Anda di halaman 1dari 55

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM REPRODUKSI

By:
Novitasari Ts. Fuadah, S.Kep.,Ners,M.Kep
INTRODUCTION

 Perkembangan sifat sistem reproduksi terjadi pada usia 10-


14 tahun
 Pada laki-laki pubertas dimulai dengan: perubahan suara
menjadi lebih berat, pembesaran genitalia eksterna,
tampilnya bulu di atas tubuh dan muka
 Pada wanita ditandai dengan: menstruasi pertama
(menarche), uterus dan vagina membesar, buah dada
membesar serta jaringan ikat dan saluran darah bertambah,
sifat kelamin sekunder muncul, lengkung tubuh membesar,
adanya bulu diketiak dan pubis, pelvis membesar
FUNGSI SISTEM REPRODUKSI

 Pria
 Menghasilkan sperma dan fertilisasi
 Wanita
 Membentuk ovum
 Tempat terjadinya fertilisasi, konsepsi/pembuahan
 Memelihara janin yang sedang tumbuh sampai dapat
berkembang dan hidup diluar
 Melahirkan bayi
 Memberi makan bayi dengan menghasilkan ASI/
laktasi
ANATOMI FISIOLGI
SISTEM ORGAN
REPRODUKSI PRIA
ALAT-ALAT REPRODUKSI PADA PRIA

Alat reproduksi pria


terdiri dari:
 Sepasang testis
 Saluran-saluran
kelamin
 Kelenjar-kelenjar
tambahan
 Penis
Genetalia externa:
penis dan skrotum
Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria tampak dari (a) samping dan (b) depan.
 Testis: kelenjar kelamin
penghasil sperma dan
hormon testosteron
 Testis berbentuk oval dg
panjang 4-5 cm dan diameter
2,5 cm
 Dibagian kel. Testis ada bbrp
bagian yaitu:
• Tunika albuginea
• Tubulus seminiferus
• Duktus eferen
• Epididimis
• Duktus deferen
 Testis menghasilkan jutaan
sperma setiap hari mulai
dari masa pubertas sampai
meninggal dunia. Jika tidak
dikeluarkan, sel-sel sperma
akan mati dan diserap
kembali oleh tubuh.
 Tunika albuginea: kapsul yg
membungkus testis yg merentang
ke arah dlm yg terdiri dari 250
lobulus
 Tubulus seminiferus: tempat
berlangsungnya spermatogenesis.
Di dalam nya terdapat sel sertoli yg
berfungsi memberi nutrisi kpd
spermatozoa, pembentukan hormon
testosteron dan estrogen
 Duktus eferent: saluran sperma
dari tubulus seminiferus ke
epididimis
 Epidedimis: saluran yg panjang 4-6
cm sbg tempat pematangan
sperma, menyimpan sperma
sampai dg 6 minggu
 Duktus deferen: saluran sperma
dari epidedimis
Saluran kelamin:
 Vasa eferentia: menampung sperma
 Epididimis: mengabsorpsi sperma hingga kental
dan menyimpan sperma sementara (3 minggu)
 Vasdeferens: saluran penghubung epididimis
dengan uretra pada penis. Dibagian ujungnya
terdapat saluran ejakulasi
 Uretra: saluran untuk mengeluarkan sperma dan
urine
Kelenjar tambahan:
Vesika seminalis
• Merupakan kantong semen (mani) yang dindingnya
menghasilkan cairanlendir yang mengandung
fruktosa, asam askorbat dan asam amino sebagai
makanan dan pelindung sperma sebelum membuahi
ovum, mengandung prostaglandin utk meningkatkan
gerakan sperma
• Semen (mani) adalah cairan yang terdiri dari sperma
dan cairan yang dihasilkan oleh beberapa kelenjar
Kelenjar tambahan
 Kelenjar prostat:
Menghasilkan cairan basa
berwarna putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk
menetralkan sifat asam
pada saluran vasa
eferentia dan cairan pada
vagina sehingga sperma
dapat bergerak dengan
aktif.
Kel. Ini membesar saat
remaja dan mencapai
ukuran maksimal saat
usia 20 tahun. Pada
sebagian besar laki-laki,
kel ini membesar seiring
bertambah usia, shg
dapat tjd pembesaran kel
prostat yg mengganggu
fungsi perkemihan.
Kelenjar tambahan
 Kelenjar cowperi
(bulbouretralis):
Sepasang kelenjar kecil
yang ukuran dan bentuk
menyerupai kacang
polong, kelenjar ini
mensekresi cairan basa
yang mengandung
mucus kedalam uretra
penis utk melumasi dan
melindungi spermatozoa
Penis:
Merupakan alat kelamin luar yang berfungsi sebagai
organ kopulasi
Terdiri dari 3 bagian: akar, badan dan glans yg banyak
mengandung ujung-ujung syaraf sensorik
HORMON PADA REPRODUKSI PRIA

