Anda di halaman 1dari 43

SISTEM REPRODUKSI

MANUSIA
Indikator

1. mengidentifikasi, struktur, fungsi dan
proses reproduksi pada manusia.
2. menjelaskan, struktur, fungsi dan proses
sistem reproduksi pada manusia.
3. mengaitkan struktur, fungsi dan proses
sistem reproduksi pada manusia.
4. mengidentifikasi kelainan yang terjadi
pada sistem reproduksi manusia
5. memberi contoh teknologi yg berhubungan
dengan kelainan yg terjadi pada sistem.
reproduksi manusia.

PENDAHULUAN
Secara generatif zigot
Melibatkan penyatuan sel gamet, dibentuk dalam organ
reproduksi
Organ reproduksi melibatkan : kelenjar kelamin dan saluran
kelamin
Sistem reproduksi melibatkan : interaksi organ reproduksi,
kelenjar dan saluran reproduksi


PEMBENTUKAN SEL GAMET
SPERMATOGENESIS SPERMATOZOA
OOGENESIS OVUM
1. SPERMATOGENESIS
Di dalam testis
Spermatogonium=sel induk sperma mitosis menjadi
spermatosit primer(2n) meiosis menghasilkan
spermatosit sekunder (n) berkembang menjadi
spermatid spermatozoa berekor epididimis
(sekitar 3 minggu dewasa) vas deferen.
Di ujung vas deferen spermatozoa bercampur dengan
getah dari produk kelenjar vesikula seminalis, prostat,
Cowper, getahnya menjamin kehidupan spermatozoa
Semen bersifat basa.
Urethra dan saluran kelenjar wanita bersifat asam
Sel spermatozoa

1. Kepala dengan Akrosom enzim
hialuronidase dan proteinase
menembus lapisan pelindung
ovum
2. Leher kaya mitokondria
3. Ekor

Jumlah spermotozoa normal
minimal 20 jutaan
Produksi spermatozoa FSH dan
LH, bersamaan dengan produksi
testosteron.
Testis menghasilkan hormon
inhibisi mengendalikan peran
FSH (negatif feedback)

EJakulasi 5 ml sperma 20 50 jt spermatozoa
setiap spermatogonium menghasilkan 4 spermatozoa
2. oogenesis
Berasal dari oogonium = sel induk
telur
Oogonium tumbuh oosit primer
(2n)
Oosit primer meiosis I 2 tidak
sama ukuran, Yang besar = oosit
sekunder(n) yang kecil = polosit
primer=sel kutub
primer(n).
Oosit sekunder meosis II
Ovum + polosit sekunder.
polosit primer 2 polosit
sekunder.
Hasil akhir 1oogonium 3
polosit sekunder + 1 ovum.




Pertumbuhan ovum dipacu FSH, dengan memacu
aktivitas folikel pada ovarium dan memacu produksi
estrogen.
Estrogen menghambat produksi FSH
FSH berhenti terbentuk hipofisis memproduksi LH
LH merangsang ovum keluar dari folikel ovulasi
LH mengubah folikel kosong korpus luteum
menghasilkan estrogen + progresteron
Progesteron menghambat produksi LH dan
memungkinkan tertahannya korpus luteum.
Progesteron pertumbuhan endometrium + pembuluh
darah endometrium implantasi telur yang dibuahi.
Ovum meninggalkan ovarium fimbria dari
infundibulum dari oviduk
Masa gestasi = kehamilan implantasi sampai
kelahiran 280 hari
B. Struktur fungsi sistem Reproduksi
Prinsipnya manusia dan mamalia sama
Pria spermatozoa seprti berudu
Wanita ovum di dalam ovarium
Individu baru terbentuk zigot pembuahan
perkawinan. Zigot embrio fetus

1. Alat Reproduksi Pria
a. Alat Kelamin Dalam
Testis,
saluran kelamin,
kelenjar kelamin
ALAT KELAMIN DALAM PRIA
Alat Reproduksi Pria lanjutan ..
TESTIS
Tersimpan di dalam skrotum
memproduksi sperma dan testosteron
Terdapat pembuluh halus tubulus seminiferus

