Anda di halaman 1dari 6

Sistem Reproduksi Manusia

Rangkuman IPA bab 1

“Mengapa manusia harus bereproduksi?”


Manusia harus bereproduksi untuk bertahan hidup dan tidak punah. Proses
reproduksi diatur oleh sistem reproduksi dan dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan. Jika manusia tidak bereproduksi, maka seperti makhluk hidup lainnya,
manusia akan punah.

Alat-alat Reproduksi Manusia


A. Laki-Laki

Alat reproduksi laki-laki terdiri dari:


1. Sepasang testis
2. Saluran-saluran kelamin
3. Kelenjar-kelenjar tambahan
4. Penis

Alat reproduksi laki-laki dapat dibagi menjadi :


1. Alat reproduksi luar :
a. Penis
b. Skrotum

2. Alat reproduksi dalam :


a. Testis : hormon testosteron (merangsang perubahan fisik seperti
pertumbuhan jakun dan rambut)
b. Saluran sperma : Epididimis, vas deferens, uretra
c. Kelenjar reproduksi : vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar
cowper
Bagian-bagian alat reproduksi laki-laki :
1. Penis : bagian luar organ reproduksi laki-laki.
Fungsi : memasukan sperma kedalam tubuh wanita, saluran urin, saluran
sperma

2. Skrotum : bagian seperti kantong yang dalamnya terdapat testis.


Fungsi : menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma

3. Testis : kelenjar kelamin yang berbentuk bulat telur. Tersimpan dalam


skrotum.
Fungsi : penghasil sperma dan hormon testosteron.

4. Epididimis : saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda
koma dgn ukuran +4 cm
Fungsi : mengabsorpsi sperma hingga kental dan sebagai tempat
penyimpanan sperma sementara

5. Vas deferens : saluran penghubung epididimis dengan uretra pada penis.


Dibagian ujungnya terdapat saluran ejakulasi
Fungsi : menghubungkan epididimis dengan uretra

6. Uretra : terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi.


Fungsi : saluran untuk mengeluarkan sperma dan urine

7. Kelenjar vesikula seminalis : terletak di belakang kantong kemih, merupakan


kantong semen (mani)
Fungsi : Menghasilkan cairan lendir yang mengandung fruktosa, asam
askorbat dan asam amino sebagai makanan dan pelindung sperma sebelum
membuahi ovum.

8. Kelenjar prostat : bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di
bawah kantong kemih
Fungsi : Menghasilkan cairan bersifat asam.
Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa
eferentia dan cairan pada vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan
aktif.

9. Kelenjar cowper (Bulbouretra) : berbentuk seperti kacang, terletak di bawah


kelenjar prostat.
Fungsi : menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa

Sistem reproduksi laki-laki berhubungan erat dengan sistem ekskresi urinari.


Testis menghasilkan jutaan sperma setiap hari mulai dari masa pubertas
sampai meninggal dunia. Jika tidak dikeluarkan, sel-sel sperma akan mati
dan diserap kembali oleh tubuh
B. Perempuan

Alat reproduksi perempuan terdiri dari:


1. Sepasang ovarium
2. Oviduk/tuba fallopi)
3. Uterus
4. Vagina
5. Organ kelamin bagian luar

Alat reproduksi perempuan dapat dibagi menjadi :


1. Alat reproduksi luar :
a. Vulva.

2. Alat reproduksi dalam :


a. Ovarium
b. Saluran reproduksi : Saluran telur (tuba fallopi), Rahim
(Uterus),Vagina

Bagian-bagian alat reproduksi perempuan :


1. Ovarium : berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah dan terletak di
samping kanan dan kiri uterus.
Fungsi : memproduksi ovum (sel telur) dan mensekresi hormon estrogen dan
progesteron

2. Tuba Fallopi (Saluran telur) : saluran yang menghubungkan ovarium dengan


rahim.
Fungsi : menyalurkan sel telur ke uterus (rahim) dengan gerakan peristaltik
dan dibantu oleh gerakan silia pada dindingnya.

3. Infundibulum : berbentuk seperti corong, merupakan ujung dari tuba fallopi.


Fungsi : menangkap telur yang sudah matang agar bisa menuju tuba falopi

4. Rahim (Uterus) : struktur yang berbentuk seperti buah pir


Fungsi : Tempat berkembangnya embrio. Selama kehamilan volume uterus
mampu mengembang hingga 500 kali.

5. Endometrium : lapisan yang membatasi rongga rahim dan meluruh saat


menstruasi.
6. Serviks : struktur rahim bahwa yang menyempit dan membuka ke arah
vagina.

7. Vagina : Saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim,


saluran mengalirnya darah menstruasi, dan saluran keluarnya bayi.
Fungsi : Tempat penis pada saat kopulasi dan sebagai jalan keluar bayi pada
proses kelahiran.

