Anda di halaman 1dari 6

BAB I

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel merupakan proses yang membagi satu sel induk menjadi dua sel anak atau lebih. Setidaknya ada
tiga alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi. Jenis-jenis
pembelahan sel adalah pembelahan Mitosis dan Meiosis. Organel utama yang berperan dalam pembelahan sel adalah
inti sel dan sentrosom.
Berikut perbedaan pembelahan Mitosis dan Meiosis :

Pembelahan Mitosis Pembelahan Meiosis


Menghasilkan 2 sel anakan Menghasilkan 4 sel anakan
Sel anak identik dengan induknya Sel anak tidak identik dengan induknya
Kromosom sel anak sama dengan sel induknya / Kromosom sel anak setengah dari sel induknya /
diploid (2n) haploid (n)
Terjadi pada sel tubuh dalam proses pertumbuhan, Terjadi pada sel kelamin dalam proses reproduksi
perbaikan dan reproduksi aseksual seksual
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan yang mempunyai
karakter identik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan
genetika yang sama dengan induknya termasuk jumlah kromosom. Jika sel induk memiliki kromosom 2n (diploid)
maka jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan juga 2n (diploid). Kromosom adalah materi genetik yang
berperan dalam pewarisan sifat.
Jika sel induk memiliki memiliki jumlah kromosom 23 pasang atau 46 buah, maka sel anakan juga memiliki
jumlah kromosom 23 pasang atau 46 buah. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomya dalam keadaan
berpasangan. Pembelahan mitosis merupakan proses berkesinambungan terdiri atas empat fase pembelahan yaitu
profase, metaphase, anaphase dan telofase. Pada tahap akhir dari pembelahan mitosis yaitu fase telofase, umunya
diikuti dengan pembelahan sitoplasma yang disebut dengan sitokinesis. Pada saat sitokinesis, terbentuk cincin
pembelahan yang berfungsi membagi sitolasma sehingga terbentuk dua sel anakan.

2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anakan yang masing-masing sel
anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang
dimiliki oleh sel anakan adalan n atau disebut dengan haploid. Oleh karena itu, meiosis disebut pembelahan
reduksi. Berbeda dengan mitosis, pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tingkat yaitu meiosis I dam meiosis
II. Meskipun demikian, fase-fase pembelahan meiosis mirip dengan fase-fase pembelahan mitosis.
Tugas 1: Gambarkan tahapan-tahapan pembelahan sel beserta penjelasannya!
B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia
1. Organ Reproduksi pada Laki-Laki
Tabel Struktur dan Fungsi Organ-Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki
No Nama Organ Keterangan Struktur
1 Penis Bagian luar organ reproduksi yang berfungsi sebagai saluran kencing dan
sperma
2 Skrotum Bagian luar organ reproduksi berupa kantong yang di dalamnya ada testis.
Fungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma
3 Testis Bagian yang bentuknya bulat telur di dalam skrotum. Fungsi : memproduksi
sperma dan hormon testosteron
4 Epididimis Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma. Sebagai
tempat penyimpanan sperma sementara.
5 Vas Deferens Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan epididimis.
Fungsi : menghubungkan epididimis dan uretra.
6 Uretra Saluran yang terdapat dalam penis. Sebagai saluran keluar sperma dan
urine.
7 Kelenjar Vesikula Bagian yang berbentuk seperti kantong kecil di belakang kantongkemih.
Seminalis Fungsi : menghasilkan zat-zat yang diperlukan dalam perkembangan sperma.
No Nama Organ Keterangan Struktur
8 Kelenjar Prostat Berbentuk seperti kue donat di bawah kantong kemih. Berfungsi
menghasilkan cairan yang bersifat asam.
9 Kelenjar Cowper Berbentuk seperti kacagng terletak di bawah kelenjar prostat. Berfungsi
menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.

Tugas 2 : Gambar dan identifikasi Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki di bawah!

2. Spermatogenesis
Cairan mani merupakan campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar
reproduksi. Proses pembentukan sperma terjadi di testis. Perhatikan gambar di bawah untuk memahami proses
pembentukan sperma.

Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Pembentukan ini terjadi di di dalam tubulus
seminiferus. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yan membentuk testis. Pada proses pembentukan
sperma terjadi secara bertahap. Sel induk sperma (spermatogonium) yang bersifat diploid (2n) mengalami
pembelahan secara mitosis membentuk spermatosit primer. Selanjutnya spermatosit primer mengalami
pembelahan meiosis tahap I membentuk dua spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n). Spermatosit sekunder
kemudian mengalami meiosis tahap II membentuk spermatid yang bersifat haploid (n). akhirnya, spermatid
mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk empat sel sperma atau spermatozoa yang matang.
3. Organ Reproduksi pada Perempuan
Tabel Struktur dan Fungsi Organ-Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Perempuan
No Nama Organ Keterangan Struktur
1 Ovarium Berbentuk seperti bulat telur, berjumlah dua, terletak di samping kanan dan
kiri Rahim (uterus) dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum)
2 Saluran telur Saluran dengan panjang ±10 cm yang menghubungkan ovarium dengan
(Tuba fallopi/ Rahim (uterus)
Oviduk)
3 Infundibulum Struktur yang berbentuk seperti corong dan merupakan ujung tuba fallopi
4 Rahim (Uterus) Struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya
Janin selama kehamilan
5 Endometrium Lapisan yang membatasi rongga Rahim dan meluruh saat menstruasi
No Nama Organ Keterangan Struktur
6 Serviks Struktur Rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka ke arah vagina
7 Vagina Saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan Rahim, saluran
mengalirnya darah menstruasi dan saluran keluarnya bayi
8 Fimbriae Struktur berjumbai seperti jari jemari yang berfungsi menangkan sel telur.
Tugas 2 : Gambar dan identifikasi Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Perempuan!

