A. Sistem Reproduksi
1. Reproduksi merupakan proses terbentuknya individu baru. Setiap makhluk hidup akan bereproduksi
untuk kelangsungan jenisnya. Reproduksi bertujuan untuk melestarikan spesies agar tidak punah.
2. Reproduksi dibagi menjadi 2 yaitu seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual : Reproduksi melibatkan alat kelamin jantan dan betina (didahului fertilisasi).
Reproduksi aseksual : Reproduksi tanpa melibatkan alat kelamin (tanpa fertilisasi). Mis : membelah
diri, tunas, fragmentasi, sporogenesis dll.
3. Organisasi kehidupan pada manusia dimulai dari unit terkecil yaitu sel
1
B. Kromosom dan Pembelahan Sel
1. Menurut Teori sel (Rudolf Virchow 1855): sel berasal dari sel sebelumnya.
2. Pembentukan sel-sel baru atau anakan dari sel yang sudah ada sebelumnya dapat terjadi melalui
proses pembelahan sel pada kromosomnya.
3. Kromosom adalah bagian sel yang yang berisi sifat pembawa keturunan (gen) pada makhluk
hidup. Kromosom dibedakan menjadi kromosom tubuh (autosom) dan kromosom kelamin
(gonosom) yang terdapat pada sel kelamin.
Kromosom inilah yang akan mengalami pembelahan (mitosis maupun meiosis) selama proses
reproduksi berlangsung. Pada reproduksi terjadi proses pembelahan sel. Pembelahan sel dibagi
menjadi 2 yaitu pembelajhan mitosis dan pembelahan meiosis. Perbedaan pembelahan mitosis
dan meiosis :
Mitosis Meiosis
1 sel induk 1anak 1 sel induk 2 sel anak
Terjadi pada sel-sel tubuh / sel somatis Terjadi pada sel-sel kelamin / gonad
Kromosom 2n 2n Kromosom 2n n
(diploid/berpasangan) (haploid/separuh)
Membuat sel kelamin akan berpasangan
Membuat tubuh semakin besar
Zigot (2n)
2
TAHAP – TAHAP PEMBELAHAN MITOSIS
3
TAHAP – TAHAP PEMBELAHAN MEIOSIS
4
C. Organ Reproduksi Pada Pria
1. Testis
a) Testis berjumlah sepasang, berbentuk bulat telur dan terletak pada kantong yang disebut
skortum (kantong buah zakar). Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan
hormon kelamin (testosteron).
b) Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus. Pada
testis terdapat pembuluh-pembuluh halus yang disebut tubulus seminiferus. Pada dinding
tubulus seminiferus terdapat spermatogonium yang diploid (2n). Di antara tubulus seminiferus
terdapat sel-sel interstisiil yang mensekresi hormon testosteron.
c) Selain itu, terdapat sel-sel berukuran besar yang disebut sel sertoli yang berfungsi
menyediakan makanan bagi spermatozoa. Proses pembentukan sperma disebut :
spermatogenesis. Proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih
rendah dari suhu tubuh (< 37°C)
Gambar sperma pada laki-laki & saluran reproduksi
2. Epididimis
Duktus epididimis adalah organ kecil seperti tabung sempit yang sangat panjang dan berliku-liku,
melekat di belakang testis. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma lebih lanjut
dan tempat penyimpanan sperma sementara.
5
4. Kantung Sperma
Kantong sperma berjumlah sepasang (kiri dan kanan dibelakang kantung kemih) dan berfungsi
untuk menampung sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh seorang pria. Vesikula seminalis
mengeluarkan cairan berwarna jernih dan kental, mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa.
Cairan ini berfungsi sebagai persediaan makanan bagi sperma
5. Penis
Penis adalah organ yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan
sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke alat kelamin betina (wanita). Penis terdiri atas jaringan
seperti busa dan memanjang dari glans penis (kepala penis). Jika terdapat rangsangan, jaringan
ini akan terisi darah sehingga penis menegang yang disebut ereksi.
Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
6. Kelenjar Kelamin
Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat memiliki ukuran kira-kira sebesar buah
kenari besar, terletak di bawah kandung kemih
mengelilingi uretra
Kelenjar prostat mengeluarkan cairan yang encer
seperti susu dan bersifat alkalis atau basa untuk
menyeimbangkan keasaman vagina.
Kelenjar Cowpers/bulbouretra.
Kelenjar cowper yang disebut juga kelenjar
bulbuuretral memiliki bentuk kecil, berjumlah
sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Kelenjar
ini menghasilkan cairan yang kental untuk
membersihkan uretra dari residu urine. Setelah uretra
bersih, barulah sperma (semen) dikeluarkan. Uretra
merupakan saluran di dalam penis yang berfungsi
sebagai saluran urine dan semen
Testis
Epididimis
Vas Deferens /
duktus deferens
Kantung Sperma
Penis
Skortum
Uretra
6
D. Organ Reproduksi pada Wanita
1. Alat kelamin wanita menghasilkan ovum. Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum)
setelah masa puber (remaja awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun.
Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak
mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause.
2. Alat kelamin wanita ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar (vulva) : Mons veneris, labia mayora, klitoris dan Kelenjar vestibularis mayor
(bartholini)
Alat kelamin dalam : vagina, uterus, oviduk, dan ovarium
3. Ovarium
a) Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di
rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan.
b) Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel
mengandung satu sel telur. Folikel merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang
mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel
telur.
c) Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Setiap bulan,
wanita mengalami pematangan sel folikel menjadi folikel de Graaf. Sel telur yang sudah matang
(folikel de Graaf) akan terlepas dari folikel.
d) Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron.
