Anda di halaman 1dari 15

HIMPUNAN

Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang dapat didefinisikan dengan jelas dan
terukur sehingga dapat diketahui termasuk atau tidaknya di dalam himpunan
tertentu.

Contoh Himpunan :
1. Himpunan bilangan prima
2. Kumpulan binatang herbivora
3. Himpunan warna lampu lalu lintas

Contoh Bukan Himpunan


1. Himpunan orang pintar
2. Kumpulan makanan enak
3. Himpunan bunga-bunga yang indah

Lambang Himpunan

Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital, seperti A, B, X, Z dan
sebagainya. Anggota himpunan dituls di antara tanda {} (kurung kurawal), dan
antara anggota yang satu dengan lainnya dipisahkan dengan tanda koma (,).

Contoh
A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.
Kalimat diatas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

Menyatakan Suatu Himpunan

Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu himpunan yaitu
sebagai berikut:
1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata
Perhatikan contoh berikut.
W = {empat huruf pertama dalam abjad latin}
H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009}
A = {bilangan cacah yang kurang dari sepuluh}

2. Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan


Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai berikut:
{x|.......}
Keterangan:
x : variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu himpunan
| : dibaca "di mana"
.... : penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat keanggotaan.

Perhatikan contoh berikut

• A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}


Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p, dimana p adalah lima
huruf pertama dalam abjad latin.

• H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu


2009}
Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x, dimana x adalah tokoh-
tokoh yang pernah menjadi presiden RI sebelum pemilu 2009.

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar


Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per satu dalam kurung
kurawal yang setiap anggota himpunan dipisah kan dengan tanda koma.
Perhatikan contoh berikut ini.
H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid, Megawati, Susilo
Bambang Yudoyono}
A = {0, 1, 2, 3}
L = {a, b, c, d, e}
Anggota Himpunan dan Kardinalitas

Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan disebut


anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk menyatakan suatu objek
merupakan anggota himpunan, ditulis dengan lambang “∈” sedangkan untuk
menyatakan suatu objek bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “∉”.
Perhatikan contoh berikut
Contoh 1
Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MERDEKA” maka H adalah
himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.
Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H.
Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R, D, E, K dan A ditulis
n(H) = 7.

Contoh 2
Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata “MATEMATIKA” maka I adalah
himpunan yang anggota-anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K
dan A. Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk anggota himpunan I.
Banyaknya anggota himpunan I adalah 10 buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A
ditulis n(I) = 10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut himpunan hingga,


sedangkan himpunan dengan banyak anggota tidak berhingga disebut
himpunan tidak berhingga.
Misalnya, A adalah himpunan bilangan asli, maka anggota-anggota adalah 1, 2, 3, 4,
5, 6, dan seterusnya maka anggota himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis
n(A) = tidak berhingga.
Himpunan Bagian

Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya jika setiap anggota
dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A ⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".

Perhatikan himpunan-himpunan berikut:


A = {himpunan hewan}
B = {himpunan hewan berkaki empat}
C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}
Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:
A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}
B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}
C = {buaya, kura-kura}

Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan anggota himpunan A,


ditulis B ⊂ A dan setiap anggota himpunan C merupakan anggota himpunan B,
ditulis C ⊂ B. Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada anggota A
yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung. Oleh karena itu himpunan yang
demikian ditulis A ⊄ B.
Produced with a Trial Version of PDF Annotator - www.PDFAnnotator.com

Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)


Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan dengan
menggunakan rumus.
Perhatikan himpunan-himpunan berikut!
A = {a}, banyaknya himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅
A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a, b} dan ∅
A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b} {c} {a, b} {a, c} {b, c}
{a, b, c} dan ∅
A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a} {b} {c} {d} {a, b} {a, c}
{a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a, b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d} dan ∅

Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa


n(A) = 2 = 2^1
n(A = 4 = 2^2
n(A) = 8 = 2^3
n(A = 16 = 2^4
Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu sebagai berikut

Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada "n" maka dari himpunan tersebut
dapat dibuat himpunan bagian sebanyak
2n
Contoh:
Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}
Jawab:
n(A) = 3
jadi, N = 2³ = 8
Himpunan bagian dari A adalah sebagai berikut:
A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3} ∅

Himpunan Kosong

Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan


kosong dinyatakan dengan lambang "{}" atau "∅".

Perhatikan contoh berikut ini.


Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan bilangan asli antara 3
dan 4.
Jawab:
A =∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan 4.