SALURAN KELAMIN PRIA
a. Epididimis : keluar dari testis, berkelok-kelok. Sperma
disimpan sementara hingga masak, berekor
b. Vas deferens : lanjutan epidimis, lurus keatas,
Ujungnya di dalam kelenjar prostat.
Fungsi : mengangkut sperma dari epipidimis ke vesikula
seminalis.
c. Vesicula Seminalis : tempat terkumpulnya sperma
Alat Reproduksi Pria lanjutaan
d. Saluran ejakulasi : pendek, menghubungkan vesikula
seminalis dg uretra
e. Uretra : saluran akhir di dalam penis.
Fungsi :
alat ekskresi
alat kelamin
KELENJAR KELAMIN
memproduksi getah-getah kelamin
a. Vesikula seminalis = kantong mani/kantong semen.
dindingnya menghasilkan getah berwarna kuning banyak
mengandung zat makanan
b. Kelenjar Prostat : getahnya dialirkan ke saluran sperma
c. Kelj. Bulbourethralis (Cowper) getah berupa lendir,
dialirkan ke uretra.
Sperma + getah-getah semen

b. Alat kelamin luar Pria

Alat kelamin luar Pria lanjutan.
Penis dan skrotum
Penis : alat kopulasi.
di dalamnya terdapat uretra yang dikelilingi jaringan erektil,
kaya pembuluh darah
Alat reproduksi pria berfungsi mulai masa puber sampai tua,
selama sehat

2. Alat Reproduksi Wanita

Alat Reproduksi Wanita lanjutan .
Alat Kelamin Luar : vulva, labium,saluran urine dan kelamin
1. Vulva : celah yang dibatasi 2 pasang bibir.
2. Labium : sepasang bibir besar dan sepasang bibir kecil
disebelah depan membentuk klitoris. Proses terbentuknya
sama dengan pembentukan penis pada pria.
3. Pada vulva bermuara saluran uretra dan vagina

Alat Kelamin Dalam : ovarium, saluran kelamin, vagina dan
liang peranakan.
1. Ovarium :
sepasang, seperti telur, di rongga badan, daerah pinggang
punya kelenjar buntu dan penghasil ovum
mempunyai sel tubuh penghasil ovum = folikel
Alat Kelamin Dalam lanjutan .
2. Saluran Kelamin
a. Tubafalopi = saluran telur
Pangkalnya disebut infundibulum dilengkapi fimbria
untuk menangkap ovum dari ovarium.
Pembuahan 1/3 dari tubafalopi zigot uterus = rahim
gerakan zigot silia dinding tuba dan gerakan
peristaltik dinding tuba.
b. Rahim = uterus
Dindingnya otot polos dan endometrium
menghasilkan lendir dan banyak pembuluh darah.
Tipe simpleks

Alat Kelamin Dalam lanjutan .
Perubahan ketebalan dinding rahim
1. Menjelang ovulasi, menebal pengaruh estrogen
2. setelah ovulasi makin menebal progesteron
3. Saat Menstruasi menipis endometrium mengelupas.

c. Vagina
Saluran akhir dari saluran kelamin
Kaya akan lipatan dan kelenjar lendir
Lipatan elatisitas saat melahirkan
3. Menstruasi
Ovum yang ke tuba fallopi dibuahi/tidak dibuahi
berpengaruh pada penebalan endometrium.
Bila tidak dibuahi akan diikuti peristiwa menstruasi.

Menstruasi melalui 4 fase :
a. Fase menstruasi :Ovum tidak dibuahi, korpus luteum
berhenti memproduksi estrogen dan progesteron lepasnya
ovum dan robeknya endometrium dinding rahim menipis.
b. Fase Praovulasi : Progesteron turun kadarnya hipofisis
FSH ovarium memproduksi hormon estrogen
menghambat prod. FSH, ttp merangsang produksi LH
c. Fase Ovulasi :
LH merangsang pematangan ovum meninggalkan folikel.
Folikel korpus luteum memproduksi progesteron.
Terjadi pada hari ke 14 menstruasi.(24-35 hr) rata-rata 28 hr.

d. Fase Pascaovulasi :
waktu antara ovulasi menstruasi berikutnya.
Hari ke 15-28. Hormon progesteron dan estrogen yang
dihasilkan korpus luteum.
Korpus luteum korpus albikans kemampuan produksi
estrogen dan progesteron rendah.
Hipofisis aktif FSH kemudian LH fase berikutnya
siklus menstruasi.