8. Fimbriae : struktur berjumbai seperti jari-jari yang berfungsi menangkap sel


telur yang dikeluarkan ovarium.
9. Organ kelamin luar:
a. Klitoris/kelentit: struktur yang sama dengan penis
b. Vulva: terdiri atas labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir
kecil)
c. Lubang saluran kencing
d. Lubang vagina: bagian terluar vagina
e. Fundus: bagian lipat paha

Pembentukan Sel Kelamin


A. Spermatogenesis (Pembentukan sperma)
Terjadi di dalam testis.
1. Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri secara
metosis sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit primer.
2. Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis membentuk
spermatosit sekunder.
3. Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis menjadi
spermatid.
4. Spermatid berdiferensiasi menjadi sperma
5. Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah
kromosom spermatogonium

Basically : Spermatogonium membelah diri secara metosis dan sebagian membesar


menjadi spermatosit primer -> spermatosit primer (secara meiosis) -> spermatosit
sekunder (secara meiosis) -> spermatoid -> sperma
B. Pembentukan Ovum (oogenesis)
Terjadi di dalam ovarium.
Oogonium bersifat diploid.
1. Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga berjumlah banyak.
2. Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
3. Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi oosit sekunder
dan badan kutub pertama
4. Oosit sekunder mengandung kuning telur dan sitoplasma, badan
kutub pertama merupakan inti sel yang kemudian membelah diri
menjadi dua
5. Oosit sekunder membelah diri secara meiosis menjadi otid dan badan
kutub ke dua
6. Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
7. Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.

Basically : Oogonium -> Oosit primer -> Oosit sekunder -> Oosit sekunder membelah
dua menjadi otid -> Otid berkembang menjadi ovum

C. Ovulasi
Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.
Ovum akan bergerak ke rahim, bersamaan dengan proses ini, didnding rahim
menjadi tebal seperti spon penuh dengan pembuluh darah yang siap
menerima zigot

D. Fertilisasi
Fertilisasi adalh proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel
telur (ovum) yang sudah matang. Sel telur yang telah dibuahi berubah
menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim

E. Kehamilan
1. Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8,
16 dan seterusnya
2. Hasil pembelahan berupa sekelompok sel dengan ukuran yang sama,
mirip buah arbei disebut morula
3. Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit, tahap ini
disebut blastula. Rongga dalam blastula disebut blastosol

Tahap-Tahap kehamilan :
1. Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio
dengan ibunya.
2. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya
benturan
3. Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki
4. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan
jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya
mulai terbentuk
5. Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah
menjadi janin (fetus)
6. Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap
dilahirkan.

F. Menstruasi
Bila ovum tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal dan penuh
dengan pembuluh darah, akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama
dengan ovum, jaringan tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses
menstruasi (haid)

Penyakit pada sistem reproduksi


1. Gonorhea (kencing nanah)
Penyebab: bakteri Neisseria gonorrhoeae, ditularkan melalui hubungan
seksual.
Akibat: radang pada organ reproduksi yang menyebabkan kemandulan,
mata, persendian dan selaput otak pada bayi
Gejala: terdapat nanah pada ujung saluran kencing dan terasa panas
(terbakar) saat buang air kecil

2. Sifilis (Raja Singa)


Penyebab: bakteri Treponema pallidum ditularkan melalui hubungan seksual
Akibat: kerusakan organ reproduksi. Pada stadium lanjut, sifilis menyerang
hati, susunan syaraf dan otak
Gejala : luka pada daerah sekitar kelamin

3. Herpes genital
Penyebab: virus herpes simpleksserotipe 2 ditularkan melalui hubungan
seksual
Gejala : gatal-gatal, pedih, kemerahan pada kulit daerah kelamin
Akibat: gangguan pada organ reproduksi, kulit dan menyebabkan kanker
rahim

4. Keputihan (fluor albus)


Penyebab: parasit seperti jamur Candida albicans, protozoa Trichomonas
vaginalis, bakteri dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang
mengandung gula dan hangat, sering ditemukan pada wanita hamil dan
penderita diabetes melitus
Akibat: gangguan pada organ reproduksi wanita

5. Aids (Acquired Immune Deficiency Syndrome)


Penyebab: virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)
Akibat: hilangnya daya kekebalan tubuh terhadap penyakit karena virus ini
menyerang sel-sel darah putih
Penyebaran: kontak darah dengan penderita AIDS / akibat gaya hidup

Upaya Pencegahan Penyakit-penyakit


1. menggunakan celana dalam berbahan katun dan lembut
2. biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setelah BAB/ BAK
3. menggunakan celana dalam 2-3 kali sehari
4. memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi
5. mengganti pembalut sesering mungkin (bagi perempuan
6. rajin berolahraga

Anda mungkin juga menyukai