Bilangan cacah adalah "bilangan yang di mulai dari angka nol dan selalu bertambah satu
dengan bilangan stelahnya atau himpunan bilangan bulat yang bukan negatif, atau dapat
juga di katakan himpunan bilangan asli ditambah nol".
Bilangan asli adalah "bilangan yang di mulai dari angka 1 dan bertambah 1 atau himpunan
bilangan bulat positif yang tidak termasuk nol".
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah {0, 1, 2, 3, ...} dan negatifnya {...,-3, -2, -1, -0). -0
adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah. Bilangan bulat dapat
dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Bilangan ganjil adalah suatu bilangan yang jika dibagi dua sisanya adalah 1. Misalkan n
bilangan bulat, maka 2n+1 adalah bilangan ganjil.
Bilangan prima adalah "bilangan lebih besar dari 1 yang hanya dapat dibagi oleh dua
bilangan berbeda, yakni bilangan itu sendiri dan 1". Maka bilangan prima tidak dapat
difaktorisasi menjadi bilangan lain. Contohnya 2 hanya dapat dibagi oleh 2 dan 1. 2 hanya
dapat difaktorkan menjadi 2 dan 1 (2 = 2 1).
Bilangan komposit adalah "bilangan asli lebih besar dari 1 yang bukan merupakan bilangan
prima". Bilangan komposit dapat dinyatakan sebagai faktorisasi bilangan bulat, atau hasil
perkalian dua bilangan prima atau lebih.
Pangkat tiga atau bilangan kubik dalam matematika (aritmetika dan aljabar) adalah "hasil
perkalian suatu bilangan n dua kali berturut-turut dengan dirinya sendiri", atau dikatakan
mengalami pemangkatan tiga kali:
n3 = n n n.
9.Himpunan Ekuivalen
Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua
Contoh :
P = { 1, 3, 5, 7, 9}
Q = { 2, 4, 6, 8, 10 }
perhatikan, tidak ada anggota himpunan P dan Q yang sama maka himpunan P dan Q
adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi P// Q
Penjelasan:
Dari contoh di atas diperoleh keterangan sebagai berikut:
Himpunan B dan C merupakan himpunan bagian dari himpunan A karena setiap anggota
himpunan B dan C merupakan anggota himpunan A.
Himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan S karena setiap anggota himpuna
A merupakan anggota himpunan S.
Himpunan B bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan C begitu juga sebaliknya,
karena tidak ada anggota himpunan B yang merupakan anggota himpunan C dan sebaliknya.
Perhatikan diagram Venn berikut.
Himpunan B adalah himpunan bagian dari himpunan A, karena anggota B juga anggota A.
Himpunan A himpunan bagian dari himpunan S, karena anggota A juga anggota S.
Himpunan B dikatakan bukan himpunan bagian dari C atau sebaliknya karena anggota B
bukan merupakan anggota C, demikian juga sebaliknya. Misalnya P = {a, i, e, o, u} dan Q = {a,
i}, R = {n, o, u}, maka
Himpunan Q adalah himpunan bagian dari himpunan P, karena setiap anggota Q juga
merupakan anggota , ditulis Q P.
Tidak semua anggota R merupakan angota P, yaitu n ditulis n P. Jadi, himpunan R bukan
merupakan himpunan bagian dari himpunan P, ditulis R P.
Kesimpulan:
Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Himpunan P merupakan himpunan bagian dari Q, ditulis P Q, jika setiap anggota P merupakan
anggota Q.
Himpunan P bukan merupakan himpunan bagian dari himpunan Q, ditulis P Q, jika setiap anggota
P bukan merupakan anggota Q.
Banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan yang mempunyai banyak anggota n ditentukan
dengan rumus 2 n
Penyelesaian:
Banyak anggota himpunan A = n(A) = 4, jadi banyak himpunan bagian dari himpunan A adalah 2 =
4
16.
Demikian pembahasan tentang himpunan bagian yang meliputi pengertian himpunan bagian,
himpunan bagian dari suatu himpunan, contoh himpunan bagian, contoh soal himpunan bagian
beserta jawabannya.
Himpunan Ekuivalen
Contoh : P = { a, I, u, e, o } ; Q = { 1, 2, 3, 4, 5 }
Kedua himpunan P dan Q anggota-anggotanya tidak sama tetapi jumlah anggotanya sama
maka himpunan P Ekuivalen dengan Q, jadi ( P ~ Q ).
Dua himpunan yang tidak kosong dikatakan saling lepas jika kedua
Contoh :
P = { 1, 3, 5, 7, 9}
Q = { 2, 4, 6, 8, 10 }
perhatikan, tidak ada anggota himpunan P dan Q yang sama maka himpunan P dan Q
adalah dua himpunan yang saling lepas, jadi P// Q
Contoh :
a. A = {Hasya,Yasmin,Sinta,Fauzan,Heldan,Firman,Kafa,Tyo}
B = {Fajrin,Fajar,Jami,Hasya,Fauzan,Heldan,Tyo,Sinta,Agung}
Dari himpunan A dan B tersebut, terdapat anggota-anggota himpunan sdari kedua himpunan
tersebut yang sama. Maka anggota himpunan A dan B yang sama inilah yang disebut dengan
Irisan. Dengan menggunakan diagram venn maka irisan A dan B adalah sebagi berikut :
b. Jika A = {1,2,3,4,5}
dan B = {2,3,5,6}
Maka = {2,3,5}, ditunjukan pada diagram venn berikut :
Contoh :
a. A = {x 1 x < 15, x adalah bilangan asli}
B = himpunan bilangan genap yang kurang dari 10
Dari kedua himpunan tersebut kita dapat menyebutkan untuk anggota :
A = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}
B = {2,4,6,8,}
Sedemikian sehingga = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14}
b. S = {a,b,c,d,e,f,g,h,i,j}
K ={a,b,c,d,e,f}
L = {b,c,d,e}
Dari ketiga himpunan tersebut, kita dapat menentukan bahwa K L = {a,b,c,d,e,f}.
Dengan menggunakan diagram venn dapat digambarkan sebagi berikut :
Komplemen Himpunan
Komplemen Suatu Himpunan
Agar anda dapat memahami mengenai komplemen suatu himpunan, coba ingat kembali
pengertian himpunan semesta atau semesta pembicaraan. Komplemen himpunan A adalah
suatu himpunan yang anggotaanggotanya merupakan anggota S tetapi bukan anggota A.
Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut.
Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} adalah himpunan semesta dan A = {3, 4, 5}. Komplemen himpunan A
adalah AC = {1, 2, 6, 7}.
Diketahui S = {1, 2, 3, , 10} adalah himpunan semesta. Jika A = {1, 2, 3, 4} dan B = {2, 3, 5, 7},
tentukan
a. anggota AC
b. anggota BC
c. anggota (A B)C.
Penyelesaian:
Diketahui
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 10}
A = {1, 2, 3, 4}
B = {2, 3, 5, 7}
a. AC = {5, 6, 7, 8, 9, 10}
b. BC = {1, 4, 6, 8, 9, 10}
A B = {2, 3}