4. Kehamilan/gestasi
masa antara implantasi zigot sampai kelahiran
Hormon yang berperan

a. Progesteron dan estrogen
Bulan ke 3-4 diproduski korpus luteum
selanjutnya diproduksi plasenta

b. Prolaktin
Diproduksi plasenta
Merangsang kelenjar susu dan mengatur metabolisme
pada ibu.
Fertilisasi dan penempelan zigot
Selaput pembungkus embrio
Fungsi selaput
a. Melindungi embrio dari kekeringan dan goncangan
b. Membantu proses pernapasan, ekskresi dan fungsi
lain selama dalam rahim.
Terdiri atas :
a. Sakus vitelinus : diantara amnion dan plasenta.
Tempat pemunculan sel darah dan pembuluh darah
yang pertama.

Selaput pembungkus embrio lanjutan .
b. Amnion : ruangan amnion ada embrio.
Dindingnya getah, menjaga embrio tetap basah dan
tahan goncangan.
c. Korion : terdapat disebelah luar amnion
Korion dan alantois keluar membentuk jonjot
berhubungan dengan dinding rahim
didalamnya banyak pembuluh darah, berhubungan
pembuluh darah induk melalui plasenta
d. Alantois : di dalam tali pusat.
jaringan epitel menghilang, pembuluh darah tetap ada
menghubungkan peredaran embrio-plasenta.


Peredaran darah janin
Tali pusat menghubungkan embrio dan plasenta punya 2 arteri + 1 vena
berhubungan dengan pembuluh darah plasenta.
Zat makanan + O
2
induk pembuluh darah induk plasenta tali pusat
pembuluh darah embrio.
Zat sisa embrio pembuluh darah embrio, ke pusat, plasenta pembuluh
darah ibu







5. Kelahiran
Hormon yg berperan
a. Relaksin : perenggangan otot pada simpisis pubis.
b. Estrogen : mengatasi pengaruh progesteron
menghambat kontraksi otot dinding rahim
c. Prostaglandin : dihasilkan semua sel, fungsinya sama
dengan estrogen.
d. Oksitosin : kontraksi dinding uterus
Tahapan proses Kelahiran
6. Air Susu Ibu
Setelah lahir makanan bayi ASI
ASI mengandung zat makanan komplit mutlak untuk bayi
ASI yang keluar hari-hari pertama kolostrum kekuningan
kaya zat kebal, protein dan mineral.
Keunggulan ASI dibanding formula : antiinfeksi, bersih, tdk terkontaminasi.
Mengandung juga : ADH ( asam dokosaheksaenoat) dan ARA (asam
arakidonat) perkembangan kecerdasan anak.
Pemberian ASI : 4 bl s.d 2 tahun.
Pemberian ASI ekskusif = 2 th, menguntungkan:
a. pendarahan setelah melahirkan.
b. pemulihan kesehatan ibu.
c. menunda kehamilan.
d. mengurangi resiko kanker payudara.
e. secara psikologis hubungan ibu dan bayi.
Hormon prolaktin merangsang pembentukan ASI, oksitosin
pengeluaran ASI.

C. Kontrasepsi
Tujuan : mencegah pembuahan ovum oleh spermatozoa
Cara kontrasepsi :
a. secara hormonal : suntik, pil, susuk KB
b. kondom bagi pria, diafragma atau IUD bagi wanita.
c. secara kimia : spermatisida (jeli, buih, vaginal
douche=pembilasan liang senggama dg air)
d. Sterilisasi : vasektomi dan tubektomi
e. Sistem kalender

D. Kesehatan Reproduksi
Kondisi sehat dari sistem, fungsi dan proses alat reproduksi
Sehat : bebas dari penyakit, dari kecacatan, mental, sosial kultural
Kasus yang mengancam :
meningkatnya aborsi, kehamilan tidak diinginkan (KTD ), penyakit
menular seksual (PMS)
PMS gonorhoe, sifilis, HIV/AIDS langsung berkaitan dg alat reproduksi
Informasi tentang kesehatan reproduksi penting menentukan
sikap dan tingkah laku bertanggungjawab mengenai proses reproduksi
Mampu mencegah atau mengobati terhadap permasalahan sistem
reproduksi.