Hormon testosteron
Hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone)
Hormon LH (Luteinizing Hormone)
TESTOSTERON

 Diproduksi oleh testis


 Fungsi
 Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia laki-laki
 Bertanggung jawab atas pendistribusisan rambut yg mjd ciri khas
laki-laki
 Pembesaran laring, penebalan pita suara
 Meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit mjd lebih gelap dan kasar
 Meningkatkan aktivitas kel keringat dan kel sebasea serta terlibar
dlm pembentukan jerawat
 Meningkatkan massa tulang dan otot
 Meningkatkan laju metabolik dasar
 Meningkatkan jmlh sel darah merah
 Dan meningkatkan kapasitas pengikatan oksigen pd laki-laki
FSH DAN LH

FSH (Folicel Stimulating Hormone) : memiliki


reseptor pada sel tubulus seminiferus dan
diperlukan dalam spermatogenesis
LH (Luteinizing Hormone) : sbg perangsang sel
interstisial pada laki-laki
PEMBENTUKAN SPERMA

 Spermatogenesis:
Proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa
dan berlangsung sekitar 64 hari (lebih atau kurang 4 hari).
Terjadi di dalam testis.
Spermatogonium bersifat diploid dan selalu membelah diri
secara metosis sehingga berjumlah banyak.
Sebagian spermatogonium membesar menjadi spermatosit
primer.
Spermatosit primer terus membelah diri secara meiosis
membentuk spermatosis sekunder.
Spermatosit sekunder membelah diri kembali secara meiosis
menjadi spermatid. Spermatid berdiferensiasi menjadi
sperma.
Tiap-tiap sperma memiliki jumlah kromosom setengah dari
jumlah kromosom spermatogonium.
SPERMA MATUR

 Sperma matur memiliki kepala, badan dan flagelum (ekor)


 Kepala berisi nukleus dan dilapisi akrosom (tutup kepala) yg
mengandung enzim diperlukan untuk menembus ovum
 Badan mengandung mitokondria yg memproduksi ATP yg
diperlukan untuk pergerakan
 Gerakan flagelum mengakibatkan motilitas sperma (untuk
berenang)
ANATOMI FISIOLGI
SISTEM ORGAN
REPRODUKSI WANITA
Organ reproduksi wanita

Organ reproduksi wanita tampak dari (a)


depan dan (b) samping.
ORGAN-ORGAN REPRODUKSI WANITA

Alat reproduksi pada wanita


berupa:
 Sepasang ovarium
 Oviduk/tuba fallopii
 Uterus
 Vagina
 Organ kelamin bagian luar
GENETALIA EXTERNA

