatikan contoh kumpulan himpunan berikut ini:
1.Himpunan perempuan berparas cantik
2.Himpunan bilangan cacah
3.Himpunan orang yang rajin
4.Himpunan bilangan bulat positif
Mana yang merupakan himpunan dan yang bukan himpunan?
 Contoh yang merupakan himpunan adalah contoh 2 dan 4, sedangkan
contoh 1 dan 3 bukan himpunan
 Pada contoh 2 himpunan bilangan cacah, kita akan memiliki pendapat
yang sama tentang bilangan berapa sajakah yang termasuk bilangan cacah,
misalnya 0,1,2, dan 3. Semua setuju kan kalau bilangan tersebut termasuk
bilangan cacah?
 Pada contoh 1 perempuan berparas cantik dan contoh 3 orang yang rajin,
keduanya tidak memiliki definisi yang jelas. Kata cantik dan rajin
memiliki definisi yang berbeda untuk setiap orang, misalnya Sobat Pintar
menganggap perempuan A cantik tapi Sobat Pintar lainnya belum tentu
menganggap perempuan A cantik juga, bukan? Oleh karena itu, perempuan
cantik dan orang yang rajin bukanlah suatu himpunan.
Cara Menyatakan Himpunan
 Secara umum, himpunan disimbolkan dengan huruf
kapital dan jika anggota himpunan tersebut berupa huruf
maka anggotanya dituliskan dengan huruf kecil.
 Berikut ini beberapa cara menyatakan penulisan
himpunan.
1.Kata-kata

 yaitu menyebutkan semua syarat dari anggota himpunan tersebut di


dalam kurung kurawal.

Contoh: D merupakan himpunan bilangan genap antara 4 dan 20


Dapat dituliskan menjadi D = {bilangan genap antara 4 dan 20}
2.Notasi pembentuk himpunan

 yaitu menyebutkan semua sifat dari anggota himpunan dengan


anggotanya yang dinyatakan dalam suatu variabel dan dituliskan di
dalam kurung kurawal.

Contoh: D merupakan himpunan bilangan genap antara 4 dan 20


Dapat dituliskan menjadi D = {x | 4 < x < 20, x Є bilangan genap}
3.Mendaftar anggota-anggotanya

 yaitu menuliskan semua anggota dari himpunan tersebut di dalam


kurung kurawal dengan dibatasi tanda koma diantara anggotanya.
Jika anggota dari himpunan tersebut terlalu banyak, bisa menuliskan
dengan “…”.

Contoh: D merupakan himpunan bilangan genap antara 4 dan 20


Dapat dituliskan menjadi D = {6, 8, 10, 12, 14, 16, 18}
Untuk mengukur pemahaman, coba deh nih
simak contoh soal berikut ini.
 Tulislah anggota dari himpunan berikut!
1. C={bilangan ganjil kurang dari 15}
2. D={bilangan cacah kurang dari 8}
Pembahasan:
 1. C={1,3,5,7,9,11,13}
Bilangan ganjil adalah bilangan asli yang bukan kelipatan dari 2 dan
tidak habis dibagi 2. Jadi, anggota himpunan C adalah 1,3,5,7,9,11, dan
13.

 2. D={0,1,2,3,4,5,6,7,8}
Bilangan cacah merupakan bilangan bulat yang tidak negatif yang
dimulai dari angka 0. Jadi, anggota himpunan D adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,
dan 8.
Jenis-Jenis Himpunan

1. Himpunan berhingga
Himpunan ini adalah salah satu jenis himpunan yang jumlah
anggotanya dapat dihitung (berhingga).

Contoh:

A = {bilangan asli kurang dari 5}

= {1,2,3,4} : n(A) = 4
2. Himpunan tak berhingga

 Berbeda dengan himpunan berhingga, himpunan tak berhingga


memiliki jumlah anggota yang tidak bisa dihitung atau tidak
terhingga.

Contoh:

B = {1,2,3,4,5, .....} : n(B) = tidak terhingga.


3. Himpunan kosong

 Himpunan kosong adalah jenis himpunan yang tidak memiliki


anggota.

Contoh:

C = {x < 1, x ∈ bilangan asli}

Maka C = {} = ∅
4. Himpunan semesta
 Himpunan semesta adalah himpunan dari semua objek yang sedang
dibicarakan atau disebut juga semesta pembicaraan dan dinotasikan dengan S.

Contoh:

D = {1, 3, 5}

Maka himpunan semestanya yang mungkin adalah:

S = {bilangan asli}

S = {bilangan ganjil}

S = {bilangan cacah}
Operasi Himpunan

 Irisan
 Selisih
 Komplemen
 Gabungan
 Himpunan Bagian
 Himpunan Ekuivalen
Irisan

 Irisan dua himpunan A dan B adalah himpunan dari semua anggota


himpunan A dan B yang sama. Dengan kata lain, himpunan yang
anggotanya ada di kedua himpunan tersebut.

Contoh:
X = {1,2,3,4}
Y= {2,3,5,6}
Maka X ∩ Y={2,3}
Selisih

 X selisih Y merupakan himpunan dari anggota X yang tidak memuat


anggota Y. Selisih antara dua buah himpunan ini dinotasikan dengan
tanda “-“.

Contoh:
X = {1,2,3,4}
Y= {2,3,5,6}
Maka A – B = {1,4}
Komplemen

 Komplemen suatu himpunan adalah himpunan lain yang memuat semua anggota semesta
yang tidak dimiliki oleh himpunan tersebut. Komplemen A dinotasikan dengan AC.

Contoh:
A = {a, d, f, h}
S = {a, b, c, d, e, f, g, h, i}
Maka AC = {b, c, e, g, i}
Gabungan

 Jenis himpunan ini merupakan gabungan dari himpunan A dan B


yang mana anggotanya adalah himpunan A saja, atau anggota
himpunan B saja, atau anggota persekutuan keduanya.

A U B = { x | x ∈ A atau x ∈ B}
Himpunan Bagian

 Himpunan A disebut juga himpunan bagian dari B apabila semua


anggota A merupakan anggota B, ditulis A ∉ B.

Banyak anggota himpunan A = n(A)

Banyaknya himpunan bagian dari A = 2n(A)


Himpunan Ekuivalen
 Dua himpunan dikatakan ekuivalen (sama), apabila kedua himpunan
mempunyai jumlah anggota yang sama.

Contoh:

A = {2, 4, 6} : n(A) = 3

B = {1, 4, 7} : n(B) = 3

n(A) = n(B) = 3 maka A dan B merupakan himpunan yang


ekuivalen.
 Contoh soal:

Diketahui: Jika P = {11, 12, 13, 14}, Q = {13, 14, 15,


16}, dan R = {14, 15, 16, 17} maka P ∩ Q ∩ R ∩
adalah...

Ditanyakan: maka P ∩ Q ∩ R ∩ adalah ?


 Jawab:

P = { 11, 12, 13, 14}

Q = { 13, 14, 15, 16}

R = { 14, 15, 16, 17}

Jadi P ∩ Q ∩ R ∩ = {14}.

Anda mungkin juga menyukai