5. Rahim / Uterus
a) Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim
manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum
pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm.
b) Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar
disebut corpus uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium,
miometrium, dan endometrium.
c) Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan
inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot
yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi
7
6. Vagina
Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut
mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina
terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar
bartholini.
Ovarium
Oviduk / Tuba
Fallopi / Saluran
Telur
Uterus / Rahim
Vagina
1. Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung
pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang masak
dari ovarium
2. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan ( fertilisasi). Pembuahan terjadi di
oviduk
3. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh
selaput, kemudian menuju ke rahim.
4. Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal
5. Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai
dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari
6. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari). Embrio di
dalam rahim dilindungi selaput pembungkus (Amnion, korion, sakus vitellinus dan alantois).
8
Didalam rahim janin dilindungi oleh beberapa lapisan, diantaranya :
F. Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet pada suatu individu. Gametogenesis dibagi
menjadi dua macam, yaitu spermatogenis dan oogenesis.
G. Menstruasi
Menstruasi adalah peristiwa peluruhan sel telur yang tidak dibuahi dan sudah mati. Bersama - sama
dengan luruhnya selaput lendir dinding rahim yang merupakan lapisan yang kaya akan pembuluh
darah. Setelah pelepasan sel telur, folikel akan kosong. Selanjutnya akan terbentuk korpus luteum
yang berwarna kuning. Korpus luteum ini akan memacu terbentuknya hormon progesteron. Hormon
ini akan menyebabkan terjadinya penebalan dinding rahim / endometrium, tetapi hormon ini akan
mengalami penurunan jumlah (degenerasi) atau peluruhan.
Satu sel telur dihasilkan oleh satu ovarium setiap 28 hari. Jika sel telur tidak dibuahi,maka akan terjadi
peluruhan sel telur oleh dinding rahim.
a) Beberapa perubahan dalam sistem reproduksi dikendalikan oleh hormon. Hormon merupakan
cairan kimia yang dihasilkan oleh tubuh untuk mengendalikan proses-proses metabolisme
9
dalam tubuh. Perubahan yang terjadi tiap bulan pada organ reproduksi wanita disebut siklus
menstruasi (28 hari)
b) Namun demikian siklus menstruasi tersebut sangat bervariasi untuk tiap individu, yaitu berkisar
antara 20-40 hari
A = Fase Menstruasi
B = Fase pra Ovulasi
C = Fase Ovulasi
D = Fase pasca Ovulasi
1 = Folikel primer
2 = Folikel sekunder
3 = Folikel yang berkembang
4 = Folikel de Graaff
5 = Ovulasi
6 = Corpus Luteum
7 = Corpus Albicans
.a = FSH
.b = Estrogen
.c = LH
.d = Progesteron
c) Lebih kurang pada hari ke 14 dari siklus menstruasi yang 28 hari, sel telur dihasilkan dari
ovarium, dan dikenal sebagai proses ovulasi.
d) Sel telur tersebut tetap hidup selama 24-48 jam, dan bergerak sepanjang saluran telur menuju
ke rahim atau uterus. Sel telur tersebut dapat dibuahi bila terdapat sperma yang hidup dalam
saluran telur selama 48 jam sesudah atau sebelum ovulasi.
e) Jika sel telur tersebut tidak dibuahi di dalam saluran telur, maka akan luruh (rusak). Dinding
rahim akan luruh dan terjadi pendarahan. Peristiwa tersebut terjadi setiap bulan, dan dikenal
sebagai menstruasi. Lamanya menstruasi berlangsung selama 4-6 hari. Pada saat terjadi
menstruasi maka kondisi hormon estrogen lebih tinggi daripada progesteron. Sehingga pada
fase menstruasi kedua hormon ini bekerja secara antagonis. Estrogen akan memicu hormon
FSH dan LH
10
4. Gonorhoe, Penyakit gonnorhoe adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Noiserrria
gonnorhoeae. Gejalanya adalah keluar cairan berwarna putih, rasa nyeri saat buang air kecil, mulut
uretra pria biasanya bengkak dan agak merah
5. Herpes Genitalis. Penyakit herpes genitalis disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Gejala-gejalanya
adalah munculnya bintil-bintil berkelompok pada kemaluan yang hilang dan timbul, tetapi akhirnya
menetap seumur hidup
6. Hamil Anggur merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi gelembung-gelembung
mola dan bekuan darah. Hamil anggur terjadi akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga
terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur
7. Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Pada wanita,
ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi, menstruasi tidak teratur, kelainan pada
lendir leher rahim, dan obesitas. Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit seperti impotensi,
ejakulasi dini, dan rusaknya testis
8. Klamidia (klamidiasis), Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine
9. Candidiasis (keputihan) adalah luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang
pada alat kelamin manusia. Infeksi pada dinding vagina langit-langit lipatan dekat anus
10. HIV AIDS. AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Syndrome). AIDS bukanlah penyakit pada sistem reproduksi. Namun, AIDS
dapat disebabkan melalui hubungan seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia,
oleh penderita AIDS. AIDS menyerang sistem kekebalan manusia sehingga semakin lama semakin
melemah.
11
J. Hormon – hormon yang mempengaruhi Tubuh Kita
12