Mons Pubis
Labia mayora
Labia minora
Klitoris
Vestibula
Orifisum uretra
Mulut Vagina
Perineum
Mons Pubis: bantalan jaringan
lemak dan kulit yg terletak di
atas simpisis pubis, tertutup
rambut setelah pubertas
Labia mayora: dua lapisan kulit
longitudinal yg merentang ke
bawah dari mons pubis dan
menyatu pd sisi posterior
perineum
Labia minora: lipatan kulit
diantara labium mayora,
mengandung kelenjar sebasea
dan bbrp keringat
Klitoris: analog dg penis pd pria,
mengandung banyak ujung saraf
dan sangat sensitif
Vestibula: area yg dikelilingi
oleh labia minora yg menutupi
mulut uretra, mulut vagina dan
duktus kel.bartholini
Orifisum uretra: jalur keluar
urine dari kandung kemih
Mulut Vagina: terletak bawah
orifisium uretra. Terdapat
himen, suatu membran yg
bentuk dan ukurannya
bervariasi, melingkari mulut
vagina
Perineum: kulit antara
pertemuan dua lipatan labia
mayor dan anus
ORGAN REPRODUKSI WANITA

Ovarium (indung telur):


Merupakan kelenjar kelamin
yang memproduksi ovum (sel
telur) dan menyekresi hormon
estrogen dan progesteron
Panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm,
dan tebal 1 cm
Jaringan ovarium tersusun dari:
• Medula ovarium: mengandung
pembuluh darah dan limfatik,
serabut saraf, sel otot polos,
sel jaringan ikat
• Korteks , merupakan lapisan
stroma luar yg rapat, yg
mengandung folikel ovarium
Oviduk/tuba Fallopii (saluran
telur):
Berfungsi menyalurkan sel telur
ke uterus (rahim) dengan
gerakan peristaltik dan dibantu
oleh gerakan silia pada
dindingnya.
Panjang 10 cm dan diameter
0,7 cm
Tempat terjadinya fertilisasi, di
1/3 bagian atas tuba falopi
Tuba falopi terdiri:
• Infundubulum, terdapat
fimbria
• Ampula
• Istmus
Uterus (rahim):
Tempat berkembangnya embrio.
Selama kehamilan volume uterus
mampu mengembang hingga 500
kali.
Ukuran saat tdk hamil:
panjang 7 cm, lebar 5cm,
diameter 2,3 cm
Bagian-bagian uterus:
 Dinding uterus, perimetrium
(luar), miometrium (tengah),
endometrium (dalam)
 Fundus: bagian yg terletak di
atas uterus
 Serviks: leher bawah
Vagina:
Organ kopulasi dan sebagai
jalan keluar bayi pada proses
kelahiran
Ukuran bervariasi , panjang 8-
10 cm. Organ ini menghadap
uterus.
Vagina dilembabkan dan
dilumasi oleh cairan yg
berasal dari kapiler pd
dinding vaginal dan sekresi
dari kelenjar-kelenjar serviks.
PEMBENTUKAN OVUM

Pembentukan Ovum (oogenesis)


 Terjadi di dalam ovarium
 Oogonium membelah diri secara mitosis sehingga
berjumlah banyak.
 Oogonium berkembang menjadi oosit primer.
 Oosit primer membelah diri secara meiosis menjadi
oosit sekunder dan badan kutub pertama
 Oosit sekunder mengandung kuning telur dan
sitoplasma, badan kutub pertama merupakan inti sel
yang kemudian membelah diri menjadi dua
 Oosit sekunder membelah diri secara meiosis
menjadi otid dan badan kutub ke dua
 Otid berkembang menjadi ovum yang haploid
 Setiap oosit primer menghasilkan satu ovum.
HORMON REPRODUKSI

Hormon Gonadoptropin (GDH):


sinkronisasi siklus menstruasi
Follicle–stimulating hormone (FSH):
mempercepat pematangan telur
Luteinizing hormone (LH):
menyempurnakan pematangan telur hingga
mendekati permukaan indung telur untuk
dilepas. Jika tdk tjd pembuahan dlm 24 jam,
sel telur akan mati.
HORMON REPRODUKSI

Estrogen & progesteron:


 Hormon yg diproduksi oleh ovarium untuk
merangsang perubahan struktur dan fungsi
endometrium
 Menjaga elastisitas tekstur kekenyalan kulit
 Tidak diproduksi sepanjang usia wanita  setelah
menopause
OVULASI

Ovulasi adalah proses keluarnya ovum dari ovarium.