Kesehatan Reproduksi lanjutan .
Pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi
1. Pengenalan sistem, proses, fungsi alat reproduksi
2. Penyakit menular HIV/AIDS dan dampaknya kesehatan
reproduksi
3. Mendewasakan usia kawin dan perencanaan kehamilan
4. Pengaruh sosial dan media perilaku seksual
5. Kekerasan seksual dan cara menghindarinya
6. Kemampuan berkomunikasi katakan tidak terhadap hal-
hal yang negatif
7. Persiapan dalam menghadapi kehamilan dan persalinan


E. Penyakit Menular Seksual
Ditularkan melalui hubungan seksual
Menjalar, sakit berkepanjangan, mandul. Meninggal
Gejala PMS Pada pria
1. bintil berisi cairan, lecet, borok pada penis
2. luka tdk sakit, keras, kemerahan pada alat kelamin
3. tumbuh kutil daging spt cengger ayam.
4. Gatal pada seluruh alat/sebagian alat kelamin
5. sakit hebat saat kencing
6. kencing nanah berbau busuk
7. panas dan nyeri pada pangkal paha borok.

Penyakit Menular Seksual
Gejala PMS Pada wanita
1. sakit kencing dan hubungan seksual
2. nyeri perut bagian bawah
3. keluar lendir alat kelamin
4. keputihan putih susu, bergumpal, rasa gatal, kemerahan
pada alat kelamin dan sekitarnya.
5. keputihan berbusa, kehijauan, berbau busuk, gatal.
6. timbul bercak darah saat berhupungan seksual.
7. timbul bintil-bintilberisi cairan, lecet, borok.

Penyakit PMS
. HIV/AIDS, GO, sifilis, herpes genital, klamidia, trikomoniasis,
kandidiasis, kutil kelamin

Penyakit Menular Seksual
1. GO Neisseria gonorhoeae
Masa inkubasi 2-10 hr.
Tanda-tanda : nyeri, merah, bengkak, kencing bernanah
60% pada wanita tidak menampakkan gejala. Bila bergejala :
sakit saat kencing, keputihan.
Dampak : kemandulan p/w. Wanita radang panggul dapat
menular ke janin dalam rahim kebutaan.










Gejala sekunder GO dan sifilis




Penyakit Menular Seksual lanjutan .
2. Sifilis Treponema pallidum
Masa inkubasi 34 minggu, ada yang sampai 13 minggu.
Gejala : benjolan di sekitar alat kelamin
pusing-pusing, nyeri kepala hilang sendiri.
timbul bercak pada tubuh 6 12 minggu setelah
terinfeksi. Gejala hilang sendiri.
Dampak : 2-3 th pertama tidak menunjukkan gejala masa laten.
5 10 th menyerang saraf , pembuluh darah dan jantung.
Pada wanita hamil menular ke janin kerusakan kulit, hati, limpa
dan kemunduran mental.

3. Herpes Genital virus herpes simplex
masa inkubasi 4 7 hr
Gejala : bintil-bintil seperti anggur dan nyeri di sekitar alat kelamin.
Pecah meninggalkan bekas kerak, hilang sendiri.
Dapat kambuh karena pemicu stres, haid, minuman makanan beralkohol,
Pada wanita bisa memicu kanker mulut rahim
Penyakit Menular Seksual lanjutan .
4. Klamida Chlamydia trachomatis
masa inkubasi 7 21 hr
gejala : perdangan pada alat reproduksi. Wanita : keluar cairan
(keputihan encer), nyeri di rongga panggul.
Pada pria nyeri saat kencing, keluar cairan bening berlanjut , sering
keluar cairan bercampur darah.
Gejala sering tidak muncul penderita carrier berpotensi menjadi
sumber penularan.
Dampak :
wanita : kemandulan, radang saluran kencing, robeknya selaput
amnion, kelahiran prematur.
Pria: rusaknya saluran sperma, kemandulan. 60 70 % terkena
penyakit saluran pernapasan, penyakit mata.
5. Trikomoniasis Trichomonas vaginalis
Vulva bengkak, gatal, kemerahan, tidak nyaman.
cairan vagina encer, kuning kehijauan, berbusa dan bau busuk.
Penyakit Menular Seksual lanjutan .
6. Kandidiasis Vaginalis Candida albicans
Tidak selalu tergolong sebagai PMS
Normalnya hidup di kulit dan liang kemaluan vanita.
Menimbulkan keputihan seperti susu, gatal di kemaluan dan sekitarnya.