4. Oogenesis
Oogonenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan, yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di
dalam organ yang disebut ovarium. Oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir. Saat pubertas ada sekitar
400 sel telur yang akan matang atau berkembang sempurna. Satu sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan
dari ovarium) selama siklus reproduksi (siklus mentruasi) perempuan.

Di dalam ovarium terdapat folikel dan calon bakal sel telur di dalamnya (folikel primordial). Folikel dan bakal sel
telur berkembang menjadi folikel primer → folikel sekunder → folikel matang. Selama folikel berkembang, sel
primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n).
Oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang bersifat diploid (2n). Oosit primer
kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap I membentuk satu oosit sekunder (n) dan satu polosit (n). Polosit
kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap II menghasilkan dua polosit (n). Oosit sekunder mengalami
meiosis tahap II membentuk ootid (n) dan satu polosit (n). Ootid kemudian mengalami diferensiasi menjadi ovum.
Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) menghasilkan satu sel telur (ovum) yang haploid
(n) dan tiga polosit (badan polar) yang bersifat haploid (n). Yang berfungsi hanya satu sel telur (ovum).
5. Siklus Menstruasi
Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding-
dinding Rahim dari vagina. Menstruasi biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus mentruasi akan terjadi apabila sel
telur yang dihasilkan ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi ada perempuan yang mengalami
siklus lebih pendek (±18 hari) atau lebih panjang (± 40 hari). Siklus menstruasi dibagi dalam beberapa fase.
Perhatikan gambar di bawah!

a. Fase I : Fase Menstruasi,pada fase ini hormone FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangnya folikel
dalam ovarium. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi.
b. Fase II : Fase Proliferasi, pada fase ini hormone estrogen dan hormone progesterone yang dihasilkan folikel akan
memicu dinding Rahim untuk menebal . Tujuan menebalnya dinding Rahim ini untuk mempersiapkan tempat
melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi sperma. Fungsi lain dari hormone estrogen adalah memicu kelenjar
pituari menghasilkan hormone FSH dan LH (Luteinizing hormone. Hormon LH memicu pengeluaran sel telur dari
folikel yang sudah matang.
c. Fase III : Fase Sekretori, folikel yang telah melepaskan sel telur menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah
diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan bergerak menuju tuba fallopi. Jika sel telur tidak dibuahi, maka
tidak diproduksi hormone estrogen dan progresteron lagi sehingga kadarnya menjadi rendah. Akibatnya jaringan
penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah sehingga terjadi
menstruasi.

6. Fertilisasi dan Kehamilan


Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot. Proses
fertilisasi ini terjadi di tuba fallopi. Sel sperma bergerak menuju sel telur menggunakan flagella yang bergerak
memutar sebagai baling-baling untuk menuju sel telur. Sel sperma dapat menemukan sel telur karena sel telur
menghasilkan senyawa kimia berupa hormone progresteron. Selain itu juga karena adanya sensor panas.

Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan selanjutnya berkembang
menjadi embrio yang akan menuju rahim, kemudian tertanam ke dalam endometrium. Pada saat inilah seorang
perempuan mengalami kehamilan
Tugas 3 : Buatlah tabel perkembangan embrio dalam tiga periode atau trisemester yaitu 3 bulan pada setiap
periodenya!
C. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia dan Upaya Pencegahannya
1. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
a. HIV/ AIDS
Penyakit AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV
(Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh. Saat ini belum ada
obat yang betul-betul dapat diandalkan untuk mengatasi HIV/AIDS. HIV dapat ditularkan melalui keturunan,
transfusi darah yang terinfeksi dan penggunaan jarum suntik untuk narkoba. Untuk memastikan seseorang
positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (sel darah putih yang berperan dalam
imunitas) di laboratorium.
Gejala : HIV membuat sistem kekebalan tubuh penderita semakin menurun. 5-7 tahun awal belum
memperlihatkan gejala. Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat kurang
dan timbul penyakit-penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes dll.
b. Gonore (GO)
Penyakit Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala : rasa sakit dan keluar nanah pada saat
kencing pada laki-laki, serta keputihann berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini dapat
menyebabkan kebutaan pada bayi baru lahir.
c. Sifilis (Raja Singa)
Penyakit sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala awal adalah luka pada tempat masuknya
bakteri ke dalam tubuh biasanya pada daerah sekitar kelamin.
d. Herpes Simplex Genitalis
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang menyerang kulit di daerah
genitalia luar, anus dan vagina. Gejala : gatal-gatal, pedih dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin.
Kemudian timbul lepuh-lepuh kecil-kecil dan selanjutnya lepuh menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit
ini sulit sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
e. Keputihan
Penyakit keputihan diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasite. Penyakit ini
terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat cairan putih kekuningan atau putih keabuan pada bagian
vagina. Cairab tersebut kental atau encer, berbau tidak sedap dan menimbulkan rasa gatal pada vagina.
f. Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada laki-laki. Epididymitis adalah peradangan pada saluran epididymis yang disebabkan
oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai rasa nyeri disertai pembengkakan
pada salah satu testis.
2. Upaya Pencegahan Penyakit pad Sistem Reproduksi Manusia
Penyakit pada sistem repoduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor utama adalah kurang menjaga
kebersihan organ reproduksi. Berikut beberapa upaya mencegah terjangkitnya penyakit yang disebabkan infeksi
virus, jamur dan parasit lainnya.
a. Menggunakan celana dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut.
b. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar
c. Mengganti celana dalam 2-3 kali sehari
d. Memotong rambut yang ada di organ reproduksi apabila sudah panjang
e. Apabila sedang menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin karena darah yang tertampung adalah
media tumbuhnya kuman penyebab infeksi
f. Bagi perempuan hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan pantyliner secara terus
menerus
g. Rajin berolahraga dan mengonsumsi buah dan sayur

Faktor selanjutnya adalah akibat pergaulan bebas dan penggunaan narkoba, transfuse darah yang sudah
terinfeksi penyakit atau diturunkan oleh orang tua yang sudah terinfeksi melalui proses kehamilan. Upaya untuk
mencegah dari faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Menjaga pergaulan dan memilih gaya hidup sehat


b. Gunakan internet secara arif dan bijaksana, tidak mengakses situs-situs yang menyediakan konten
pornografi
c. Menjauhi diri dari narkoba
d. Menyalurkan hobi dengan kegiatan positif
e. Mencari informasi mengenai jenis penyakit pada organ reproduksi serta penyebab dan upaya
pencegahannya
I. Latihan soal (Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.)
1. Peristiwa yang terjadi pada profase dari meiosis I adalah..
a. Membelahnya sentromer menjadi dua
b. Terbentuknya dinding inti
c. Terurainya kromosom menjadi kromatin
d. Kromatid bergerak ke arah kutub yang berlawanan
2. Berikut ini merupakan pernyataan mengenai pembelahan mitosis yang benar, kecuali ….
a. Menghasilkan 2 sel anakan
b. Terjadi pada sel tubuh dalam proses pertumbuhan, perbaikan dan reproduksi aseksual
c. Sel anak tidak identik dengan induknya
d. Kromosom sel anak sama dengan sel induknya / diploid (2n)
3. Hasil akhir dari proses oogenesis adalah …
a. 1 spermatosit primer dan 2 badan polar
b. 2 spermatosit primer dan 3 badan polar
c. 1 ootid dan 2 badan polar
d. 1 ootid dan 3 badan polar
4. Berikut ini yang merupakan saluran reproduksi pada pria secara berurutan adalah …
a. testis-vas deferens-epididimis-uretra-penis
b. testis-epididimis-vas deferens-uretra-penis
c. testis-epididimis-uretra-vas deferens-penis
d. testis- uretra- vas deferens-epididimis-penis
5. Berikut ini penyakit pada sistem reproduksi yang dapat mengakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh
seseorang adalah …
a. AIDS d. gonorhoe
b. Herpes e. Sifilis
6. Perhatikan gambar berikut!

Tempat terjadinya fertilisasi ditunjukkan oleh nomor ..


a.(1) b. (2) c. (3) d. (4)
7. Hormon yang paling aktif sejak awal proses menstruasi pada wanita dewasa adalah hormon ...
a. Estrogen c. FSH
b. progesterone d. gonatropin
8. Pernyataan berikut adalah usaha untuk mencegah penularan virus HIV adalah, kecuali …
a. menggunakan jarum suntik yang steril dan sekali pakai
b. memakai peralatan operasi yang steril
c. memeriksa darah sebelum transfusi darah
d. memakai satu jarum suntik bergantian
9. Perhatikan pernyataan mengenai fertilisasi berikut!
1) Fertilisasi terjadi di oviduk
2) Sel sperma dapat menemukan sel telur karena sel telur menghasilkan hormon progresteron
3) Zigot yang terbentuk dari pembuahan akan berkembang menjadi embrio
4) Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur sehingga membentuk embrio
Pernyataan yang benar adalah ….
a. 1 dan 2 c. 1, 2, dan 3
b. 2 dan 3 d. Semua benar
10.Pada proses pertumbuhan dan perkembangan sperma, tahap mitosis akan menghasilkan ….
a. Spermatogonium
b. Spermatosit primer
c. Spermatosit sekunder
d. Spermatid

Anda mungkin juga menyukai