Ovum akan bergerak menuju uterus, bersamaan dengan
proses ini, didnding rahim menjadi tebal seperti spon
penuh dengan pembuluh darah yang siap menerima zigot.
Sel Telur yang berada di
Tuba Falopi siap dibuahi.
Periode ini disebut
Puncak Masa Subur,
yaitu saat Sel Telur
paling matang untuk
dibuahi.
Masa hidup sel telur
hanya berkisar 1 x 24
jam.
Puncak Masa Subur
biasanya terjadi pada 14
hari sebelum
menstruasi.
FERTILISASI/PROSES PEMBUAHAN
Bila sperma masuk pada Puncak
Masa Subur, maka besar
kemungkinan untuk terjadi
pembuahan.
Pada gambar terlihat salah satu
sperma berhasil menembus sel telur.
Proses ini disebut sebagai proses
pembuahan (Konsepsi).
Tempat terjadinya pembuahan
sebagaimana terlihat dalam gambar
merupakan tempat yang seharusnya
terjadi.
Jika pembuahan terjadi di Fimbrae,
maka kemungkinan besar akan
terjadi kehamilan di luar kandungan.
Telur yang sudah dibuahi:
Sel telur yang ditembus sperma di
Tuba Falopi disebut terbuahi.
Dari jutaan sperma yang keluar
waktu ejakulasi, hanya satu yang
berhasil menembus dinding sel telur
yang sudah masak dan menyatukan
dua inti sel.
Inti sperma melebur pada inti telur,
menyatukan unsur genetik mereka.
Hasil konsepsi dari
pertemuan sel telur dan
sperma bergerak atas
bantuan rambut halus yang
ada di Tuba Falopi menuju
rongga rahim, biasanya
terjadi mulai dari hari ke-3
sampai hari ke-7.
Sambil bergerak terjadi
pembelahan diri (menjadi
dua dan masing-masing
belahannya akan membelah
lagi, dan seterusnya),
membentuk gumpalan sel-
sel.
KEHAMILAN

 Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah


diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya
 Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal
penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot
 Zigot menempel pada dinding rahim untuk
berkembang
 Zigot berubah menjadi embrio
Bulan 1 - 3

Hasil konsepsi yang melekat


pada dinding rahim disebut
Fetus.
Pada fase ini terjadi proses
pembentukan organ tubuh
sehingga sangat memerlukan
perhatian dalam hal asupan
gizi dan sangat dipengaruhi
oleh obat-obatan.
Bulan 9
Selanjutnya pada bulan 9
merupakan usia kehamilan
seorang ibu, di mana kondisi
bayi sudah cukup sempurna
dan posisi kepala bayi sudah
berada pada dasar panggul
(jalan lahir) dan siap untuk
dilahirkan.
Proses ini berhenti setelah bayi
dilahirkan.
Proses Kehamilan dapat
berulang kembali setelah Masa
Nifas. Masa Nifas adalah masa
setelah melahirkan sampai
kembalinya siklus menstruasi
MENSTRUASI

Bila ovum tiadak dibuahi, dinding rahim yang telah


menebal dan penuh dengan pembuluh darah, akan rusak
dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum, jaringan
tersebut dikeluarkan melalui vagina dalam proses
menstruasi (haid).
Menstruasi merupakan siklus reguler yg berlansung antara
28 hari.
Pada saat pubertas, terdapat 300.000 ovum (pd kedua
ovum), tetapi hanya sekitar 500 ovum yg matang dan
dikeluarkan hanya 1 buah setiap siklus menstruasi.
ANATOMI FISIOLOGI
PAYUDARA
BENTUK LUAR
PAYUDARA