7. Kutil kelamin Human papilloma virus (HPV)
Gejala Wanita :
Tumbuh kutil di sekitar kemaluan. Hingga sekitar dubur, selaput
lendir liang kemaluan, sampai rahim
Dapat menyebabkan kanker lehir rahim.
Pria : mengenai alat kelamin dan saluran kencing kutil sering tidak
muncul.
Penyakit Menular Seksual lanjutan .
AIDS
Kumpulan gejala akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh terinfeksi
HIV
Penderita tidak mampu mengatasi serbuan infeksi kuman.
Penularan : hubungan seks, homosek, jarum suntik yang tidak steril.
Gejala : diare berulang, penurunan berat badan mendadak, sering sariawan
mulut, pembengkakan kelenjar getah bening.
HIV terdapat pada semua sel tubuh yg dapat menular sperma, darah,
cairan vagina.

Menghindari PMS
1. Saling setia dengan pasangan nikahnya
2. Hindari hubungan seks beresiko
3. Menggunakan kondom untuk menghindari PMS
4. Selalu menjaga kebersihan alat kelamin
5. Tidak melakukan hubungan seks

F. Teknologi Bayi Tabung
Keadaan normal, pembuahan di dalam tuba Fallopii
Sesuatu dan lain hal tsb tdk dapat terjadi infertilisasi
Penyebabnya :
pasangan tdk subur
Pasangan subur mengalami kelainan fisik dan kelainan alat reproduksi
Pada Ibu: gangguan saluran telur, endometrium, ovarium, sperma kurang
aktif, jumlah sel sperma kurang dari normal.
Untuk membantu pasangan infertilitas, 1978 dihasilkan teknologi reproduksi
manusia teknologi Bayi Tabung

Pembuahannya diluar tubuh( invitro)
Ovum dari ibu media + sperma pasangannya zigot yang
membelah dipindahkan ke rahim ibu.
Bayi tabung pertama Louis Brown bayi tabung pertama (Inggris
1978).
Di Indonesia di rintis RSAB Harapan Kita (1987)

Teknologi Bayi Tabung lanjutan .
Beberapa teknologi bayi tabung :
Konvensional :
IVF ( in vitro fertilisation): pembuahan di
cawan petri. Syarat : jumlah sperma
normal dan aktif. Diperlukan sperma
50.000 100. 000

Modern :
a. PZD = partial zona dessection,
sperma disemprotkan ke ovum setelah
selaput plasmanya dibuat celah.
b. SUZI = subzonal sperm intersection,
sperma disuntikkan langsung ke dalam
ovum.





Teknologi Bayi Tabung lanjutan .
c. ISIS =injeksi sperma intra sitoplasma
Sperma pilihan disuntikkan dengan paksa ke dalam sitoplasma
ovum.Ovum diambil dari ovarium.
Biasa dilakukan pada suami yang jumlah dan mutu spermanya
kurang normal

Azoospermia : keadaan dimana semen tidak mengandung sperma.
Penyebabnya : kemungkinan penyumbatan atau gangguan saluran
sperma
Teknik pengambilan sperma
a. MESA : Microsurgical Sperm aspiration, sperm diambil
langsung dari tempat sperma dimatangkan.=epididimis.
b.TESE : Testicular Sperm Extraction sperm diambil dari
pabrik sperma testis.

Anda mungkin juga menyukai