Contoh 2
Jika H adalah himpunan nama-nama hari yang dimulai dengan huruf B, nyatakan
dalam notasi himpunan L
Jawab :
H =∅ atau H = {} karena tidak ada nama hari yang dimulai dengan huruf B.
Contoh 3
B = {bilangan cacah antara 2 dan 3}
Jawab:
Himpunan ini tidak memiliki angota, sehingga himpunan ini disebut kosong.
Ditulis, B = {} atau B = ∅

Contoh 4
Selidikilah apakah himpunan berikut kosong atau bukan!
a. himpunan bilangan prima genap
b. himpunan bilangan genap yang habis dibagi 7
c. himpunan nama bilangan yang lamanya 32 hari tiap bulan

Jawab:
a. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, yaitu: 2
b. Bukan himpunan kosong karena ada anggotanya, salah satunya adalah 42 habis
dibagi 7 yaitu 6
c. Himpunan kosong, karena tidak ada 32 hari dalam sebulan
Himpunan Semesta

Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah himpunan yang memuat


semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta pembicaraan
mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak dari pada himpunan yang
sedang dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan
disimbolkan S atau U.

Perhatikan contoh berikut.


Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan himpunan semesta
yang mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil memuat semua anggota
A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga memuat semua anggota
A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua anggota A.
Produced with a Trial Version of PDF Annotator - www.PDFAnnotator.com

Diagram Venn
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram
Venn. Diagram Venn diperkenalkan oleh pakar Matematika, Inggris pada tahun
1834-1923 bernama John Venn dalam membuat diagram Venn yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang atau bersegi,
sedangkan anggota-anggotanya digambarkan dengan noktah.
2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh
kurva tertutup sederhana.
3. Jika suatu himpunan anggotanya terlalu banyak atau tak berhingga maka
noktahnya tidak perlu di gambarkan.
Irisan

Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan


anggota A sekaligus menjadi anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.


A ∩ B = {x | x ∈ A dan x ∈ B}

Contoh :
A = {bilangan asli yang kurang dari sama dengan 5}
B = {bilangan asli antara 3 dan 7}
Tentukan A∩B
Jawab :
A = {1,2,3,4,5}
B = {4,5,6}
Maka A∩B = {4,5}, karena 4 dan 5 adalah anggota himpunan A sekaligus menjadi
anggota himpunan B.
Gabungan

Gabungan dari dua buah himpunan akan menghasilkan suatu himpunan baru yang
anggotanya terdiri dari anggota kedua himpunan tersebut. Operasi gabungan pada
himpunan disimbolkan dengan “∪”.

Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan


anggota A atau anggota B.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan seperti berikut.


A ∪ B = {x | x ∈ A atau x ∈ B}

Perhatikan contoh berikut.


Misalkan P = {bilangan asli kurang dari 8} dan Q = {bilangan prima antara 2 dan
13}
Tentukan P ∪ Q !
Jawab:
P = {1,2,3,4,5,6,7}
Q= {3,5,7,11}
Sehingga, P ∪ Q = {1,2,3,4,5,6,7,11}
Komplemen

Bila suatu himpunan A, semestanya S, maka komplemen dari A (ditulis Ac) adalah
himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang bukan A.

Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan sebagai berikut.


Ac = {x | x ∈ S atau x ∉ A}

Misalkan:
S = {1,2,3,4,5,6,7}
A = {2,3,4,}

Himpunan S yang anggotanya selain anggota himpunan A adalah {1,5,6,7}.


Penerapan Konsep Himpunan

Himpunan ini tidak hanya dipelajari di sekolah, namun sering digunakan dalam
praktik kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah contoh kasusnya.

Misalkan suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar matematika dan 25
orang gemar Bahasa Indonesia. Berapa orang yang gemar keduanya?

Pembahasan
Diketahui:
Banyak siswa di kelas 42 orang
20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar Bahasa Indonesia
Ditanya: Banyaknya siswa yang gemar matematika dan Bahasa Indonesia?

Jawab:
Pertama-tama, kita misalkan banyaknya siswa yang gemar matematika dan
Bahasa Indonesia adalah x.
Sehingga,
Banyaknya siswa yang gemar matematika adalah 20 - x
Banyaknya siswa yang gemar Bahasa Indonesia adalah 25 - x
Selanjutnya, kita mencari nilai x-nya.
42 = (20 - x) + (25 - x) + x
42 = 20 - x + 25 - x + x
42 = 45 - x
X=3
Dengan demikian, kita peroleh bahwa siswa yang gemar matematika dan Bahasa
Indonesia adalah 3 orang.
Produced with a Trial Version of PDF Annotator - www.PDFAnnotator.com

Anda mungkin juga menyukai