a. korpus mammae
b. Areola
c. papilla mammae
BENTUK LUAR PAYUDARA

a. Korpus mammae:
Korpus (badan) yaitu bagian yang membesar
stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf,
getah bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus, duktulus,
lobus, lobulus, alveolus

b. Areola:
Daerah ligkaran yg terdiri dari kulit yg longgar &
mengalami pigmentasi & masing payudara bergaris
tengah kira - kira 2,5 cm, di dalam daerah ini saluran
susu melebar (sinus laktiferus)
 Papilla atau putting

yaitu bagian yg terletak setinggi iga (costa) ke-4.


Papilla suatu tonjolan dgn panjang kira2 6mm.
Permukaan papilla berlubang-lubang berupa ostium
papillare kecil yg mrpkn muara ductus lactifer yaitu
muara pengeluaran susu, terdiri dari jaringan
erektil, dan ujung saraf sensoris
ANATOMI KELENJAR
PAYUDARA
Alveolus:
unit terminal
payudara
Secretory Cell
1. sel asiner:
sekresi susu
2. duktulus: sal.
Ductule terkecil
3. myoepitel:
otot polos
Myoepithehial Cells
(form contractile unit)
ANATOMI KELENJAR
PAYUDARA
Penampang Melintang Payudara Sekelompok alveolus
bersatu  lobulus,
beberapa lobulus
bergabung  15-20
Alveolus
lobus
Duktus (saluran)
Sinus Laktiferus (penampungan)
Duktulus berkumpul
Puting Susu
 duktus laktiferus
Areola
 sinus laktiferus
 muara (papilla).
REFLEKS PENTING
PADA PROSES LAKTASI

1. Refleks Prolaktin: merangsang produksi ASI


Impuls saraf dari puting susu  hipotalamus
 hipofisis anterior  prolaktin  alveolus
 ASI

2. Refleks aliran (let down reflex): sekresi ASI


Impuls saraf puting susu  hipofisis
posterior  oksitosin  kontraksi otot polos
 ASI keluar
REFLEKS PENTING PADA PROSES
LAKTASI
Anterior Posterior

Refleks prolaktin

PROLACTIN OXYTOXIN
dalam darah dalam darah
Nervus Nervus
Vagus Vagus
Refleks aliran

Alveolus Sel Myoepithel


(A) (B)
REFLEK REFLEK
PROLACTINLET-DOWN
HORMON YANG MEMPENGARUHI LAKTASI
 Progesteron: Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran
alveoli
 Estrogen: Estrogen yang menurun setelah persalinan dan
berbulan – bulan selama proses laktasi, menstimulasi
sistem saluran ASI untuk membesar.
 Prolaktin: Memperbesar alveoli
 Oksitosin: Mengencangkan otot halus dlm rahim dan
didalam laktasi untuk mengencangkan otot halus alveoli
untuk memeras ASI. Oksitosin berperan dalam proses
turunnya ASI (Reflek Let-down).
 Human Placental Lactogen (HPL): Berperan dalam
petumbuhan payudara, putting dan Areola sebelum
melahirkan. Pada bulan ke-5 dan 6 kehamilan HPL
membuat payudara siap memproduksi ASI.
PROSES PRODUKSI ASI
 Pengaturan hormon terhadap ASI dibedakan dalam 3
bagian:
 Produksi ASI (Prolaktin)
 Pengeluaran ASI ( Oksitosin)
 Pemeliharaan ASI
PENGELUARAN ASI
 Bila bayi menyusui menimbulkan rangsangan syaraf yang
terdapat dalam glandula pituitaria posterior sehingga
mengeluarkan oksitosin.
 Oksitosin menyebabkan sel mioepitel alveoli berkontraksi
dan mendorong ASI.
 Oksitosin juga dapat menghambat rasa sakit pasca
persalinan selama menyusui.
SEMOGA BERMANFAAT
WASSALAAM…

Anda mungkin juga menyukai